Anda di halaman 1dari 52

Cacing (Helminth) Sebagai parasit

bagi manusia

By:
Susilawati, S.K.M., M.Sc
Helmintologi

• Adalah ilmu yang mempelajari parasit berupa


cacing.
• Berdasarkan toksonomi, helminth dibagi menjadi:
1. Nemathelmnithes (cacing gilik; nema = benang)
2. Platyhelminthes (cacing pipih).
• Cacing dewasa Nemathelmnithes (kelas
nematoda) berbentuk bulat memanjang dan
mempunyai alat kelamin terpisah.
Dalam Parasitologi kedokteran Nematoda
dibagi menjadi:
1. Nematoda usus yang hidup di rongga usus
2. Nematoda jaringan yang hidup di jaringan
berbagai alat rtubuh.
Nematoda Usus

• Manusia merupakan hospes beberapa nematoda


usus, sebagian besar nematoda tersebut
menyebabkan masalah kesehatan masyarakat
Indonesia.
• Terdapat sejumlah spesies nematoda usus yang
ditularkan melalui tanah (Soil transmitted helminth).
Diantaranya: Asscaris lumbricoides, Necator
americanus, Ancylostoma duodenale, Trichuris
trichiura, Strongyloides stercoralis.
• Nematoda usus penting lainnya: Oxyuris
vermicularis dan Trichienella spiralis.
Ascaris lumbricoides

• Manusia merupakan satu2nya hospes.


• Nama penyakit: Ascariasis.
• Stadium dewasa hidup di rongga usus kecil.
• Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak
100.000 – 200.000 butir sehari; terdiri atas
telur yang dibuahi dan tidak dibuahi.
• Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi
berkembang menjadi bentuk infektif
± 3 minggu.
• Telur bentuk infektif tertelan manusia
menetas diusus halus.
• Larvanya menembus dinding usus halus
pembuluh darah/saluran linfe jantung
aliran darah ke paru.
• Larva di paru menembus dinding pembuluh
darah, lalu dinding alveolus rongga
alveolus trachea melalui bronkiolus dan
bronkus.
• Gejala klinis
1. Malabsobsi sehingga memperberat
malnutrisi
2. Efek serius terjadi bila cacing menggumpal
dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus
3. Dalam keadaan tertentu cacing dewasa
mengembara ke saluran empedu, apendiks,
bronkus keadaan gawat darurat.
6 bln mengeluh
sakit perut dan
susah BAB
• Diagnosis:
Dengan menemukan telur cacing dalam tinja.
Bentuk telur Ascaris lumbricoides

11
Trichuris trichiura
( cacing cambuk)

• Daerah penyebaran:
–Tropis, sub-tropis
–Lingkungan / sosial ekonomi jelek
–House fly, cokroach
–Soil transmitted helminth
• Morfologi:
–Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjangnya: 4-5 cm
diluar hospes cepat mati, tidak mencemari lingkungan
– Telur: bentuk spt tong, dinding tebal, mencemari lingkungan,
di luar hospes : 10-40 hari

– Larva: di dalam hospes, di luar hospes mati


– Cacing betina dewasa bertelur 3.000 – 10.000 butir/hari
– Telur mengalami pematangan di tanah
– Telur cacing matang tertelan manusia 20 jam di dlm
tbh inang menetas doudenum (larva) menetap 1 bulan
dewasa
• Cara penularan / lingkaran hidup:
–Hospes difinitif: manusia
–Hospes antara / vektor mekanik: lalat, kecoa
–Habitat: usus besar / colon (menembus mucosa usus)
–Bentuk infektif: telur yg mengandung larva
– Cara infeksi: makanan / minuman yang dicemari telur yang
mengandung larva
– Infeksi berat dpt menyebabkan prolapsus rekti (ambein)
– Infeksi kronik menimbulkan gejala klinis :
* anemia berat
* sering diare, darah sedikit, tinja sedikit
* sakit perut, mual, muntah
* demam ringan, sakit kepala
- Umumnya cacing hidup dlm tbh ± 5-10 thn
Siklus hidup Trichurus trichiura
• Patogenesis:
–Menyerap zat makanan
– Bentuk dewasa menembus / melukai mucosa usus, terjadi perdarahan
• Gejala klinis:
– Anemia, prolapsus recti (ambein)
• Diagnosis penderita:
– Memeriksa faeces mikroskopis utk melihat telur
• Diagnosis lingkungan:
– Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan
• Pengobatan:
– Mebendasol, thiobendasol
• Pencegahan:
– Mengobati sumber infeksi, menjaga kebersihan makanan
– Memperbaiki lingkungan, pengobatan massal setiap 6 bln
– Mengurangi vektor mekanik (………. ?)
Hook worm
(cacing tambang, cacing kait)

• Macam spesies:
–Necator americanus (banyak terdapat di Indonesia)
–Ancylostoma duodenale
• Daerah penyebaran:
–Daerah tropik / sub-tropik
–Lingkungan / sosial ekonomi jelek
–Tidak memakai alas kaki soil transmitted helminth
• Morfologi:
–Dewasa: jenis kelamin terpisah, panjang 1cm
tidak mencemari lingkungan, mempunyai kait/gigi
–Telur : mencemari lingkungan, btk oval, dinding tipis jernih
–Larva : rhabditiform, filariform (mencemari lingkungan: 10 hari)
–Larva dpt bermigrasi ke paru-paru bronkhitis, pneumonia
• Cara penularan / lingkaran hidup:
–Hospes difinitif : manusia
–Habitat : usus halus
- Bentuk infektif : larva filariform
–Cara infeksi : menembus kulit antara jari kaki
• Patogenesis:
–Gigi mengkaitkan diri / melukai mucosa usus:
perdarahan kronis
• Gejala klinis : anemia, lemah badan, kulit seperti jerami
.

23
• Diagnosis penderita:
–Memeriksa faeces: telur (N. americanus = A. duodenale)
–Memeriksa faeces Harada mori: larva
• Diagnosis lingkungan
–Memeriksa tanah: telur, larva (metode Berman)
–Memeriksa sayuran, buah-buahan: telur
• Pengobatan:
–Combantrin (pirantel pamoat)
–Sulfas ferosus (Fe) utk mengobati anemianya
• Pencegahan:
–Mengobati sumber infeksi
–Pengobatan masal periodik (……….?)
–Memperbaiki lingkungan (………..?)
–Memakai alas kaki
Ancylostoma brasilienze, Ancylostoma caninum,
Ancylostoma ceylanicum

25
Enterobius vermicularis (cacing kremi, pin worm)

• Daerah penyebaran:
–Tropik, sub tropik

• Morfologi:
–Dewasa : jenis kelamin terpisah, panjang: 1cm, tidak mencemari lingkungan
–Telur : btknya seperti huruf D, telah mengandung embrio
mencemari lingkungan (di luar hospes): 48 jam
-- Larva : di dalam hospes, tidak mencemari lingkungan
• Faktor yg mempengaruhi kehidupan:
– suhu - kelembaban
–Zat kimia - sinar matahari

• Tidak termasuk gol soil transmitted helminth


Lingkaran hidup / cara penularan

• Hospes difinitif : manusia


• Habitat : coecum / sigmoid (menempel pada mucosa
• Bentuk infektif : telur yg mengandung larva
• Cara infeksi : auto infeksi
makanan/minuman terkontaminasi
retro-infeksi (………….?)

Gejala klinis: terutama pada anak-anak


gangguan tidur (insomnia)
i

28
Cara transmisi: auto-infeksi

29
• Diagnosis penderita:
– Menemukan btk dewasa disekitar anus
– Menemukan telur disekitar anus: anal swab
• Diagnosis lingkungan:
– Menemukan telur di lantai
– Menemukan telur pd buah-buahan
• Pengobatan:
– Upixon,
– combantrin
• Pencegahan:
– Mengobati sumber infeksi
– Makanan / minuman tidak terkontaminasi
– Membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan
.

31
Telur Enterobius vermicularis

32
Strongyloides stercoralis

• Daerah penyebaran:
–Tropik / sub-tropik
–Keadaan lingkungan / sosial ekonomi jelek
–Kebiasaan tidak memakai alas kaki
–Termasuk soil transmitted helminth
• Morfologi:
–Dewasa: di dalam hospes
di luar hospes mencemari lingkungan, jenis
kelamin terpisah,
parthenogenesis, ovovivipar
–Larva: rhabditiform
filariform merupakan bentuk infektifnya
mencemari lingkungan
• Faktor yg memepengaruhi kehidupan:
– Suhu - sinar matahari
– Zat kimia - kelembaban
– Keadaan tanah
• Lingkaran hidup / cara penularan:
– Hospes difinitif: manusia
– Habitat: usus halus
– Bentuk infektif: larva filariform
– Cara infeksi: menembus kulit kaki hospes
auto-infeksi (……….?)
• Gejala klinis:
– Diarhea (………..?) , peradangan pada kulit
Siklus hidup
• Diagnosis pada penderita:
–pemeriksaan faeces menemukan larva rhabditiform
• Diagnosis lingkungan
–Pemeriksaan tanah menemukan btk dewasa / larva dg
metode Baerman: tanah dicampur dg pasir diletakkan
pada kertas saring kertas saring dimasukkan kedalam
petridish diberi sedikit air, larva akan bergerak
kedalam air disentrifugasi, diperiksa endapannya
• Pengobatan:
–Tiobendasol
• Pencegahan:
–Mengobati sumber infeksi
–Memperbaiki lingkungan, memakai alas kaki
Bentuk telur nematoda usus dilingkungan

