Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM BOILER

Dhea Suci A (181724004), Egi Ginanjar (181724006), Fitri Indriyani (181724011), M


Verrel PN (181724018), Rania Fikri M (181724022), Tanti Yossi L (181724028)
Program Studi D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Konversi
Energi, Politeknik Negeri Bandung
Jl. GegerkalongHilir, Ds. CiwarugaKotakPos 1234 Bandung 40012
Telepon/Fax. (022) 2013789
Email :polban@polban.ac.id

Abstrak
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang menstransfer energi –energi kimia
atau energi otomis menjadi kerja (usaha) (Muin 1988:28). Boiler atau ketel steam adalah suatu
alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam. Steam diperoleh
dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar Boiler dirancang untuk
melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber pembakaran, yang biasanya berupa
pembakaran bahan bakar. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menngetahui efiseiensi boiler
dari banyaknya uap yang dihasilkan oleh boiler berdasarkan pembakaran bahan bakar.
Terbakarnya bahan bakar boiler akan memanaskan air dalam pipa boiler sehingga terbentuklah
steam, maka dengan menghitung steam yang dihasilkan dan energi bahan bakar yang
digunakan dapat diketahui efisiensi dari boiler. Praktikum dilakukan selama 28,04 menit
dengan menggunakan bahan bakar solar sebanyak 20,3 liter, dari pembakaran bahan bakar
tersebut dihasilkan energi uap sebesar 588,44 kg/s.

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam
(uap)dalam berbagai keperluan. Boiler juga bisa disebut mesin konversi energi
yangmengubah air dari fase cair menjadi fase uap bertekanan tinggi. Proses
perubahanfase ini membutuhkan kalor yang besar. Kalor yang besar itu dihasilkan
dari proses pembakaran bahan bakar. Selain sumber daya alam yang semakin menipis
dansemakin mahal, boiler dengan proses pembakaran juga menimbulkan polusi
udara.Saat ini banyak sekali industri yang menggunakan boiler. Boiler-boiler tersebut
menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan energi yang kemudian digunakan
untuk memanaskan air dan mengubah fase air menjadi uap air. Untuk memperdalam
pengetahuan tentang boiler maka kita lakukan praktikum ini. Karena praktikum ini
sangat berguna bagi kita, mengingat kita adalah calon ahli K3 yang harus mengetahui
segala macam hazard – hazard yang ada.

1.2. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum :
a. Mahasiswa akan dapat mengoperasikan dengan benar pengoperasian Boiler
b. Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menganalisa performance
/karakteristik dari : Boiler
Tujuan Instruksional Khusus :
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan menyebutkan bagian-bagian dari Boiler
b. Mahasiswa dapat mengetahui persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum
melakukan Start-Up Boiler.
c. Mahasiswa dapat mengoperasikan Boiler
d. Mahasiswa dapat menggunakan pemakaian alat-alat antara lain laju aliran bahan
bakar, thermometer atau thermocouple untuk mengukur temperature udara,
temperature feed water, temperature pembakaran, temperature Flueatau gas
buang, temperature uap.

2. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode datang langsung ke LAB. Teknik Konversi Energi
(Lab Bawah) dan mengamati langsung alat boiler yang digunakan di Lab Energi Bawah.
Sementara peralatan penelitian yang digunakan terdiri dari : Ketel uap/boiler.
2.1. Teknik Pengumpulah Data
Agar tujuan yang telah diuraikan sebelumnya dapat tercapai dengan baik, maka
diperlukan data yang akurat sebagai dasar penelitian, data untuk dasar penelitian ini
kami dapat dengan cara sebagai berikut.
 Wawancara, yaitu dengan berdiskusi dan bertanya kepada dosen pembimbing.
 Studi lapangan/pengamatan langsung, yaitu melakukan percobaan praktikum
dengan cara menjalankan boiler.
Adapun pengumpulan data diawali dengan pra-reasearch untuk mendapatkan informasi
dan data dari ketel uap/boiler yang ada di Lab Energi Bawah dengan berdiskusi dan bertanya
kepada dosen pembimbing. Lalu melakukan pengamatan langsung dengan menjalankan ketel
uap/boiler yang dilanjutkan dengan pencatatan data. Pencatatan data ketel uap/boiler
dilakukan selama 30 menit.
Data yang digunakan adalah tekanan, temperature masukan dan keluaran boiler serta
jumlah uap yang dihasilkan boiler. Variabel data ukur setiap 3 menit, yang diambil dari hasil
pencatatan selama 30 menit.
2.2. Skema Penyelesaian Penelitian
Untuk mempermudah melakukan penelitian maka dibuat skema atau diagram alir
sebagai berikut

Mulai

Pengamatan Langsung

Observasi

Pengumpulan Data

Pengolahan Data :

Efisiensi Boiler (Energi bahan bakar dan egergi uap)

Analisis dan Pembahasan

Pembahasan hasil perbandingan masuk dan keluar


menghasilkan efisiensi boiler.

