◦ Pada tahun 1665 Christopher Wren seorang arsitek dan astronomi telah berhasil membius anjing
dengan menginjeksikan opium melalui vena kaki belakang beberapa literatur menyatakan peristiwa
ini merupakan awal dari lahirnya obat-obat parenteral.
◦ Pada akhir abad ke 18 Edwar Jenner melakukan vaksinasi cacar secara intradermal. Sejak itu
penggunaan obat melalui route ini berkembang secara pesat
DEFINISI
◦ Parenteral berarti “ disamping usus “ penggunaan obat selain melalui usus.
- Par = disamping
- Enteron = usus
◦ Definisi umum
Preparat parenteral adalah bentuk-bentuk obat yang digunakan pada tubuh dengan cara merobek
atau menusuk kulit atau selaput lendir, menggunakan alat tertentu.
DEFINISI
◦ Menurut FI
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
atau disuspensikan lebih dulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
PENGGOLONGAN BERDASARKAN FI
ED. IV
1. Obat atau larutan atau emulsi yang digunakan untuk injeksi, diberi label “ INJEKSI ………..“
2. Sediaan padat kering atau cairan pekat yang tidak mengandung dapar, atau bahan tambahan lainnya, setelah
penambahan pelarut akan memenuhi persyaratan obat suntik, diberi label “ ……. STERIL“
3. Sediaan padat kering atau cairan pekat, tetapi mengandung bahan tambahan, atau pengencer, diberi label “
…….. UNTUK INJEKSI“
4. Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium yang cocok, diberi label “ SUSPENSI …….STERIL“
5. Sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai sehingga setelah penambahan akan membentuk
suspensi steril yang memenuhi semua persayaratan obat suntik, diberi label “ …….. STERIL UNTUK
SUSPENSI“
KEUNTUNGAN SEDIAAN INJEKSI
1. Onset cepat karena respon terapetik dapat segera tercapai.
2. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.
3. Bioaviabilitas sempurna atau hampir sempurna.
4. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal dapat dihindari
5. Obat dapat diberikan pada pasien yang dalam kondisi tidak sadar atau koma.
6. Baik untuk obat yg tidak efektif diberikan secara oral.
7. Baik digunakan untuk efek lokal pada anastesi
KERUGIAN SEDIAAN INJEKSI
1. Menyebabkan iritasi pada saat aplikasi, terutama pada pemberian yang berulang kali.
2. Menimbulkan efek psikologis/trauma pada pasien yang takut disuntik.
3. Kesalahan pemberian obat atau takaran dosis tidak bisa dikoreksi terutama pada pemberian
intravena.
4. Harus diberikan oleh orang yang terlatih
5. Pemberian obat secara parenteral harus memenuhi prosedur aseptis.
6. Memerlukan waktu yang lebih lama dibanding pemberian oral.
7. Harga lebih mahal.
SYARAT SEDIAAN INJEKSI
1. Steril, bebas dari kontaminasi mikroorganisme dalam bentuk vegetative maupun spora,
pathogen maupun non pathogen.
2. Bebas pirogen
3. Isotonis
4. Isohidris
5. Aman secara toksikologis
6. Jernih, bebas dari partikel melayang / partikel asing
7. Kandungan bahan obat yang sesuai dengan etiket
8. Menggunakan wadah yang cocok
9. Kompatibel dengan sediaan parentral lain tanpa terjadi reaksi
CARA PEMBERIAN SEDIAAN INJEKSI
◦ Batasan-batasan USP untuk minyak lemak nabati : harus tetap jernih walau didinginkan sampai 10 der C (biar
tetap jernih dan stabil selama penyimpanan), minyak harus tdk boleh mengandung minyak mineral atau
parafin karena zat tersebut tidak diabsorbsi tubuh, ada syarat bilangan penyabunan dan bilangan yodium
rawan alergi
BAHAN TAMBAHAN (EKSIPIEN)
◦ DEFINISI
Zat yang ditambahkan sebagai bahan aditif atau bahan pembantu ke suatu produk untuk menambah
kestabilannya perlu untuk hampir semua produk
◦ SYARAT:
1. Tidak toksik dalam jumlah yang diberikan pada pasien
2. Tidak boleh mengganggu kemanjuran terapetis maupun pengujian senyawa terapetis aktif
3. Harus ada dan aktif bila diperlukan selama waktu dapat digunakannya produk tersebut.
CONTOH BAHAN TAMBAHAN
◦ 1. Antimikrobial
◦ Benzalkonium klorida 0,01%
◦ Benzyl alkohol 1-2%
◦ Klorbutanol 0,25-0,5%
◦ Klorkresol 0,1-0,3%
◦ Butil-parahidroksibenzoat 0,015%
◦ Metil-parahidroksibenzoat 0,18%
◦ Propil-parahidroksibenzoat 0,25%
◦ Fenol 0,5%
◦ Thimerosal 0,01%
CONTOH BAHAN TAMBAHAN
◦ 2. antioksidan
◦ Butil hidroksi anisol (BHA) 0,02%
◦ Butil hidroksitoluen (BHT) 0,02%
◦ Sistein 0,1-0,5%
◦ Monothiogliserol 0,1-1,0%
◦ Sodium Na Bisulfit 0,1-1,0%
◦ Tokoferol 0,5%
CONTOH BAHAN TAMBAHAN
3. Buffer
◦ Asetat 1-2%
◦ Sitrat 1-5%
◦ Fosfat 0,8-2,0%
4. Chelating agent
◦ asam etilendiamin tetraasetat dan garamnya 0,01-0,05%
5. Pelarut
◦ etilalkohol 1-50%
◦ gliserin 1-50%
◦ PEG 1-50%
◦ propilenglikol 1-50%
◦ Lesitin 0,5-2%
CONTOH BAHAN TAMBAHAN
◦ 6. Surfaktan
◦ Polioksietilen sorbitan monooleat 0,1-0,5%
◦ Sorbitan monooleat 0,05-0,25%
7. Pengatur tonisitas
- Dekstrose 4-5%
- NaCl 0,9%
- Natrium sulfat 1,6%
TERIMA KASIH