Anda di halaman 1dari 170

Parasitologi lingkungan

Batasan / definisi
Macam parasit yg mencemari lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kehidupan parasit di
lingkungan
Bentuk / stadium parasit yg dpt hidup di lingkungan
Cara pengambilan sampel / pemeriksaan parasit di lingk
Kaitan parasit tsb dalam bidang kesehatan
Cara penularan / infeksi pada manusia
Cara diagnosis
Cara pengobatan
Cara pencegahan
1

Macam parasit yg mencemari lingkungan


Definisi parasit:
Organisme yg terdiri atas satu sel (protozoa) / banyak sel
(helminth / cacing) yg hidupnya tergantung pd hospes

Macam parasit (protozoa) yg mencemari lingkungan:

Entamoeba histolitika
Entamoeba coli
Balantidium coli
Giardia lamblia
Trichomonas vaginalis
Toxoplasma gondii

Parasit yg mencemari lingkungan


(lanjutan)
Macam parasit (helminth) yg mencemari lingkungan:
Gol. nematoda

Ascaris lumbricoides (cacing gelang)


Trichuris trichiura (cacing cambuk)
Ancylostoma duodenale (cacing tambang / cacing kait)
Necator americanus (cacing tambang / cacing kait)
Enterobius vermiculari (cacing kremi)
Strongyloides stercoralis

Gol. cestoda:
Taenia saginata
Taenia solium
Diphylobothrium latum

Gol. trematoda:
-- Fasciola hepatica
-- Fasciolopsis buski
-- Clonorchis sinensis
3

Entamoeba histolitika
Daerah penyebaran:
Daerah tropik & sub-tropik
Keadaan lingkungan jelek

Morfologi:
Trofozoit: bergerak aktif, bentuknya tidak beraturan
tidak mempunyai dinding, di luar hospes segera mati
Kista: bentuknya bulat, mempunyai dinding shg tahan hidup
infektif, mencemari lingkungan

Faktor-faktor yg mempengaruhi kehidupannya di lingk.


Keadaan tanah
Zat kimia

sinar matahari lansung


kelembaban

suhu
4

Viability kista di lingkungan


Dalam tanah:
Suhu 370 C dapat hidup selama 5 jam
Suhu 250 C dapat hidup selama 16 jam
Suhu 50 C dapat hidup selama 96 jam
Suhu 500 C dapat hidup selama 5 menit
Dalam air:
Suhu 370 C dapat hidup selama 2 hari
Suhu 220 C dapat hidup selama 9 hari
Suhu 00 C dapat hidup selama 60 hari
Mati ok sinar ultra-violet panjang gelombang 2537
5

Lingkaran hidup & cara penularan


Hospes difinitif: manusia
Habitat: usus besar / colon
Vektor mekanik: Musca domestca / lalat rumah
Periplanata americana / kecoa
Bentuk infektif: kista berinti 4
Cara infeksi: makanan / minuman terkontaminasi kista
(food / water borne disease)
Kista yg masuk bersama makanan di dlm colon akan
berubah menjadi trofozoit.

ii

Patogenesis:
Trofozoit melukai mucosa colon, perforasi

Gejala klinis:
Menyebabkan amoebiasis disentri
Diarhea disertai lendir dan darah
Kelainan pada organ: hati, paru-paru, otak

Diagnosis pd penderita:
Memeriksa faeces: kista / trofozoit

Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: kista

Pengobatan:
Metronidasol

Pencegahan: mengobati sumber infeksi, memperbaiki


lingkungan (BAB, higiene sanitasi makanan / minuman)
9

Kista Entamoeba histolytica yg dpt ditemukan di lingkungan

10

Giardia lamblia
(food water borne disease)
Daerah penyebaran:
Daerah tropik / sub-tropik
Keadaan lingkungan jelak
Keadaan sosial ekonomi rendah

Morfologi:
Trofozoit: tdp di dlm hospes, diluar hospes segera mati
tidak mencemari lingkungan
dpt bergerak dg menggunakan flagela
Kista: di dlm hospes / di luar hospes
di luar hospes dpt hidup > lama, mencemari lingkungan
bentuknya oval, mempunyai dinding
infektif (kista yg berinti 4)
11

ii

Faktor yg mempengaruhi kehidupan di lingkungan:


