Anda di halaman 1dari 46

Cestoda

Pendahuluan
Filum PLATYHELMINTHES Kelas CESTOIDEA
Subkelas CESTODA
Cestoda = Cacing Pita
Manusia merupakan hospes Cestoda dalam
bentuk:
Cacing dewasa : D.latum, T.saginata, T.solium,
H.nana, H.diminuta, Diplydium caninum.
Larva : Diphyllobothrium sp., T.solium, H.nana,
E.granulosus, Multiceps.
Semua tingkat perkembangan bersifat parasitik.
Pada Cestoda dikenal 2 ordo:
Pseudophyllidea
Cyclophyllidea
Sifat-sifat umum
Badan cacing dewasa terdiri dari:
Skoleks: Organ pelekat anterior(sucker);
rostellum kait (+)/ (-). Leher yang
berproliferasi membentuk proglottid baru.
Strobila:bersegmen proglotid immatur
(melekat pada leher) ; proglotid dewasa
mengandung sistem reproduksi jantan dan
betina, proglotid gravid berisi telur
Mikrotik: rambut berukuran submikroskopik
yang berfungsi menyerap nutrien.
Telur melepaskan embrio mikroskopik
berkait 6 = heksakan atau onkosfer
Morfologi

Panjang beberapa cm m, lebar


beberapa milimeter.
Susunan saraf , alat ekskresi
sederhana
Rongga badan, aliran darah,
pencernaan (-)
Gejala klinik : karena cacing
dewasa , larva
Habitat cestoda

Saluran pencernaan makanan pada


manusia atau binatang
Cacing dewasa menimbulkan
kelainan intestinal
Larva menimbulkan kelainan ekstra
intestinal
Pseudophyllidea
Memiliki skoleks dengan 2 lekuk isap
(bothrium = suctorial groove);
Lubang genital dan uterus terletak di
tengah-tengah proglotid.
Diphyllobothrium latum
D. mansoni (binatang).
Diphyllobothrium latum
Jarang di Indonesia
= Taenia lata,
Dibothriocephalus latus,
broad tapeworm, fish
tapeworm.
Panjangnya s.d. 10 m;
tdd 3000-4000 proglotid.
Telur memiliki
operkulum; ditemukan
dalam tinja.
Telur onkosfer; telur
menetas korasidium =
embrio bersilia banyak.
Epidemiologi

Hospes definitif : manusia


Hospes perantara copepoda dan ikan
Habitat usus halus terutama ileum
Diphyllobothrium latum
Telur keluar bersama tinja air tawar
pematanganheksakan embryo
(onkosfer)korasidium(embryo
bersilia)dimakan kopepoda
(cyclops) proserkoid( silia
hilang)dimakan ikan air
tawarmasuk otot ikan
pleroserkoidikan dimakan
manusiamelekat dlm usus halus
berkembang menjadi dewasa.
Gejala klinik

tergantung: stadium cacing,produk


cacing yang diserap
tubuh,kerentanan tubuh,zat yang
diserap cacing
Cacing dalam ileum, jarang jejunum
Biasanya dalam tubuh hanya ada 1
ekor cacing.
Gejala
Menimbulkan diare, tidak nafsu makan
dan tidak enak di perut.
Jika hidup di permukaan usus halus,
timbul anemia, juga defisiensi Vit B12
diserap cacing.
Juga dapat terjadi obstruksi usus.
Diagnosa ditegakkan dengan menemukan
telur atau proglotid yang dikeluarkan
tinja.
Taenia saginata
1000-2000 buah proglotid; panjang
sekitar 4-12 meter lebih;skoleks 1-2
mm, dengan 4 batil isap tanpa kait.
Sebuah proglotid gravid berisi kira-kira
100.000 telur.
Hospes definitif adalah manusia, hospes
perantaranya adalah hewan memamah
biak: sapi, kerbau dll.
Taenia saginata
Proglotid gravid terlepas, keluar bersama tinja
Telur melekat pada rumput dimakan
ternaktelur menetasembrio heksakan
menembus dinding usus,masuk ke saluran
getah bening atau darah ke jaringan ikat di
sela-sela ototSistiserkus bovis (larva taenia
saginata) dimakan manusiaskoleks keluar
dan melekat pada mukosa usus halus.
Dalam waktu 8-10 minggu menjadi dewasa.
Biasanya di rongga usus hospes terdapat 1
ekor cacing.
Taenia saginata
Bagian tubuh ternak yang paling sering dihinggapi
adalah otot master, paha belakang dan punggung.
Cacing dewasa menyebabkan gejala klinis ringan:
sakit ulu hati, perut tidak enak, mual, muntah,
diare, pusing, gugup.
Diagnosis ditentukan dengan ditemukan proglotid
yang aktif bergerak dalam tinja; atau telur dalam
tinja atau usap anus.

Jarang ditemukan sistiserkus bovis dalam manusia.


Taenia solium
Berukuran 2-4 meter;kdg 8 meter. Terdiri
dari 800-1000 proglotid; skoleks bulat 1
mm,4 batil isap dgn 2 baris kait, msg-
msg 25-30 buah.
Proglotid gravid berisi 30.000-50.000
telur.
Hospes perantaranya umumnya babi,
namun bisa juga monyet, unta, anjing,
babi hutan, domba, kucing, tikus dan
manusia.
Taenia solium
Proglotid gravid keluar bersama
tinjatelur tertelan hospes
perantaraembrio heksakan keluar dari
telurmenembus dinding usus dan ikut
aliran darahtertanam di jaringan
ototsistiserkusdimakan
manusiaskoleks melekat pada dinding
usus halus.
Dalam waktu 3 bulan cacing menjadi
dewasa dan melepaskan proglotid dengan
telur.
Taenia solium
Gejala berupa nyeri ulu hati, diare, mual,
obstipasi dan sakit kepala. Bisa juga eosinofilia.
Gejala berarti disebabkan oleh sistiserkus
sistiserkosis.
gejala sistiserkosis
Infeksi ringan tidak menunjukkan gejala
kecuali jika yang dihinggapi merupakan organ
penting.
Pada manusia: jaringan subkutis, mata,
otak, otot, otot jantung, hati, paru dan
rongga perut.
Kalsifikasi sistiserkus : pseudohipertrofi
otot, miositis , demam tinggi, eosinofilia.
Pada otak mengakibatkan ayan,
meningoensefalitis
Hymenolepis nana
Tidak memiliki hospes perantara.
Hospes adalah manusia dan tikus.
Panjang 25-40 mm, lebar 1 mm. Skoleks
bulat kecil memiliki 4 batil isap dan
rostelium yang pendek dan berkait. Leher
panjang dan halus.
Telur keluar dari proglotid paling distal,
berbentuk lonjong dengan penebalan
kedua kutub; masing-masing kutub
memiliki 4-8 filamen. Di dalam onkosfer
terdapat 3 pasang duri.
Hymenolepis nana
Cacing dewasa di usus halus telur
berisi embrio(onkosfer) keluar bersama
tinja termakan manusia Onkosfer
menetas dan menembus vilus
sistiserkoid masuk rongga usus
skoleks melekat pada mukosa usus2
minggu kemudian menjadi cacing dewasa.
Autoinfeksi interna:telur menetas
dalam lumen usus, oncospher
menembus villicysticercus
lingkaran hidup terulang
Memperberat infeksi.
Gejala klinik
Jumlah besar cacing yang menempel pada
dinding usus halus menimbulkan iritasi
mukosa usus.
Umumnya terjadi toksemia karena
penyerapan sisa metabolit dari parasit.
Infeksi berat terutama pada anak2:keluhan
neurologi berat, sakit perut dengan atau
tanpa diare, kejang, sukar tidur dan pusing
Gejala ringan : diare, sakit perut, obstipasi
dan anoreksia.
Hymenolepis diminuta
Hospes berupa tikus dan manusia.
Hospes perantara : larva pinjal tikus, kumbang
tepung dewasa.
Merupakan penyakit zoonotik
Berukuran 20-60 cm; skoleks kecil bulat,
mempunyai batil isap dan rostelium tanpa kait.
Telur memiliki lapisan luar yang jernih dengan
penebalan 2 kutub, tetapi tanpa filamen.
Onkosfer memiliki 6 kait.
Dalam pinjal telur menjadi sistiserkoid
tertelan oleh hospes definitif larva menjadi
cacing dewasa dalam ronga usus.
Gejala klinik
Jarang timbul gejala
Kelainan ringan : tidak enak diperut, diare
ringan
Dx:Ditemukan telur cacing di tinja
Dipylidium caninum
Hospes adalah anjing,kucing dan manusia.
Panjang 25 cm, skoleks kecil, berupa
jajaran genjang, 4 batil isap dan rostelium
dengan kait. Leher pendek dan langsing.
Telur tertelan pinjal anjing sistiserkoid
yang tumbuh menjadi dewasa di usus halus
hospes definitif.
Gejala(-).infeksi berat : diare
Infeksi terjadi karena terlalu bergaul erat
dg anjing.
Penyakit cestoda
extraintestinal
Sparganosis
Cysticercosis cellulose
Larva cysticercoid
Hydatidosis
Echinococcus granulosus
Hospes definitifnya
adalah anjing dan
karnivora lainnya.
Manusia dpt dihinggapi
stadium larvanya
hidatidosis.
Berukuran 3-6 mm,
skoleks bulat, 4 batil isap
dan rostelum dengan
kait-kait.
Echinococcus granulosus
Gejala yang ditimbulkan larva
disebabkan oleh, a.l:
Desakan kista hidatid
Cairan kista yang dapat menimbulkan
reaksi alergi
Pecahnya kista, sehingga kista masuk
ke dalam peredaran darah dan dapat
menimbulkan anafilaktik syok.
Siklus hidup

