KELOMPOK 7 – S1 IV C
Dosen Pengampu :
Melzi Octaviani, M.Farm., Apt
CESTODA
-Cestoda adalah salah satu contoh kelas dari phylum
Platyhelminthes. Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih
seperti pita yang merupakan endoparasit dan dikenal sebagai
cacing pita.
CESTODA
USUS JARINGAN
• Pengobatan
dapat berupa :
-obat herbal, seperti biji labu merah dan biji pinang
-obat sintetis seperti kuinakrin, amodiakuin, niklosamid dan prazikuantel
• Pencegahan
-Memasak daging samapi matang
-Membekukan daging pada suhu -5˚C selama 4 hari, -15˚C selama 3 hari,
atau -24˚C selama 1 hari, dapat membunuh larva dengan baik.
7
TAENIA SOLIUM
• Distribusi Geografik
-parasit kosmopolit
-umum terdapat di lingkungan yang buruk, dimana manusia
tinggalnya sangat berdekatan dengan babi- babi dan memakan
daging babi yang kurang matang.
• Morfologi
-Cacing dewasa dapat berukuran 3-8m
-Skolex yang bulat berukuran kira-kira 1 mm
-mempunyai 4 buah batil isap dengan rostelum (tonjolan lemak)
• Host
Hospes definitive : manusia
Hospes perantara : manusia dan babi; juga anjing, domba, kucing,
tikus. 8
Siklus Hidup
• Diagnosis
-serologi yang dapat digunakan adalah uji hemaglutinasi Counter
Immuno electrophoresis, ELISA, EIBT (Western Blot), dan PCR.
• Pengobatan
-prazikuantel, albendazol atau dapat dilakukan dengan cara pembedahan.
• Pencegahan
-memasak daging sampai matang.
-Perbaikan cara pembuangan kotoran
-Peningkatan hieginitas pribadi
-Menjaga kebersihan makanan dan minuman
-Mengobati penderita hingga tuntas 10
11
DIPYLIDIUM CANINUM
Morfologi
Panjang 50 cm, lebar 3 mm (acing dewasa) . Skoleks ber-sucker,
sebuah rostellum refraktil, memiliki 4-7 baris hook. Proglotid
memiliki 2 alat reproduksi lengkap
Hospes
H. Definitif : anjing dan kucing
H.Perantara: golongan pinjal
(Ctenocephalides canis,, Pulex irritans, dan
13
kutu anjing Trichodectes canis)
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan:
– Atabrine – Kuinakrin
Pencegahan
-Jangan mencium anjing atau kucing,
-Hindari jilatan anjing.Binatang, dan peliharaan diberi
obat cacing dan insektisida.
-bersihkan hewan peliharaan dari kutu anjing atau kutu kucing.
14
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM
Morfologi
Panjangnya mencapai ± 900 cm, lebar 2,5 cm, Terdiri atas 4000 proglotid,
mempunyai sepasang celah penghisap (bothria) dibagian ventral dan dorsal
pada skoleks, hermafrodit
16
Gejala Diphyllobothriasis:
Gangguan saraf
Gangguan pencernaan Sakit perut Berat badan turun Lemah Kurang gizi
Diagnosa
Pemeriksaan feces -> telur atau proglotid,
pemeriksaan vomitus - > proglotid
Pencegahan
• Memasak ikan air tawar sampai betul-betul matang atau membekukannya sampai -10°C
selama 24 jam.
• Mengeringkan dan mengasinkan ikan secara baik.
• Dilarang membuang tinja di kolam air tawar.
• Memberikan penyuluhan pada masyarakat.
Pengobatan
Obat cacing : - Niclosamid (yomesan) 4 tab (2 g) / po -
Paramomisinà 1 g setiap 4 jam - Prazikuantel à 10 mg/kg BB/ d.tunggal - bila ada anemia
preparat asam folat 17
HYMENOLEPIS NANA
• Morfologi
Cacing ini berukuran kira-kia 20 x 0,7 mm, mempunyai 700 proglotid, skoleks
bulat kecil dan mempunyai empat batil hisap yang berbentuk seperti mangkuk
• Patologis / gejala
Pada infeksi ringan tidak menimbulkan gejala atau hanya gangguan perut tidak
nyata,, pada infeksi yang cukup berat menimbulkan enteritis catarrhal, pada
anak-anak berkurang berat badan, kurang nafsu makan, insomnia, sakit perut
dengan atau tanpa diare disertai darah, muntah, pusing, sakit kepala, gangguan
saraf, bila supersensitif terjadi alergi, obstipasi. 18
DAUR HIDUP
19
Diagnosis
Pada pemeriksaan mikroskopis dapat ditemukan cacing dewasa dalam feses
Pengobatan
1. atabrin atau kuinakrin-HCl adalah obat terbaik, dengan dosis 0,8 g, dosis tunggal,
dan dapat dibagi dengan interveal setengah jam untuk menugurangi mual. Untuk
anak-anak :
2. Yomisan
3. Humatin atau paromonisin, dan
beberapa kasus dapat diberikan prazikuantel.
