ANAMNESIS & PEM.

FISIK
DEMAM

2 Nopember 2016
UMI
 Anamnesis demam

1. Suhu > 39,4 o C  infeksi?

2. >7 hari  ≠ virus akut
3. Demam dgn simptom akut + kesadran ↓ sepsis
4. Demam+kaku kuduk  infeksi otak/selaput otak?
5. Demam+sefalgi hebat  kelainan primer/skunder pada otak?
6. Sakit tenggorokan +sakit menelan THT
7. Demam+rash luas  virus, peny.autoimun, rx alergi
8. Demam+ nyeri dada inf. sal napas, paru, pleura
9. Demam+sesak  inf paru/jantung
10.Demam+sering muntah  pankreatitis, suhu tubuh ↑
11.Demam+ nyeri perut  lambung, pankreas, hati, usus, org reproduksi, p.drh
12. Demam+mencret+drh infeksi intestinum/kolon
13.+ Disuria+nyeripinggang ISK
14. +Bengkak kaki  infeksi lokal, filariasis
15. + kemerahan, panas+bengkak di kulit inf.lokal/sistemik
16. +HIV  inf. Oportunistik
17. + turis dr daerah endemis malaria, DBD, Yellow fever, daerah
endemik ttt SARS, Flu burung, flu babi, Ebola dll
18. +ikterus ± hepatomegali  inf. Hepar/sal. empedu, leptospirosis,
malaria
19. + nyeri /bengkak pd sendi inf. sendi+SLE
20. + kontak hewan sakit/mati flu burung, flu babi, anthrax
21. + limfadenopati regional inf, lekemia, keganasan
 ANAMNESIS DEMAM
1. Mulainya demam: jam berapa
2. Saat demam: pagi /siang/ malam
3. Lamanya deman/ hari/minggu
1. Mulai demam: sore hari  demam tifid
Mulai demam: pagi hari:  malaria tertiana;
tidak mengnal waktu: malaria tropika
2. Saat demam: sore  malam/subuh 
demam tifoid
3. Lamanya demam  slide berikut:
3. Lamanya
1-7 hari 8-14 >!4 hari
- inf. Virus - Bakteri Kronik: TB
- Exercises - parasit: malaia - Malaria
- Dehydrasi - Virus sistemik:DBD, J. - Lepra
encepalitis
- luka/trauma - Mikarditis - HIV
- alergi - Peng. Imun: SLE,RA,
Sarcoidosis
KEGANASAN:
- lekemia
- limfoma
- FUO
 Lamanya deman:
1. 1-3 hari, 5-7 hari, 8-14 hari, >14 hari- minggu
2. Tipe dema
a. Demam kontinua
b. Demam intermitten
c. Demam rimitten
d. Demam rimitten
e. Deman septik
f. Demam Pei-Ebstein
g. Low grade fever
h. Prolonged fever
i. Chronic fever
3. Keluhan tambahan
4. Riwayat pemakaian obat
5. Tindakan bedah yang pernah dilakukan
6. Riwayat pekerjaan
7. Tempat tinggal dan riwayat perjalanan sebelumnya
8. Riwayat imunisasi dan obat profilaksis
9. Hobby, kebiasaan, dan perilaku tertentu
10. Riwayat alergi
 Tipe demam
- Dicatat dalam grafik
 1. DEMAM SEPTIK

CIRI-CIRINYA:
- DEMAN SETIAP MALAM HARI
• - TURUN PAGI HARI  2° C
• - TIDAK SAMPAI NORMAL
• - MENGGIGIL DAN KERINGAT
- KALAU TURUN SAMPAI NORMAL

DEMAM HEKTIK
 GAMBAR DEMAM SEPTIK &
HEKTIK

2OC
SEPTIK

NORMAL
JAM 
6 12 18 6

HEKTIK
 2. REMITTEN FEVER

CIRI-CIRINYA:
- SUHU TURUN SETIAP HARI
­TIDAK SAMPAI NORMAL
- PERBEDAAN SUHU < 2° C
  
GAMBARAN REMITTEN FEVER
 

< 2° C

…………………………

JAM  6 12 18 NORMAL
 3. INTERMITTEN FEVER

CIRI-CIRINYA:
- SUHU TURUN NORMAL SETIAP HARI - VARIASI
SUHU > 2° C
- BILA PEAK DAN NADIR BESAR
HEKTIK/SEPTIK
 GAMBARAN INTERMITTEN FEVER

> 2° C
SUHU NORMAL
JAM 

6…...………. ……………… 18
 CONTOH INTERMITTEN FEVER

* DEMAM TERTIANA
* DEMAM KUARTANA
 CIRI-CIRI DEMAM TERTIANA

• - DEMAM INTERMITTEN
• - HARI 1 & 3 DEMAM
• - HARI KE 2 APIREKSIA/ NORMAL
 GAMBARAN DEMAM TERTIANA

SUHU NORMAL

HARI 1 2 3
 CIRI-2 DEMAM KUARTANA

- DEMAM INTERMITTEN SETIAP

HARI 1 & 4
- HARI KE 2 & 3 NORMAL
 GAMBARAN DEMAM KUARTANA

SUHU NORMAL

HARI 1 2 3 4
 4. CIRI-2 SUSTAINED FEVER (KONTINYU)

