Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS ELEKTROKIMIA

PRAKTIK MEMBUAT KURVA DHL VS KEPEKATAN DAN APLIKASI

DALAM PENENTUAN JENIS-JENIS AIR

Penulis Laporan : ‘Aini Salsabila


NIM : 2018526
Kelompok : 10
Nama Anggota : - Achmad fajri (2018513)
- ‘Aini Salsabila (2018526)
- Filna Yustiandra (2018599)
Tanggal Praktikum :

I. Judul Praktikum
Membuat Kurva DHL VS Kepekatan dan Aplikasi dalam Penentuan Jenis-Jenis
Air

II. Tujuan Praktikum


1. Menyiapkan kurva hubungan Daya Hantar Listrik versus Total Padatan
Terlarut untuk keperluan tertentu.
2. Memperkirakan kelayakan penggunaan kurva DHL vs TDS dalam aktifitas
analisis kimia rutin
3. Menetapkan kadar TDS berdasarkan pengukuran DHL
4. Membuat larutan elektrolit dengan kepekatan tertentu berdasarkan kurva DHL
vs TDS
5. Mengaplikasikan pengukuran TDS untuk membedakan jenis-jenis air

III. Prinsip
Daya Hantar Listrik (DHL) suatu larutan elektrolit ditimbulkan oleh adanya
ion-ion yang terlarut di dalamnya. Nilai DHL ditentukan oleh jenis, jumlah, dan
mobilitas ion secara total. Artinya, nilai DHL berhubungan dengan kepekatan dan
jenis ion terlarut, bukan padatan terlarut. Jika komposisi ion-ion terlarut relatif
tetap (yaitu komposisinya relatif sama) tetapi berbeda kepekatan (yaitu jumlah ion
terlarut per satuan volume, berbeda), maka antara nilai DHL dengan kepekatan
(atau Padatan Terlarut Tetap, Total Disolved Solid TDS) terdapat suatu hubungan
yang tetap. Sifat ini dapat digunakan untuk pemantauan proses secara cepat, pada
tingkat ketelitian sedang.
Dalam aplikasi aplikasi praktis, nilai DHL dapat dijadikan patokan untuk
membuat larutan-larutan tertentu. Sebagai contoh, kepekatan pupuk tanaman
dapat diatur melalui penggunaan kurva DHL vs Kepekatan. Sembarang jumlah
pupuk dilarutkan dengan air yang tidak perlu ditakar sambil memantau nilai DHL
yang sesuai telah dicapai. Untuk pekerjaan rutin seperti ini, kurva DHL vs
Kepekatan bahkan tidak diperlukan. Nilai DHL yang dibutuhkan dapat diperoleh
dengan membuat larutan pupuk secara teliti (jumlah pupuk ditimbang dan jumlah
air ditakar), kemudian nilai DHL larutan tersebut diukur dan dicatat sebagai acuan
untuk membuat larutan pupuk berikutnya.

Kurva DHL vs TDS yang dibuat untuk suatu elektrolit atau campuran
elektrolit tertentu, tidak dapat digunakan untuk elektrolit atau campuran elektrolit
yang berbeda. Untuk elektrolit yang sama, kurva DHL vs TDS dapat digunakan
untuk menentukan kepekatan larutan (terutama untuk kepekatan rendah).
Hubungan antara DHL dengan kepekatan ini dapat digunakan untuk membuat
larutan-larutan pada kepekatan rendah namun dengan tingkat ketelitian yang
relatif tinggi.

Pada proses identifikasi jenis-jenis air. Air suling yang baik memiliki nilai
DHL kurang dari 3,75 µS (meskipun telah lama disimpan). Air suling yang baru
terbentuk memiliki nilai DHL <0,75 µS. Air bebas ion memiliki nilai DHL yang
bervariasi antara nol sampai nilai tertentu. Untuk analisis elektrokimia, sebaiknya
tidak menggunakan air bebas ion dengan nilai DHL >5 µS; sedangkan air bebas
ion untuk keperluan industri biasanya sampai nilai DHL 20 µS.

IV. Reaksi
Untuk NaCl
NaCl(aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

Untuk NH4Cl
NH4Cl (l) NH+ + Cl- (aq)

V. Alat dan Bahan


Alat :
1. 1 Set konduktometer
2. 1 buah Erlenmeyer 250 ml
3. 6 buah labu takar 100 ml
4. Pipet 50 ml
5. Neraca analitik

Bahan :
1. NaCl
2. Air suling
3. Kertas grafik
VI. Cara Kerja
Aktifitas 1 : Kurva DHL vs Kepekatan NaCl

Larutan NaCl 1,000% dibuat Dari larutan induk NaCl


sebanyak 100,0 mL dengan Konduktivitas tiap
menimbang 1,000 g NaCl yang tersebut dibuatkan
larutan diukur
telah dikering-ovenkan dan larutan 0,001%; 0,010%;
menggunakan
dilarutkan menjadi 100,0 mL. 0,050%; dan 0,100%
(Perhatikan: pekerjaan ini konduktometer, dan
masing-masing sebanyak
dilaksanakan dengan ketelitian 4- dicatat.
angka penting). 100,0 mL.

Tiap praktikan
melaksanakan langkah Catatkan data
kerja 1-3 sehingga pengamatan praktik ke
terbentuk tiga (atau dalam bentuk tabel
empat) ulangan kepekatan NaCl vs DHL.
percobaan

Aktifitas 2 : Kurva DHL vs Kepekatan NH4Cl

Larutan NH4Cl 1,000% dibuat


sebanyak 100,0 mL dengan Dari larutan induk Na4Cl
tersebut dibuatkan larutan
menimbangkan 1,000 g NH4Cl 0,001%; 0,010%; 0,050%; dan
yang telah dikering-ovenkan 0,100% masing-masing
dan dilarutkan menjadi 100,0 sebanyak 100,0 mL.
mL.

Pengukuran tersebut diulang


Konduktivitas tiap larutan sampai tiga (atau empat) kali.
diukur menggunakan Perhatikan bahwa yang
konduktometer, dan dicatat. diulang hanya pengukurannya,
bukan percobaannya.
Aktifitas 3 : Identifikasi Jenis-jenis Air

Siapkan beberapa sampel air suling dan beberapa jenis air


lainnya.

Untuk semua sampel, ukurlah nilai DHL dan nilai TDSnya. Hasil
pengukuran dicatat pada tabel. Lakukan tiga kali ulangan (atau 4,
sesuai jumlah anggota kelompok).

Buatlah kesimpulan jenis-jenis air berdasarkan kesamaan hasil


ukur dengan jenis-jenis air yang disertakan di dalam praktikum.

VII. Data Pengamatan


Tabel Hasil Pengukuran Konduktans (µS) Deret Standar larutan NaCl
Kepekatan NaCl Ulangan Pengukuran
Rerata
(%) 1 2 3

0,0010 0,53 0,57 0,60 0,57


0,0100 5,33 5,30 5,25 5,30
0,0500 26,65 26,55 26,77 26,66
0,1000 53,37 54,05 54,13 53,85

Tabel Hasil Pengukuran Konduktans (µS) Deret Standar larutan NH4Cl


Kepekatan NH4Cl Ulangan Pengukuran
Rerata
(%) 1 2 3

0,0010 0,45 0,48 0,43 0,45


0,0100 4,55 4,45 4,57 4,52
0,0500 22,85 22,77 22,83 22,82
0,1000 46,03 46,00 46,05 46,03
Tabel Hasil Pengukuran Konduktans dan TDS Sampel Air.
Ulangan
Sampe Rerata Kesimpulam
1 2 3 4
l Pengukuran
DHL TDS DHL TDS DHL TDS DHL TDS DHL TDS

Anda mungkin juga menyukai