Batasan / definisi
Macam parasit yg mencemari lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kehidupan parasit di
lingkungan
Bentuk / stadium parasit yg dpt hidup di lingkungan
Cara pengambilan sampel / pemeriksaan parasit di lingk
Kaitan parasit tsb dalam bidang kesehatan
Cara penularan / infeksi pada manusia
Cara diagnosis
Cara pengobatan
Cara pencegahan
1
Entamoeba histolitika
Entamoeba coli
Balantidium coli
Giardia lamblia
Trichomonas vaginalis
Toxoplasma gondii
Gol. cestoda:
Taenia saginata
Taenia solium
Diphylobothrium latum
Gol. trematoda:
-- Fasciola hepatica
-- Fasciolopsis buski
-- Clonorchis sinensis
3
Entamoeba histolitika
Daerah penyebaran:
Daerah tropik & sub-tropik
Keadaan lingkungan jelek
Morfologi:
Trofozoit: bergerak aktif, bentuknya tidak beraturan
tidak mempunyai dinding, di luar hospes segera mati
Kista: bentuknya bulat, mempunyai dinding shg tahan hidup
infektif, mencemari lingkungan
suhu
4
ii
Patogenesis:
Trofozoit melukai mucosa colon, perforasi
Gejala klinis:
Menyebabkan amoebiasis disentri
Diarhea disertai lendir dan darah
Kelainan pada organ: hati, paru-paru, otak
Diagnosis pd penderita:
Memeriksa faeces: kista / trofozoit
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: kista
Pengobatan:
Metronidasol
10
Giardia lamblia
(food water borne disease)
Daerah penyebaran:
Daerah tropik / sub-tropik
Keadaan lingkungan jelak
Keadaan sosial ekonomi rendah
Morfologi:
Trofozoit: tdp di dlm hospes, diluar hospes segera mati
tidak mencemari lingkungan
dpt bergerak dg menggunakan flagela
Kista: di dlm hospes / di luar hospes
di luar hospes dpt hidup > lama, mencemari lingkungan
bentuknya oval, mempunyai dinding
infektif (kista yg berinti 4)
11
ii
12
ii
13
ii
Patogenesis:
trofozoit menempel mucosa duodenum
Gejala klinis:
Gangguan absorbsi lemak / steatorhea
Terutama diderita pada anak-anak
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan sampel feces: kista
Diagnosis lingkungan:
Pemeriksaan sampel tanah, sayuran, buah, air: kista
Pengobatan:
Quinacrin, metronidazol
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi, memperbaiki lingkungan, mengurangi
vektor mekanik
14
15
Toxoplasma gondii
Penyebaran:
Tropik, sub-tropik
Keadaan lingkungan jelek
Hewan kucing
Morfologi:
Trofozoit: diluar hospes mati, bentuknya seperti koma
berinti satu, tidak bergerak aktif, dpt hidup dlm hospes
Kista: dlm hospes dsb kista (tdp dlm jaringan)
diluar hospes dsb ookista (tdp dlm faeces kucing)
btk bulat mempunyai dinding
ookista hidup > lama diluar hospes & mencemari lingk
16
ii
ii
18
ii
19
ii
20
21
22
23
ii
Gejala klinis:
Tanpa gejala, wanita > manifes d/p pria
Ibu hamil muda: abortus
Ibu hamil tua: bayi lahir cacat (hidrocephalus, microcephali
kelainan pd retina, visus menurun
Diagnosis penderita:
Serologis
Diagnosis lingkungan:
Pemeriksaan sampel tanah, sayuran, makanan / buah: ookista
Pemeriksaan sampel daging / histologis: kista
Pengobatan:
Sulfadiazin, pirimitamin
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
25
Toxoplasmosis congenital
26
ii
27
28
Trichomonas vaginalis
Daerah penyebaran:
Lingkungan baik / jelek
Sosial ekonomi baik / jelek
Morfologi:
Trofozoit: bergerak dg flagela, hanya hidup dlm hospes
diluar hospes segera mati, anaerob, berinti satu
Bentuk kista tidak ada
Suhu
Zat kimia
Sinar matahari
pH larutan / air / asam (3,8-4,4)
29
ii
30
Lingkaran hidup:
Patogenesis:
Iritasi dinding alat genital, peradangan, oedema
Hipersekresi glandula genital
Gejala klinis:
Fluor albus, leocorhea, keputihan
Wanita > pria
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan sampel: sekret genital diwarnai Giemsa
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi, hindari hubungan sexual dg penderita
31
32
Ascaris lumbricoides
(cacing gelang, cacing perut)
Daerah penyebaran:
Tropik / sub-tropik
Keadaan sosial ekonomi / lingkungan jelek
Musca domestica, Periplanata americana
Golongan soil transmitted helminth
Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang: 25-30 cm
diluar hospes, btk dewasa segera mati
