“TERMOKIMIA ”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
Rasmiyanti 11870400
Ratri hiusena 1187040056
Rina nurlaelasari 1187040058
Salman rasyid 11870400
Sofi amalia 1187040073
Tia widianti 11870400
KIMIA IV-B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
Abstrak
III. Prosedur
1. Penentuan kapasitas kalor
Pada percobaan pertama, pertama-tama air dimasukkan ke dalam
kalorimeter. Suhu termometer ke titik terdekat dibaca tiap skala 1oC. air
o
didalam kalorimeter dipanaskan sampai melebihi 20 C suhu ruang.
kalorimeter ditutup dengan tutup sterofoam kemudian perubahan suhu
diperhatikan sampai ke suhu tertinggi.
Percobaan selanjutnya dilakukan pengukuran suhu larutan dua garam,
natrium asetat anhidrat dan natrium asetat trihidrat. Mula-mula masing-masing
garam ditimbang sebesar 1,5 gram. Aquades sebanyak 30 mL dimasukkan ke
dalam dua kalorimeter yang berbeda. Kemudian masing-masing garam
dituangkan ke dalam kalorimeter yang berbeda. kalorimeter digoyangkan dan
diperhatikan perubahan suhu pada larutan yang berada di dalam kalorimeter.
2. Penentuan kalor netralisasi
Pada percobaan kedua, alat-alat kalorimeter dirangkai terlebih dahulu.
Larutan KOH diukur sebanyak 10 mL menggunakan pipet volumetri,lalu
dimasukkan ke dalam kalorimeter. Larutan KOH dalam kalorimeter diukur
suhunya menggunakan termometer sebagai T1, kemudian ditambahkan larutan
HCl sebanyak 10 mL. larutan campuran tersebut diukur suhunya
menggunakan termometer sebagai T2. Lalu kedua larutan tersebut diamati.
IV. Pembahasan
Termokimia adalah ilmu yang membahas hubungan antara kalor dengan reaksi kimia
atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.termokimia lebih banyak
berhubungan dengan pengukuran kalor dengan menggunakan suatu alat yang bernama
kalorimeter. kalorimeter adalah alat yang dipakai untuk percobaan yang berhubungan dengan
kalor ( Surya, 2009 ).
Prinsip dari kalorimeter adalah kalorimeter didesain dengan sedekimian sehingga
perpindahan kalor kelingkungannya terjadi seminimal mungkin. Prinsip dari pecobaan ini
adalah untuk mempelajari perubahan energi yang menyertai terjadinya reaksi kimia yaitu
penentuan kalor dan kalor penetralan dari suatu unsur dan senyawa dengan menggunakan alat
yang disebut kalorimetri
Dari data pengamatan yang diperoleh dari tabel.1 dapat digunakan untuk menghitung nilai
entalpi ataupun kalor dari reaksi netralisasi tersebut. Berikut nilai yang diperoleh
Tabel.2 Tabel perhitungan nilai entalpi dan kalor netralisasi
Reaksi Q produk Mol H2O ∆H netralisasi ∆H standar
(J) (KJ/ mol) (KJ/ mol)
HCl + KOH 1588,4 0,03 mol -52,95 -57,3
CH3COOH + 1421,2 0,03 mol -47,37 -42,1
KOH
V. Kesimpulan
Berdasarkan referensi vidio yang diberika dan beberapa sumber yang
dijadikan sebagai rujukan maka pada laporan praktikum kali ini dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya Suhu air dingin sebesar 27OC dan suhu air
padas sebesar 47 OC, diperoleh suhu campuran sebesar 32 OC. Kalor yang
dilepas air dingin sebesar 260,4 joul dan kalor yang dilepas air panas sebesar
579,6 joul dan kalor yang diterima kalorimeter adalaha 319,2 joul, sehingga
diperoleh kapasitas kalor sebesar 102,96 J/K. Pada natrium asetat anhidrat dan
natrium asetat trihidrat diperoleh kapasitas kalor natrium asetat trihidrat lebih
besar dari natrium asetat anhidrat.
Penentuan kalor netralisasi yang dilakukan pada HCl dan KOH
diperoleh entalpi netralisasi sebesar -52,95 kj/mol dan kalor produk sebesar
1588 joul. Pada netralisasi antara CH3COOH diperoleh entalpi produk sebesar
-47,37 dan kalor produk sebesar 1421,2 joul. Sehingga diperoleh perbandingan
bahwa entalpi netralisasi dan kalor produk dari CH3COOH dengan KOH lebih
kecil dibandingkan dengan HCl dan KOH, disebabkan karena keeaktifan
reaksi yang terjadi dan sifat asam dari kedua larutan tersebut.
Atkins, P.W, 1994. Kimia Fisika. Edisi 4. Jilid 1. Alih bahasa : Irma dan Kartahadiprodjo.
Erlangga. Jakarta
Barreto, Patricia R.P. Alessandra F.A. Vilela. Ricardo Gargano. 2005. Thermochemistry of
Molecules in the B/F/H/N System. Laboratorio Associado De Plasma. Instituto Nacional De
Pesquises Espaciais. Instituto Defisica. Univesidade Brasilia. Brasil
Basri, 2003. Kamus Lengkap Kimia. Rineka Cipta. Jakarta
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi 3. Jilid 2. Pemerjemah : Sukminar.
Erlangga. Jakarta
Daintith, J, 1994. Kamus Lengkap Kimia. Alih bahasa : Suminar Achmadi. Erlangga. Jakarta
Gupta, A. Jason Lachance. E.D Sloan Jr., Carolyn A. Koh. 2008. Measurements Of Methane
Hydrate Heat Of Dissociation Using High Pressure Differential Scanning Calorimetry.
Center Of Hydrate Research. Department Of Chemical Engineering Colorado School Of
Mines. USA
Kusuma, S, 1983. Bahan-Bahan Kimia. Edisi 7. Erlangga. Jakarta
Melius, C.F. 1995. Thermochemistry and Reaction Mechanisms Of Nitromethane Ignition
.Combustion Research Facility, Sandia National Laboratories. USA
Oxtoby, D.W. Gillis. Norman H.Nachtrieb. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Edisi 4.
Jilid 1. Penerjemah : Suminar. Erlangga. Jakarta
Petrucci, R.H, 1992. Kimia Dasar. Edisi 4. Jilid 1. Alih bahasa : Suminar. Erlangga. Jakarta