Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KIMIA
TERMOKIMIA

Disusun oleh :
Aghna Zamara Syakira
KELAS XI.4

SMA PATRA DHARMA


BALIKPAPAN
2023/2024
I. TUJUAN
1. Menentukan dan mengamati perubahan endoterm dan eksoterm
2. Menghitung dan menentukan entalpi suatu reaksi : HCl 1 mol dan NaOH 1 mol

II. LATAR BELAKANG

Energi kimia merupakan energi yang terkandung dalam setiap


unsur, yang mana energi kimia tersebut mengandung suatu zat seperti energi
potensial kimia yang biasa disebut dengan Termokimia. Termokimia
merupakan ilmu yang mempelajari hubungan diantara energi panas dan
energi kimia. Bagian ilmu kimia ini menelaah perubahan kalor suatu zat yang
menyertai suatu reaksi ataupun proses kimia dan fisika. Termokimia
sendiri bersinggungan secara operasional dengan pengukuran dan penafsiran
perubahan kalor yang mengikuti reaksi kimia, perubahaan keadaan dan
pembentukan larutan.

Dalam termokimia, kita mempelajari bagaimana energi potensial kimia yang


terdapatdalam suatu unsur dinyatakan dengan simbol H atau bisa disebut sebagai
entalpi. Entalpi tersebut dapat mengalami perubahaan entalpi yakni selisih antara
entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi. Perubahan tersebut
merupakan perubahaan energinya dengan berbagai cara yakni dengan reaksi
endoterm serta reaksi eksoterm. Sederhanannya, reaksi endoterm memerlukan
kalor, sedangkan reaksi eksoterm membebaskan kalor. Untuk itu, dalam
menentukan kalor reaksi maka diperlukan sebuah perhitungan. Alat yang
digunakan untuk mengukur perubahan kalor yakni calorimeter. Alat ini
menentukan kalor dalam suatureaksi, yang mana tidak adanya perpindahan materi
maupun energi dengan lingkungan di luar calorimeter.
III.TEORI DASAR

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan
energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung
setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah
semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung
dalam suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H.
Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan
entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol Δ H.

Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat
yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.
Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.

Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang


dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan
dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan dalam
termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah
tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.

Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap


peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.

1. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


Berdasarkan perpindahan energinya atau perubahan entalpinya ada dua jenis
reaksi:
1.) Reaksi Eksoterm yaitu reaksi yang membebaskan kalor, kalor mengalir
dari sistem ke lingkungan (terjadi penurunan entalpi), entalpi produk lebih
kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya
bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm umumnya suhu sistem menjadi naik,
adanya kenaikan suhu inilah yang menyebabkan sistem melepas kalor ke
lingkungan. Reaksi eksoterm: DH = Hp - Hr < 0 atau DH = (-)
2.) Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor mengalir
dari lingkungan ke sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk lebih
besar daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya
bertanda positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem terjadi
penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem
menyerap kalor dari lingkungan. Reaksi endoterm: DH = Hp - Hr > 0 atau
DH = (+)
2. Entalpi
Kalor pembentukan, sifat lain yang digunakan dalam mekanisme kinetik
adalah entalpi (H). Sifat semacam ini diperoleh dengan menggunakan
statistik mekanik. Terkadang beberapa orang cenderung menilai reaksi
termokimia dari segi entalpi (misalnya, panas reaksi), hal itu menyatakan
bahwa energi bebas dari sistem yang mendorong reaksi. Membagi spesies
molekul ClH3N102 menjadi dua atau lebih spesies menurunkan energi
bebas, terutama pada suhu yang lebih tinggi, contohnya AG dari CH3 +
NO2 lebih stabil dibandingkan CH3N02 sendiri. Dan pecahnya CH3NO2
menjadi molekul produk yang kecil, CO, H20, N2, dan Hz, membentuk tiga
molekul dari satu molekul reaktan sangat eksotermis. Dengan demikian,
perlu untuk memiliki lebih dari termostabilitas untuk melanggar ikatan yang
ada untuk membuat bahan energik sensitif. Karena itu perlu untuk memiliki
jalur reaksi yang mencegah konversi langsung dari bahan energik untuk
produk
3. Kalorimeter
Kalorimeter ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perubahan
kalor. Salah satu jenis kalorimeter adalah kalorimeter bom. Sistem
termodinamika adalah isi dari kalorimeter tersebut, antara lain : reaktan dan
produk bom itu sendiri, air tempat bom thermometer, dan pengaduk
merupakan lingkungannya. Pada awalnya pengukuran termal dibatasi oleh
ketersediaan instrumen kalorimetrik komersial yang dapat beroperasi pada
tekanan tinggi. Namun dengan adanya perkembangan dan ketersediaan dari
aliran panas dan kekuatan yang diimbangi dengan jenis kalorimeter pada
tekanan tinggi (yaitu sampai 40 MPa), sifat termal pengukuran dapat
dilakukan pada kondisi skala yang diperkecil dari sebenarnya.

