Diphyllobothrium latum
Hymenolepis nana
Hymenolepis diminuta
Dipylidium caninum
Taenia saginata
Taenia solium
Diphyllobothrium latum
Morfologi Diphyllobothrium latum
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh Diphyllobothrium latum adalah Diphyllobothriasis atau
Bothriocephaliasis, Anemia dan kekurangan vitamin B12
Gejala Diphyllobothriasis:
1. Gangguan saraf
2. Gangguan pencernaan
3. Sakit perut
4. Berat badan turun
5. Lemah
6. Kurang gizi
Pencegahan
Memasak ikan air tawar sampai betul-betul matang atau membekukannya sampai minus 10
derajat celcius selama 24 jam
Mengeringkannya dan mengasinkan ikan secara baik
Dilarang membuang tinja di kolam air tawar
Memberikan penyuluhan pada masyarakat
Hymenolepis nana
Family: Hymenolepididae
Ordo: Cyclophyllidea
Nama lain: Dwarf Tapeworm (cacing pita kerdil)
DH: Manusia, mencit, tikus
Hymenolepis nana var. fraternal memakai pinjal dan kumbang sebagai IH
Penyebaran: Kosmopolit
Prevalensi tinggi untuk daerah tropic dan subtropik, juga
ditemukan di Indonesia
Sering dijumpai pada anak-anak
Morfologi
Merupakan golongan cestoda yang memiliki ukuran terkecil dengan panjang kurang lebih
25 mm sampai 10 cm dan lebar 1 mm
Skoleksnya bulat memiliki rostellum yang refraktil dengan mahkota kait-kait 20-30 buah
Strobilla terdiri dari kira-kira 200 proglotid
Telurnya bulat, mempunyai 2 membran yang meliputi embrio dengan 6 buah kait
Mempunyai 4 batil isap
Lehernya panjang dan permukaannya halus
Dikenal sebagai cacing pita kerdil
Kosmopolitan
Infeksi Ringan
Tidak menimbulkan gejala atau hanya gangguan perut tidak nyata
Infeksi Berat
1. Menimbulkan enteritis catarrhal
2. Pada anak-anak berkurang berat badan, kurang nafsu makan,
insomnia, sakit perut dengan atau tanpa diare disertai darah, muntah,
pusing, sakit kepala, gangguan saraf, bila supersensitive terjadi alergi,
obstipasi
Penularan
Direk (Langsung)
Indirek (Tidak Langsung)
Autoinfeksi
Pencegahan
Orang yang mengalami penyakit ini dinamakan Hymenolepiasis, akan tetapi tidak
menunjukkan gejala apapun
Infeksi biasanya terjadi secara kebetulan saja
Diagnosis:
1. Ditemukan telur Hymenolepis Diminuta dalam tinja
2. Keluar cacing secara spontan setelah purgasi
Dipylidium Caninum
Morfologi Dipylidium Caninum
Gejala klinis:
1. Hilangnya nafsu makan
2. Kehilangan berat badan secara drastis
3. Diare
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan
1. Atabrine
2. Kuinakrin
Pencegahan
1. Jangan mencium anjing atau kucing
2. Hindari jilatan anjing
3. Binatang peliharaan diberi obat cacing dan insektisida
Taenia Saginata
Taenia Saginata (Beef Tape Worm = Cacing Pita Sapi)
Larva Cysticercus bovis (pada jaringan organ tubuh sapi), ukuranya 5x9 mm
Skoleks: segiempat, kurang lebih 1-2 mm, mempunyai 4 buah sucker, tidak mempunyai
rostelum dan kait
Strobila: ttd 1000-2000 proglotid immature, mature, gravid (uterus gravid tdd 15-30
cabang lateral)
Daur Hidup Taenia Saginata
Sumber Penularan
Pemeriksaan Feces
Telur: 30-40 mm, bulat, kulit telur tebal dan mempunyai garis-garis radial, berisi embrio
hexacanth
Larva: berupa cysticercus cellulosae (pada jaringan organ tubuh babi), berukuran 5x10 mm
Dewasa
Panjang 2-4 m
Skoleks: segiempat, kurang lebih 1 mm, mempunyai 4 buah sucker dan rostellum dengan 2
baris kait, kurang lebih 25-30 kait
Strobilla: tdd 300-1000 proglotid immature, mature gravid (uterus gravid mempunyai 7-12
cabang lateral)
Daur Hidup Taenia Solium
Penyakit
Ayan (epilepsi)
Meningo-ensefalitis
Hidrocephalus internus
Gejala Infeksi Taenia Solium