Keadaan tanah
suhu
Kelembaban
zat kimia
sinar matahari langsung
Lingkaran hidup:
Hospes difinitif: manusia (Anak-anak)
Hospes antara: Musca domestica,
Periplanata americana
Habitat: duodernum
Bentuk infektif: kista
Cara infeksi: makanan / minuman yg tercemar

12

ii

13

ii

Patogenesis:
trofozoit menempel mucosa duodenum

Gejala klinis:
Gangguan absorbsi lemak / steatorhea
Terutama diderita pada anak-anak

Diagnosis penderita:
Pemeriksaan sampel feces: kista

Diagnosis lingkungan:
Pemeriksaan sampel tanah, sayuran, buah, air: kista

Pengobatan:
Quinacrin, metronidazol

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi, memperbaiki lingkungan, mengurangi
vektor mekanik

14

Bentuk kista Giardia lamblia

15

Toxoplasma gondii
Penyebaran:
Tropik, sub-tropik
Keadaan lingkungan jelek
Hewan kucing

Morfologi:
Trofozoit: diluar hospes mati, bentuknya seperti koma
berinti satu, tidak bergerak aktif, dpt hidup dlm hospes
Kista: dlm hospes dsb kista (tdp dlm jaringan)
diluar hospes dsb ookista (tdp dlm faeces kucing)
btk bulat mempunyai dinding
ookista hidup > lama diluar hospes & mencemari lingk
16

ii

Faktor yg mempengaruhi kehidupan di luar hospes:


Suhu
keadaan tanah
Zat kimia
kelembaban
Sinar matahari langsung
Cara penularan / lingkaran hidup:
Hospes difinitif: kucing
Hospes antara: tikus, sapi, babi, kambing, ayam
Habitat:
Hospes difinitif: epitel usus
Hospes antara: jaringan / otot

Bentuk infektif: ookista / kista


Manusia dpt terinfeksi:
Makanan tercemar ookista (lalat, kecoa sbg vektor mekanik)
Congenital
Daging yg mengandung kista tanpa dimasak dg baik
17

ii

18

ii

19

ii

20

21

22

23

ii

Gejala klinis:
Tanpa gejala, wanita > manifes d/p pria
Ibu hamil muda: abortus
Ibu hamil tua: bayi lahir cacat (hidrocephalus, microcephali
kelainan pd retina, visus menurun

Diagnosis penderita:
Serologis

Diagnosis lingkungan:
Pemeriksaan sampel tanah, sayuran, makanan / buah: ookista
Pemeriksaan sampel daging / histologis: kista

Pengobatan:
Sulfadiazin, pirimitamin

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan

memasak daging sbl dimakan


24

25

Toxoplasmosis congenital

26

ii

27

Bentuk infektif Toxoplasma gondii


oocyst dan cysta

28

Trichomonas vaginalis
Daerah penyebaran:
Lingkungan baik / jelek
Sosial ekonomi baik / jelek

Morfologi:
Trofozoit: bergerak dg flagela, hanya hidup dlm hospes
diluar hospes segera mati, anaerob, berinti satu
Bentuk kista tidak ada

Faktor yg mempengaruhi kehidupan diluar hospes:

Suhu
Zat kimia
Sinar matahari
pH larutan / air / asam (3,8-4,4)
29

ii

30

Lingkaran hidup:

Hospes difinitif: manusia (pria / wanita)


Vektor: Habitat: alat genital
Bentuk infektif: trofozoit
Cara infeksi: kontak langsung (hubungan seksual)

Patogenesis:
Iritasi dinding alat genital, peradangan, oedema
Hipersekresi glandula genital

Gejala klinis:
Fluor albus, leocorhea, keputihan
Wanita > pria

Diagnosis penderita:
Pemeriksaan sampel: sekret genital diwarnai Giemsa

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi, hindari hubungan sexual dg penderita
31

Bentuk kista protozoa


di lingkungan

32

Nematoda intestinal / usus


(tanda-tanda umum)

Bentuknya silindris, memanjang, tidak bersegmen


Panjang bervariasi: mm s/d beberapa cm
Tubuhnya tertutup kutikula
Mempunyai jenis kelamin terpisah
Saluran pencernaan sempurna
Mempunyai rongga tubuh
Mempunyai sistem reproduksi sederhana
Mempunyai sistem syaraf sederhana
Mempunyai sistem ekskresi sederhana
Ovipar (bertelur)
33

Ascaris lumbricoides
(cacing gelang, cacing perut)
Daerah penyebaran:

Tropik / sub-tropik
Keadaan sosial ekonomi / lingkungan jelek
Musca domestica, Periplanata americana
Golongan soil transmitted helminth

Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang: 25-30 cm
diluar hospes, btk dewasa segera mati
Telur: fertil (mengandung ovum & menetas menjadi larva)
infertil (tidak dpt berkembang / menetas menjadi larva)
mencemari lingkungan, dpt hidup: 40 hari
-- Larva: didalam hospes
34

Faktor-faktor yg mempengaruhi kehidupan diluar hospes


Suhu
kelembaban
sinar matahari
zat kimia
Keadaan tanah
Cara penularan / lingkaran hidup:
Hospes difinitif: manusia
Hospes antara / vektor mekanik: lalat, kecoa
Habitat: usus halus
Bentuk infektif: telur yang mengandung larva
Cara infeksi: makanan / minuman yang tercemar telur
infektif

35

36

37

Patogenesis:
Menyerap zat makanan / vit A
Iritasi mekanik mucosa usus
Menyumbat usus halus

Gejala klinis:
Malnutrisi, defisiensi vit A: gangguan penglihatan
Diarhea, ileus, batuk & alergi

Diagnosis penderita:
memeriksa faeces: melihat bentuk telur

Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah

Pengobatan: upixon, combantrin


Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Mengurangi populasi vektor mekanik

38

39

40

Bentuk telur Ascaris lumbricoides

41

Trichuris trichiura
( cacing cambuk)
Daerah penyebaran:

Tropis, sub-tropis
Lingkungan / sosial ekonomi jelek
House fly, cokroach
Soil transmitted helminth

Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjangnya:4-5 cm
diluar hospes cepat mati, tidak mencemari lingkungan
Telur: bentuk spt tong, dinding tebal, mencemari lingkungan
di luar hospes : 10-40 hari
fertil
Larva: di dalam hospes, di luar hospes mati
42

Faktor-faktor yg mempengaruhi kehidupan:


Keadaan tanah
Suhu
Zat kimia

sinar matahari lansung


kelembaban

Cara penularan / lingkaran hidup:

Hospes difinitif: manusia


Hospes antara / vektor mekanik: lalat, kecoa
Habitat: usus besar / colon (menembus mucosa usus)
Bentuk infektif: telur yg mengandung larva
Cara infeksi: makanan / minuman yang dicemari telur yang
mengandung larva

Telur keluar dari hospes bersama faeces & mengandung


ovum, jatuh di tanah berkembang menjadi telur + larva
43

11

44

45

ii

Patogenesis:
Menyerap zat makanan
Bentuk dewasa menembus / melukai mucosa usus, terjadi perdarahan

Gejala klinis:
Anemia, prolapsus recti

Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces mikroskopis utk melihat telur

Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan

Pengobatan:
Mebendasol, thiobendasol (lebih sukar A. lumbricoides ?)

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Mengurangi vektor mekanik

menjaga kebersihan makanan


pengobatan masal setiap 6bl

46

.||||||||||||||||||||||||||||

47

48

Hook worm
(cacing tambang, cacing kait)
Macam spesies:
Necator americanus (banyak terdapat di Indonesia)
Ancylostoma duodenale

Daerah penyebaran:
Daerah tropik / sub-tropik
Lingkungan / sosial ekonomi jelek
Tidak memakai alas kaki

soil transmitted helminth

Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang 1cm
tidak mencemari lingkungan, mempunyai kait / gigi
Telur: mencemari lingkungan, btk oval, dinding tipis jernih (2hari)
Larva: rhabditiform, filariform (mencemari lingkungan: 10 hari)
49

Faktor yg mempengaruhi kehidupan di luar hospes:


Suhu
Keadaan tanah
Zat kimia

kelembaban
sinar matahari

Cara penularan / lingkaran hidup:

Hospes difinitif: manusia


Habitat: usus halus
Vektor / hospes antara: -Bentuk infektif: larva filariform
Cara infeksi: menembus kulit antara jari kaki

Patogenesis:
Gigi mengkaitkan diri / melukai mucosa usus: perdarahan kronis

Gejala klinis: anemia, lemah badan, kulit seperti jerami


50

51

52

Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces: telur (N. americanus = A. duodenale)
Memeriksa faeces Harada mori: larva

Diagnosis lingkungan
Memeriksa tanah: telur, larva (metode Berman)
Memeriksa sayuran, buah-buahan: telur

Pengobatan:
Combantrin (pirantel pamoat)
Sulfas ferosus (Fe) utk mengobati anemianya

Pencegahan:

Mengobati sumber infeksi


Pengobatan masal periodik
Memperbaiki lingkungan
Memakai alas kaki
53

Cara pemeriksaan larva di dalam tanah


(metode Baerman)

Diambil lapisa tanah pada permukaan: 2 gram


Tanah di campur dengan pasir
Campuran tanah + pasir diletakkan pd kertas saring
Kertas saring di masukkan ke dalam petridish
Diberi sedikit air, larva akan bergerak kedalam
Air diambil dengan pipet, dimasukkan kedalam tabung
sentrifus
Tabung sentrifus yg berisi air disentrifugasi
Bagian supernatan dibuang, bagian endapan diperiksa

54

Telur Hookworm

55

Ancylostoma brasilienze, Ancylostoma caninum,


Ancylostoma ceylanicum

56

Enterobius vermicularis
(cacing kremi, pin worm)
Daerah penyebaran:
Tropik, sub tropik
Tidak termasuk soil transmitted helminth

Morfologi:
Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang: 1cm, tidak mencemari
lingkungan
Telur: btknya seperti huruf D, telah mengandung embrio
mencemari lingkungan (di luar hospes): 48 jam
-- Larva: di dalam hospes, tidak mencemari lingkungan

Faktor yg mempengaruhi kehidupan:


suhu
kelembaban
Zat kimia sinar matahari

Tidak termasuk gol soil transmitted helminth

57

Lingkaran hidup / cara penularan

Hospes difinitif: manusia


Habitat: coecum / sigmoid (menempel pada mucosa)
Vektor: - (penyebaran dg cara inhalasi)
Bentuk infektif: telur yg mengandung larva
Cara infeksi: auto infeksi
makanan / minuman terkontaminasi
retro-infeksi

Gejala klinis: terutama pada anak-anak


pruritus ani
gangguan tidur (insomnia)
58

59

Cara transmisi: auto-infeksi

60

Diagnosis penderita:
Menemukan btk dewasa disekitar anus
Menemukan telur disekitar anus: anal swab

Diagnosis lingkungan:
Menemukan telur di lantai
Menemukan telur pd buah-buahan

Pengobatan:
Upixon,
combantrin

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Makanan / minuman tidak terkontaminasi
Membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan
61

62

Diagnosis penderita: metode anal swab

63

Telur Enterobius vermicularis

64

Strongyloides stercoralis
Daerah penyebaran:

Tropik / sub-tropik
Keadaan lingkungan / sosial ekonomi jelek
Kebiasaan tidak memakai alas kaki
Termasuk soil transmitted helminth

Morfologi:
Dewasa: di dalam hospes
di luar hospes mencemari lingkungan
jenis kelamin terpisah, parthenogenesis
ovovivipar
Larva: rhabditiform
filariform merupakan bentuk infektifnya
mencemari lingkungan
65

Faktor yg memepengaruhi kehidupan:


Suhu
Zat kimia
Keadaan tanah

sinar matahari
kelembaban

Lingkaran hidup / cara penularan:

Hospes difinitif: manusia


Hospes antara: Habitat: usus halus
Bentuk infektif: larva filariform
Cara infeksi: menembus kulit kaki hospes
auto-infeksi

Gejala klinis:
diarhea, peradangan pada kulit

66

67

Diagnosis pada penderita:


pemeriksaan faeces menemukan larva rhabditiform

Diagnosis lingkungan
Pemeriksaan tanah menemukan btk dewasa / larva dg metode
Baerman: tanah dicampur dg pasir
diletakkan pada kertas saring
kertas saring dimasukkan kedalam petridish
diberi sedikit air, larva akan bergerak kedalam air
disentrifugasi, diperiksa endapannya

Pengobatan:
Tiobendasol

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan, memakai alas kaki
68

Bentuk telur nematoda usus


di lingkungan

69

Cestoda
(tanda-tanda umum)

Pipih dorso-ventral, bersegmen-segmen


Ukuran bervariasi: mm s/d beberapa meter
Stadium dewasa di dalam usus manusia / hewan
Tubuh: kepala, leher & badan (strobila)
Kepala: alat hisap, kadang-kadang kait
Strobila: beberapa segmen (imatur, matur & gravid)
Jenis kelamin tidak terpisah (hermaphrodit)
Tidak mempunyai rongga tubuh
Tidak mempunyai saluran cerna
Mempunyai sistem reproduksi sempurna
Mempunyai sistem syaraf & ekskresi: sederhana
70

Stadium dewasa Cestoda

71

Taenia saginata
(food borne disease)
Daerah penyebaran:
Daerah peternakan sapi
Makan daging sapi yg tidak dimasak dg baik
Keadaan lingkungan yg jelek

Morfologi:
Dewasa: panjang 5-10m, pipih bersegmen spt pita
tidak mencemari lingkungan, hidup dlm hospes
Telur: mencemari lingkungan, tahan thd faktor luar (suhu, zat
kimia, sinar matahari, kelembaban) sampai 1-2 bulan
Larva: cysticercus bovis / cacing gelembung
tidak mencemari lingkungan
tdp di dalam jaringan otot sapi (hospes antara)
72

Stadium dewasa Taenia saginata

73

Cara penularan / lingkaran hidup

Hospes difinitif: manusia


Hospes antara: sapi
Habitat: usus halus
Bentuk infektif: larva / cysticercus bovis
Cara infeksi: makan daging sapi yg mengandung larva
tanpa dimasak dengan baik

Patogenesis:
Btk dewasa melekatkan diri pd mucosa usus hospes
sehingga terjadi malnutrisi dan diarhea
74

75

76

77

78

Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces menemukan btk telur, proglotid gravid

Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: telur
Memeriksa daging sapi: larva / cysticercus bovis

Pengobatan:
Niclosamid, praziquantel

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Memasak daging sebelum dimakan shg warnanya berubah
79

Taenia solium
(food borne disease)
Daerah penyebaran:
Peternakan babi
Keadaan lingkungan jelek
Makan daging babi yg tidak dimasak dg baik

Morfologi:
Dewasa: pipih seperti pita bersegmen, panjang: 2-3 m
tidak mencemari lingkungan, di dalam hospes
Telur: btk bulat, dinding tebal
mencemari lingkungan (tanah, sayuran, buah-buahan)
tahan terhadap pengaruh luar (suhu, zat kimia, sinar
matahari, kelembaban), dpt hidup 1-2 bulan
Larva: tdp dlm jar otot hospes antara
tidak mencemari lingkungan
80

Satdium dewasa Taenia solium

81

Cara penularan / lingkaran hidup

Hospes difinitif: manusia


Hospes antara: babi
Habitat: usus halus
Bentuk infektif:
larva (Cysticercus cellulose) menyebabkan taeniasis
Telur menyebabkan cysticercosis

Cara infeksi: makan daging babi yg mengandung larva


tanpa di masak dg baik
Patogenesis:
Dewasa: mengkaitkan diri pd mucosa usus (diarhea)
Larva: mengkista pd jar otot (mialgia)
82

83

84

85

86

Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces penderita: telur, proglotid gravid

Diagnosis lingkungan:
Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: telur
Memeriksa daging babi: larva

Pengobatan:
Niclosamid, praziquantel

Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan
Memasak daging babi sebelum dimakan
87

Kista protozoa, telur nematoda & cestoda yg ditemukan


di lingkungan (sayuran, tanah, buah-buahan)

88

Schistosoma
(haematobium, mansoni, japonicum)
Tanda-tanda umum:
Termasuk trematoda darah
Bentuk gilig memanjang
Jenis kelamin terpisah
Jenis jantan < betina
Jenis jantan: canalis gynaecophorus
Mempunyai dua buah alat hisap
Telur tidak punya operculum &
mengandung mirasidium

89

Daerah penyebaran:
Sulawesi (di sekitar D. Lindu)
S. japonicum
Keadaan lingkungan jelek
Matapencaharian petani
Banyak ditemukan keong jenis Oncomelania
Morfologi:
Dewasa: hidup dlm hospes, diluar hospes segera mati
tidak mencemari lingkungan
Telur: bulat, tidak mempunyai operculum
mengandung mirasidium, tonjolan antero-lateral
mencemari air
Mirasidium, sporokista (dlm keong), cercaria

90

Lingkaran hidup
Hospes difinitif: manusia
Hospes antara: keong (Oncomelania)
Bentuk sporokista dan cercaria

Habitat: pembuluh darah balik disekitar colon


Bentuk infektif: cercaria
Cara infeksi: cercaria menembus kulit pada
waktu kerja di sawah atau mandi di danau

91

92

93

94

Gejala klinis:
Cercaria: menyebabkan dermatitis
Dewasa: diare, hepatosplenomegali
Diagnosis penderita:
Memeriksa faeces, menemukan telur
Diagnosis lingkugan:
Air disentrifugasi, menemukan mirasidium / cercaria
Pengobatan:
Niridasol, praziquantel
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan, mengurangi populasi keong
95

Bentuk Schistosoma dlm air


(telur dan cercaria)

96

Bentuk telur S. japonicum, mansoni, haematobium

97

Parasit yg penyebarannya berkaitan dg


lingkungan
Nematoda jaringan:
Wuchereria bancrofti
Nyamuk Culex

Brugia malayi (paling banyak ditemukan di Indonesia)


Nyamuk Anopheles atau nyamuk Mansonia

Brugia timori
Nyamuk Anopheles

Protozoa darah:
Plamodium vivax, falciparum dan malariae
Nyamuk Anopheles
98

Wuchereria bancrofti
(arthropoda borne disease)
Daerah penyebaran / faktor resiko:
Tropis, sub-tropis
Perkotaan, perdesaan
Keadaan lingkungan jelek sbg sarang nyamuk Culex
Sosial ekonomi rendah kemungkinan kontak dg nyamuk
sangat besar

Tidur tidak memakai kelambu


Nyamuk Culex mudah masuk kedalam rumah
Malam hari suka keladang
Banyak genangan air kotor

99

Morfologi
(dewasa, mikrofilaria dan larva)
Dewasa:
Seperti benang
Hidup dlm saluran limfe hospes
Jantan: 5 cm, betina: 10 cm
Mikrofilaria:
Dalam darah jari pada saat tertentu (malam hari)
Larva:
Dalam nyamuk Culex yang berperan sebagai vektor
biologis

100

Stadium dewasa Wuchereria bancrofti

101

Mikrofilaria Wuchereria bancrofti


Ciri-ciri:
Mempunyai selubung
Ruang kepala: panjang = lebar
Inti merata
Ujung posterior tidak ditemukan
inti
Kadang-kadang ditemukan dlm
urin
Periodik nokturnal: ditemukan
dlm darah ujung jari, malam hari
102

Lingkaran hidup:
Hospes difinitif:
Manusia
Hospes antara:
Nyamuk Culex
Habitat:
Sistem limfe
Bentuk infektif:
Larva stad III
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk

103

104

Vektor Wuchereria bancrofti

105

Breeding places nyamuk Culex fatigans

106

Culex fatigans resting places

107

Gejala klinis:
Menimbulkan penyakit kaki gajah / elephantiasis
Stad dewasa menyumbat saluran limfe:
Kaki & alat genital membengkak

Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah ujung jari pd malam hari
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa larva dalam nyamuk
Pengobatan:
Dietilkarbamasin (DEK): efektif pd stadium awal
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi
Memperbaiki lingkungan / menghilangkan sarang
nyamuk
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
108

Gejala klinis

109

Brugia malayi
(arthropoda borne disease)

Daerah penyebaran / faktor resiko:


Tropis / sub-tropis
Keadaan lingkungan jelek
Daerah pedesaan berawa-rawa

Banyak nyamuk Mansonia / Anopheles


Keadaan sosial ekonomi rendah:
Pekerjaan berladang
Mencari kayu dihutan
Sering tidur diluar rumah
110

Morfologi
(dewasa, mikrofilaria, larva)
Stadium dewasa:
Bentuknya hampir sama dg Wuchereria
bancrofti
Mikrofilaria:
Mempunyai selubung
Ruang kepala: p = 2x lebar
Intinya mengelompok
Ujung post. ditemukan 2 inti terpisah
Ditemukan dlm darah ujung jari:
Malam hari

