Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL TANAH UNTUK PEMERIKSAAN


TELUR / LARVA PARASIT DI DAERAH KUMUH

Dosen pengampu : Sri Haryanti, SST, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 1 A2:

Nuzzila Novia Anggrainy ( P07133121032 )

Berlian Andhara Hermasari ( P07133121036 )

Ayu Puja Istikomah ( P07133121037 )

Shahrul Lathansyah ( P07133121041 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA SANITASI JURUSAN KESEHATAN


LINGKUNGAN POLITEHNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta
salam kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa
kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan kami membuat laporan ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu
Sri Haryanti sebagai dosen mata kuliah pencemaran lingkungan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya adalah Ibu Yanti sebagai pembimbing
dan pemberi materi yang membantu pembuatan laporan praktikum ini, orang tua yang telah
mendukung dan memberi inspirasi, dan teman-teman yang telah memberi saran dan inspirasi
kepada kami.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak hal
yang kurang dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dapat memperbaikinya. Harapan kami, semoga laporan praktikum ini
dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Sekian, terimakasih.

Yogyakarta, 3 April 2022

Penyusun
A. WAKTU PELAKSANAAN
Pengambilan sampel tanah
Hari, tanggal : Senin, 28 Maret 2022
Pukul : 12.38 WIB
Tempat : Badran
Pemeriksaan laboratorium
Hari, tanggal : Selasa, 29 Maret 2022
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Lab. Mikrobiologi Polkesyo

B. DASAR TEORI
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen komponen
padat, cairan, dan gas, mempunyai sifat serta prilaku yang dinamik. Sifat dinamik tanah
tersebut karena tanah merupakan system yang terbuka dengan terjadinya proses
pertukaran bahan dan energy secara berkesinambungan (Palar, 1994) Komposisi tanah
sangat bervariasi tergantung sifat-sifat tanah seperti pH, tekstur tumh, komposisi mineral,
aktivitas mikroorganisme di dalamnya dan kelembaban. Mikroorganisme yang berada di
tanah termasuk parasit Nematoda usus stadium telur seperti Enterobius vermicularis.
Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, Necator americamus dan Strongyloides
stercoralis merupakan cacing Nematoda usus yang hidup parasit pada manusia, namun
dalam siklus hidupnya terdapat fase hidup bebas di tanah. Bentuk telurnya sulit
dibedakan dengan telur cacing tambang.
Manusia dapat terinfeksi melalui 3 cara: yaitu langsung, tak langsung, dan
autoinfeksi. Cara pencegahan dan penyebaran cacing ini sama seperti cacing tambang,
Obat yang efektif untuk strongyloidiasis adalah thiabendazol. Akibat utama yang
ditimbulkan adalah peradangan pada usus, disentri terus-menerus dan rasa sakit pada
perut bagian kanan atas. Diagnosis dengan menemukan larva dalam tinja atau dalam
sputum penderita. Pada cacing Nematoda usus ada beberapa spesies yang menginfeksi
manusia maupun hewan.
Dalam penentuan kualitas tanah, harus memperhatikan banyak faktor, salah satunya yaitu
sifat tanah (fisik, biologi, dan kimia). Oleh karena itu, sangat penting untuk mahasiswa
melaksanakan praktikum kualitas tanah, yaitu dengan menjadikan sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah sebagai parameter yang diamati. Pengambilan sampel tanah merupakan
tahapan terpenting di dalam program uji tanah. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras. tanah tererosi sekitar
rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman jerami, bekas penimbunan
pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak.
2. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput- rumputan, sisa
tanaman, bahyan organic serasah, dan batu batuan atau kerikil
3. Alat-alat yang digunakan bersih dari kotoran kotoran dan tidak berkarat. Kantong plastic
yang digunakan sebaiknya masih baru. belum pernah dipakai untuk keperluan lain.

C. TUJUAN
Mengetahui teknik pengambilan sampel tanah, dan mengetahui apakah tanah di
daerah tersebut tercemar atau tidak, dengan melihat ada tidaknya telur larva parasit di
dalam tanah yang di periksa.

D. ALAT DAN BAHAN

a) BAHAN
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 MgSO4 BJ 1,260 20 ml
2 Aquadest 200 ml
3 Alkohol 20 ml

b) ALAT
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Mikroskop 1 buah
2 Obyek glass 2 buah
3 Deck glass 2 buah
4 Stopwacth 1 buah
5 Timbangan 1 buah
6 Pipet ukur 10 ml 1 buah
7 Rak tabung 1 buah
8 Pengaduk / lidi 1 buah
9 Tabung sentifuge 20 ml 2 buah
10 Sentifuge 1 buah

E. PROSEDUR KERJA
 Pengambilan Sampel Tanah
1. Bersihkan titik lokasi tersebut dari kotoran/daun rumput
2. Siapkan kantong plastik kemudian diberi mode lokasi dan tanggal pengambilan
sampel dengan spidol permanen.
3. Keroklah tanah permukaan pada lokasi tersebut seluas 450 x 40 cm2 dengan
menggunakan sendok semen ambil sebanyak 100 gr.
4. Ikatlah kantong plastik yang telah terisi dengan baik, untuk dikirim ke laboratorium.
 Pemeriksaan Laboratorium
1. Timbang tanah sebanyak 2 gram masukkan ke dalam tabung centrifuge 20 ml
2. Tambahkan aquades 10 ml aduk dengan lidi sampai homogen atau rata kemudian
disentrifugasi dengan kecepatan 2000 RPM selama 2 menit
3. Diulang 3 sampai 5 kali sampai cairan supernatan menjadi jernih, supernatan dibuang
4. tambahkan 20 ML aquades aduk sampai rata kemudian disentrifugasi lagi dengan
kecepatan 2000 RPM 2 kali masing- masing dengan waktu 2 menit
5. Cairan supernatan dibuang dan dan ditambah 10 mili larutan MgSO4 BJ 1,260 kemudian
disentrifugasi dengan kecepatan 2500 RPM selama 5 menit
6. Dengan hati-hati tambahkan larutan MgSO4 sampai permukaan menjadi cembung oleh
cairan biarkan dalam rak tabung selama 1 jam
7. Taruh sebuah deck glass diatas permukaan cairan pada tabung centrifuge kemudian
diangkat secara hati-hati ke atas diletakkan ke atas objek glass yang telah disediakan
8. Amati atau periksa dengan mikroskop mulai dengan pembesaran terkecil.

F. HASIL KERJA
Dari hasil pengamatan pemeriksaan parasite & cacing stadium telur yang telah
dilakukan dengan menggunakan sampel tanah dengan metode apung (kualitatif),
mendapatkan hasil negative mengandung telur cacing.

G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel tanah hasilnya negatif
mengandung telur cacing, hal ini disebabkan karena kemungkinan sampel tanah yang
diperiksa memang tidak tercemar, sehingga sampel tanah aman jika digunakan manusia
untuk melakukan aktivitas seperti bertani, bermain untuk anak-anak dll.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan ke tanah sampel yang diambil di
desa kumuh, didapatkan hasil bahwa sampel tanah tidak mengandung larva/telur cacing
yang berarti bahwa tanah tersebut tidak tercemar.

I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai