Anda di halaman 1dari 5

LKS Praktikum Termokimia

LAPORAN

Eugenia syleena rossi


PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI LARUTAN ASAM KLORIDA DAN
LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA DENGAN KALORIMETER SEDERHANA
A. Tujuan
Menentukan perubahan entalpi reaksi larutan HCl dan larutan NaOH dengan
menggunakan kalorimeter sederhana
B. Dasar Teori
Perubahan kalor yang terjadi pada reaksi kimia pada tekanan tetap dapat diukur dengan
suatu alat yang disebut kalorimeter. Setiap kalorimeter memiliki sifat khas dalam mengukur
kalor. Ini terjadi karena komponen-komponen alat kalorimeter sendiri (wadah logam,
pengaduk, termometer) dapat menyerap kalor, sehingga tidak semua kalor yang terjadi
terukur. Oleh karena itu kalor yang diserap oleh kalorimeter (kapasitas kalor dari kalorimeter,
biasa juga disebut tetapan kalorimeter, C) perlu diketahui terlebih dahulu.
Tetapan kalorimeter dapat dilakukan dengan mengukur suhu campuran (Tc) air dingin
(dengan suhu kamar, T1) dan air panas (dengan suhu tertentu, T2) yang dicampurkan kedalam
kalorimeter. Dari suhu campuran tersebut dapat diturunkan suatu hubungan matematis yang
berguna untuk mengetahui nilai tetapan calorimeter.
C. Alat dan Bahan
Alat:
Kalorimeter 1 set
Termometer 1 buah
Gelas ukur 50 mL 1 buah
Gelas kimia 100 mL 2 buah
Corong gelas 1 buah
Bahan:
Larutan HCl 0,5 M
Larutan NaOH 0,5 M
Aquades secukupnya
D. Keselamatan Kerja
1. Bahan-bahan yang digunakan jangan sampai tertelan
2. Bahan-bahan yang digunakan adalah asam dan basa, sehingga jangan sampai terkena
kulit, jika terkena kulit segera bilas dengan air mengalir

E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat-alat kalorimeter.
2. Masukkan 25 mL larutan HCl 0,5 M ke dalam gelas kimia 1
3. Siapkan 25 mL larutan NaOH 0,5 M ke dalam gelas kimia 2
4. Ukur suhu masing-masing larutan
5. Tuangkan 25 mL larutan NaOH dan 25 mL larutan HCl ke dalam kalorimeter.
Kemudian cepat tutup kalorimeter yang telah dilengkapi dengan pengaduk dan
termometer dan catat suhunya setiap 30 detik. Pencatatan dilakukan hingga diperoleh
suhu yang relatif tetap (Takhir).
6. Bersihkan kalorimeter dengan akuades dan keringkan.
7. Untuk memantapkan perolehan data ulangi langkah 1 sampai 5 tersebut di atas sebayak
2 kali sehingga terdapat 3 kali percobaan.
8. Catat semua data dalam tabel pengamatan.
F. Data Percobaan
Volume larutan HCl = 50mL
Volume larutan NaOH = 50mL
● Percobaan pertama
Penentuan ΔH reaksi
Tawal HCl = 28*C
NaOH = 28*C
Suhu rata-rata = 28*C
Takhir 39*C
ΔT1 11*C

G. Data Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka, hasil hitung ΔH reaksi NaOH dan HCl jika
diketahui kalor jenis larutan (c) = kalor jenis air = 4,2 J /g0C, kapasitas calorimeter = 0, massa
jenis air = 1 g/mL.
Jumlah mol HCl =1
Jumlah mol NaOH =1
Volume larutan = Volume HCl + Volume NaOH
= 50ml +50ml
= 100ml
ρ
Massa larutan = ν

1
= 100 = 100 𝑔

Δ𝑇1+Δ𝑇2+Δ𝑇3
Perubahan suhu (ΔT) = 3

= 11*C

Kalor larutan (Qlarutan) = m . c . ΔT


= 100.4,2.11
= - 4620

mol NaOH = mol HCl


ΔH = -q/mol
−4620
= − 1

= 4620
Persamaan termokimia:
NaOH + HCl —> NaCl + H2O ΔH = 4620

H. Pertanyaan
1. Mengapa pengamatan suhu dilakukan hingga suhu konstan (tidak berubah lagi)?
jawab : supaya bisa didapatkan perubahan entalpi yang benar

2. Jika kita tetapkan reaksi larutan HCl-NaOH sebagai sistem. Apakah perubahan suhu yang
teramati merupakan perubahan suhu sistem ataukah lingkungan?
jawaban: sistem karena yang berubah adalah larutan dan bukan sekitarnya
3. Mengapa suhu yang diukur pada reaksi HCl-NaOH meningkat?
jawaban: kenaikan suhu pada HCl-NaCl dikarenakan adanya tumbukan.Menurut
teori tumbukan, tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul atau lebih dan
permukaannya saling bersentuhan di satu titik. Supaya bisa terjadi tumbukan yang
efektif harus ada orientasi tumbukan molekul yang tepat. Orientasi itu sendiri
merupakan arah atau letak posisi antar molekul yang bertumbukan.

4. Kalorimeter dapat mengukur kalor reaksi pada keadaan volume-tetap dan tekanan-tetap.
Kapankah kalor reaksi sama dengan perubahan entalpi reaksi?
jawaban:tekanan yang tetap

Anda mungkin juga menyukai