Telur: fertil (mengandung ovum & menetas menjadi larva)
infertil (tidak dpt berkembang / menetas menjadi larva)
mencemari lingkungan, dpt hidup: 40 hari
-- Larva: didalam hospes
34
35
36
37
Patogenesis:
Menyerap zat makanan / vit A
Iritasi mekanik mucosa usus
Menyumbat usus halus
Gejala klinis:
Malnutrisi, defisiensi vit A: gangguan penglihatan
Diarhea, ileus, batuk & alergi
Diagnosis penderita:
memeriksa faeces: melihat bentuk telur
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah
38
39
40
41
Trichuris trichiura
( cacing cambuk)
Daerah penyebaran:
Tropis, sub-tropis
Lingkungan / sosial ekonomi jelek
House fly, cokroach
Soil transmitted helminth
Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjangnya:4-5 cm
diluar hospes cepat mati, tidak mencemari lingkungan
Telur: bentuk spt tong, dinding tebal, mencemari lingkungan
di luar hospes : 10-40 hari
fertil
Larva: di dalam hospes, di luar hospes mati
42
11
44
45
ii
Patogenesis:
Menyerap zat makanan
Bentuk dewasa menembus / melukai mucosa usus, terjadi perdarahan
Gejala klinis:
Anemia, prolapsus recti
Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces mikroskopis utk melihat telur
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan
Pengobatan:
Mebendasol, thiobendasol (lebih sukar A. lumbricoides ?)
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Mengurangi vektor mekanik
46
.||||||||||||||||||||||||||||
47
48
Hook worm
(cacing tambang, cacing kait)
Macam spesies:
Necator americanus (banyak terdapat di Indonesia)
Ancylostoma duodenale
Daerah penyebaran:
Daerah tropik / sub-tropik
Lingkungan / sosial ekonomi jelek
Tidak memakai alas kaki
Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang 1cm
tidak mencemari lingkungan, mempunyai kait / gigi
Telur: mencemari lingkungan, btk oval, dinding tipis jernih (2hari)
Larva: rhabditiform, filariform (mencemari lingkungan: 10 hari)
49
kelembaban
sinar matahari
Patogenesis:
Gigi mengkaitkan diri / melukai mucosa usus: perdarahan kronis
51
52
Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces: telur (N. americanus = A. duodenale)
Memeriksa faeces Harada mori: larva
Diagnosis lingkungan
Memeriksa tanah: telur, larva (metode Berman)
Memeriksa sayuran, buah-buahan: telur
Pengobatan:
Combantrin (pirantel pamoat)
Sulfas ferosus (Fe) utk mengobati anemianya
Pencegahan:
54
Telur Hookworm
55
56
Enterobius vermicularis
(cacing kremi, pin worm)
Daerah penyebaran:
Tropik, sub tropik
Tidak termasuk soil transmitted helminth
Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang: 1cm, tidak mencemari
lingkungan
Telur: btknya seperti huruf D, telah mengandung embrio
mencemari lingkungan (di luar hospes): 48 jam
-- Larva: di dalam hospes, tidak mencemari lingkungan
57
59
60
Diagnosis penderita:
Menemukan btk dewasa disekitar anus
Menemukan telur disekitar anus: anal swab
Diagnosis lingkungan:
Menemukan telur di lantai
Menemukan telur pd buah-buahan
Pengobatan:
Upixon,
combantrin
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Makanan / minuman tidak terkontaminasi
Membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan
61
62
63
64
Strongyloides stercoralis
Daerah penyebaran:
Tropik / sub-tropik
Keadaan lingkungan / sosial ekonomi jelek
Kebiasaan tidak memakai alas kaki
Termasuk soil transmitted helminth
Morfologi:
Dewasa: di dalam hospes
di luar hospes mencemari lingkungan
jenis kelamin terpisah, parthenogenesis
ovovivipar
Larva: rhabditiform
filariform merupakan bentuk infektifnya
mencemari lingkungan
65
sinar matahari
kelembaban
Gejala klinis:
diarhea, peradangan pada kulit
66
67
Diagnosis lingkungan
Pemeriksaan tanah menemukan btk dewasa / larva dg metode
Baerman: tanah dicampur dg pasir
diletakkan pada kertas saring
kertas saring dimasukkan kedalam petridish
diberi sedikit air, larva akan bergerak kedalam air
disentrifugasi, diperiksa endapannya
Pengobatan:
Tiobendasol
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan, memakai alas kaki
68
69
Cestoda
(tanda-tanda umum)
71
Taenia saginata
