Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kegiatan Praktek Lapangan

BOILER UAP

DISUSUN OLEH :

Nama : Anggara Andika Putra

NISN : 0064904063

PROGRAM KEAHLIAN: TEB

JURUSAN TEKNIK ENERGI BIOMASA


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 04

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unit utilitas merupakan sarana penunjang yang diperlukan untuk operasi suatu
proses. Unit utilitas ini mencakup beberapa bagian, diantaranya adalah unit
pengolahan air, unit pembangkit steam, unit pembangkit listrik, udara tekan dan
lain-lain. Pada makalah ini, yang akan dibahas adalah masalah unit pembangkit
steam (boiler).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Boiler ?
2. Bagaimana sistem kerja Boiler ?
3. Apa saja tipe-tipe dari Boiler ?
4. Apa saja bagian-bagian dari Boiler ?

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. Mengetahui pengertian Boiler


2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari Boiler
3. Mengetahui tipe-tipe dan klasifikasi dari Boiler
4. Mengetahui komponen-komponen dari Boiler
5.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Boiler

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air


sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media
yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air
dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,
sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan
sangat baik
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan.
Dua sumber air umpan adalah:
1. Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan
2. Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar
ruang boiler dan plant proses.
Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer
untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
2.2 Prinsip Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk menghasilkan uap,
dimana terdiri dari dua bagian yang penting : dapur pemanasan, yaitu untuk
menghasilkan panas yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper,
yaitu sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Fluida panas (uap) kemudian
disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi industri, seperti
untuk penggerak, pemanas, dan lain-lain.

Hal-hal yang mempengaruhi effisiensi boiler adalah bahan bakar dan


kualitas air umpan boiler. Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air
umpan boiler antara lain :

1. Oksigen terlarut; Dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi


pada peralatan      boiler.
2. Kekeruhan; Dapat mengendap pada perpipaan dan peralatan proses serta
mengganggu      proses.
3. pH; Bila tidak sesuai dengan standart kualitas air umpan boiler dapat
menyebabkan      korosi pada peralatan.
4. Kesadahan; Merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat
menyebabkan kerak pada      peralatan dan perpipaan boiler sehingga
menimbulkan local overheating.
5. Fe; Fe dapat menyebabkan air berwarna dan mengendap di saluran air
dan boiler bila      teroksidasi oleh oksigen.
6. Asiditas; Kadar asiditas yang tinggi dapat menyebabkan korosi.

2.3 Tipe Boiler


Secara umum, boiler digolongkan menjadi dua tipe :
2.3.1 Fire Tube Boiler

Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa – pipa dan air umpan boiler
ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah
sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boiler kompetitif untuk kecepatan
steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm 2. Fire tube boiler
dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam
operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi
sebagai “paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.

Cara kerja:
Proses pengapian terjadi di dalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan
konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler
tersebut.
Karakteristik:
 Biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil (12.000

kg/jam) dengan tekanan rendah sampai sedang (18 kg/cm2).

 Dalam operasinya dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas atau


bahan bakar padat.
 Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi
sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar

Gambar 2.3.1. Fire Tube Boiler


2.3.2 Water Tube Boiler

Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa – pipa
masuk ke dalam drum. Air yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan
steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit
tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam
antara 4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube
boiler yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar
dan gas. Untuk water tube boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak
umum dirancang secara paket.

Cara kerja :
Proses pengapian terjadi di luar pipa. Panas yang dihasilkan digunakan
untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu sebelumnya
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer. Steam yang dihasilkan
kemudian dikumpulkan terlebih dahulu di dalam sebuah steam drum
sampai sesuai. Setelah melalui tahap secondary superheater dan primary
superheater, baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut :
 Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran
 Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan-
kandungan lain yang larut dalam air
 Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi
 Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat
tinggi seperti pada pembangkit tenaga.
 Kapasitas steam antara 4.500-12.000 kg/jam dengan tekanan sangat tinggi.
 Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler
yang dirakit dari pabrik
 Menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak
dirakit di pabrik.

Gambar 2.3.2 Water Tube Boiler

2.4 Bagian-Bagian Boiler


Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk
satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya:
a. Furnace
Ruang bakar atau lorong api ini digunakan untuk memanaskan
air. Diameternya kurang dari 1 meter. Api yang dihasilkan adalah hasil
pengabutan dari bahan bakar, udara dan bahan lain yaitu LPG serta dengan
bantuan elektroda untuk penyalaan awal.
Gambar 2.4.1 Furnace

b. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan
pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).Tangki
atau drum sering disebut juga badan ketel uap yaitu tempat beroperasinya
ketel uap di dalamnya terdapat instrument-instrumen yang menjalankan
proses pemindah panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan ketel
inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan.

Gambar 2.4.2 Stem drum


c. Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau
menjalankan proses industri.

Gambar 2.4.3 Skema Superheater


d. Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang
lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.

Gambar 2.4.4 Air Heater

e. Pipa Api
Adalah pipa-pipa dengan diameter 55 mm yang jumlahnya
mencapai 1062 buah yang fungsinya untuk menguapkan air.

f. Burner
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi menyemprot bahan
bakar ke dalam ruang pembakaran sehingga pembakaran mudah terjadi.

Gambar 2.4.5 Sketsa Burner


g. Cerobong Asap
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi meneruskan atau
membuang asap sisa reaksi pembakaran yang terjadi di dalam
boiler dengan tujuan menyalurkan gas asap bekas supaya tidak mengotori
atau mengganggu lingkungan sekitar.

Gambar 2.4.6 Cerobong Asap


h. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun
air umpan baru sebelum masuk ke dalam ketel.

Gambar 2.4.7 economizer


2.5 Bahan Bakar dan Proses Pembakaran
Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bahan bakar dan dapat
menghasilkan energi panas adalah karbon (C), hidrogen (H2), dan belerang (S).
Unsur-unsur tersebut akan teroksidasi di ruang bakar dan membentuk gas-gas
yang disebut gas asap. Pada umumnya, bahan bakar juga mengandung oksigen
(O2) yang bereaksi terlebih dahulu dengan hidrogen. Adanya hidrogen merupakan
kerugian energi panas karena jumlah hidrogen yang seharusnya menghasilkan
energi panas di ruang bakar seluruhnya, sebagian telah terambil oleh oksigen.

2.6 Pengoperasian Boiler


Pada umumnya setiap mesin yang diproduksi oleh pabrik selalu
dilengkapi dengan handbook/ buku petunjuk cara pemasangan, perawatan dan
pengoperasiannya. Secara garis besar penulis akan menjelaskan pengoperasian
boiler berdasarkan petunjuk yang ada dari buku petunjuk dan penjelasan dari
operator, diantaranya:

 Ketentuan Umum
Sebelum mengoperasikan boiler ada beberapa hal yang harus
diperhatikan demi kelancaran dan keselamatan kerja, diantaranya:
a. Tekanan ketel uap maksimum yang dijinkan
b. Tekanan uap yang diperlukan
c. Kapasitas produksi uap maksimum
d. Luas pemanasan boiler
e. Pemeriksaan visual pada bagian luar dan dalam
f. Hydrostatis test atau pamadatan dengan air dingin
g. Percobaan alat perlengkapan dan pengaman
h. Mengecek ulang gambar konstruksi dengan pesawat uapnya
i. Percobaan jalan atau pemanasan
j. Steam test atau uji dengan uap
 Prosedur Operasional Boiler
Sebelum mengoperasikan boiler hal yang harus diperhatikan oleh
seorang operator adalah:
1. Ketel uap tersebut sudah diperiksa oleh tim K-3 atau ahli K-3
bidang uap dengan nilai baik.
2. Alat-alat perlengkapan dan pengamannya sudah terpasang dengan
baik dan telah dicoba serta dapat bekerja sebagaimana mestinya
dan khusus manometer harus dikalibrasi lebih dahulu untuk
menentukan nilainya.
3. Instalasi pipa-pipa air, pipa buang harus dalam kondisi baik. Jangan
sampai bocor atau kerusakan lainnya.
4. Diadakan pengecekan instalasi listrik pada tahanan isolasinya dan
panel sampai instrument-instrumennya, juga dengan sambungan
kabel diperhatikan bilamana kendor.
5. Persediaan air pengisi ketel uap harus memadai sesuai dengan
kapasitas produksi uapnya dan kondisi uap harus memenuhi syarat.
6. Bahan bakar harus tersedia cukup
7. Kondisi ketel uap agar di cek ulang kembali tentang lubang-lubang
laluan orang dan sebagainya.
8. Selanjutnya ketel diisi dengan air sebatas normal water leave dan
dalam pengisian air ini keran udara harus dalam keadaan terbuka
dengan tujuan agar udara di dalam ketel uap keluar dengan desakan
air itu.
9. Cek kembali semua kran yang menghubungkan indicator tekanan atau
manometer, gelas penduga, dan kondisi stop pada kran blow down dan
keran induk uap keluar.
BAB 4
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media
yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Fungsi boiler yaitu sebagai penghasil uap panas yang digunakan di
imdustri maupun di laboratorium. Selain itu juga digunakan untuk pembangkit
listrik.
Bagian Utama Boiler

a. Furnace
b. Steam Drum
c. Superheater
d. Air Heater
e. Pipa Api
f. Burner
g. Cerobong Asap
h. Economizer
Setiap komponen boiler memiliki keterkaitan atara satu dengan yang
lainnya dan tidak dapat dipisahakan. Apa bila salah satu mengalami krudakan
maka akan mengganggu kinerja dari boiler tersebut. Untuk itu diperlukan
perawatan serta perbaikan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada salah satu
nagian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). “Pengetahuan Umum Boiler”. Tersedia di :


http://id.scribd.com/doc/ 84032826/28323850-Pengetahuan-Umum-
Boiler. (Diunduh tanggal 2 OKTOBER 2018)

Suntoro, D., Sinaga, P. P., Anggono, T., & Lestari, E. (2016). BOILER MINI
TEKANAN RENDAH BERBAHAN BAKAR SAMPAH PERKEBUNAN
UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan, 10(1), 51-60.

http://wikipedia.org

Jajakakjhsjdsn
http://eprints.polbeng.ac.id/2816/2/2.%20KP-3103191190-Bab%20I
%20Gambaran%20Umum%20Perusahaan.pdf

http://repository.unimar-amni.ac.id/1905/2/BAB%20II%20.pdf

https://www.eonchemicals.com/artikel/prinsip-kerja-boiler/

Anda mungkin juga menyukai