Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI II

IDENTIFIKASI MIKROBAPEMERIKSAAN MIKROSKOPIS, PENGECATAN


DAN UJI BIOKIMIA

OLEH:
Kelompok 1
Nama : Anisa Zanuba
NIM : K1A022004

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MATARAM
2023
IDENTIFIKASI MIKROBA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS, PENGECATAN
DAN UJI BIOKIMIA
A. TUJUAN
1. Mampu melakukan teknik pengecatan gram dan dapat menentukan
bakteri gram positif dan gram negatif.
2. Mampu melakukan uji katalase untuk membedakan bakteri
Staphylococcus dan Streptococcus dan uji koagulase untuk membedakan
bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Staphylococcus lainnya.
B. DASAR TEORI
Mikrobiologi adalah studi tentang organisme yang sangat kecil sehingga
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tetapi harus digunakan di bawah
mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut mikroorganisme atau sering
disebut dengan mikroba atau mikroorganisme. Saat ini, mikrobiologi banyak
digunakan dalam berbagai bidang keilmuan seperti pertanian, industri, kesehatan,
lingkungan, industri makanan bahkan antariksa (Waluyo, 2009). Bakteri
merupakan salahsatu organisme prokariotik. Normalnya, bakteri berukuran
sangat kecil, bentuk bakteri hanya dapat dilihat di bawah mikroskop dengan
perbesaran 1000x atau lebih. Pada umumnya bakteri bersifat tembus cahaya
karena banyak bakteri yang tidak memiliki zat warna (Waluyo, 2008).
Pewarnaan gram digunakan untuk mengetahui morfologi sel bakteri dan
membedakan antara bakteri gram positif dan gram negatif. Perbedaan warna
antara bakteri gram positif dan gram negatif menunjukkan adanya perbedaan
struktur dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram positif
memiliki kandungan peptidoglikan yang tebal, sedangkan bakteri gram negatif
memiliki kandungan lipid yang tinggi (Fitri, 2011).Tujuan pewarnaan bakteri
adalah agar bakteri lebih terlihat di bawah mikroskop, untuk memperjelas
ukuran maupun bentuk bakteri, melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri
seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat fisik kimia yang unik. ke
Bakteri dan meningkatkan kontras mikroorganisme dengan lingkungan. Teknik
pewarnaan bakteri dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pewarnaan sederhana,
pewarnaan diferensial, dan pewarnaan struktural. Pewarnaan bakteri atau
mikroorganisme lain dengan menggunakan larutan pewarnaan tunggal pada
film atau apusan yang difiksasi disebut pewarnaan sederhana. Metode
pewarnaan yang menunjukkan perbedaan antara sel mikroba atau bagian dari sel
mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial (Pelczar & Chan, 2008).
Uji katalase adalah tes untuk bakteri tertentu untuk menentukan apakah
bakteri tersebut bersifat aerobik, anaerobik fakultatif, atau anaerobik obligat.
Bakteri yang membutuhkan oksigen menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2),
yang beracun bagi bakteri itu sendiri. Namun, mereka dapat bertahan dengan
adanya antimetabolit ini karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat
mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen (Volk dan Wheeler,
1993). Uji Katalase ini dilakukan dengan meneteskan hidrogen peroksida (H2O2)
3% pada glass objek yang bersih. Biakan dioleskan pada glass objek yang sudah
ditetesi hidrogen peroksida dengan Ose. Suspensi dicampur secara perlahan
menggunakan Ose, hasil yang positif ditandai oleh terbentuknya gelembung-
gelembung udara (Dewi,2013). Uji koagulase merupakan uji yang digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya enzim koagulase yang dihasilkan oleh
Staphylococcus sp. Reaksi positif pada uji koagulase ditunjukkan dengan adanya
gumpalan seperti gel dalam tabung, dan reaksi negatif apabila tidak terdapat
gumpalan menyerupai gel pada tabung (SNI, 2015).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Pengecatan gram Alat
- Alat
• Bunsen
• Erlenmeyer
• Gelas ukur
• Kaca preparat
• Ose
• Pipet tetes
- Bahan
• Biakan murni bakteri Staphylicoccus aureus
• Biakan murni bakteri streptococcus mutans
• Larutan cat gram 1
• Larutan cat gram 2
• Larutan cat gram 3
• Larutan cat gram 4
b. Uji Biokimia
- Alat
• Bunsen
• Kaca preparat
• Ose
• Pipet tetes
- Bahan
• Biakan bakteri Staphylococcus aureus
• Biakan bakteri Staphylococcus epidermidis
• Biakan bakteri Streptococcus mutans
• Reagen H2O2 3%
• Plasma Citrat 3,8%
D. PROSEDUR KERJA
a. Teknik pengecatan

Dibersihkan kaca preparat dengan alkohol ditandai ujung preparat


dengan nama mikroorganisme yang akan di cat. Kemudian digambar
bulatan dengan diameter 1 cm dengan spidol (daerah untuk pengecatan
mikroba. Lalu dibalik kaca preparat sehingga gambar berada dibawah.

Diteteskan 1 tetes aquadest pada area pengecata. Diambil sedikit biakan


bakteri dan diletakkan pada area pengecatan. Campur bakteri dengan
aquadest kemudian diratakan pada area pengecatan.

Dikering angin kan kaca preparat tersebut.

Dilakukan fiksasi panas dengan cara melewatkan kaca preparat pada


nyala api, hindari kontak langsung antara kaca preparat dengan nyala api.

Diteteskan cat gram 1 pada area pengecatan dan dibiarkan selama 1-3
menit. Kemudian dibuang cat gram 1 tanpa dibilas dengan air.

Diteteskan cat gram 2 pada area pengecatan, biarkan selama 1 menit.


Buang cat gram 2 dan cuci sisanya menggunakan air. Lalu, dikering
anginkan kaca preparat.
preparat tersebut.
Dimiringkan kaca preparat, kemudian dicuci menggunakan cat gram 3
hingga warna pada permukaan luntur.

Diteteskan cat gram 4 pada area pengecatan dibiarkan selama 2 menit.


Kemudian dicuci dengan cepat menggunakan air dan di kering anginkan.

Ditutup permukaan kaca preparat dan diamati di bawah mikroskop.


Dicatat dan gambar sel hasil pengamatan beserta keterangan yang
diperlukan.

b. Uji biokimia
- Uji katalase

Diambil objek glass yang bersih dan kering.

Dibuat suspensi kuman pada objek glass dengan penambahan aquadest


steril.

Ditambahkan satu tetes reagen H2O2 pada suspensi kuman tersebut dan
dilihat adanya gelembung udara.
- Uji koagulase

Diambil objek glass yang bersih dan kering.

Dibuat suspensi kuman pada objek glass dengan penambahan aquades


steril.

Ditambahkan satu tetes Plasma citrat 3,8% pada suspensi kuman tersebut
dan dilihat adanya gumpalan.

Anda mungkin juga menyukai