(food borne disease)
Daerah penyebaran:
Daerah peternakan sapi
Makan daging sapi yg tidak dimasak dg baik
Keadaan lingkungan yg jelek
Morfologi:
Dewasa: panjang 5-10m, pipih bersegmen spt pita
tidak mencemari lingkungan, hidup dlm hospes
Telur: mencemari lingkungan, tahan thd faktor luar (suhu, zat
kimia, sinar matahari, kelembaban) sampai 1-2 bulan
Larva: cysticercus bovis / cacing gelembung
tidak mencemari lingkungan
tdp di dalam jaringan otot sapi (hospes antara)
72
73
Patogenesis:
Btk dewasa melekatkan diri pd mucosa usus hospes
sehingga terjadi malnutrisi dan diarhea
74
75
76
77
78
Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces menemukan btk telur, proglotid gravid
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: telur
Memeriksa daging sapi: larva / cysticercus bovis
Pengobatan:
Niclosamid, praziquantel
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Memasak daging sebelum dimakan shg warnanya berubah
79
Taenia solium
(food borne disease)
Daerah penyebaran:
Peternakan babi
Keadaan lingkungan jelek
Makan daging babi yg tidak dimasak dg baik
Morfologi:
Dewasa: pipih seperti pita bersegmen, panjang: 2-3 m
tidak mencemari lingkungan, di dalam hospes
Telur: btk bulat, dinding tebal
mencemari lingkungan (tanah, sayuran, buah-buahan)
tahan terhadap pengaruh luar (suhu, zat kimia, sinar
matahari, kelembaban), dpt hidup 1-2 bulan
Larva: tdp dlm jar otot hospes antara
tidak mencemari lingkungan
80
81
83
84
85
86
Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces penderita: telur, proglotid gravid
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: telur
Memeriksa daging babi: larva
Pengobatan:
Niclosamid, praziquantel
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Memasak daging babi sebelum dimakan
87
88
Schistosoma
(haematobium, mansoni, japonicum)
Tanda-tanda umum:
Termasuk trematoda darah
Bentuk gilig memanjang
Jenis kelamin terpisah
Jenis jantan < betina
Jenis jantan: canalis gynaecophorus
Mempunyai dua buah alat hisap
Telur tidak punya operculum &
mengandung mirasidium
89
Daerah penyebaran:
Sulawesi (di sekitar D. Lindu)
S. japonicum
Keadaan lingkungan jelek
Matapencaharian petani
Banyak ditemukan keong jenis Oncomelania
Morfologi:
Dewasa: hidup dlm hospes, diluar hospes segera mati
tidak mencemari lingkungan
Telur: bulat, tidak mempunyai operculum
mengandung mirasidium, tonjolan antero-lateral
mencemari air
Mirasidium, sporokista (dlm keong), cercaria
90
Lingkaran hidup
Hospes difinitif: manusia
Hospes antara: keong (Oncomelania)
Bentuk sporokista dan cercaria
91
92
93
94
Gejala klinis:
Cercaria: menyebabkan dermatitis
Dewasa: diare, hepatosplenomegali
Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces, menemukan telur
Diagnosis lingkugan:
Air disentrifugasi, menemukan mirasidium / cercaria
Pengobatan:
Niridasol, praziquantel
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan, mengurangi populasi keong
95
96
97
Brugia timori
Nyamuk Anopheles
Protozoa darah:
Plamodium vivax, falciparum dan malariae
Nyamuk Anopheles
98
Wuchereria bancrofti
(arthropoda borne disease)
Daerah penyebaran / faktor resiko:
Tropis, sub-tropis
Perkotaan, perdesaan
Keadaan lingkungan jelek sbg sarang nyamuk Culex
Sosial ekonomi rendah kemungkinan kontak dg nyamuk
sangat besar
99
Morfologi
(dewasa, mikrofilaria dan larva)
Dewasa:
Seperti benang
Hidup dlm saluran limfe hospes
Jantan: 5 cm, betina: 10 cm
Mikrofilaria:
Dalam darah jari pada saat tertentu (malam hari)
Larva:
Dalam nyamuk Culex yang berperan sebagai vektor
biologis
100
101
Lingkaran hidup:
Hospes difinitif:
Manusia
Hospes antara:
Nyamuk Culex
Habitat:
Sistem limfe
Bentuk infektif:
Larva stad III
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk
103
104
105
106
107
Gejala klinis:
Menimbulkan penyakit kaki gajah / elephantiasis
Stad dewasa menyumbat saluran limfe:
Kaki & alat genital membengkak
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah ujung jari pd malam hari
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa larva dalam nyamuk
