Anda di halaman 1dari 2

Ratri Hiusena (1187040056)

Microplastic Accumulation in Bentik Invertebrates and Fish: A Case Study in Kendari


City

Metode Penelitian

1. Pengambilan Sampel
Metode sampling : Sampling Purposive Random dan Simplified Random Sampling
Alat dan Bahan :
a. Jala surber dan eckman grab, alat ini digunakan untuk mengambil sampel ikan. Jala
surber digunakan untuk mengambil sampel pada daerah yang berarus air kuat dan dasar
perairan berpasir halus, sedangkan eckman grab untuk mengambil sampel pada perairan
dangkal.
b. Sieve net ukuran 1 mm
c. Alcohol 70% sebagai pengawet
2. Penyaringan dan Perhitungan Kelimpahan Mikroplastik
Alat dan Bahan :
a. Hidrogen Peroksida, digunakan untuk penghancuran senyawa organik
b. Beaker glass, sebagai wadah penyimpanan sampel
c. Neraca Analitik, untuk menimbang sejumlah sampel atau zat kimia lain yang dibutuhkan
d. Oven (pembakaran 900C), untuk mengeringkan sampel ikan sehingga didapatkan bobot
kering
e. Larutan NaCl jenuh (300 g NaCl/1 liter aquades), digunakan untuk proses pengendapan
pada proses pemisahan/flotasi
f. Magnetic stirrer, untuk menghomogenkan sampel
g. Kertas saring 0,1 mm dan 5 mm, untuk menyaring partikel mikroplastik
h. Larutan Fe (II) 0,05 M,digunakan untuk proses penghancuran bahan organik
i. Hotplate Stirrer, untuk memanaskan dan menghomogenkan sampel
j. Larutan H2O2 30%, digunakan untu menghilangkan senyawa organik
k. Mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x, untuk identifikasi secara visual
2.1 Analisa Laboratorium
Analisis kandungan mikroplastik pada ikan di sungaiterdiri dari beberapa tahap. Tahapan
tersebut adalah preparasi sampel, pemisahan/flotasi berdasarkan berat jenis,
penghancuran bahan organic dengan hydrogen peroksida, kemudian penyaringan dan
perhitungan kelimpahan mikroplastik.
2.2 Preparasi Sampel
 Sampel dibawa ke laboratorium untuk dibedah dan diidentifikasi
 Semua alat disterilkan terlebih dahulu dengan aquades
 Ikan dibedah dan diambil saluran pencernaan nya untuk diambil mikroplastiknya
 Saluran pencernaan yang telah dibedah dimasukkan kedalam gelas beker
 Dihitung berat basah sampel ikan dengan neraca analitik
 Sampel dikeringkan dengan menggunakan oven suhu 90 0C semalaman agar air yang
terkandung dalam sampel ikan benar-benar hilang dan didapatkan berat sampel
kering
2.3 Pemisahan/ flotasi berdasarkan berat jenis
 Sampel ikan ditambahkan larutan NaCl jenuh sebanyak 300 ml
 Dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer
 Ditutup dengan alumunium foil untuk menghindari kontaminasi dari luar
 Diamkan selama 24 jam agar mendapatkan supernatant yang sempurna
 Supernatan disaring dengan menggunakan kertas saring ukuran 0,1 mm
 Hasil saringan dipindahkan kedalam gelas beker untuk dihancurkan bahan organiknya

2.4. Penghancuran Bahan Organik Dengan Hidrogen Peroksida


 Sampel ditambahkan larutan Fe(II) 0,05 M dan larutan H 2O2 30%volume masing-
masing 20 mL
 Sampel dipanaskan dan dihomogenkan pada suhu 750C pada hotplate stirrer selama
kurang lebih 30 menit
 Jika sampel masih mengandung bahan organic, ditambahkan lagi 20 mL larutan H 2O2
30% sampai bahan organic benar-benar hancur
2.4 Penyaringan dan Identifikasi Mikroplastik
 Setelah bahan organic hilang, disaring dengan kertas saring ukuran 0,3 mm dan 5 mm
 Hasil saringan diletakkan pada cawan petri
 Didentifikasi secara visual dan diidentifikasi secara lanjut dengan mikroskop cahaya
dengan perbesaran 10x
 Kelimpahan mikroplastik dihitung dengan cara jumlah partikel mikroplastik yang
diperoleh per berat sampel ikan kering
3. Identifikasi Jenis Mikroplastik
Identifikasi jenis mikroplastik dilakukan dengan menggunakan Uji fourier transform infrared
spectrophotometry (FTIR). FTIR merupakan teknik yang paling popular dan sering digunakan
untuk mengidentifikasi tipe polimer dari mikroplastik.pengujian FTIR hanya dilakukan pada
mikroplastik jenis fragmen dan film. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan pada sampel
yang diperoleh yaitu terlalu kecil/sedikitnya partikel mikroplastik yang memungkinkan noise
pada hasil spectra.
4. Analisis Statistik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANOVA satu arah untuk
mengetahui apaka h terdapat perbedaan kelimpahan total maupun kelimpahan jenis
mikroplastik berdasarkan jenis polimer. Uji ANOVA satu arah dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak (software) Minitab 17 atau SPSS.

Anda mungkin juga menyukai