Anda di halaman 1dari 46

CESTODA

Pokok Bahasan Kompetensi Substansi


Khusus

CESTODA Mhs mampu Morfologi, siklus


menjelaskan hidup, patogenesis
USUS Cestoda usus pengobatan
klasifikasi, dan
distribusi geografis,
Species-species Cestoda yang
menginfeksi manusia
• Diphyllobothrium latum, Hymenolepis nana,
H. diminuta, Taenia saginata, T. solium,
Dipylidium caninum, Echinococcus granulosus,
Multicep multicep
Cestoda/tape worms
Morfologi
Dewasa t.d. 1. Scolex
2. Neck/leher
2 3. Segments/proglottids/strobila
1

3
Scolex
Dilengkapi alat pemegang, Batil isap/sucker, celah bothria, terdpt
rostelum/tidak dg kait/tidak
Neck/leher
Terletak di belakang scolex, tempat tumbuh Proglottid: immature,
mature dan gravid. Ada yg tdk memp leher (Echinococcus granulosus)
Proglottid
Perkembangan progressif. Ukuran panjang bbp sp bervariasi, dr 3mm –
40m. Jml proglottid dr 3 – 4000. Tiap proglottid merup individu yg
berfungsi, satu anggota dr rantai koloni/strobila. Organ genital tumbuh
dg baik pd msg2 organ.

1
Kebanyakan cestoda adalah hermaprodit, jantan dan betina memp
lubang kelamin yg bersamaan di permukaan ventral (Diphylobothrium)
atau di sisi lateral proglotid,
Lubang kelamin ini mungkin terletak pada sisi yg sama pada tiap
proglotid (Hymenolepis), tdk teratur bergantian kiri/kanan (Taenia),
atau bilateral bila terdapat 2 alat perangkat alat kelamin (Dypilidium).
Male organ
t.d testis banyak tersebar di proglotid mature, vasa effrensia, vas defferentia, cirrus
organ/ di tepi dan porus genetalis
Female organ
Vagina, ootype, receptaculum seminalis, duktus spermaticus, ovarium (biasanya bi
lobus) dan oviduct.
Vittelaria
dr masa bi lobus (Taenis spp), single mass (Dypilidium), multiple (D.latum)
Uterus
muncul dr permukaan anterior ootype, memp poros di tengah (D. latum), berakhir
buntu (Taenia sp), berkembang ke arah lateral (Dypilidium sp)
Siklus hidup
• Tdk memp H. intermedier
• Hospes intermedier I+ II (ikan, sapi, babi, pinjal, mns)
• Telur: Mature saat dikeluarkan dr uterus
Mature setelah incubasi di dlm air
• Larva: Coracidium, procercoid, plerocercoid,
• cysticercoid, cysticercus, coenurus, hydatid
• Hospes definitif: terinfeksi: karena makan H.
intermedier
Klasifikasi

• Ordo Pseudophyliidae
• Dyphilobothrium sp, larva sparganum proliferum
/spirometra mansoni)
• Ordo Cyclophyllidae
• Dypilidium sp
• Taenis sp (dewasa), larva (cysticercus)
• Hymenolepis sp, larva (cysticercoid)
• Echinococcus, larva (kista hydatid)
• Multiceps, larva disebut (coenurus)
Diphylobothrium latum
• Phylum :Pseudophyllidea
• Superfamily: Bothriocephaloidea
• Morfologi:
• Warna : ivory pd saat dikeluarkan
• Ukuran : 3m sd 10m/lebih td 3000/lebih proglotid
• Scolex : kecil memp sepasang lekuk isap/bothria
• Neck/leher : panjang bbp kali scolex
• Proglotid : immature, mature (4/5 bag tbh), gravid, ciri
khas lebih lebar dp panjang, desintegrasi sth
selesai mengeluarkan telur.
• Kelamin jantan : testis, td folikul kecil di lateral, berakhir
di cirrus
Kelamin betina td :
Ovari : bilobus, simetris di 1/3 bag posterior
Vagina : tegak ke anterior dr ootype
Uterus : seperti roset
Porus genitalis : di tengah
Telur : berukuran 55 –76 x 41 – 56 μ, dd 1 lapis, ada operculum
yg tdk tampak jelas pd satu kutub & tdp penebalan pd
kutub yg lain

