Anda di halaman 1dari 13

Bab 4

………………………………………………
……………
Rodhi Hartono, SKP, NS, M.Biomed
RudinaAzimataRosyidah, S.Si, M.Biomed

Pendahuluan

S elamat berjumpa, selamat mempelajari bahan ajar Parasitologi Helminth. Bab 4 yang
sedang Anda pelajari ini merupakan materi yang menguraikan tentang tinjauan
umum parasit kelas cestoda sehingga akan memberikan gambaran mendasar
tentang ilmu parasitologi helminth dari penyakit, hospes, morfologi, patologi klinis,
diagnosis, dan pengamatan. Bab 4 ini akan diuraikan dalam 6 topik pembelajaran sehingga
memudahkan Anda untuk dapat memahaminya, yaitu:
1. Topik 1 : Diphyllobothrium latum (Ordo Pseudophyllidea)
2. Topik2 : Taenia saginata (Cacing pita sapi)Ordo Cyclophyllidea
3. Topik 3 : Taenia Solium (cacing pita Babi) Ordo Cyclophyllidea
4. Topik 4 : Hymenolepis diminuta (Ordo Cyclophyllidea)
5. Topik 5 : Hymenolepis nana
6. Topik 6 : Dipylidium caninum (Ordo Cyclophyllidea)

Materi dalam Bab 4 ini akan memberikan manfaat bagi Anda sebagai landasan dasar
dalam memahami bab lanjutan sehingga akan memberikan ketertarikan untuk
mempelajarinya. Agar diperoleh hasil yang optimal maka dalam mempelajari Bab 1 ini Anda
disarankan untuk:
 Mempelajari Topik 1 ……………………. kemudian dilanjutkan Topik 2 dan seterusnya.
karena Topik 1 merupakan dasar Anda untuk memahami uraian pada Topik 2 dan
selanjutnya.
 Meliihat ringkasan dalam setiap topik dan bandingkan dengan pemahaman Anda saat
mempelajari materi yang diuraikan.
 Mengerjakan Tes tanpa melihat isi uraian Bab 4

BiologiSeldanGenetika 1
Cestoda (atau Cestoidea) adalah nama yang diberikan untuk kelas cacing pipih parasit
dari filum Platyhelminthes.Spesies yang paling terkenal biasa disebut cacing pita. Semua
cestoda adalah parasit dan sejarah hidup mereka bervariasi, tetapi biasanya mereka tinggal
di saluran pencernaan vertebrata dalam bentuk dewasa, dan sering dalam tubuh spesies lain
dari hewan sebagai remaja. Lebih dari seribu spesies telah dijelaskan, dan semua spesies
vertebrata dapat menjadi inang bagi setidaknya satu spesies cacing pita.
SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES SELALU

Topik 1

Diphyllobothrium latum (Ordo Pseudophyllidea)


Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Pseudophyllidea
Famili : Diphyllobothriidae
Genus : Diphyllobothrium
Spesies : Diphyllobothrium latum

/
A. Penyakit : Difilobotriasis
B. Hospes definitive : Manusia
C. Hospes reservoar : Anjing, kucing, beruang
D. Hospes Perantara :
1. Cyclops sp, Diaptomus sp sebagai hospes perentara I
2. ikan air tawar (ikan salem) sebagai hospes Perantaera II
E. Morfologi
1. Cacing dewasa berukuran ± 3 – 10 m, berwarna kuning keabu – abuan, terdiri
atas 3000 proglotid.
2. Skolek berkurang ± 3 X 1 mm, bentuk seperti sendok, memiliki 2 lekuk isap
yang dalam, letaknya dorsoventral
3. Proglotid immature (muda) : ukuran lebar segmennya lebih besar dari ukuran
panjang segmennya, organ genitalia belum terbentuk
4. Proglotid mature (dewasa) : ukuran lebar segmennya lebih besar dari ukuran
panjang segmennya, alat kelamin betina ditengah – tegah terdiri ovarium
yang simetris berlobus 2, uterus berkelok – kelok, lubang genitalia dan lubang

BiologiSeldanGenetika 2
uterus berkelok – kelok, lubang genitalia dan lubang uterus ditengah atas,
kelenjar vitelaria terbesar, testis tersebar di lateral
5. Proglotid gravid : ukuran lebar segmennya lebih besar dari ukuran panjang
segmenya, uterus berisi banyak telur dan terletak ditengah – tengah
menyerupai roset, lubag genitalia dan lubang uterus ditengah atas, kelenjar
vitelaria dan testis tersebar di alteral
6. Telur berukuran ± 65 x 45 mikron, operculum besar, penebalan berupa
penonjolan kecil dibagian posterior, berisi morula.
F. Patologis Klinis : Gangguan gastrointestinal seperti diare, tidak nafsu makan, anema,
pernisiosa, obstruksi usus
G. Diagnosis : Telur dalam tinja
H. Pengamatan :

KETERANGAN GAMBAR
1. Telur Diphyllobotrium latum
 Telur berukuran ± 65 x 45 mikron,
 Operculum besar, penebalan
berupa penonjolan kecil dibagian
posterior, berisi morula

BiologiSeldanGenetika 3
2. Skolek
Skolek berukuran ± 3 x 1 mm,
bentuk seperti sendok, memiliki 2
lekuk isap yang dalam, letaknya
dorsoventral

Topik 2
Taenia saginata (Cacing pita sapi)Ordo Cyclophyllidea
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Taenia
Spesies : Taenia saginata

A. Penyakit : Taeniasis saginata


B. Hospes : Manusia
C. Hospes Perantara : Sapi
D. Morfologi :
1. Cacing dewasa panjangnya 4 – 12 m terdiri atas 1000 – 2000 proglotid
2. Skolek berdiameter 1 – 2 mm, batil isap 4 buah, setengah bulat atau
menonjol, tanpa rostelum
3. Proglotid gravid berukuran ±18 x 6 mm, panjang segmennya 3 kali lebar
segmennya, uterus bercabang – cabang ± 15 – 30 pasang, lubang genitalia di
sisi lateral
4. Telur berukuran ± 35 x 30 mikron, bulat, berdinding tebal dengan struktur
radiar, berisi onkosfer dan memiliki 6 buah kait – kait.
E. Patologi Klinis :
1. Tidak enak di perut, anoreklsia, eosinofilia, obtruksi usu

BiologiSeldanGenetika 4
2. Penderita pergi ke dokter dengan keluhan proglotid bergerak ke luar melalui
anus
F. Diagnosis :
1. Proglotid dalam tinja atau yang secara aktif keluar dari anus
2. Menemukan telur dalam tinja
G. Terapi
1. Obat baru : Mebendazol (Vermox), Prazikuantel (Biltricide), Bitionol (Bitin)
H. Pengamatan :

KETERANGAN GAMBAR
Telur Taenia Sp
Ukuran 30 – 40 mikron
Bentuk bulat, dinding tebal
bergaris radier (embriofor)
Warna Kuning coklat berisi
embrio

Topik 3
Taenia Solium (cacing pita Babi) Ordo Cyclophyllidea

Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Taenia
Spesies : Taenia solium

A. Penyakit : Taeniasis solium


B. Hospes : Manusia
C. Hospes Perantara : Babi
D. Morfologi :
1. Cacing dewasa panjangnya ± 2 – 4 m terdiri atas 1000 proglotid

BiologiSeldanGenetika 5
2. Skolek bulat runcing berdiameter 1 mm, batil isap 4 buah, setengah bulat atau
menonjol, rostelumnya mempunyai dua baris kait – kait
3. Proglotid gravid ukuran panjang segmenya 1,5 kali lebar segmennya uterus
bercabang – cabang ± 7 – 12 pasang
4. Telur berukuran ± 35 x 30 mikron, bulat, berdinding tebal dengan struktur
radiar, berisi onkosfer dan memiliki 6 buah kait – kait (sama dengan telur
Taenia saginata)
E. Patologi Klinis :
1. Nyeri ulu hati, diare, obstipasi, eosinofilia, peritonitis
2. Manusia dapat juga menderita sistiserkosis (infestasi stadium larva) pada
jaringan subkutis, mata, otot, otak, hati, limpa
3. Bila mengenai jaringan otak atau mendulla spinalis dapat mengakibatkan
epilepsi, meningo – ensepalitis, hidrosepalus internus bila ada sumbatan
aliran cairan secebrospinal
F. Diagnosis :
1. Proglotid dalam tinja atau yang secar aktif kelura dari anus
2. Menemukan telur dalam tinja
3. Untuk sistiserkosis menemukan sistiserkus dalam benjolan di bawah kulit atau
reaksi imunologi
G. Terapi :
1. Obat tradisional : Biji labu merah, biji pinag
2. Obat lama : Kuinakrin (atabrine), amodiakuin (camoquine),
Niklosamid
3. Obat baru : Mebendazol (Vermox), Prazikuantel (Biltricide),
Bitionol (bitin)

BiologiSeldanGenetika 6
H. Pengamatan :

KETERANGAN GAMBAR
1. Telur Taenia Sp
 Ukuran 30 – 40 mikron
 Bentuk bulat, dinding tebal
bergaris radier (embriofor)
 Warna kuning coklat berisi
embrio

Topik 4
Hymenolepis diminuta (Ordo Cyclophyllidea)
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Hymenolepididae
Genus : Hymenolepis
Spesies : Hymenolepis diminuta

A. Penyakit : Himenolepiasis diminuta


B. Hospes : Manusia, Tikus, Mencit
C. Hospes perantara : Pinjal tikus (Xenopsylla Cheopis), pinjal manusia (pulex
iritans), Kumbang tepung (Tenebrio Sp)
D. Morfologi :
1. Cacing dewasa ± 50 x 0,3 cm terdiri atas 800 – 1000 proglotid
2. Skolek berukuran 0,3 mm, berbentuk bulat, batil isap 4 buah tanpa kait
3. Proglotid immature / muda : ukuranlebar segmennya lebih besar dari ukuran
panjang segmennya, organ genital belum terbentuk
4. Proglotid mature / dewasa : ukuran lebar segmennya lebih besar dari
ukuran panjang segmenya, ovarium berlobus, testis 3 buah letaknya sejajar,
lubang genitalnya terletak disisi lateral

BiologiSeldanGenetika 7
5. Proglotid gravid : ukuran lebar segmennya lebih besar dari ikuran
panjang segmenya, uterus berbentuk kantung berisi telur, lubang genitalia
dilateral.
6. Telur berukuran ± 86 x 58 mikron, berisi luar tebal, dinding dalam transparan
dan tidak terdapat filament kutub, berisi embrio heksakan.

E. Patologi Klinis : Tidak menimbulkan gejala


F. Diagnosis : Telur dalam tinja
G. Terapi : Atabrin
H. Pengamatan :

KETERANGAN GAMBAR
1. Telur Hymenolepis diminuta
 Ukuran 86 x 58 mikron,
berdinding luar tebal,
dinding dalam transparan
 Tidak terdapat filamen
kutub
 Berisi embrio heksakan

Topik 5

Hymenolepis nana (ordo cyclophyllidea)


Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Hymenolepididae
Genus : Hymenolepis
Spesies : Hymenolepisnana

A. Penyakit : Himenolepiasis
B. Hospes : Manusia, Tikus
C. Morfologi :
1. Cacing dewasa ± 2,5 cm, skolek kecil, strobila terdiri atas ± 2000 proglotid

BiologiSeldanGenetika 8
2. Skolek memiliki batil isap 4 buah, rostelum kecil dengan kait – kait
3. Proglotid immature / muda : ukuran lebar segmennya lebih besar dari ukuran
panjang segmennya, organ genital belum terbentuk
4. Proglotid mature / dewasa : berbentuk trapezium, ukuran lebar segmennya 4
x dari ukuran panjang segmennya, ovarium berlobus, testis 3 buah letaknya
sejajar, lubang genitalia terletak disisi lateral.
5. Proglotid gravid : berbentuk trapezium, mengandung 80 – 180 telur
6. Telur berukuran ± 47 x 37 mikron, berbentuk bulat, memiliki dinding luar,
dinding dalam terdiri 2 kutub, dengan filament kutub masing- masing 4-8
filamen halus, berisi embrio heksakan dengan kait – kait.
D. Patologi klinis: Tidak menimbulkan gejala bila infeksinya berat menyebabkan mual,
muntah, diarhe
E. Diagnosis : Telur dalam tinja
F. Terapi : Antabrin, Bitionol, Prazikuantel
G. Pengamatan :