IV. ALAT DAN BAHAN

Bahan :
 Zat 1: HCl 1 mol 75 ml
 Zat 2:NaOH 1 mol 75 ml
 Sitrun
 Deterjen

Alat :
 Beker glass 100 ml
 Botol cuci
 Pengaduk
 Termometer
 Kalori meter
 Gelas ukur/labu ukur
 Plastisin

V. CARA KERJA
Praktek 1 : Menentukan perbedaan endoterm dan eksoterm

 Pertama ambil air secukupnya ke dalam 2 beker glass 100ml dan botol cuci.
 Setelah itu, masukkan sitrun secukupnya ke dalam 1 beker glass dan
masukkan deterjen secukupnya ke dalam 1 beker lainnya yang sudah diisi
air.
 Aduk air yang sudah di masukkan siprun hingga suhunya berubah, dan
bersih kan pengaduk menggunakan botol cuci setelah itu, aduk air yang
sudah di masukkan deterjen hingga suhunya berubah.
 Tunggu beberapa menit dan celupkan jari kedalam 2 beker glass agar bisa
merasakan apakah suhunya sudah beruabah atau belum.

Praktek 2 : Menghitung dan menentukan entalpi suatu reaksi : HCl dan


NaOH

 Langkah pertama, siapkan gelas ukur dan tuang kan zat HCl 75ml kedalam
gelas ukur yang sudah di sediakan setelah itu, tuangkan zat HCl kedalam
calorimeter.
 Tuang kan zat NaOH 75ml kedalam gelas ukur setelah itu, tuangkan dan
campur ke dalam calorimeter yang sudah ada zat HCl di dalamnya.
 Setelah itu masukkan thermometer kedalam lubang calorimeter dan tutup
menggunakan plastisin agar tidak ada udara/oksigen yang masuk.
 Aduk kedua zat HCl dan NaHO hingga terjadi perubahan suhu yang naik,
dari suhu ruangan ke suhu zat tersebut.
 Jika suhu di termometer sudah tidak bergerak lagi, berhenti pengadukan dan
catat apa yang sudah kamu dapat kan dari hasil praktek tersebut.

VI. HASIL PENGAMATAN

Praktek 1 : Menentukan perbedaan endoterm dan eksoterm

Dari hasil pengamatan saya, air yang telah di campurkan deterjen setelah di aduk
menunjukkan perubahan kenaikan suhu (reaksi eksoterm). Sedangkan air yang di
campurkan sitrun setelah di auk menunjukan perubahan penurunan suhu (reaksi
endoterm).

Praktek 2 : Menghitung dan menentukan entalpi suatu reaksi : HCl dan NaOH

Nama Larutan Temperature Temperature Selisih Kenaikan


Awal (T1) Akhir (T2) Suhu

HCl 32°C 39°C

39°C - 32°C = 7°C


NaOH 32°C 39°C

VII. PERHITUNGAN
Diketahui :

Volume = 75ml

Massa = 75ml × g/ml

- Menentukan entalpi dengan calorimeter


qair = m c ΔT

= (75 + 75) . 4,2 . 7

= 150 × 4,2 × 7

= 4410 J

= 4,41 KJ

- Menentukan mol NaOH dan mol HCl


 Mol NaOH = m v
75
= 1 × 1000

= 0,075

 Mol HCl = m v
75
= 1 × 1000

= 0,075
Persamaan reaksi
NaOH + HCl → NaCl + H2O
0,075 0,075 – –
0,075 0,075 0,075 0,075
—————————————— –
- - 0,075 0,075
- Menentukan 1M H2O
q
ΔH = - 1 M
4 , 41
=- 1

= - 4,41 kj/M
7
ΔH = - 1 M
1
= - 0,075 × - 4,41

= - 58,8 kj/m

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, dapat diambil suatu simpulan
bahwa :

1. Air yang telah di campur sitrun menghasilkan adanya penurunan suhu yaitu
reaksi endoterm, dan deterjen menghasilkan adanya peningkatan suhu yaitu
reaksi eksoterm.
2. Reaksi antara HCl dengan NaOH menunjukkan adanya perubahan dari suhu
normal menjadi peningkatan suhu. Sehingga reaksi tersebut melepaskan
kalor (eksoterm).

Anda mungkin juga menyukai