Pencegahan
pemberantasan dilakukan terutami dengan terapi dini pada penderta, perbaikan
kebiasaan kebersihan (hygiene personal) pada anak-anak, sanitasi lingkungan,
pencegahan makanan dari kontaminasi, pemberantasan hewan pengerat (rodent) dan
pendidikan kesehatan terutama pembuangan feses.
20
HYMENOLEPIS DIMINUTA
Penyebaran
Merupakan parasit pada tikus dan mencit, juga dapat
menimbulkan infeksi pada manusia, berkembang secara
kosmopolit, juga ditemukan di Indonesia.
Morfologi
Cacing dewasa berukuran 20-60 cm, memiliki
Skoleks kecil bulat, mempunyai 4 sucker dan rostelum
tanpa kait, Proglotid gravid lepas dari strobili.
21
Siklus Hidup
22
pengobatan dan pencegahan
Atabrin, NE. iclosamide, Praziquantel, pencegahan
dapat dilakukan dengan membasmi tikus & serangga
yang dapat berfungsi sebagai hospes perantara.
Diagnosis
Ditemukan telur H. diminuta dalam tinja ,
Keluar cacing secara spontan setelah
purgasi
Patologi
Penyakitnya dinamakan Hymenolepiasis, akan
tetapi tidak menunjukkan gejala apapun, Infeksi
biasanya terjadi secara kebetulan saja 23
24
CESTODA JARINGAN
Echinococcus granulosus
26
Distribusi geografik
Penyebaran terjadi hampir di seluruh dunia terutama di daerah peternakan
lembu, kambing, domba. Parasit ini ditemukan di Australia, Selandia Baru,
Afrika, Amerika Selatan, Eropa, RRC, Jepang, Filipina, Arab.
Morfologi
-cacing dewasa memiliki panjang 2,5–9 mm, yang terdiri dari
-Skoleks (bulat, mempunyai 4 batil isap dan rostellum yang
-dilengkapi dengan dua deret kait yang tdd. 30 – 36 kait), meiliki leher:
pendek dan lebar
Patologis
-Seseorang yang terinfeksi echinococcosis sering kali tanpa gejala.
-Gejala muncul biasanya tergantung pada lokasi kista.
-Kista terutama ditemukan di hati dan paru-paru tetapi juga dapat muncul di limpa,
ginjal, jantung, tulang, dan ssp, termasuk otak dan mata. Pecahnya kista paling sering
disebabkan oleh trauma dan dapat menyebabkan reaksi anafilaksis ringan hingga
berat, bahkan kematian 27
Siklus hidup
Echinococcus granulosus dewasa hidup dalam
lumen usus halus anjing → telur keluar
bersama tinja → tertelan hospes perantara
(domba, kambing, babi, sapi, kuda, unta) atau
manusia → telur menetas di usus halus
danvmelepaskan onkosfer → menembus
dinding usus dan bermigrasi melalui sistem
peredaran darah ke berbagai organ, terutama
hati dan paru-paru → onkosfer berkembang
menjadi kista hidatid → kista hidatid membesar
secara bertahap menghasilkan protoscolices →
hospes definitif menjadi terinfeksi dengan
menelan organ yang mengandung kista hidatid
→ menempel pada mukosa usus →
berkembang menjadi dewasa dalam
waktu 32 – 80 hari.
28
Diagnosis
-tes castoni atau tes serologi lainnya. Pengobatan
-Diagnosa dapat juga ditegakkan dengan pembedahan tetap merupakan
pemeriksaan histologis dari hasil pembedahan. pengobatan yang
paling efektif untuk menghilangkan
Pencegahan kista dan dapat menyebabkan
-Jauhkan anjing dari tempat pemotongan hewan dan tidak boleh penyembuhan total.
makan makan sisa atau sampah hasil dari pemotongan hewan -Beberapa kista tidak menyebabkan
-Berikan obat anti cacing pada anjing 1-2 kali dalam setahun. gejala apa pun dan tidak aktif; kista-
-Mengontrol populasi anjing liar
-Jangan mengkonsumsi makanan/minuman yang kemungkinan
kista itu seringkali hilang tanpa
terkontaminasi oleh kotoran anjing pengobatan.
-Cuci tangan dengan sabun setelah memegang anjing, dan sebelum
makan Mengajari anak-anak pentingnya mencuci tangan untuk
mencegah infeksi
29
THANKYOU
30