KIMIA
TERMOKIMIA
Disusun oleh :
Aghna Zamara Syakira
KELAS XI.4
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan
energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung
setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah
semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung
dalam suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H.
Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan
entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol Δ H.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat
yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.
Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
Bahan :
Zat 1: HCl 1 mol 75 ml
Zat 2:NaOH 1 mol 75 ml
Sitrun
Deterjen
Alat :
Beker glass 100 ml
Botol cuci
Pengaduk
Termometer
Kalori meter
Gelas ukur/labu ukur
Plastisin
V. CARA KERJA
Praktek 1 : Menentukan perbedaan endoterm dan eksoterm
Pertama ambil air secukupnya ke dalam 2 beker glass 100ml dan botol cuci.
Setelah itu, masukkan sitrun secukupnya ke dalam 1 beker glass dan
masukkan deterjen secukupnya ke dalam 1 beker lainnya yang sudah diisi
air.
Aduk air yang sudah di masukkan siprun hingga suhunya berubah, dan
bersih kan pengaduk menggunakan botol cuci setelah itu, aduk air yang
sudah di masukkan deterjen hingga suhunya berubah.
Tunggu beberapa menit dan celupkan jari kedalam 2 beker glass agar bisa
merasakan apakah suhunya sudah beruabah atau belum.
Langkah pertama, siapkan gelas ukur dan tuang kan zat HCl 75ml kedalam
gelas ukur yang sudah di sediakan setelah itu, tuangkan zat HCl kedalam
calorimeter.
Tuang kan zat NaOH 75ml kedalam gelas ukur setelah itu, tuangkan dan
campur ke dalam calorimeter yang sudah ada zat HCl di dalamnya.
Setelah itu masukkan thermometer kedalam lubang calorimeter dan tutup
menggunakan plastisin agar tidak ada udara/oksigen yang masuk.
Aduk kedua zat HCl dan NaHO hingga terjadi perubahan suhu yang naik,
dari suhu ruangan ke suhu zat tersebut.
Jika suhu di termometer sudah tidak bergerak lagi, berhenti pengadukan dan
catat apa yang sudah kamu dapat kan dari hasil praktek tersebut.
Dari hasil pengamatan saya, air yang telah di campurkan deterjen setelah di aduk
menunjukkan perubahan kenaikan suhu (reaksi eksoterm). Sedangkan air yang di
campurkan sitrun setelah di auk menunjukan perubahan penurunan suhu (reaksi
endoterm).
Praktek 2 : Menghitung dan menentukan entalpi suatu reaksi : HCl dan NaOH
VII. PERHITUNGAN
Diketahui :
Volume = 75ml
= 150 × 4,2 × 7
= 4410 J
= 4,41 KJ
= 0,075
Mol HCl = m v
75
= 1 × 1000
= 0,075
Persamaan reaksi
NaOH + HCl → NaCl + H2O
0,075 0,075 – –
0,075 0,075 0,075 0,075
—————————————— –
- - 0,075 0,075
- Menentukan 1M H2O
q
ΔH = - 1 M
4 , 41
=- 1
= - 4,41 kj/M
7
ΔH = - 1 M
1
= - 0,075 × - 4,41
= - 58,8 kj/m
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, dapat diambil suatu simpulan
bahwa :
1. Air yang telah di campur sitrun menghasilkan adanya penurunan suhu yaitu
reaksi endoterm, dan deterjen menghasilkan adanya peningkatan suhu yaitu
reaksi eksoterm.
2. Reaksi antara HCl dengan NaOH menunjukkan adanya perubahan dari suhu
normal menjadi peningkatan suhu. Sehingga reaksi tersebut melepaskan
kalor (eksoterm).