37
Cestoda
(tanda-tanda umum)

• Pipih dorso-ventral, bersegmen-segmen


• Ukuran bervariasi: mm s/d beberapa meter
• Stadium dewasa di dalam usus manusia / hewan
• Tubuh: kepala, leher & badan (strobila)
• Kepala: alat hisap, kadang-kadang kait
. Jenis kelamin tidak terpisah (hermaphrodit)
• Tidak mempunyai rongga tubuh
• Tidak mempunyai saluran cerna
• Mempunyai sistem reproduksi sempurna
• Mempunyai sistem syaraf & ekskresi: sederhana
38
Stadium dewasa Cestoda

39
Taenia saginata (food borne disease)

• Daerah penyebaran:
– Daerah peternakan sapi
– Makan daging sapi yg tidak dimasak dg baik
– Keadaan lingkungan yg jelek
• Morfologi:
– Dewasa: panjang 5-10m, pipih bersegmen spt pita
tidak mencemari lingkungan, hidup dlm hospes
– Telur: mencemari lingkungan, tahan thd faktor luar (suhu, zat kimia,
sinar matahari, kelembaban) sampai 1-2 bulan
– Larva: cysticercus bovis / cacing gelembung
tidak mencemari lingkungan
tdp di dalam jaringan otot sapi (hospes antara)
Taenia saginata
Cara penularan dan lingkungan hidup
• Hospes difinitif: manusia
• Hospes antara: sapi
• Habitat: usus halus
• Bentuk infektif: larva / cysticercus bovis
(…………?)
• Cara infeksi: makan daging sapi yg mengandung
larva tanpa dimasak dengan baik
• Patogenesis:
– Btk dewasa melekatkan diri pd mucosa usus
hospes sehingga terjadi malnutrisi dan diarhea
.

44
• Diagnosis penderita:
– Memeriksa faeces menemukan btk telur, proglotid gravid
• Diagnosis lingkungan:
– Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: telur
– Memeriksa daging sapi: larva / cysticercus bovis

• Pengobatan:
– Niclosamid, praziquantel
• Pencegahan:
– Mengobati sumber infeksi
– Memperbaiki lingkungan
– Memasak daging sebelum dimakan shg warnanya berubah
Taenia solium (food borne disease)
• Daerah penyebaran:
–Peternakan babi
–Keadaan lingkungan jelek
–Makan daging babi yg tidak dimasak dg baik
• Morfologi:
–Dewasa: pipih seperti pita bersegmen, panjang: 2-3 m
tidak mencemari lingkungan, di dalam hospes
–Telur: btk bulat, dinding tebal
mencemari lingkungan (tanah, sayuran, buah-buahan)
tahan terhadap pengaruh luar (suhu, zat kimia, sinar
matahari, kelembaban), dpt hidup 1-2 bulan
–Larva: tdp dlm jar otot hospes antara
tidak mencemari lingkungan
Taenia solium stadium dewasa
Cara penularan dan siklus hidup
• Hospes difinitif: manusia
• Hospes antara: babi
• Habitat: usus halus
• Bentuk infektif:
–Larva (Cysticercus cellulose) menyebabkan taeniasis
–Telur menyebabkan cysticercosis (…………….?)
• Cara infeksi: makan daging babi yg mengandung larva
tanpa di masak dg baik
• Patogenesis:
–Dewasa: mengkaitkan diri pd mucosa usus (diarhea)
–Larva: mengkista pd jar otot (mialgia)
i

50
.

51
• Diagnosis penderita:
– Memeriksa faeces penderita: telur, proglotid gravid
• Diagnosis lingkungan:
– Memeriksa tanah, sayuran, buah-buahan: telur
– Memeriksa daging babi: larva

• Pengobatan:
– Niclosamid, praziquantel
• Pencegahan:
– Mengobati sumber infeksi
– Memperbaiki lingkungan
– Memasak daging babi sebelum dimakan

Anda mungkin juga menyukai