* SEPANJANG HARI TETAP DEMAM

* VARIASI SUHU < 1° C
* SUHU TURUN # SAMPAI NORMAL
 GAMBARAN SUSTAINED FEVER
(KONTINYU)

< 1° C

SUHU NORMA
JAM 6 12 18
5. CIRI-2 RELAPSING FEVER = SIKLIK FEVER =
DEMAM BALIK-BALIK

* DEMAM BEBERAPA HARI

* NORMAL BEBERAPA HARI
* DEMAM LAGI BEBERAPA HARI
CONTOH RELAPSING FEVER = SIKLIK FEVER = DEMAM
BALIK-BALIK

- MALARIA KUARTANA
- PENYAKIT RELAPSING FEVER
- PENY. HODGKIN  PEL-EBSTEIN
FEVER
 GAMBARAN RELAPSING FEVER =
SIKLIK FEVER

SUHU NORMAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9
 DEMAM OBAT (DRUG FEVER)

• - 3-5% SEBAGAI REAKSI OBAT

• - DEMAM MUNCUL TIDAK LAMA
SETELAH MENGGUNAKAN OBAT
• - TIPE DEMAM: REMITEN, INTERMITEN,
HEKTIK, KONTINYU
• - DEMAM SEGERA MENGHILANG BILA
OBAT DISTOP  PATOGNOMONIS
- PALING SERING AKIBAT REAKSI
IMUNOLOGIS
 KEJANG DEMAM (FEBRILE CONVULSIONS)

KEJANG-KEJANG YG TERJADI PD ANAK

0,5-4 THN BILA SUHU NAIK TIBA-2, OK PD
ANAK-2 MEMPUNYAI BANYAK SYNAPS PD
NEURONNYA & MYELINISASI BELUM
SEMPURNA, SHG OTAK > SENSITIF
TERHADAP PENINGKATAN SUHU
 SISTIM MENGELOLA SEMBILAN SOAL BERTAHAP
( SMeSS )

SMeSS I: 9 BUAH FOKUS ORIENATASI KILAT

SMeSS II: 9 BUAH PERHATIAN KHUSUS

SMeSS III: 9 KELOMPOK PEMERIKSAAN PENUNJANG

SMeSS IV: 9 KELOMPOK TINDAKAN PENENTUAN
 I. SMeSS TAHAP PERTAMA :
9 BUAH FOKUS ORIENATASI KILAT

• 1. INFEKSI SALURAN NAPAS ATAS

• 2. INFEKSI SALURAN NAPAS BAWAH
• 3. LEHER KAKU
• 4. NYERI ABDOMINAL
• 5. DISURI ATAU SAKIT PINGGANG
• 6. DIARE
• 7. ABSES
• 8. NYERI & PEMBENGKAKAN SENDI
• 9. TANPA KELAINAN SPESIFIK
 II. SMeSS TAHAP KEDUA:
9 BUAH PERHATIAN KHUSUS

DISINI DILAKUKAN ANAMNESIS TAMBAHAN DAN

PEMERIKSAAN FISIK
• 1. PERJALANAN KELUAR KOTA
• 2. PEKERJAAN PENDERITA
• 3. KONTAK DENGAN ORANG SAKIT
• 4. KONTAK DENGAN HEWAN
• 5. TRAUMA FISIK/SIRURGIK
• 6. OBAT-OBATAN (ALKOHOL)
• 7. KULIT PENDERITA
• 8. KELENJAR GETAH BENING
• 9. ORIFISES PENDERITA
 III. SMeSS TAHAP KET:
9 KELOMPOK PEMERIKSAAN PENUNJANG

DI SINI MSH TERGOLONG PEMERIKSAAN RUTIN

1. PEMERIKSAAN HEMATOLOGIK
2. PEMERIKSAAN URINE RUTIN
3. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIK
4. PEMERIKSAAN SEROLOGIK
5. PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
6. PEMERIKSAAN IMUNOLOGIK
7. PEMERIKSAAN SINAR TEMBUS
8. ELEKTROKARDIOGRAM
9. BIOPSI JARINGAN TUBUH
UMUMNYA SETELAH PEMERIKSAAN TAHAP III
INI, DIAGNOSIS SUDAH DAPAT DITEGAKKAN.
KALAU BELUM DAN PEMERIKSAAN SUDAH 2-3
MINGGU DIANGGAP FUO (PYREXIA ET CAUSA
IGNOTA), SEBAIKNYA PENDERITA DIRAWAT DI
RUMAH SAKIT
 IV. SMeSS TAHAP KEEMPAT :
9 KELOMPOK TINDAKAN PENENTUAN

1. PERLUASAN CAKRAWALA PEMERIKSAAN

PADA SMeSS TAHAP KETIGA
2. SCANNING
3. IMAGING: MRI: MAGNETIC RESONANCE
IMAGING
4. ULTRASONOGRAFI
5. ANGIOGRAFI
6. LIMFOGRAFI
7. ENDOSKOPI
8. TINDAKAN SIRURGIK
9. UJI TERAPEUTIK
 LANGKAH PEMERIKSAAN UNTUK DIAGNOSIS
DAN TERAPI DENGAN KELUHAN DEMAM.