Pengobatan:
Dietilkarbamasin (DEK): efektif pd stadium awal
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan / menghilangkan sarang
nyamuk
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
108
Gejala klinis
109
Brugia malayi
(arthropoda borne disease)
Morfologi
(dewasa, mikrofilaria, larva)
Stadium dewasa:
Bentuknya hampir sama dg Wuchereria
bancrofti
Mikrofilaria:
Mempunyai selubung
Ruang kepala: p = 2x lebar
Intinya mengelompok
Ujung post. ditemukan 2 inti terpisah
Ditemukan dlm darah ujung jari:
Malam hari
Larva:
Nyamuk Mansonia / Anopheles
111
Lingkaran hidup
Hospes difinitif:
Manusia / kera (zoonosis)
Hospes antara:
Nyamuk Mansonia
rawa-rawa
Nyamuk Anopheles
persawahan
Habitat:
Sistem limfe
Bentuk infektif: larva stadium III
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk yang mengendung larva stad III
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
UULB JJJJJJJJJJJJJVV
HHHHHH
135
Nyamuk Anopheles
136
137
138
Gejala klinis:
Menimbulkan penyakit elephantiasis / kaki gajah
Stad dewasa menymbat saluran limfe inguinal
Kaki di bawah lutut membengkak
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah ujung jari pd waktu malam
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa larva dalam nyamuk
Pengobatan (efektif pd stadium awal):
Dietilkarbamasin (DEK)
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi (manusia dan kera)
Memperbaiki lingkungan (sarang nyamuk dihilangkan)
Tidak kontak dg nyamuk
139
Gejala klinis
140
Brugia timori
(arthropoda borne disease)
Daerah penyebaran / faktor resiko:
Indonesia bag timur
Pedesaan
Keadaan lingkungan jelek
Banyak sarang nyamuk Anopheles
Morfologi
(dewasa, mikrofilaria dan larva)
Stad dewasa:
Bentuknya ~ W. bancrofti ~ B malayi
Stad mikrofilaria ( ~ Brugia malayi )
Mempunyai selubung
Ruang kepala: p = 3x lebar
Inti mengelompok
Ujung post ditemukan 2 inti
Dalam darah ujung jari: malam hari
142
Lingkaran hidup
Hospes difinitif:
Manusia
Hospes antara:
Nyamuk Anopheles
persawahan
Habitat:
Sistem limfe (kelenjar limfe / saluran limfe)
Bentuk infektif:
Larva stadium III
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk yg mengandung larva stadium III
143
Gejala klinis:
Hampir sama dengan Brugia malayi
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah ujung jari: untuk melhat mikrofilaria
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa adanya larva dalam nyamuk
Pengobatan:
Efektif pada stadium awal: DEK
Pencegahan:
Resting places
Breeding places
Night biter / day biter
Exophagic / endophagic
Malaria
(arthropoda borne disease)
Penyebab: protozoa darah
Plasmodium vivax (paling banyak di Indonesia)
Plasmodium falciparum (paling berbahaya)
Plasmodium malariae (di Indonesia sangat jarang)
Plasmodium ovale (di Indonesia tidak ada)
Penyebaran:
Daerah tropis / sub-tropis
Keadaan lingkungan jelek (sarang nyamuk)
Keadaan sos-ek rendah (daerah pedesaan)
Sering keladang
Tidur tanpa klambu, kontak dg nyamuk
146
148
149
150
151
152
153
Plasmodium vivax
Menimbulkan penyakit malaria tertiana benignam
Paling banyak ditemukan di Indonesia
Faktor resiko / pendukung:
Banyak ditemukan dinegara tropis / sub tropis
Keadaan lingkungan jelek (sarang nyamuk)
Kontak dg nyamuk >>>
Sosial ekonomi rendah
Tidur diluar rumah
Malam hari sering keladang
Pendidikan rendah
155
156
157
158
Diagnosis, pengobatan
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah terutama pada waktu panas
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa sporozoit pd kelenjar ludah nyamuk
Single disection
Mass disection
ELISA
Pengobatan:
Chloroquin
Pirimitamin
160
162
163
Plasmodium falciparum
Menimbulkan penyakit malaria tertiana malignam
Timbul panas menggigil setiap 36 jam selama 15-30
menit
Gejala lainnya:
Black water fever (urine seperti air teh)
Anemia berat, hepato-splenomegali
Ikterus
165
166
Plasmodium malariae
Menimbulkan penyakit malaria quartana
Timbul panas menggigil setiap 72 jam selama 15-30
menit
Gejala lainnya:
Anemia
Hepato-splenomegali
168
169
170