Larva:
Nyamuk Mansonia / Anopheles
111

Lingkaran hidup
Hospes difinitif:
Manusia / kera (zoonosis)
Hospes antara:
Nyamuk Mansonia
rawa-rawa
Nyamuk Anopheles
persawahan
Habitat:
Sistem limfe
Bentuk infektif: larva stadium III
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk yang mengendung larva stad III
112

113

Hospes antara Brugia malayi: nyamuk Mansonia


(nyamuk hutan)

114

Hospes antara Brugia malayi


nyamuk Mansonia

115

Breeding site Mansonia ditepi hutan

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

UULB JJJJJJJJJJJJJVV
HHHHHH

135

Nyamuk Anopheles

136

Hospes antara Brugia malayi


nyamuk Anopheles

137

Breeding site / resting place nyamuk Anopheles

138

Gejala klinis:
Menimbulkan penyakit elephantiasis / kaki gajah
Stad dewasa menymbat saluran limfe inguinal
Kaki di bawah lutut membengkak

Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah ujung jari pd waktu malam
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa larva dalam nyamuk
Pengobatan (efektif pd stadium awal):
Dietilkarbamasin (DEK)
Pencegahan:
Mengobati sumber infeksi (manusia dan kera)
Memperbaiki lingkungan (sarang nyamuk dihilangkan)
Tidak kontak dg nyamuk
139

Gejala klinis

140

Brugia timori
(arthropoda borne disease)
Daerah penyebaran / faktor resiko:
Indonesia bag timur
Pedesaan
Keadaan lingkungan jelek
Banyak sarang nyamuk Anopheles

Keadaan sosial ekonomi rendah


Kontak nyamuk >>>
Tidur tanpa kelambu
Kemungkinan nyamuk masuk rumah >>>
Sering keluar rumah waktu malam (pekerjaan ?)
141

Morfologi
(dewasa, mikrofilaria dan larva)
Stad dewasa:
Bentuknya ~ W. bancrofti ~ B malayi
Stad mikrofilaria ( ~ Brugia malayi )
Mempunyai selubung
Ruang kepala: p = 3x lebar
Inti mengelompok
Ujung post ditemukan 2 inti
Dalam darah ujung jari: malam hari
142

Lingkaran hidup
Hospes difinitif:
Manusia
Hospes antara:
Nyamuk Anopheles
persawahan
Habitat:
Sistem limfe (kelenjar limfe / saluran limfe)
Bentuk infektif:
Larva stadium III
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk yg mengandung larva stadium III
143

Gejala klinis:
Hampir sama dengan Brugia malayi

Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah ujung jari: untuk melhat mikrofilaria

Diagnosis lingkungan:
Memeriksa adanya larva dalam nyamuk

Pengobatan:
Efektif pada stadium awal: DEK

Pencegahan:

Mengobati sumber infeksi


Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
Memperbaiki lingkungan
Mengurangi populasi nyamuk: dg insektisida / larvisida
144

Pencegahan filariasis berwawasan lingkungan


Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Menentukan nyamuk yg berperan sebagai vektor
Seksi nyamuk menemukan larva

Mengetahui bionomik nyamuk sebagai vektor:

Resting places
Breeding places
Night biter / day biter
Exophagic / endophagic

Menentukan insektisida yang toleran:


Adultisida
larvisida
145

Malaria
(arthropoda borne disease)
Penyebab: protozoa darah
Plasmodium vivax (paling banyak di Indonesia)
Plasmodium falciparum (paling berbahaya)
Plasmodium malariae (di Indonesia sangat jarang)
Plasmodium ovale (di Indonesia tidak ada)
Penyebaran:
Daerah tropis / sub-tropis
Keadaan lingkungan jelek (sarang nyamuk)
Keadaan sos-ek rendah (daerah pedesaan)
Sering keladang
Tidur tanpa klambu, kontak dg nyamuk
146

Tanda-tanda umum Plasmodium:


Sifatnya intra-selular (di dalam sel eritrosit)
Di dlm siklus hidupnya:
Siklus aseksual (sizogoni) di dlm hospes vertebrata (manusia)
Siklus seksual (sporogoni di dlm hospes invertebrata (nyamuk)

Siklus sizogoni ada beberapa bentuk Plasmodium:


Trofozoit, sizont, merozoit, gametosit (dlm darah manusia)

Siklus sporogoni ada beberapa bentuk Plasmodium:


Zigote, ookinete, ookista, sporokista, sporozoit
Sporozoit ditemukan dlm kelenjar ludah nyamuk

Termasuk golongan sporozoa


147

Sporozoite dan kelenjar ludah nyamuk

148

149

150

151

152

153

Bentuk Plasmodium yang ditemukan dalam


lingkungan tidak secara langsung
Bentuk Plasmodium dlm siklus sporogoni (dlm nyamuk):
Zygote
Ookinete
Ookista
Sporokista
Sporozoite (berada dlm kelenjar ludah nyamuk)
Untuk menemukan sporozoite:
Nyamuk dipisahkan antara kepala, thorak dan abdomen
Bagian thorax diseksi utk mendapatkan kelenjar ludah
Jika nyamuk bereperan sbg vektor: bentuk sporozoite
154

Plasmodium vivax
Menimbulkan penyakit malaria tertiana benignam
Paling banyak ditemukan di Indonesia
Faktor resiko / pendukung:
Banyak ditemukan dinegara tropis / sub tropis
Keadaan lingkungan jelek (sarang nyamuk)
Kontak dg nyamuk >>>
Sosial ekonomi rendah
Tidur diluar rumah
Malam hari sering keladang
Pendidikan rendah
155

Plasmodium vivax (morfologi)


dlm siklus sizogoni

156

Plasmodium vivax (morfologi)


.

157

Plasmodium vivax pada siklus sizogoni dan sporogoni

158

Gejala klinis, cara penularan


Gejala klinis:
Panas menggigil berkeringat setiap 48 jam selama 15-30
menit
Hepato-splenomegali
Anemia
Cara penularan:
Gigitan nyamuk Anopheles yg mengandung sporozoit
Transfusi darah
Congenital (ibu hamil terinfeksi dapat menular kejanin dg
melewati placenta / tali pusat)
159

Diagnosis, pengobatan
Diagnosis penderita:
Pemeriksaan darah terutama pada waktu panas
Diagnosis lingkungan:
Memeriksa sporozoit pd kelenjar ludah nyamuk
Single disection
Mass disection
ELISA

Pengobatan:
Chloroquin
Pirimitamin
160

Pencegahan berwawasan lingkungan


Menentukan vektor:
Dg cara menemukan sporozoit dlm kelenjar ludah nyamuk

Mengetahui bionomik vektor:


Resting places
Breeding places
Feeding habit:
night biter, day biter
exophagic, endophagic

Insektisida: adultisida / larvisida (yg masih toleran)


Penyuluhan kesehatan masyarakat
Menghindarkan diri kontak dengan nyamuk
161

Light traps dan aspirator


(alat penangkap nyamuk)

162

163

Plasmodium falciparum
Menimbulkan penyakit malaria tertiana malignam
Timbul panas menggigil setiap 36 jam selama 15-30
menit
Gejala lainnya:
Black water fever (urine seperti air teh)
Anemia berat, hepato-splenomegali
Ikterus

Dpt berakibat kematian oleh karena dpt sampai keotak


menimbulkan malaria cerebral
Kadang-kadang dpt terjadi infeksi campuran dg
Plasmodium vivax
164

165

Plasmodium falciparum dlm siklus sizogoni

166

Plasmodium malariae
Menimbulkan penyakit malaria quartana
Timbul panas menggigil setiap 72 jam selama 15-30
menit
Gejala lainnya:
Anemia
Hepato-splenomegali

Jarang ditemukan di Indonesia oleh karena:


Siklus sporogoni Plasmodium malariae memerlukan waktu lama
(16 hari) pada hal umur nyamuk Anopheles di Indonesia ratarata hanya 14 hari. Sehingga belum terbentuk sporozoit nyamuk
telah mati akibatnya jarang sekali nyamuk yang mengandung
stadium sporozoit Plasmodium malaria
167

Siklus sporogoni plasmodium dlm nyamuk

168

169

Plasmodium malariae dalam siklus sizogoni

170

Anda mungkin juga menyukai