KETERANGAN GAMBAR
1. Telur Hymenolepis nana
 Telur berukuran ± 47 x 37
mikron,
 Berbentuk bulat, memiliki
dinding luar, dinding dalam
terdiri 2 kutub dengan
filamen kutub masing –
masing 4 – 8 filamen halus
 Berisi embrio heksakan
dengan 6 kait – kait

BiologiSeldanGenetika 9
Topik 6

Dipylidium caninum (Ordo Cyclophyllidea)


Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Dipylidiidae
Genus : Dipylidium
Spesies:Dipylidiumcaninum

A. Penyakit : Dipilidiasis

B. Hospes : Manusia,anjing

C. Hospes perantara : Pinjal anjing (Ctenocephalides canis), Pinjal manusia


(pulex irritans)

D. Morfologi :

1. Cacing dewasa ± 2,5 cm, skolek kecil, terdiri atas 60 – 75 proglotid


2. Skolek berukuran ± 0,3 mm. memiliki batil isap yang lonjong 4 buah, rostelum
seperti gada dengan 130 – 150 kait – kait seperti duri mawar.

3. Proglotid immature / muda : berbentuk seperti tempayan, organ genital belum


terbentuk

4. Proglotid mature / dewasa : berbentuk seperti tempayan alat kelamin terdiri 2


perangkat terletak dikanan dan kiri, lubang genitalia ditengah sisi lateral.

5. Proglotid gravid : berbentuk seperti tempayan dengan 2 perangkat alat


kelamin, mempunyai 2 lubang genital dilateral kanan dan kiri, 2 uterus dan 2
vagina.

BiologiSeldanGenetika 10
6. Telur berukuran ± 25 x 40 mikron, berkelompok dalam satu kapsul yang berisi
15 – 25 buah telur disebut Cluster of eggs

E. Patologis Klinis :

1. Tidak menimbulakan gejala


2. Pada anak – anak dapat menyebabkan toksik pada susunan saraf sehingga
menimbulkan kejang – kejang

F. Diagnosis :

1. Proglotid bergerak aktif


2. Telur berkelompok dalam tinja
G. Terapi : atabrin

H. Pengamatan :

KETERANGAN GAMBAR
1 . Telur Dipylidium caninum
 Telur berukuran ± 25 x 40
mikron, berkelompok dalam
satu kapsul yang berisi 15 – 25
buah telur disebut Cluster of
eggs

Ringkasan

BiologiSeldanGenetika 11
Cestoda (atau Cestoidea) adalah nama yang diberikan untuk kelas cacing pipih parasit
dari filum Platyhelminthes.Spesies yang paling terkenal biasa disebut cacing pita. Semua
cestoda adalah parasit dan sejarah hidup mereka bervariasi, tetapi biasanya mereka tinggal
di saluran pencernaan vertebrata dalam bentuk dewasa, dan sering dalam tubuh spesies lain
dari hewan sebagai remaja. Lebih dari seribu spesies telah dijelaskan, dan semua spesies
vertebrata dapat menjadi inang bagi setidaknya satu spesies cacing pita.

Tes 1

Glosarium
scolex : (kepala) yang berfungsi sebagai alat untuk mengaitkan diri pada dinding
intestinumg.
Proglotid : ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi .
Hospes Definitif: Tempat hidup parasit, tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak
secara sexual.
Hospes Perantara: Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif dan siap
ditularkan ke hospes lainnya

BiologiSeldanGenetika 12
Daftar Pustaka
https://medlab.id/diphyllobothrium-latum/
https://medlab.id/taenia-saginata/
https://medlab.id/taenia-solium/
https://medlab.id/hymenolepis-diminuta/
https://medlab.id/hymenolepis-nana/
https://medlab.id/dipylidium-caninum/

BiologiSeldanGenetika 13

Anda mungkin juga menyukai