Habitat di rongga usus halus


Telur termakan hospes perantara
( manusia)duodenum, menetas
embryo hexacanth aliran darah
hati kista hydatid alveolaris berisi
zat seperti agar2 dan protoscolex.
Pertumbuhan seperti tumor dan
metastase ke paru dan otak.
Echinococcus granulosus
Cacing pita Telur dalam tinja Kista
dewasa di anjing ditemukan di
usus anjing

Manusia, Hati, rongga


domba dan perut, paru dan
mamalia lain organ lain
Hydatid sand

Kista tdd:broad
capsule, Lapisan
germinatif, Lapisan
kutikulum, Jaringan
hospes
Hydatidosis

2 bentuk : hydatidosis alveolar


( echinococcus multicularis) ;
hydatidosis kistik ( echinococcus
granulosis).
Hydatidosis alveolar

Hospes definitif : anjing, anjing


hutan, kucing, musang
Habitat usus halus
Hospes perantara tikus ladang, tupai
golongan rodentia
Kista hidatid alveolaris : berbagai
organ terutama hati
Gejala klinik

Biasanya ditemukan di hati bagian


sentral nekrose kalsifikasi.
Ikterus, asites, hypertensi portal,
splenomegali
Bila tanpa obat kematian 70%
Dx: pemeriksaan mikroskopik setlah
operasi atau otopsi
Hydatidosis kistik
Hospes definitif : anjing, anjing hutan,
kucing ( jarang)
Habitat : usus halus
Hospes perantara : kambing, lembu dan
binatang peliharaan lain.
Hospes paratenik : manusia
Ukuran 3 8 mm, 3 proglotid isi 500 bt
telur
Gejala
Pada anjing gejala (-)
Pada hospes perantara akibat makanan
yang terkontaminasi telur cacing embryo
masuk jaringan kista hydatid
Kista berisi cairan , skolex banyak, kista
sekunder
Hydatidosis kistik

Pembentukan kista pada paru dan


hepar
Metastase pada tulang dan jantung
Ruptur mati mendadak
Sparganosis
Penyakit zoonosis
Ex: infeksi stadium sparganum
(pleroserkoid) dari cacing cestoda
pseudophyllidea genus spirometra. Genus
diphillidium.
Genus spirometra : hospes definitif :
anjing, kucing, carnivora lain
Hospes perantara I cyclops, diaptomus
sparganosis
hospes perantara II: amfibia, reptil
Pada manusia : sparganum (larva)tidak
bisa menjadi dewasa mengembara
dalam jaringan subkutan, mata , otak,
sparganosis
Cara infeksi
Memakan sparganum dalam amphibia ,
reptilia
Memkan procercoid dalam cyclops atau
diaptomus.
Memakai kodok sebagai obat luka
Sparganum proliferum

Merupakan larva psudophillidea


Cacing dewasa dan siklus hidup
belum diketahui
Di jepang dan banyak di Amerika
serikat
Ditemukan banyak benjolan tidak
teratur.
Coenuriasis

Ex larva Multiceps sp
Penyebaran pada peternakan domba
Hospes definitif: anjing dan karnivora
lain.
Habitat usus halus
Hospes perantara domba, kambing
Manusia hanya tertular dalam bentuk
larva
Morfologi dan gejala

panjang cacing 40- 60 cm


Larva coenurus banyak protoscolex
Gejala : lambat tergantung lokalisasi kista
Biasanya pada SSP
Tx pembedahan
Cysticercosis cellulosae
Ex : larva Taenia solium
Cara infeksi : manusia tertelan proglotid
atau telur T. solium
Transmisi oral tangan kotor penderita
mengandung cacing dewasa
Auto infeksi : regurgitasi telur cacing ke
usus karena gerakan peristaltik yang
berlawanan
Gejala klinis
Tergantung jumlah dan lokasi larva
Serius bila keorgan penting : otak, jantung
Sering : benjolan di subkutis atau diantara otot
Sistiserkus ditutupi jaringan fibrosis kecuali pada
mata dan otak sulit dilepaskan.

Anda mungkin juga menyukai