u PG

o o
Siklus hidup

• Memp. 2 H. intermedier (Hp I: Cyclop dan Diaptomus), (Hp II:


bbp jenis ikan air tawar)
• Telur menetas dlm air mjd coracidium bersilia, termakan hp I
(dlm rongga badan) mjd procercoid termakan hp II mjd larva
plerocercoid bnt infektif
• H. difnitif : terinfeksi krn makan ikan mentah/setengah
matang
Epidemiologi:
Prevalensi tinggi di daerah dingin, dmn ikan merupakan bag penting
dr makanan.
Distribusi geografik:
Parasit ini ditemukan di AS, Kanada, Eropa, Rumania, Turkestan,
Jepang, Siberia, Afrika, Mancuria
Patologi :
Infeksi pada cacing ini biasanya terbatas pd seekor saja, bnyk penderita
tdk menunjukkan gejala sakit. Host yg sensitif, ada gejala spt gangguan
pencernaan, sakit perut, lemah, kurang gizi dan anemi, bb turun.
Kehilangan nafsu makan, nausea, dan muntah. Gejala tsb dihubungkan
dg absorbsi cairan toksin dan zat-zat tambahan yg berasal dr proglotid
yg mengalami degenerasi/iritasi mukosa yg disebabkanoleh cacing
tsbt.
Anemi krn melekatnya cacing di bag permukaan usus menyaingi
hospesnya utk mengambil vit B12. D. latum mengandung 50x vit B12
dp T. saginata.
Diagnosis & Pencegahan

• Diagnosis: Tdk dpt dibuat dr gejala klinik


saja. Diag. Lab dg menemukan telur yg
memp. Operkulum atau proglotid dlm
tinja
• Pencegahan: eleminir pembuangan
kotoran di air, masak ikan sbl dimakan
Pengobatan
• Penderita diberikan obat Atabrin dlm perut
kosong, disertai pemberian Na-bikarbonas,
dosis 0,5 gr
• Obat pilihan adl Niclosamid (Yomesan),
diberikan 4 tablet (2 gr) dikunyah
• Obat lain yg efektif adalah paramomisin dg
dosis 1 gr setiap 4 jam sebanyak 4 dosis
Hymenolepis nana
(Infeksi cacing pita kerdil)
• Morfologi :
• Cacing pendek 20x0.7mm, memp. 200 proglotid
• Scolex : bulat kecil, rostelum pendek dg satu baris kait kecil
dan 4 batil isap, bentuk spt mangkuk
• Proglotid matang spt trapesium L 4x P, memp satu lubang
keluaran di sebelah kiri. Testis 3 bh btk bulat.
• Ovarium berlobus dua
• Uterus berbtk kantong berisi 80 – 180 telur
• Telur bulat/bujur 47 x 37μ, membran 2 lapis yg menutupi
embryo hexacant, memp 6 kait. Membran dlm memp 2
penebalan pd ke dua kutub dr mana keluar 4-8 filament
halus
• Siklus hidup
• H. difinitif: manusia (tdk ada H. intermedier), mencit,
tikus (H, var fratena) Hp pinjal
• Proglotid gravid pecah dlm usus, telur keluar dg tinja, mjd
infektif, tertelan H. difinitif, keluar oncosfer, di usus muda
menembus villus, 4 hr cercocystis keluar dr villus ke
rongga usus, melekat pd mukosa mjd dewasa ± 30 hr.
• Telur tdk keluar dr hospes dg tinja, ttp mungkin menetas
dlm usus, keluar oncosfer kmd menembus villi di ulang,
auto infeksi
Distribusi Geografik:
Penyebarannya kosmopolitan, lebih banyak di dpt di
daerah dengan iklim panas dp iklim dingin dan juga
ditemukan di Indonesia
Patologi :
Biasanya tdk ada kerusakan pd mukosa usus pd
infeksi ringan. Pernah ditemukan dg 2000 cacing
(infeksi berat dpt krn reinfeksi) menimbulkan kurang
nafsu mkn, insomnia, sakit perut dg atau tanpa
diare, anoreksi, muntah, pusing, sakit kepala
Diagnosis :
Dng menemukan telur dlm tinja
Pengobatan
• Obat yg efektif adl Atabrin, bitionol,
prazikuantel dan niklosamid (sulit di dpt di
Indonesia)
• Amodiakuin
• Hiperinfeksi sulit diobati, tidak semua cacing
dpt dikeluarkan dan sisticercoid msh ada di
mukosa usus
Hymenolepis diminuta
• H. difinitif: tikus, mencit ttp pernah ditemukan sebanyak 200
kali pada manusia (< 3 th), bersifat kosmopolitan
• Cacing dewasa betina uk. 10-60cm x 3-5mm > dr H. nana
• Proglotid jumlahnya 800 – 1000
• Scolex bbtk gada, memp. Rostelum, tanpa kait, memp 4 batil
isap
• Proglotid berukuran 0.8 x 25mm, spt pd H. nana
• Proglotid gravid uterus bbtk spt kantong berisi kelompok telur
• Telur berukuran 58 x86μ, berbeda dg H. nana, tdk ada
filament-filament pd ke dua kutub.
• H. perantara: pinjal, lipas, kumbang, lepidoptera, telur
berubah menjadi sistiserkoid, bila sisticerkoid termakan H.
difinitif mjd cacing dewasa ±18-20 hr
• Infeksi pd mns ringan, jangka wkt hidup pendek 5-7 minggu
• Diagnosis: menemukan telur dlm tinja
Dypilidium caninum
Penyakit: dipylidiasis/cacing pita anjing

• Morfologi
• Scolex: btk belah ketupat, memp 4 batil isap lonjong yg
menonjol & sebuah rostelum spt kerucut yg dilengkapi dg 30 –
150 kait.
• Proglotid matang: bbntk spt tempayan, memp. Dua perangkat
alat kelamin & sebuah lubang kelamin di tengah-tengah msg2
lateral. P. gravid berukuran 12 x 2.7mm, berisi penuh dg kantong
telur tipis yg mengandung 15-25 butir telur
• Telur: bujur, diameter 35-60μ, mengandung oncosfer dg 6 buah
kait.
• Proglotid gravid: lepas dr strobila dlm kelompok 2/3 segmen,
bergerak keluar secara aktif dr anus, bersama tinja.
Siklus hidup
• Hospes difinitifnya: anjing, kucing, dan carnifora buas
• Manusia hanya kadang2 menjadi hospesnya
• cacing dewasa hidup di dalam usus halus, panjang
15 s/d 70 cm memp 60-75 bh proglotid
• Telur keluar oleh kontraksi proglotid/desintegrasi di
luar usus (jarang di dlm) tersangkut pd bulu hospes
perianal
• H. perantara larva pinjal anjing, kucing dan tumo
anjing Bila telur ditelan HP/pinjal, oncosfer keluar
menembus dd usus, cycticercoid btk spt buah jambu
dlm pinjal. Bila pinjal tertelan HD, larva cysticercoid
keluar di usus mjd dewasa ± 20 hr.
• Epidemiologi
• Bbp ratus infeksi pada mns kebanyakan terjadi pd anak2 umur <
8th. Penularan terjadi karena menelan secara kebetulan pinjal
atau tuma anjing dan kucing yg mengandung parasit.
• Patologi
• Kucing dan anjing tdk menjadi sakit kecuali pd infeksi berat
mereka mjd lemah, kurus, gangguan pencernaan.
• Mns terinfeksi hanya satu prst, tdk ada gejala, pd anak terjadi
gangguan intestinal ringan, diare
• Diagnosis
• Menemukan proglotid yg khas atau lebih jarang kel. Telur di
daerah perianal atau tinja
• Pencegahan
• Kebiasaan bagus yg mengharukan utk mencium kucing & anjing
oleh anak & org dw sebaiknya tdk dianjurkan, terut hwn yg
terinfeksi oleh cacing + memberi obat cacing pd hwn yg disukai
tsb.
• Pengobatan
• Atabrin merupakan obat yg efektif
Taenia saginata
Penyakit : taeniasis, infeksi cacing pita sapi

• Morfologi :
• Panj cacing 4 – 10m/lebih, memp proglotid 1000 – 2000
• Scolex: diameter 1-2mm, memp 4 batil isap, setengah bulat &
menonjok, tdk memp. Rostelum
• Proglotid, mature L 12mm & agak pendek, Lubang kelamin di
lateral, letak bergantian kr/kn tdk teratur. Testis 2 x > dp T.
solium. Ovarium berlobus dua
• Proglotid gravid, ukurannya 16-20 x 5-7mm. Cabang lateral
uterus jmlnya > dp T. solium (15-30 pd tiap sisi)
• Uterus gravid tdk memp lubang uterus, mengandung 100.000bt
• Telur tdk dpt dibedakan dg T. solium, warna coklat kekuningan di
dlm uterus, telur dikelilingi oleh lapisan membran disebelah luar
dg filament halus pd kutubnya, embriofor yg bergaris radier dan
mengelilingi embrio hexacanth
• Cacing dewasa
• Hidup dlm bag atas jejenum, dpt hidup ±25thn, proglotid dilepas satu2
dpt bergerak keluar dg aktif mell anus/tinja. Sangat aktif saat
dikeluarkan. Proglotid memeras keluar cairan spt susu yg penuh telur dr
pinggiran anterior. Cabang2 uterus anterior tlh pecah dg terpisahnya dr
strobila
• Hospes perantara terinfeksi krn makan telur infektif dr tanah/rumput.
Telur menetas krn pengaruh cairan lambung, menyebabkan desintegrasi
pd embriofor dan embrio hexacant meninggalkan telur ke dlm sal
lymphe/drh dibawa ke jar ikat di dlm otot tumbuh mjd cacing gelembung
cysticercus bovis (12-15mg), leher & scolex menonjol ke dlm. Larva
pengapuran setelah 1thn.
• Hospes definitif terinfeksi bila cysticercus dlm daging sapi dimakan mns
Scolex evaginasi (penonjolan keluar), melekatkan diri pd mukosa jejenum
mjd dws ± 8-10mg. Biasanya hanya ada satu c. dewasa, ttp pernah
dilaporkan adanya 28 ekor
• Distribusi geografik
• Cacing tsb kosmopolitan di negeri penduduknya makan daging sapi. Mns
terinfeksi dg daging sapi. Sapi terinfeksi dr rumput yg terkontaminasi
tinja mns (sbg pupuk, air yg mengandung tinja)
• Patologi:
• Cacing dws jarang menyebabkan gejala yg
nyata.
• Gejala: rasa tdk enak di perut, gelisah, vertigo,
nausea, diare, nafsu makan
berkurang/bertambah
• Proglotid gravid yg menempati rongga
appendix dpt menyebabkan lesi ringan pd
mukosa & menyebabkan apendicitis
• Proglotid gravid aktif bermigrasi keluar dr
anus, penderita terkejut menemukan
proglotid pd pakaian dlm nya, di tempat tidur.
Diagnosis & Pencegahan

• Diagnosis
Menemukan proglotid gravid/telur di dlm
tinja/perianal
• Pencegahan:
• Mengobati org yg mengandung prst
• Mencegah kontaminasi tanah dg tinja mns
• Memeriksa daging sapi akan adanya cysticercus
• Memasak daging sapi sampai matang
Pengobatan
• Obat tradisional: biji pinang, labu merah
• Obat lama: kuinakrin, amodiakuin, niklosamid
• Obat baru: prazikuantel dan albendazol
Taenia solium
• Morfologi
• Scolex: bulat uk. Diameter 1mm, dengan 4 batil isap bbtk
mangkuk dan rostellum dg 2 baris kait2 yg berjml 25-30 bh.
• Proglotid matang bbtk persegi panjang, dg lubang kelamin
tdk teratur pd segmen2 berikutnya.
• Proglotid gravid dpt dibedakan dr T. saginata krn uterus
memp. 7-12 cabang lateral
• Ovarium td dr dua lobus
• Telur tdk dpt dibedakan dr T. saginata mengandung embrio
hexacanth dg 6 buah kait, kulit telur tebal dan bergaris
radier bbtk bulat, uk 30-40 mikron
• Panj. 2 – 4 m kadang 8m. dg 800 – 1000 segmen
Siklus hidup
• Mns adl hospes definitif tunggal dan sekaligus merup hospes
intermedier.
• Tempat hidup ada di proksimal jejenum, lama hidup 25thn
• Makanan didpt dr isi usus
• Proglotid gravid dpt lepas dlm kelompok 5 atau 6 segmen,
mengeluarkan telur ± 30.000 – 50.000btr
• Babi dan beruang adl hospes perantara sdk kambing, rusa, anjing dan
kucing (kadang2), mans & kera (sekali-kali).
• Telur termakan hp perant, embrio hexacanth keluar menembus dd usus,
masuk ke pembuluh lymfe/drh dibawa ke berbagai alat dlm dikenal sbg
kista Cysticercus matang dsbt cysticercus cellulosae. Yg utama tdp pd
otot lidah, diafragma dan jantung, ttp hati, ginjal, paru2, otak dan mata
juga dpt dihinggapi.
• Daging babi yg mengandung prst dimakan oleh mns, kista dilarutkan
oleh cairan pencernaan dan scolex menonjol keluar, melekat pd jejenum
dan menjadi cacing dewasa dlm wkt bbp bulan.
Ditrisbusi Geografik
• Frekuensi infeksi berbeda di dunia, di Amerika Serikat prst
dewasa jarang sekali ditemukan pd mns.
• Kebiasaan menghidangkan makanan dan adat keagamaan
yg berhub dg daging babi mempengaruhi penyebaran
penyakit ini
• Infeksi jarang ditemukan di negara2 islam
• Frekuensi infeksi pd babi tinggi disebabkan adanya sanitasi
yg jelek dimana pembuangan tinja dilakukan secara salah.
Patologi dan simtomatologi
• Prst dewasa biasanya berjml satu, ada peradangan ringan
pd perlekatan scolex dan mekanik strobila, tdk
menunjukkan gejala yg berarti
• Pada anak dan org lemah, menunjukkan gejala adanya
gangguan pencernaan yg ringan dan menahun seperti
nafsu makan tdk tetap, sakit kepala, sakit perut tdk nyata,
diare dan konstipasi bergantian dan gizi tdk baik.
• Pernah dilaporkan hal yg jarang terjadi ttg perforasi usus
dg peritonitis sekunder dan infeksi kandung empedu.
Kerusakan yg berat disebabkan oleh infeksi dg larva.
Diagnosis dan pencegahan
• Diagnosis dg menemukan telur dan proglotid dlm tinja
atau daerah perianal. Diag species dibuat dg identifikasi
proglotid gravid yaitu dg jumlah cabang lateral uterus lebih
sedikit yaitu 7 s/d 12.
• Pencegahan:
• 1. pengobatan org yg terinfeksi
• 2. Sanitasi
• 3. Pemeriksaan daging babi
• 4. Memasak dan mengolah daging babi sebaik-baiknya.
• Pengobatan segera dr org yg terinfeksi, tdk hanya
mengurangi sumber infeksi, ttp juga menghilangkan
bahaya autoinfeksi dg cysticercus
Pengobatan
• Untuk cacing dewasa dengan prazikuantel
• Untuk larva (sisticercus) digunakan
prazikuantel, albendazol atau dilakukan
pembedahan

Anda mungkin juga menyukai