PARASITOLOGI
Diphyllobothrium mansoni
Anjing, kucing dan babi sebagi hospes reservoar sebaiknya diberi obat cacing
Diphyllobothrium mansoni
Hospes dan Nama Penyakit
Tahun 1882 Manson mendapatkan Sparganosis jaringan dari
penduduk asli yang diautoopsi di Amoy-RRC
Larva pleroserkoid dari beberapa spesies cacing pita golongan
Diphyllobothrium telah ditemukan pada manusia dan diketahui
sebagai Sparganum dan penyakitnya disebut Sparganosis
D. mansoni memerlukan anjing, kucing dan binatang lainnya
sebagai hospes definitif
Manusia dapat bertindak sebagai hospes perantara kedua bila
mengandung sparganum (pleroserkoid)
Daur Hidup
Diphyllobothriu
m mansoni
Patologi dan Gejala Klinis
Pada manusia larva ditemukan di seluruh bagian badan,
terutama di mata juga di kulit, jaringan otot, toraks,
perut, paha, daerah inguinal dan dada bagian dalam
yang menyebabkan peradangan dan edema
jaringan sekitarnya yang nyeri. Larva yang rusak
menyebabkan peradangan lokal yang dapat menjadi
nekrosis
Patologi dan Gejala Klinis
Penderita dapat menunjukan sakit lokal, urtikaria
raksasa yang timbul secara periodik, edema dan
kemerahan yang disertai dengan menggigil,
demam dan hipereosinofilia
Infeksi pada bola mata yang relatif sering terjadi di
Asia Tenggara, menyebabkan konjugtivitas disertai
bengkak dengan lakrimasi dan ptosis
Diagnosis
Diagnosis dibuat dengan menemukan larva di
tempat kelainan. Untuk identifikasi diperlukan
binatang percobaan
Pengobatan dan Prognosis
Pengobatan Prognosis
Untuk pengobatan dilakukan Prognosis tergantung pada lokal
pembedahan dan pengangkatan parasit dan pembedahan yang
larva berhasil
Epidemiologi
Parasit ini ditemukan di Asia Timur, Asia
Tenggara, Jepang, Indo China, Afrika, Eropa,
Australia, Amerika Utara-Selatan, dan Indonesia
Epidemiologi
Manusia menderita sparganosis Pencegahan
karena: Air minum dimasak atau
disaring
1. Minum air yang mengandung Memasak daging hospes
Cyclops yang efektif perantara dengan sempura
2. Makan kodok, ular atau Pencegahan penggunaan
binatang pengerat yang daging kodok sebagai
pengobatan pada daerah
mengandung pleroserkoid mukosa-kutan yang meradang
3. Menggunakan daging kodok
yang infektif untuk obat
Ordo Cyclophyllidea
Ordo Cyclophyllidea
Mempunyai skoleks (kepala)
dengan 4 batil isap dan
dilengkapi rostelum dengan atau
tanpa kait-kait
Lubang kelamin terdapat di
pinggir proglotid
Unilateral/bilateral selang-seling
Tidak ada lubang uterus (uterine
pore)
Taenia saginata
Taenia saginata
Terdiri atas skoleks, leher,
dan strobila
Proglotid sebanyak 1000-
2000 buah
Berukuran 4-12 meter
Skoleks berukuran 1-2
milimeter
Daur Hidup
Taenia
saginata
Distribusi Geografik
Penyebaran secara kosmopolit
Gejala Berat
Proglotid masuk apendisk, terjadi di ileus yang disebabkan obstruksi usus
oleh strobila cacing; Berat badan tidak jelas menurun; Eosinofilia dapat
ditemukan di darah tepi
Diagnosis
Ditemukannya proglotid yang aktif bergerak
dalam tinja, atau keluar spontan.
Ditemukannya telur dalam tinjat atau usap
anus
Proglotid yang sudah ditemukan kemudian diidentifikasi dengan merendamnya dalam carian
laktofenol sampai jernih. Setelah uterus dengan cabang-cabangnya terlihat jelas, jumlah
cabang-cabang dapat dihitung
Pengobatan dan Prognosis
Pengobatan Prognosis
Prognosis umumnya baik
Obat Lama Kadang-kadang sulit untuk
Kuinakrin, amodiakuin, menemukan skoleksnya dalam
niklosamid tinja setelah pengobatan
Obat Baru
Prazikuantel dan albendazol
Epidemiologi
Taenia saginata sering ditemukan di negara yang
penduduknya banyak makan daging sapi/kerbau
Cara penduduk memakan daging sapi/kerbau Cara memelihara hewan ternak tersebut
bervariasi 1. Ternak yang di lepas di padang rumput
1. Memakan daging matang (well done) Lebih mudah terinfeksi cacing
2. Memakan daging setengah matang
2. Ternak yang dipelihara dan dirawat
(medium)
3. Memakan daging mentah (rare) dengan baik di kandang
Pencegahan dapat dilakukan dengan mendinginkan daging sampai -10 0C, iradiasi, dan
memasak daging sampai matang
Taenia solium
Taenia solium
Cacing dewasa dapat berukuran 3-8m
Struktur tubuh cacing ini terdiri dari skolex,
leher dan proglotid
Cacing dewasa terdiri dari 800-1000 ruas
proglotid
Skolex yang bulat berukuran kira-kira 1 mm
Mempunyai 4 buah batil isap dengan rostelum
(tonjolan lemak) yang mempunyai 2 baris kait,
masing-masing sebanyak 25-30 buah.