NO
DEMAM ANAMNESIS DIAGNOSIS ANAMNESIS +
ETIOLOGIS
PEM. FISIK

SMess I SMess I
YES DIAGNOSIS

YES NO
5-10 % R/ YG
TETAP ??? SESUAI
9 PEM. P.JANG
SMess II
NO YES
YES DIAG
DIAGNOSIS
NO

9 T. PENEN- RS U/ P. > FUO

TUAN LANJUT
R/ ad juvantibus
 LANGKAH PEMERIKSAAN UNTUK DIAGNOSIS KELAINAN
DENGAN KELUHAN DEMAM.

NO
DEMAM ANAMNESIS DIAGNOSIS ANAMNESIS +
ETIOLOGIS
PEM. FISIK

YES DIAGNOSIS

YES NO
5-10 % R/ YG
TETAP FUO SESUAI
9 PEM. P.JANG

NO YES
YES DIAG
DIAGNOSIS

NO

9 T. PENE RS U/ P. > FUO

NTUAN LANJUT
R/ AD JU-
 Keluhan lain
- Sefelgia
- Batuk
- Pileg
- Mual/muntah
- Menggigil
- Kejang2
- Kesadaran
- Rash
 Riwayat pemakaian obat
- Jenis obat
- Dosis
- Lamanya
 Tindakan bedah sebelumnya
- Bedah
- Ekstraksi gigi
- Pencabutan inplant
- Prostetic material/
 Riwayata pekerjaan
- Kontak dgn hewan
- Bahan toksik
- Antigen/
- Tempat kerja
 Tempat tinggal & riwayat perjalanan
sebelumnya
- Daerah endemis penyakit tertentu
 Riwayat imunisasi
- Pemakaian obat
- vaccinasi
 Hobby, kebiasaan,
- Kebiasaan
- Perilaku tertentu
- Aktifitas seksual
- Pemakaian obat-obat tertentu
- narkoba
Alergi makanan/obat-2an
 PEM. FISIK PASIEN DEMAM
1. Kulit
a. Ruam makuloppular menyebar ke bagian tengah tubuh:
- Campak
- Rubella
- Demam dengue
- Demam Chikungunya
- Scrub typhus
- Louse-bone- typhus
- Demam 0’nyong-nyong
 Demam+Erupsi kulit perifer
- Secondary syphylis
- Hand Foot & mouth disease
- Endocarditis bacterialis
 DEMAM+ERYTHRODERMA
- Scarlet fever
- Toxic shock syndrom
- Toxic epidermal necrolysis
- Kwasaki disease
 Demam+Erupsi vesikel dan bula
- Hand foot & mouth disease
- Varicella
- Herpes
- Mongkeypox
Demam+Urtikarial vaskulitis
Demam+Purpuric eruptions/ haemorrhagic

- Viral haemorrhagic fever/DHF

- Acute meningococaemia
- DIC
- Louse-borne-typhus berat
- Ricketsial spotted fever berat
- Chickenpox (haemorrhagic)
Demam+Erupsi dengan ulkus dan eschars

- Tularemia
- Anthrax
 Demam = Pembesaran kel. Limpe regional
- Campak
- Deman dengue
- Infeksi HIV primer
- Infeksi CMV
- Infeksi epstein-Barr virus
- Rubella
- Scrub typhus
- Leptospirosis
- Lekemia
- Disseminated tuberculosis
- Sifilis sekunder
- Brucellosis
- Toxoplasmosis
- African trypanosomiasis
- Chagas diseases
- Kala azar
- Disseminated endemic mycoses
- Sarcoidodis
- Connective tissue diseases
 Demam+Limfadenopati regional
- Pyogenic adenitis
- Tuberculosis
- Limfoma
- Non tuberculosis myobacteria
- Sexual transmitted diseases
- Endemic mycoses
- Filariasis limfatik
- Difteri
- Infeksi Adenovirus
- Anthrax
- Bubonic plaque
- Mellodosis
 Ikterus+demam
- Malaria berat
- Leptospirosis (Weil’s disease)
- Hepatitis virus A-E (demam hilang setelah muncul ikterus)
- Cholecystitis akut
- Ascending cholangitis
- Demam tifoid
- Hemoglobinopati (terutama sicle cell disease)
- Hemolityc uremic syndrome
- Septikemia
- Pneumococcal pneumonia
- Hepatitis alkoholik
- Bartonella bacilliformis
- Yellow fever
- G6PD defisiensi (drug induced crisis)
 Demam+splenomegali ± hepatomegali
- Malaria
- Demam tifoid
- Infeksi HIV
- Hepatitis virus
- Leptospirosis
- Lekemia
- Bartonellosis
- Myelofibrosis
- Linfoma
- Hemoglobinopati
- Schistosomiasis (portal hypertension)
- Relapsing fever
- Brucellosis
- Viceral leismaniasis
- Trypanosomiasis