Anda di halaman 1dari 31

HELMINTOLOGI – NEMATODA

KELAS NEMATODA
• Parasit yg jumlah spesiesnya paling banyak
• Kebanyakan hidup bebas di air tawar, laut, ada
juga yangg hidup di lumpur dan tanah
perkebunan
Morfologi dan Siklus Hidup Nematoda
Morfologi dan Siklus Hidup Nematoda
(2)
KELAS NEMATODA
Pembagian menurut habitat :

 Nematoda Usus :
Soil Transmitted Helminths
Non Soil Transmitted Helminths

 Nematoda Darah dan Jaringan :


Filaria dan Drancuculus
Larva Migrans
Nematoda yang Jarang didapat
NEMATODA USUS
• Hospes : manusia
Spesies nematoda yang penting:
• Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
• Trichuris trichiura (cacing cambuk)
• Necator americanus dan Ancylostoma duodenale
(cacing tambang)
• Enterobius vermicularis = Oxyurius vermicularis (cacing
kremi)
• Strongyloides stercoralis (Small roundwonn of man)
• Ancylostoma brazilienses dan Ancylostoma caninum
• Toxocara canis (cacing gelang anjing) dan Toxocara cati
(cacing gelang kucing)
Soil Transmitted Helminths (STH)
• Nematoda usus yang perkembangan
embrionya pada tanah
• Geohelminths / cacing tular tanah
• Dalam siklus hidupnya membutuhkan tanah
untuk pematangan telur atau larva yang tidak
infektif menjadi telur atau larva yang infektif
• Fungsi tanah: mematangkan bentuk non
infektid menjadi bentuk infektif
EPIDEMIOLOGI
Yang menunjang perkembangbiakan dan
penularan penyakit cacing di Indonesia:
• Iklim tropis yangg lembab
• Higiene & sanitasi yangg kurang baik
• Tingkat pendidikan, ekonomi & sosial yang
rendah,
• Kepadatan penduduk
• Kebiasaan hidup yang kurang baik
3 spesies yg sering di jumpai
di Indonesia:
1. Ascaris lumbricoides
2. Tricuris trichiura
3. Necator Americanus
Ascaris Lumbricoides (Ascariasis)
• Habitat  usus halus
• Manusia  satu2nya hospes definitif
• Merupakan nematoda usus terbesar
• Berwarna putih kekuningan – merah muda,
• cacing mati berwarna putih
Ascaris Lumbricoides
Morfologi dan Siklus Hidup
• Badan bulat memanjang, kedua ujung lancip
• Cacing jantan panjang 15-30 cm x lebar 3-5
mm
• Betina 22-35 cm x lebar 3-6 mm.
• Cacing betina menghasilkan 200 rb butir telur
sehari, berlangsung semasa hidup cacing (6-12
bln)
Larva masuk ke
tubuh melalui Telur keluar dr tinja
mulut, cairan dlm keadaan blm
lambung akan membelah
mengaktifkan larva

Proses pematangan
20-24 hari, suhu
optimal 30 oC

Ususkapiler darah masuk alat pernafasan kelambungusus halus

Waktu migrasi 10-15 hari, siklus ke 2 di usus dan mulai menghasilkan telur 6-10
minggu
Ascaris Lumbricoides
• Diagnosis : menemukan telur dan cacing
dewasa dalam tinja selama masa intestinal 
antelmintik atau keluar dengan sendirinya
melalui mulut/anus
Aspek Klinis Ascaris Lumbricoides

• Gejala yang timbul pada biasanya terjadi pada saat


berada di paru-paru.
• Gangguan yang disebabkan cacing dewasa
• Penderita mengalami gejala gangguan usus ringan
seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau
konstipasi.
• Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing menggumpal
dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus).
• Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara ke
saluran empedu, apendiks atau ke bronkus dan
menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga kadang-
kadang perlu tindakan operatif.
Epidemiologi A. Lumbricoides
• Kosmopolit , daerah
tropis dng udara lembab
• Erat hub. dng higiene &
sanitasi
• Terutama menyerang
anak-anak usia 5-9 thn
• Laki-laki maupun
perempuan mempunyai
kemungkinan terinfeksi
yg sama
Ascaris Lumbricoides (Lanjutan)

• Perkembangan didaerah endemik didukung


oleh keadaan lingkungan
– Tanah dan iklim yg sesuai liat, 25°C-30°C
– Jumlah telur yg dpt bertahan hidup
– Jumlah telur yg dpt hidup sampai bentuk infinitif
dan masuk ke dalam hospes
Pengobatan
• Pemberian obat secara perorangan atau
massal
• Obat lama  piperasin, tiabendazol,
heksilresorkinol &hetrazan  efek samping
• Baru: pirantelpamoat, mebendasol, albedazol,
levamisol
• Syarat peng massal: mudah di terima masy,
efek samping rendah,
Trichuris Trichiura
• Cacing cambuk / whipworm
• Habitat di dalam usus besar
• Manusia  hospes defenitif
• Trichuriasis