Daur Hidup
Taenia solium
Distribusi Geografik
Taenia solium = kosmopolit
Banyak ditemukan di peternakan babi
Banyak ditemukan di Czech, Slowakia, Kroatia, Serbia,
Amerika Latin, Cina, India, Amerika Utara, dan di
Indonesia (Papua, Bali, san Sumatra Utara)
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif: Manusia
Hospes perantara: Babi
Pencegahan dapat dilakukan dengan mendinginkan daging sampai -10 0C, iradiasi, dan
memasak daging sampai matang
Hymenolepis nana
Hymenolepis nana
Hymenolepis nana berbentuk seperti benang.
Panjangnya diperkirakan 25-40 mm dan
lebarnya 1 mm.
Skoleks berbentuk bulat kecil, mempunyai 4
batil isap.
Rostellum yang pendek dilengkapi dengan satu
deret kait berjumlah 20-30 kait.
Proglotid gravid uterus membentuk kantong
mengandung 80-180 telur.
Bentuk telur lonjong, mirip buah lemon (ovoid)
berukuran 30-47 mikron.
Daur Hidup
Hymenolepis
nana
Distribusi Geografik
Penyebarannya kosmopolit
PENCEGAHAN
Program pengendalian tikus, Menghindari Menelan ectoparasit yang berasal dari
kumbang
Dipylidium caninum
Dipylidium caninum
Panjang 50 cm, lebar 3 mm (cacing
dewasa).
Skoleks ber-sucker, sebuah rostellum
refraktil, memiliki 4-7 baris hook.
Proglotid memiliki 2 alat reproduksi
lengkap
Proglotid verjumlah 60-175
Daur Hidup Dipylidium caninum
Distribusi Geografik
Penyebarannya kosmopolit
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes: Anjing dan Manusia
Patologi dan Gejala Klinis
Tidak menimbulkan gejala (untuk infeksi
ringan)
Menimbulkan diare (untuk infeksi berat)
Diagnosis
Ditemukannya proglotid yang bergerak aktif atau menemukan
kapsul telur dalam tinja
Pengobatan dan Prognosis
Pengobatan Prognosis
Prazikuantel Jangan mencium anjing atau
Atabrine kucing
Kuinakrin Hindari jilatan anjing
Binatang peliharaan diberi obat
cacing dan insektisida.
Epidemiologi
Sebagian besar penderita adalah anak
Infeksi terjadi karena bergaul erat dengan anjing
sebagai binatang peliharaan
Echinococcus granulosus
Echinococcus granulosus
Cacing dewasa adalah cacing kecil
yang berukuran 3-6 mm.
Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap
dan rostelum dengan kait-kait,
mempunyai leher.
Mempunyai 1 proglotid imatur, 1
proglotid matur, 1 proglotid gravid
Daur Hidup
Echinococcus
granulosus
Distribusi Geografik
Ditemukan di Australia Selatan, Afrika, Amerika
Selatan, Eropa, Asia Tengah, RRC, Jepang,
Filipina, dan negara-negara Arab
Hospes dan Nama Penyakit
Hospes:
Anjing dan Karnivora lainnya
Diagnosis
Dilakukan dengan tes pencitraan (Pemeriksaan radiologi,
ultrasonografi, CT Scan, MRI) dan Uji Serologi
Pengobatan dan Prognosis
Pengobatan Prognosis
Pembedahan
Kemoterapi terhadap E. granulosus Prognosis baik pada tipe unilokuler
(drainase perkutaneus kista hidatid bila kista dapat dioperasi dan
dipandu USG atau CT (puncture, diangkat tanpa cairan kista atau
aspirasi, injeksi, respirasi/PAIR)
hydatid sand keluar di rongga yang
Pra dan Pasca kemoterapi dengan
dioperasi
albendazol atau mebendazol (untuk
memberikan manfaat mengurangi
risiko rekurens/infeksi intraperitoneal
akibat kista yang pecah atau tumpah
spontan atau saat pembedahan atau
drainase dengan jarum
Epidemiologi
Hidatosis penting dilakukan di daerah dengan ternak
domba dan yang berhunungan erat dengan anjing
Akibat hidatidosis terhadap sosio ekonomi dinilai dari
konsekuensi pada manusia dan hewan, biaya yang
dikeluarkan dan manfaat yang dihasilkan dari
program kontrol
Echinococcus alveolaris
Echinococcus alveolus
Cacing dewasa adalah cacing
kecil yang berukuran 3-6 mm.
Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil
isap dan rostelum dengan kait-
kait, mempunyai leher.
Mempunyai 1 proglotid imatur, 1
proglotid matur, 1 proglotid
gravid
Daur Hidup
Echinococcus alveolaris
Distribusi Geografik
Penyebarannya di Balkan, Rusia, Siberia, China,
Jepang, Alaska, Australia, Selandia Baru.
Pemeriksaan dapat dilakukan pada pejamu post mortem maupun intra vitam, dan juga
dapat menggunakan sampel tinja. Sering ditemukan sebagai lesi di hati, dan karena
terjadi infiltrasi ke organ-organ lain, juga sering didiagnosis sebagai kanker hati.