Anda di halaman 1dari 9

Hidrokarbon Alifatik

Dibedakan menjadi :
1. Hidrokarbon alifatik jenuh
2. Hidrokarbon alifatik tidak jenuh
I. Alkana
Disebut juga hidrokarbon paraffin. Parafin berasal dari bahasa latin parum affinis yang artinya
afinitas kecil.
Alkana yang kehilangan satu atom hydrogen disebut radikal alkil.

Gugus metil dan gugus etil masing-masing hanya sejenis, yaitu:


Gugus propil ada dua jenis, yaitu: Sedangkan gugus butil ada empat jenis, yaitu:
Sifat-sifat fisika alkane
1. Pada suhu kamar, 4 atom C dalam deret alkane berupa gas, suku ke-5 atom C sampai
dengan 17 berupa cair, sedangkan suku ke-18 ke atas berupa padat.

2. Makin tinggi massa rumus suatu alkna semakin tinggi lebur dan titik didihnya. Alkana yang
bercabang titik didih dan titik leburnya lebih rendah dari isomernya yang normal.

3. Alkana yang berwujud gas dan padat tidak berbau sedangkan yang berwujud cair berbau khas.

4. Semua alkane tidak larut air tetapi larut dalam pelarut non polar.

5. Massa jenis alkane kurang dari 1.


Cara pembuatan alkane
1. Hidrogenasi alkena
H2C = CH2 + H—H Pt͢ H3C—CH3

2. Reduksi alkil halide


Dihasilkan alkane dan asam halogen, jika alkil halidenya dilarutkan dalam
alcohol.
H3C—X H2͢ CH4 + HX

3. Mereaksikan pereaksi Grignard dengan air


H3C—C—MgX + HO—H → H3C—CH3 + Mg(OH)X

4. Dengan reaksi Wurtz


Reaksi Wurtz adalah reaksi antara alkil halide dengan logam Na akan
dihasilkan alkane dengan jumlah atom karbonnya dua kali lipat dari jumlah atom
karbon dalam alkil halide yang digunakan
H3C—X
+ 2 Na → H3C—CH3 + 2NaX
5. Reaksi alkil halide dengan senyawa organologam
Untuk membuat suku alkane yang lenih tinggi dari zat asalnya, maka
diperlukan pembentukan ikatan karbon-karbon melalui kombinasi dua gugus alkil
yaitu reaksi antara litium dialkil tembaga ( R2CuLi ) dengan alkil halide
R—Cu—Li + R’ —X → R—R’ + R—Cu + Li—X
|
R
Litium dialkil tembaga dapat dibuat :
1. R—X + 2Li → R—Li + Li—X
2. 2R—Li + Cu—X → R2CuLi + Li—X
Reaksi-reaksi pada alkana
1. Oksidasi
Oksidasi alkane akan dihasilkan CO2 dan H2O
CH4 + 2O2 → Co2 + 2H2O
2. Pirolisis
CH4 1000⁰C͢ C + 2H2
Bila yang mengalami pirolisis alkane suku tinggi ( alkane dalam minyak
bumi/petroleum ) maka peristiwanya dinamakan perengkahan ( cracking )
3. Substitusi
a. Sulfonasi
Alkane dengan asam sulfat berasap akan dihasilkan asam alkane sulfonat
dan H2O
H3C—C—H + HO3S—OH → H3C—C—SO3H + H2O
| |
H2 H2
Asam etana sulfonat
b. Nitrasi
Alkana dengan asam nitrat dalam fase uap pada 400⁰C dihasilkan senyawa nitro alkane dan air.
H3C—C—C—H + HO—NO2 → H3C—C—C—NO2 + H2O
| | | |
H2 H H2 H2
Nitro etana

Hasil nitro alkane tersebut seketika mengalami pembelahan yang akan diperoleh berupa campuran
senyawa-senyawa nitro alkane.
H3C—C—C—H + HO—NO2 → H3C—C—C—NO2 + H3C—CH2—NO2 + H3C—NO2 + CO2 +H2O
| | | |
H2 H H2 H2

c. Halogenasi
Dibawah pengaruh sinar UV atau pada suhu 250 - 400⁰ metana dan Cl2 bereaksi dengan cara substitusi
menurut reaksi :
H2C—H + Cl—Cl → CH3—Cl + HCl
Jika dalam reaksi di atas Cl2 yang direaksikan berlebih, maka terjadi reaksi substitusi lebih lanjut
sehingga terjadi :
H3C—Cl + Cl—Cl → H2C—Cl + HCl

H2C—Cl + Cl—Cl → Cl—CH—Cl + HCl


| |
Cl Cl

Cl—CH—Cl + Cl—Cl → CCl4 + HCl


|
Cl
Reaksi di atas berlaku juga jika klorin ( Cl ) diganti Bromin ( Br ) tetapi jika
klorin diganti Iodin ( I ) tidak terjadi reaksi.
Jika metana diganti dengan alkane yang lain hasilnya tergantung pada atom
H dalam alkane tersebut yang disubstitusi.
Misal klorinasi etana hanya diperoleh kloro etana
Berbeda halnya pada Propana, n-butane, iso butane, masing-masing
menghasilkan 2 buah isomer, karena pada masing-masing alkane tersebut
terdapat 2 jenis atom H ( atom H primer dan sekunder pada propane dan
atom H primer dan tersier pada iso butane ).

Anda mungkin juga menyukai