Anda di halaman 1dari 39

PARASITOLOGI

Kelompok 5:
1.Milfa warni
2.Efriyani
3.Dorce Parinding
4.Samsul Bahri
5.M.Rusdy
6.Viona Friskilla Margarez
7.Rizky Dwi Sarjo
Pengertian Parasit
• Organisme yang hidup pada
permukaan tubuh atau di dalam
organisme lain dan untuk
kelangsungan hidupnya mengambil
sebagian atau seluruh makanan serta
mendapat perlindungan dari
organisme lain tersebut.
• Organisme yang eksistensinya
tergantung dengan sumber energi
organisme lain
PENGGOLONGAN
PARASIT
• A. Berdasarkan tempat hidupnya,
parasit digolongan atas :
• 1. Ectoparasite (ectozoa) :
• yaitu : parasit yang hidup di luar
tubuh hospes.
• Mis : di kulit, rambut, rongga
telinga luar, contoh : Caplak, Kutu,
Tengu, Tungau
• 2. Endoparasite (entozoa) :
• yaitu : parasit yang hidup di dalam
tubuh hospes.
• Mis : di dalam darah, rongga
tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya.
Contoh : Cacing gelang, Cacing pita,
Amoeba, Plasmodium
Taenia saginata, Diphyllobotrium latum,
Dipylidium caninum

• MORFOLOGI
• SIKLUS HIDUP
• SUMBER PENULARAN
• GEJALA INFEKSI
• PENCEGAHAN
Taenia saginata
(beef tape worm,cacing pita
pada sapi)
Morfologi Taenia Saginata
Dewasa Panjang cacing 4 – 10m/lebih, mempunyai
proglotid 1000 – 2000
Cacing dewasa hidup dalam jejunum atas.
Distribusi geografis; kosmopolitan, Indonesia.
Scolex: diameter 1-2mm, mempunyai 4 batil isap,
setengah bulat & menonjol, tidak mempunyai rostellum
Proglotid mature: lebar 12mm & agak pendek, Lubang
kelamin di lateral, letak bergantian kiri/kanan tidk teratur.
Testis dua kali lebih besar dari pada T. solium. Ovarium
berlobus dua.
Proglotid gravid, ukurannya 16-20 x 5-7mm. Cabang
lateral uterus jumlahnya 15-30 pada tiap sisi.
Uterus gravid tidak mempunyai lubang uterus,
mengandung 100.000 telur
Cacing dewasa hidup di dalam bagian atas jejunum
Cacing ini dapat hidup selama 25 tahun.
Taenia saginata
Telur tidak dapat dibedakan dengan T. solium,
warna coklat kekuningan di dalam uterus, telur
dikelilingi oleh lapisan membran disebelah luar
dengan filament halus pada kutubnya,
embriofor yg bergaris radier dan mengelilingi
embrio hexacanth
HOSPES

Hospes definitif dari T. saginata adalah


manusia, sedangkan hewan (hospes)
perantara ialah sapi
Siklus hidup
Taenia saginata
Taenia saginata dalam hati sapi
SUMBER PENULARAN

Sumber penularan taeniasis/sistiserkosis:


1. Penderita teaniasis sendiri dimana
tinjanya mengandung telur atau proglotid
cacing pita.
2. Hewan (terutama) sapi yang
mengandunglarva cacing pita (cysticercus).
3. Makanan/minuman dan lingkungan yang
tercemar oleh telur-telur cacing pita.
GEJALA INFEKSI T. saginata

Rasa tidak enak pada lambung


Mual
Badan lemah
Gelisah
Vertigo
Berat badan menurun
Nafsu makan menurun
Peningkatan eosinofil
Diare
Mengeluh sakit didaerah epigastrum
Epilepsi
PENCEGAHAN
Menghilangkan sumber infeksi dengan
mengobati penderita.
Mencegah kontaminasi tanah dan rumput
dengan tinja manusia.
Memeriksa daging sapi, ada tidaknya
cysticercus.
Memasak daging sampai sempurna.
Mendinginkan sampai -10o C sampai 5 hari
cycticercus dapat rusak.
Diphyllobotrium latum
(broad fish tape worm,
cacing pita pada ikan)
Morfologi Diphyllobothrium latum

•Panjangnya mencapai ±900cm,lebar2,5cm.


•Terdiri atas 4000 proglotid.
•Mempunyai sepasang celah penghisap (bothria)
dibagian ventral dan dorsal pada skoleks.
•hermafrodit
Hospes definitif : manusia, anjing,
kucing, serigala, anjing laut, beruang,
anjing hutan, dan hewan pemakan ikan.
hospes perantara I : Pinjal air tawar
(Cyclops dan Diaptomus)
Hospes perantara II : ikan air tawar
Cacing dewasa hidup dalam ileum
hospes definitif.
EPIDEMIOLOGI

Parasit ini dapat ditemukan di daerah


dengan iklim dingin , di mana ikan
air tawar merupakan bagian penting
dari makanan
Distribusi geografis : Amerika,
Kanada, Eropa Tengah, Afrika
Tengah, Malaysia, Siberia dan
Jepang.
Scolex
Diphyllobothrium latum
Segmen Mature
Segmen Gravid
Telur
Siklus hidup Diphyllobothrium latum
PATOLOGI
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
Diphyllobothrium latum adalah
Diphyllobothriasis atau Bothriocephaliasis,
Anemia dan kekurangan vitamin B12.

Gejala Diphyllobothriasis:
•Gangguan saraf
•Gangguan pencernaan
•Sakit perut
•Berat badan turun
•Lemah
•Kurang gizi
Pencegahan

•Memasak ikan air tawar sampai betul-


betul matang atau membekukannya
sampai -10°C selama24jam.
•Mengeringkan dan mengasinkan ikan
secara baik.
•Dilarang membuang tinja dikolam air
tawar.
Dipylidium caninum
(double pore dog tapeworm,
cacing pita pada anjing)
Morfologi Dipylidium caninum
–Panjang 50 cm, lebar 3 mm (cacing
dewasa)
–Skoleks ber-sucker, sebuah rostellum
refraktil, memiliki 4-7 baris hook.
–Proglotid memiliki 2 alat reproduksi lengkap
Hospes definitif : anjing, kucing,
kadang manusia.
Hospes perantara : pinjal kucing dan
tuma anjing.
Cacing dewasa hidup dl usus halus
anjing, kucing, karnivora.
Kosmopolitan
Scolex Dipylidium caninum
Segmen Gravid
Dipylidium caninum
Siklus Hidup Dipylidium caninum
Patologi dan Gejala Klinis

Patogenitas pada hewan


Infeksi berat menyebabkan lemah, kurus, gangguan
saraf, dan gangguanpencernaan.

Patogenitas pada manusia


Menyebabkan gangguani ntestinal ringan padaanak
Sakit pada epigastrium
Diare dan sesekali reaksi alergi
Gejala klinis:
Hilangnya nafsu makan
Kehilangan berat badan secara drastis
Diare
Pengobatan dan Pencegahan
•Pengobatan:
-Atabrine
-Kuinakrin

•Pencegahan
-Jangan mencium anjing atau kucing
-Hindari jilatan anjing
-Binatang peliharaan diberi obat cacing dan
insektisida.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai