Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN DISTILASI

Pada praktikum ini dilakukan pemisahan campuran air-etanol, melalui proses distilasi batch
dengan kolom isian. Distilasi merupakan proses pemisahan campuran cair-cair berdasarkan pada
perbedaan tekanan uap. Campuran etanol-air yang digunakan memiliki perbandingan 1:1 dengan steam
refluks 6/3.

Umpan disimpan dalam labu dasar bulat dipanaskan dengan pemanas parafin hingga suhu
80C, etanol akan menguap dan terkondensasi. Etanol yang terkondensasi akan masuk kedalam
penampung destilat. Hasil destilat dan residu diperiksa indeks biasnya setiap 15 menit sekali hingga
konstan.

Untuk menentukan besarnya fraksi destiltat ( xD ) dan fraksi residu ( xW ) dibuat kurva
kalibrasi dengan membuat larutan standar antara etanol-air dengan perbandingan tertentu, diawali
dengan perbandingan 10 mL ethanol dan 0 mL air sampai 0 mL ethanol dan 10 mL air. Larutan standar
ini kemudian di ukur indeks biasnya menggunakan refraktometer hingga didapatkan persamaan y =
0,01222 x + 1,3377 dengan y adalah indeks bias larutan dan x adalah besar fraksi mol. Dari kurva
kalibrasi dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi etanol, maka semakin tinggi juga indeks
biasnya. Namun dari percobaan yang didapatkan nilai indeks bias ethanol murni adalah 1,34..
sedangkan menurut literatur nilai indeks bias ethanol adala 1,361. Hal ini dikarenakan dalam destilat
masih terdapat kandungan air, serta ethanol yang digunakan sudah tidak terlalu murni dikarenakan
penggunaannya yang dilakukan secara berulang-ulang.

Fraksi destiltat ( xD ) dan fraksi residu ( xW ) yang diperoleh digunakan untuk membuat kurva
Rayleigh, sehingga jumlah residu tersisa pada akhir operasi dapat diketahui. Volume distilat yang
diperoleh 59 ml. Distilat yang diperoleh terbilang sedikit karena distilasi dilakukan dalam waktu singkat
yaitu sekitar 75 menit. Jika proses distilasi dilakukan lebih lama, maka konsentrasi etanol dalam destilat
akan semakin banyak ( ethanol yang diperoleh semakin murni ). Untuk mengetahui nilai w, di butuhkan
luas kurva 1/( xd xw ) vs xw. Dari luas kurva tersebut, diperoleh nilai wa sebesar 1289 ml. Xd
seharusnya meningkat karena kandungan alkohol berhasil dipisahkan untuk menjadi destilat maka dari
itu fraksi molnya akan menigkat ditiap waktu, demikian pula fraksi mol yang ada sebagai residu. Namun
dari data pengamatan setelah proses destilasi berlangsung persentasi kadar bagi etanol ( destilat )
maupun air ( residu ) mengalami kenaikan yang tidak konstan, hal ini bisa terjadi karena kesalahan
pengamatan dengan refraktometernya, etanol yang yang terkandung telah menguap sebagian sebelum
diamati sempurna persentase kadarnya.

Anda mungkin juga menyukai