19
Morfologi
• Cacing betina lebih besar
• Sehari cacing betina menghasilkan 3000-4000
telur
• Pematangan telur pada tanah 3-5 minggu
• Telur menetas di usus halus, cacing dewasa
menetap di usus besar selama beberapa
tahun.
Epidemiologi
• Kosmopolit
• Daerah tropis, panas & lembab
• Tanah yang paling baik untuk perkembangan
telur yaitu: tanah yg hangat, basah dan teduh.
• Paling sering menyerang anak 1-5 thn
Patologi dan Gejala Klinis Trichuris Trichiura

• Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup


di sekum, akan tetapi dapat juga ditemukan di
kolon asendens.
• Pada infeksi berat terutama pada anak,
tersebar di seluruh kolon dan rektum.
• Menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa
usus.
• Pada tempat perlekatannya terjadi pendarahan.
• Menghisap darah hospesnya, sehingga dapat
menyebabkan anemia.
Patologi dan Gejala Klinis Trichuris Trichiura

• Penderita terutama anak dengan infeksi


Trichuris yang berat dan menahun,
menunjukan gejala nyata seperti diare yang
sering diselingi dengan sindrom disehuris yang
berat dan menahun
• Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai
dengan infeksi cacing lainnya atau protozoa.
• Infeksi ringan biasanya tidak memberikan
gejala klinis jelas atau sama sekali tanpa
gejala,
• Parasit ini ditemukan pada tinja secara rutin
CACING TAMBANG
(Necator americanus & Ancylostoma duadenale)

• Hospes definitif : manusia


• Habitat : usus halus jejunum dan duodenum
• N. americanus  Penyakit necatoriasis
• A. duadenale  Penyakit ancylostomiasis
• Cacing dewasa hidup berwarna putih keabu-
abuan sampai kemerahan
Morfologi
• Morfologi kedua cacing mirip
• Perbedaan khas terutama pada betina, N. americanus
menyerupai huruf S, A. duadenale menyerupai huruf C
• N. americanus  9.000-10.000 telur / hari ; Suhu
optimum: 28-32 oC
• A. duadenale  10.000-20.000 telur / hari ; Suhu
optimum: 23-33 oC
• Dalam 24-48 jam akan menetas
• Dapat bertahan hidup di tanah 2minggu
• Larva dapat menembus kulit
• Cacing dewasa dapat hidup ± 10 tahun
Daur Hidup Necator Americanus
& Ancylostoma Duodenale
Daur Hidup
• Telur cacing dapat keluar bersama feses manusia.
• Pada daerah yang sesuai, yaitu di tanah lembap, telur yang sudah
dibuahi akan menetas dan dalam waktu sehari menghasilkan larva.
• Larva ini dapat menembus kulit manusia melalui kulit yang tidak
beralas kaki.
• Bersama aliran darah, larva sampai ke jantung dan paru-paru.
• Dari paru-paru, larva menembus dinding paru-paru sampai ke
trakea kemudian ke faring.
• Lalu larva masuk lagi ke dalam usus halus dan tumbuh menjadi
cacing tambang dewasa.
• Cacing betina dan jantan dewasa dapat melakukan perkawinan.
• Cacing betina menghasilkan ribuan telur perhari.
• Telur tersebut keluar bersama feses, selanjutnya siklus berulang.
• Contoh lainnya: Ancylostoma duodenale, terdapat di daerah tropika
Afrika dan Asia. Spesies lainnya adalah Necator americanus yang
terdapat di Amerika.
Aspek Klinik
• Gejala ditimbulkan oleh adanya larva maupun cacing
dewasa
• Setelah larva menembus kulit  timbul rasa gatal-gatal
biasa
• Apabila larva mengadakan migrasi ke paru-paru 
pneumonitis
• Gejala klinik disebabkan cacing tambang dewasa : nekrosis
usus, gangguan gizi dan kehilangan darah
• Kasus infeksi akut disertai jumlah cacing yang banyak 
lemah badan, nausea (mual), sakit perut, lesu, pucat,
kadang disertai diare dengan tinja berwarna merah sampai
hitam (tergantung jumlah darah yang keluar)
Epidemiologi
• Kosmopolit (tersebar di seluruh dunia), terutama daerah
khatulistiwa (tropis dan subtropis)
• Lingkungan yang paling cocok: suhu dan kelembaban yang
tinggi.
• Prevalensi (P) > di daerah perkebunan karet dan kopi &
pertambangan
• Prevalensi: 30-50% di berbagai daerah pedesaan di Indonesia
• Hidup di tanah pasir, liat, lumpur yang tertutup daun dan
gembur, yang tercampur humus dan terlindung dari sinar
langsung.
• Paling sering menyerang org dewasa laki-laki
• Di Indonesia paling sering NA dari pada AD
Penyebaran & Pencegahan
• Penyebaran infeksi berhubugan erat dengan
kebiasaan defakasi di tanah
Pencegahan :
• Menggunakan alas kaki
• MCK yang sehat dan teratur (hindari defakasi
sembaran tempat)
• Penyuluhan
• Higiene dan sanitasi lingkungan
THANK YOU SO MUCH

Anda mungkin juga menyukai