TOPIK
Pewarnaan Gram dan Pengukuran Sel Bakteri
B. TUJUAN
1. Memperoleh keterampilan pewarnaan bakteri secara gram.
2. Dapat menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksa.
3. Memperoleh ketrampilan menera skala mikrometer okuler.
4. Mengukur sel bakteri.
C. DASAR TEORI
Bakteri dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram
negatif.Pembagian kelompok ini didasarkan teknik pewarnaan diderensial yang
disebut pewarnaan gram. Kedua kelompok ini berbeda terutama dalam dinding
selnya (Volk & Wheeler, 1988).
1
teikoat
yang
dikaitkan
pada
asam
muramat
dari
lapisan
Baik pada bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif, dinding sel
tidak meyerap cukup zat warna dasar yang umum.Pewarnaan sel bakteri secara
gram merupakan salah satu proseedur yang penting dan paling banyak digunakan
dalam klasifikasi bakteri (Hastuti, 2012). Adapun hasil perubahan warna bakteri
oleh pewarnaan gram yaitu :
1
2
Mikroorganisme
membutuhkan
suatu
medium
atau
substrat
untuk
MMee n g a tku r p oasni j a ns ge l- s e l bt a uk tde rai ms e ht einr gs e al db ae lr amd a m p ialdma eb tidra, nb ge rsdk asl r k a n h a r g a tia p s k a l m ik r o m e t r o k u l e r
my aink gr otm lea th rd iotke ru al.e r
F. HASIL PENGAMATAN
a. Pewarnaan Gram
Aspek yang diamati
Warna
Koloni I
Merah
(bakteri
Koloni II
gram Merah (bakteri gram
sedikit,
fosfolipid
peptidoglikan
banyak
b. Pengukuran sel bakteri
Aspek yang diamati
Ukuran
Koloni I
Skala okuler= 7
Perbesaran= 1000x
Panjang bakteri= 7 m
Koloni II
Skala okuler= 4
Perbesaran= 1000x
Panjang bakteri= 4 m
G. ANALISIS DATA
Pengamatan pewarnaan gram yang dilakukan adalah kaca benda bersih
dilewatkan diatas nyala api lampu spiritus (bunsen), di atas kaca benda ditetesi
setetes aquadest steril, bakteri yang akan diperiksa diambil dengan jarum
inokulum lalu diletakkan di atas aquadest lalu diratakan secara perlahan-lahan dan
ditunggu sampai kering, pada sediaan tersebut dilakukan fiksasi dengan
dilewatkan di atas nyala api spiritus (bunsen) dengan cepat, fiksasi dilakukan
untuk mematikan bakteri, melekatkan pada kaca benda dan agar tidak mengubah
bentuk dari bakteri.
Pewarnaan
Gram
bertujuan
untuk
memudahkan
identifikasi
berbeda dari cat primer. Safranin tidak akan menyebabkan perubahan warna pada
bakteri positif karena persenyawaan larutan Amonium Oksalat Kristal Viole tetap
terikat pada dinding sel. Pada bakteri gram negatif penambahan safranin akan
menyebabkan warna bakteri berubah menjadi merah karena warna ungu yang
dihasilkan oleh larutan Amonium Oksalat Kristal Viole telah luntur dengan
lisisnya membran sel sehingga safranin dapat terikat. Oleh sebab itu, safranin atau
zat pewarna kedua berfungsi sebagai pembeda terhadap zat warna kristal violet
(Lay, 1994).
Berdasarkan pengukuran sel bakteri yang telah dilakukan didapatkan pada koloni
bakteri 1, panjangnya 7 mm setelah ditera panjangnya 7 m. Pada koloni bakteri
2, panjang sel bakteri 4 mm setelah ditera panjangnya adalah 4 m . Pengukuran
ini menggunakan perbesaran 1000x sehingga membutuhkan minyak emersi untuk
menurunkan indeks bias. Bakteri dari koloni 1 dan 2 sama-sama berbentuk basil
(batang).
I. KESIMPULAN
1. Pewarnaan bakteri secara gram bertujuan untuk memudahkan identifikasi
mikroorganisme, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri dan untuk
melihat struktur luar dan dalam bakteri. Pewarnaan menggunakan kaca
benda yang disterilisasi, setelah menaruh koloni diatas kaca benda
dilakukan fiksasi kemudian ditetesi dengan larutan ammonium oksalat
kristal violet, larutan iodium, alkohol 95 % dan larutan safranin warna
merah.
2. Hasil pewarnaan gram dari koloni 1 dan 2 adalah gram negatif bersifat
dinding sel gram negatif lebih tipis, presentasi kandungan lipid bakteri
lebih tinggi, lapisan peptidoglikogennya tipis dan pori pada peptidoglikan
masih cukup besar.
3. Peneraan skala mikrometer okuler dilakukan dengan memasang kaca
benda yang telah ada skalanya dan memasang lensa okuler yang terdapat
skalanya. Peneraan dilakukan dengan membandingkan skala okuler dan
obyektif dengan perbesaran 10 kali, 40 kali, 100 kali dan 1000 kali.
4. Hasil dari pengukuran bakteri dengan perbesaran 1000 kali dengan bentuk
bakteri basil adalah koloni bakteri 1, panjangnya 7 mm setelah ditera
panjangnya 7 m. Pada koloni bakteri 2, panjang sel bakteri 4 mm setelah
ditera panjangnya adalah 4 m.
DAFTAR RUJUKAN
Hadioetomo, Ratna Siri. 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta :
Gramedia
Hastuti, Utami Sri. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMMPress.
Kusnadi, dkk. 2003. Common textbook (Edisi revisi) Mikrobiologi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Lay, B.W, 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta.
Pelczar, M. J., Chan, E.C.S, 2007, Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company: New York
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar mikrobiologi. Jakarta: Depertemen Pendidikan
dan Kebudayaan- Proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga
kependidikan.
Volk & Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga : Jakarta
Disusun oleh:
Kelompok 4 Kelas B
1.
2.
3.
4.
5.
Anton
Fitriatul Ummah
Ika Prastikasari
Indah Syafinatu Zafi
Intan Yunanda
(120341410321)
(140341606221)
(14034160
)
(140341601596)
(140341600448)
LAMPIRAN