Kesimpulan

Selesai
3. Data Hasil Percobaan
Waktu Temperatur Tekanan
Posisi Bahan
(Menit Feed
Meter Air Bakar
) Air Water Fuel Steam Flue
0 10.8 0 25 25 24 24 25 0
3 10.8 1.9 27 26 26 26 129 0
6 11.3 3.2 27 27 26 26 197 0
9 12.4 5.1 27 26 26 26 224 0
12 13.2 6.4 27 27 26 26 235 0
15 14.8 8 28 27 26 26 245 0
18 10.5 9.6 28 27 26 26 254 1
21 12.3 12.9 28 27 26 26 269 2.8
24 14.5 14.5 29 27 26 45 277 4.5
28.04 15.1 20.3 29 27 26 160 259 6

4. Perhitungan
 Energi bahan bakar
- E BB=mBB × N BB
20,3× 10−3 m 3 832 kg 433,49 kJ
E BB= × ×
1684 s m3 kg
kJ
E BB=322,45
s
Btu 1,055 kJ 1 lb
- N kalor =18600 × ×
lb 1 Btu 0,454 kg
kJ
N kalor =43222
kg
 Energi Uap
- EU =ma ( hU −h a ) kJ
hU = hg 160oC = 2757,4 kJ/kg
hair = hf 25oC = 104,83 kJ/kg
kg
997
kJ m3
EU =0,3327 m3 × (2757,4−104,83 ) ×
kg 1684 s
kg
EU =588,44
s
 Efisiensi
EU
- η=
E BB
kg
588,44
s kg
η= =1,825 ×100 %=182,5 %
kJ kJ
322,45
s
Efisiensi lebih dari 100% karena daya bahan bakar

5. Pembahasan
Boiler atau ketel uap adalah perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Perubahan air menjadi uap dengan cara memanaskan air, panas yang
digunakan didapatkan dari ruang bakar. pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar.
Pada Percobaan kali ini, kami mencoba untuk menjalankan ketel uap/boier untuk
mengetahui berapa efisiensi pada boiler tersebut. Dari percobaan tersebut didapatkan data
hasil percobaan yang tertera pada sebelumnya. Adapun data hasil percobaan yang
didapatkan terdapat perbedaan temperature air, feed water, fuel, steam dan flue pada
setiap 3 menit. Hal ini terjadi dikarenakan adanya panas yang dihasilkan oleh boiler
sehingga berpengaruh kepada suhu yang dihasilkan setiap 3 menit dengan jumlah bahan
bakar solar yang terpakai selama 28,04 menit adalah sebesar 20,3 liter.
Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa efisiensi boiler adalah 182,5 %. Besar
kecilnya efisiensi pada boiler dipengaruhi oleh beberapa factor. Adapun faktor-faktor
tersebut dapat diketahui dari rumus yang digunakan dalam perhitungan efisiensi boiler,
yaitu :

EU
Efisiensi  η= dengan, EU = Energi Uap  EU =ma ( hU −h a ) kJ
E BB
E BB= Energi bahan bakar  E BB=mBB × N BB

Dari rumus tersebut dapat diketahui faktor pertama yang mempengaruhi efisiensi
boiler adalah m a. Yang mana semakin besar ma yang digunakan oleh boiler saat
pengoperasian maka akan semakin besar efisiensi pada boiler. Adapun, nilai m a
dipengaruhi oleh banyaknya air yang terkonsumsi saat pengoperasian boiler. Yang mana
semakin besar konsumsi air yang digunakan tiap jamnya maka akan semakin besar pula
m adari boiler dan itu berarti akan semakin besar pula efisiensi dari boiler
Sedangkan, berbeda hal nya dengan m BB . Semakin besar m BB maka semakin kecil
efisiensi yang dimiliki oleh boiler. Adapun, nilai m BB dipengaruhi oleh debit bahan bakar
atau banyaknya bahan bakar yang digunakan saat pengoperasian.
Selain itu faktor dari entalphi uap (hU ) dan air (h a) juga berpengaruh dalam
menentukan besar kecilnya efisiensi dari boiler. Semakin besar perbandingan antara (hU )
dan (h a) maka akan semakin besar pula efisiensi dari Boiler. Hal itu dikarenakan besarnya
nilai pengurangan antara (hU ) dengan (h a) berbanding lurus dengan efisiensi boiler.
Namun, dari hasil percobaan yang kita dapatkan, justru efisiensinya terlampau
besar/lebih dari 100% yaitu sebesar 182,5 %. Hal ini dapat terjadi karena saat melakukan
pengoperasian boiler selama 28,04 menit, m BB yang digunakan sebanyak 20,3 liter dengan
asumsi semua air yang berada dalam boiler telah dibakar dan berubah fasa menjadi uap.
Sedangkan, pada kenyataannya air yang berada dalam boiler tidak habis dipanaskan dan
berubah fasa, tapi masih ada sisa air dalam boiler dan air yang tersisa dalam boiler
tersebut tidak dapat diketahui jumlahnya.
Dari kejadian tersebut dapat diketahui bahwa nilai EU yang dihasilkan jauh lebih
besar dari pada nilai E BB. Sehingga dihasilkan nilai efisiensi pada boiler melebihi 100%
atau tidak dapat diukur.

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa besarnya
efisiensi pada boiler dipengaruhi oleh banyaknya bahan bakar yang digunakan saat proses
pembakaran dan juga dipengaruhi oleh bnyaknya air yang digunakan saat proses
pemanasan dan saat air tersebut berubah fasa menjadi uap. Karena pada saat praktikum
tidak semua air dipanaskan dan berubah menjadi uap, sedangkan kita mengasumsikan
semua air berubah fasa menjadi uap. Maka nilai efisiensi boiler yang didapatkan tidak
sesuai yakni nilai efisiensi boiler tersebut sebesar 182,5% (lebih dari 100%). Sehingga
percobaan ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan nilai efisiensi boiler yang
yang ada di Lab Energi Bawah.

Daftar Pustaka
Nurhasanah,Roswati. “Perbandingan Efisiensi Boiler Awal Operasi dan Setelah Overhaul
Terakhir di
Unit 5 PLTU Suralaya”.
Muzaki,Imam:Aqli Mursadin. 2019.”Analisis Efisiensi Boiler dengan Metode Input-Output di
PT.Japfa
Comfeed Indonesia Tbk. Unit Banjarmasin”.

Anda mungkin juga menyukai