Dewasa :
• Kepala dengan 3 bibir
• Bentuk silindris
• Betina : ekor lurus
runcing
• Jantan : ekor melingkar
dengan spikula
Telur Ascariasis Lumbricoides
Dibuahi :
• Bentuk bulat
• Dinding dalam lapisan hialin tebal
• Dinding luar dilapisi albuminoid kasar,
berwarna kuning tengguli
• Berisi sel ovum
Tidak dibuahi :
• Bentuk lonjong
• Dinding dalam lapisan hialin tipis
• Dinding luar albuminoid kasar tidak teratur
• Berisi granula refraktil
Telur dekortikasi
• Bentuk agak lonjong
• Dinding dalam lapisan hialin tebal
• Dinding luar tanpa albuminoid
Daur Hidup
Gejala Klinis dan Komplikasi
Yang disebabkan oleh :
- LARVA : sindroma Loffler yaitu terjadinya perdarahan
kecil pada alveolus gangguan paru paru disertai
batuk, demam dan eosinophil.
Pada foto thorax nampak infiltrat hilang dalam 3
minggu
- CACING DEWASA : Gejala intestinal ringan seperti kurang
nafsu makan, mual, diare, konstipasi dan ileus/obstruksi
usus.
Pada anak dengan infeksi berat malabsorbsi
malnutrisi
Diagnosa
Telur dalam tinja
Cacing keluar melalui anus, mulut, dan
hidung
Pengobatan
Pirantel pamoat 10mg/kgBB dosis
tunggal
Mebendazol 500mg dosis tunggal
Albendazol 400mg dosis tunggal
CACING TAMBANG
(Hookworm)
Penyebaran geografi :
- Diseluruh daerah khatulistiwa, terutama daerah pertambangan
- Di Indonesia prevalensi tinggi
Larva
Dalam 1 – 2 hari telur akan menetas – menjadi larva
rabditiform :
- ukuran 250 µm
- esofag us sepertiga badan
- mulut terbuka, panjang dan sempit
Dalam 5 – 7 hari berubah menjadi larva filariform :
- ukuran 700 µm
- esofagus seperempat badan
- mulut tertutup
- ekor runcing dan menpunyai selubung
- Bentuk infektif
Perbedaan larva cacing tambang dengan
strongyloides stercoralis
Rhabditiform Filariform
Ekor lancip
Siklus hidup
Terapi :
- Albendazol
- Pirantel pamoat
- Mebendazol
- Terapi preparat besi untuk mengatasi
anemia
Trichuris trichiura
(Cacing cambuk)
Infeksi ringan :
- infeksi tidak jelas/ tanpa gejala
- Pemeriksaan tinja ditemukan telur
Infeksi Berat :
- banyak pada anak
- prolapsus mukosa rektum
- iritasi dan perdarahan mukosa
- anemia
Diagnosa :
- Ditemukan telur dalam tinja
Terapi
:
- Mebendazol dan Pirantel pamoat
Strongyloides Stercoralis
Hospes :
Utamanya manusia – strongylodiasis
Penyebaran geografi :
Daerah tropik dan subtropik
Epidemiologi :
- Daerah panas, kelembaban tinggi, sanitasi rendah untuk
cacing.
- Tanah gembur, berpasir, berhumus untuk pertumbuhan
larva
Daur Hidup
L. rabditiform L. filariform
Betina
- Dalam usus/perianal
- L. rabditiform L. filariform tembus
mukosa intestinal/kulit perianal masuk
peredarah darah siklus paru usus
halus cacing dewasa parasiter betina
Prognosis :
- Bila terjadi infeksi berat kematian
TERIMA KASIH