BOILER UAP
DISUSUN OLEH :
NISN : 0064904063
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa – pipa dan air umpan boiler
ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah
sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boiler kompetitif untuk kecepatan
steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm 2. Fire tube boiler
dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam
operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi
sebagai “paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
Cara kerja:
Proses pengapian terjadi di dalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan
konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler
tersebut.
Karakteristik:
Biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil (12.000
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa – pipa
masuk ke dalam drum. Air yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan
steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit
tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam
antara 4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube
boiler yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar
dan gas. Untuk water tube boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak
umum dirancang secara paket.
Cara kerja :
Proses pengapian terjadi di luar pipa. Panas yang dihasilkan digunakan
untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu sebelumnya
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer. Steam yang dihasilkan
kemudian dikumpulkan terlebih dahulu di dalam sebuah steam drum
sampai sesuai. Setelah melalui tahap secondary superheater dan primary
superheater, baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut :
Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan-
kandungan lain yang larut dalam air
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi
Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat
tinggi seperti pada pembangkit tenaga.
Kapasitas steam antara 4.500-12.000 kg/jam dengan tekanan sangat tinggi.
Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler
yang dirakit dari pabrik
Menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak
dirakit di pabrik.
b. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan
pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).Tangki
atau drum sering disebut juga badan ketel uap yaitu tempat beroperasinya
ketel uap di dalamnya terdapat instrument-instrumen yang menjalankan
proses pemindah panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan ketel
inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan.
e. Pipa Api
Adalah pipa-pipa dengan diameter 55 mm yang jumlahnya
mencapai 1062 buah yang fungsinya untuk menguapkan air.
f. Burner
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi menyemprot bahan
bakar ke dalam ruang pembakaran sehingga pembakaran mudah terjadi.
Ketentuan Umum
Sebelum mengoperasikan boiler ada beberapa hal yang harus
diperhatikan demi kelancaran dan keselamatan kerja, diantaranya:
a. Tekanan ketel uap maksimum yang dijinkan
b. Tekanan uap yang diperlukan
c. Kapasitas produksi uap maksimum
d. Luas pemanasan boiler
e. Pemeriksaan visual pada bagian luar dan dalam
f. Hydrostatis test atau pamadatan dengan air dingin
g. Percobaan alat perlengkapan dan pengaman
h. Mengecek ulang gambar konstruksi dengan pesawat uapnya
i. Percobaan jalan atau pemanasan
j. Steam test atau uji dengan uap
Prosedur Operasional Boiler
Sebelum mengoperasikan boiler hal yang harus diperhatikan oleh
seorang operator adalah:
1. Ketel uap tersebut sudah diperiksa oleh tim K-3 atau ahli K-3
bidang uap dengan nilai baik.
2. Alat-alat perlengkapan dan pengamannya sudah terpasang dengan
baik dan telah dicoba serta dapat bekerja sebagaimana mestinya
dan khusus manometer harus dikalibrasi lebih dahulu untuk
menentukan nilainya.
3. Instalasi pipa-pipa air, pipa buang harus dalam kondisi baik. Jangan
sampai bocor atau kerusakan lainnya.
4. Diadakan pengecekan instalasi listrik pada tahanan isolasinya dan
panel sampai instrument-instrumennya, juga dengan sambungan
kabel diperhatikan bilamana kendor.
5. Persediaan air pengisi ketel uap harus memadai sesuai dengan
kapasitas produksi uapnya dan kondisi uap harus memenuhi syarat.
6. Bahan bakar harus tersedia cukup
7. Kondisi ketel uap agar di cek ulang kembali tentang lubang-lubang
laluan orang dan sebagainya.
8. Selanjutnya ketel diisi dengan air sebatas normal water leave dan
dalam pengisian air ini keran udara harus dalam keadaan terbuka
dengan tujuan agar udara di dalam ketel uap keluar dengan desakan
air itu.
9. Cek kembali semua kran yang menghubungkan indicator tekanan atau
manometer, gelas penduga, dan kondisi stop pada kran blow down dan
keran induk uap keluar.
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media
yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Fungsi boiler yaitu sebagai penghasil uap panas yang digunakan di
imdustri maupun di laboratorium. Selain itu juga digunakan untuk pembangkit
listrik.
Bagian Utama Boiler
a. Furnace
b. Steam Drum
c. Superheater
d. Air Heater
e. Pipa Api
f. Burner
g. Cerobong Asap
h. Economizer
Setiap komponen boiler memiliki keterkaitan atara satu dengan yang
lainnya dan tidak dapat dipisahakan. Apa bila salah satu mengalami krudakan
maka akan mengganggu kinerja dari boiler tersebut. Untuk itu diperlukan
perawatan serta perbaikan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada salah satu
nagian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Suntoro, D., Sinaga, P. P., Anggono, T., & Lestari, E. (2016). BOILER MINI
TEKANAN RENDAH BERBAHAN BAKAR SAMPAH PERKEBUNAN
UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan, 10(1), 51-60.
http://wikipedia.org
Jajakakjhsjdsn
http://eprints.polbeng.ac.id/2816/2/2.%20KP-3103191190-Bab%20I
%20Gambaran%20Umum%20Perusahaan.pdf
http://repository.unimar-amni.ac.id/1905/2/BAB%20II%20.pdf
https://www.eonchemicals.com/artikel/prinsip-kerja-boiler/