1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mencari panas netralisasi pada reaksi 1 mol HCl dengan 1 mol NaOH dengan
alat sederhana.
Didalam termokimia terdapat tiga jenis sistem anatara lain sistem terbuka, sistem
tertutup, dan sistem terisolasi. Sistem terbuka yaitu sistem dimana dapat terjadi
pertukaran energi dan massa dengan lingkungannya, sistem tertutup yaitu sistem
dimana hanya terjadi pertukaran energi dengan lingkungannya, massa tidak berubah,
sedangkan pada sistem terisolasi ialah keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya
pertukaran energi maupun massa dengan lingkungannya (Atkins, 1999).
Kajian tentang kalor dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi kimia disebut termokimia.
Termodinamika merupakan cabang dari termokimia karena tabung reaksi dan isinya
membentuk sistem. Kita dapat mengukur (secara tak langsung, dengan cara mengukur
kerja atau kenaikan temperatur) energi yang dihasilkan oleh reaksi dengan kalor dan
dikenal sebagai q, bergantung pada kondisinya, apakah dengn perubahan energi
dalam atau perubahan entalpi. Sebaliknya jikakita tahu ∆U atau ∆H suatu reaksi, kita
dapat meramalkan jumlah energi yang dihasilkannya sebgai kalor (Altkins, 1999).
Panas dan kerja, keduanya adalah bentuk perpindahan energi kedalam atau keluar
sistem, maka dapat dibayangkan sebagai energi dalam keadaan singgah. Jika
perubahan energi disebabkan kontak mekanik sistem dengan lingkungannya, maka
kerja dilakukan : jika perubahan itu disebabkan ileh kontak kalor (menyebabkan
perubahan suhu, maka kalor dipindahkan. Dalam banyak proses, kalor dan keduanya
menembus batas sistem, dan perubahan energi dalam sistem adalah jumlah dari
kontribusi itu. Pernyataan ini disebut hukum pertama yang mempunyai rumus
matematika :
E=q+w
Suatu sistem dapat dibayangkan mengandung kerja atau kalor, sebab kerja dan kalor
keduanya mengacu bukan pada keadaan sistem, tetapi pada proses yang mengubah
suatu keadaan-keadaan lainnya. Perubahan keadaan yang sama dari sistem dapat
dilakukan dengan memindahkan kalor ke sistem tanpa melakukan kerja sehingga : E =
w + w. Karena qdan w tergantung pada proses tertentu atau (lintasan) yang
menghubungkan keadaan, maka mereka bukanlah fungsi keadaan (Oxtoby, 2001).
ΔE = Q – W
Panas pelarutan ada dua macam, yaitu proses pelarutan integral dan panas
pelarutan diferensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah mol pelarut
dan zat terlarut (Sukardjo, 2002).
Panas pelarutan adalah panas yang diserap jika 1 mol padatan dilarutkan
dalam larutan yang sudah dalam keadaan jenuh. Hal ini berbeda dengan panas
pelarutan untuk larutan encer yang biasa terdapat dalam tabel panas pelarutan. Panas
pelarutan biasanya terdapat tabel merupakan panas. Pengenceran dari keadaan jenuh
menjadi encer (Sukardjo, 2002).
Panas netralisasi terjadi dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit
air ternyata berharga konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat
akan mudah terionisasi sempurna dalam bentuk ion didalam larutan. Panas penetralan
merupakan jumlah panas yang dilepaskan ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi
dengan asam dan basa atau sebaliknya (Subowo dan Sanjaya, 1983).
Td = sebelum bercampur
Tm = suhu campuran14
Ukurlah 40 mL
Ukurlah 40 mL larutan NaOH 1 M
larutan HCL 1 M ke lalu masukkanlah ke
dalam gelas piala dalam kalorimeter
150 mL dan letakkan
di dekat kalorimeter.
H dinyatakan dalam J/mol, karena tekanannya tetap maka H dicari dengan mebagi Q oleh
jumlah mol yang bereaksi (0,0401 x 1,0 mol/L) = 0,040 mol
−Q sekeliling
ΔHreaksi =
0,040
A. Hasil Pengamatan
Suhu (oC) Ulanga Ulanga Ulanga Ulanga Ulanga Ulangan Ulanga Ulanga Rata
n 1 n n n n n n
6 -rata
2 3 4 5 7 8
Suhu Air 31,5 31,5 31,5 31,5 31,5 31,5 31,5 31,5 31,5
Dingin
Suhu Air 44,5 44,5 44,0 44,0 44,0 44,0 43,5 43,5 44
Panas
Suhu - - - - - - - - 44
Campuran (Modus
Air
Panas)
Data Hasil
Bobot Kalorimeter Kosong (A) 157,50 gram
Bobot Kalorimeter + Air Suling (B) 207,50 gram
Bobot Kalorimeter + Air Suling Campuran 257,45 gram
(C)
Bobot Air Suling (B-A) 50,00 gram
Bobot Air Panas (C-B) 49,95 gram
Suhu Air Dingin (a) 31,5 oC
Suhu Air Panas (b) 71 oC
Suhu Air Campuran (c) 44 oC
ΔT Air Dingin (c-a) 12,5 oC
ΔT Air Panas (b-c) 27 oC
ΔT Kalorimeter = ΔT Air Dingin (c-a) 12,5 oC
Kalor Jenis Air (cair) 1 kal/gram oC
Suhu Campuran - 32 oC 32 oC
Tair panas = 70 oC
Tcampuran = 44 oC
= 26 oC
= 44 oC - 31,5 oC
= 12,5 oC
ΔT = 31,5 oC + 44 oC
2
= 37,7 oC
q larutan 1 = m (NaOH) . c . ΔT
q larutan 2 = m (HCL) . c . ΔT
Jadi, ΔH = - q
mol
= - (-5225 J) + (-5225 J) + (-10450 J)
0,05 mol
= -(-20900)
0,05 mol
= 418000 J/mol
D. Pertanyaan
6. DAFTAR PUSTAKA
1. DIKTAT PERCOBAAN KE-4
2. https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-praktikum-termokimia
( SELASA, 13 OKT 20, JAM 22:22 )
3. http://kumpulan-laporan-praktikum-kimia.blogspot.com/2015/11/termokimia.html
( SELASA, 13 OKT 20, JAM 22.40 )