Anda di halaman 1dari 37

Trematoda Usus

Kelompok 1:
Lizayana
Audia Anda Rini
Maizatun Zuhra
Firdaus
Ruslaini
Nona Lia Mentari

Pendahuluan
Trematoda

berasal dari bahasa yunani Trematodaes yang


berarti punya lobang, bentuk tubuh pipih dorso ventral
sperti daun.Umumnya semua organ tubuh tak punya
ronggat tubuh dan mempunyai Sucker atau kait untuk
menempel pada parasit ini di luar atau di organ dalam
induk semang. Saluran pencernaaan mempunyai mulut,
pharink, usus bercabang cabang. tapi tak punya anus.

Trematoda

disebut sebagai cacing isap karena cacing ini


memiliki alat pengisap. Alat penghisap terdapat pada
mulut di bagian anterior. Alat hisap (Sucker) ini untuk
menempel pada tubuh inangnya makanya disebut pula
cacing hisap.

Trematoda Usus

Dalam daur hidup trematoda usus tersebut, seperti pada trematoda


lain, diperlukan keong sebagai hospes perantara I, tempat
mirasidium tumbuh menjadi sporokista, berlanjut menjadi redia dan
serkaria. serkaria yang dibentuk dari redia, kemudian melepaskan
diri untuk keluar dari tubuh keong dan berenang bebas dalam air.
tujuan akhir serkaria tersebut adalah hospes perantara II, yang dapat
berupa keong jenis ikan air tawar, atau tumbuh-tumbuhan air.

manusia mendapatkan penyakit cacing daun karena memakan


hospesperantara II yang tidak dimasak sampai matang.

1. Fasciola buski
Cacing

ini dinamakan juga giante intestinal fluke of man atau


ginger worm.

Di Asia

dinamakan demikian karena bentuknya separti akar jahe.

Penyakit

yang ditimbulkan dinamakan fasciopsiapsis.

Cacing

dewasa berukuran 2,0 - 7,5 cm dan melekat erat dengan


dinding usus halus

Fasciolopsis

buski merupakan cacing yang endemic di Asia Timur.


Sampai saat ini diperkirakan ada sepuluh juta orang yang terinfeksi.

Manusia

terinfeksi cacing ini bila mengkonsumsi makanan yang


terkontaminasi dengan larvarnya yang dinamakan metacerceria .

Morfologi

Manusia terinfeksi cacing ini bila mengkonsumsi makanan yang


terkontaminasi dengan larvarnya yang dinamakan metacerceria

Larva ini biasanya melekat pada tanaman air, seperti buah berangan,
rebung

Cacing dewasa berbentuk elips, dan memiliki warna tubuh yang


menarik, tampak seperti sepotong daging segar

Salah satu trematode terbesar yang memilki ukuran 20-75 8-20 13mm,

Memiliki oral sucker yang kecil dan duri-duri kecil. Ovariumnya


bercabang di pertengahan tubuh dan testesnya bercabang di bagian
tengah posterior tubuh

Morfologi
Telurnya

beebrntuk oval,
memiliki ukuran 13014080-85 egg is oval
in shape, slight yellow in
color,
(telur
cacing
terbesar).
Memiliki
dinding yang tipis dan
operkulum
yang
membungkus telur.

Siklus Hidup

Manusia terinfeksi cacing ini bila mengkonsumsi makanan yang


terkontaminasi dengan larvarnya yang dinamakan metacerceria.

Larva ini biasanya melekat pada tanaman air, seperti buah


berangan, rebung.

Setelah termakan, larva ini akan berkembang dan menjadi dewasa


dalam usus halus dalam waktu 3 bulan dan akan hanya hidup selama
6 bulan saja.

Cacing yang hermafrodit ini menghasilkan telur yang dikeluarkan


bersama-sama tinja dalam keadaan belum berembrio.

Lanjutan.

Jika telur ini jatuh di air, menetaslah larva pertama yang dinamakan
miracidium.

Larva ini mampu berenang dan mencari intermediate host, yaitu:


siput Planorbis spp, Trochorbis trochoridues, dan Segmentina spp.
Dalam tubuh siput, miracidium ini berkembang menjadi sporocyst,
redia dan cercaria.

Dari miracidium sampai cerceria di butuhkan waktu 1 - 2 bulan.


Cerceria ini kemudian keluar dari tubuh siput untuk mencari
tanaman air, selanjutnya menjadi metacerceria yang infeksius bagi
manusia.

Metacerceria sebenarnya merupakan fluke muda, yang tidak


melakukan penetrasi ke tanaman, tapi hanya menempelkan dirinya
saja.

Lanjutan..

Pathologi

Cacing Fasciolopsis buski Fluke pada cacing Fasciolopsis buski


menyebabkan peradangan, perlukaan, hipersekresi mukosa usus
halus di dekat tempat menempelnya cacing.

Pada infeksi yang berat, cacing dapat di temukan pula di lambung


dan colon dan menyebabkan obstruksi usus.

Pada anak-anak infeksi yang berat menimbulkan edema pada wajah


dan badan yang sebenarnya di sebabkan oleh proses alergi, anemia
difisiensi B12 dan malabsorsi (yang menyebabkan hipoalbuminemia
sekunder).

Sedangkan infeksi ringan umumnya tidak bergejala, walaupun ada


berupa sakit perut, nausea dan muntah. Masa inkubasi diperkirakan
antara 2 - 3 bulan setelah pemaparan dengan metacerceria.

Diagnosis
Diagnosa

ditegakkan dengan menemukan telur yang


beroperculum pada tinja penderita.

Tidak

ada tes serologis yang dapat dipergunakan untuk


menegakkan diagnosa, walaupun antibodi dapat terbentuk
pada infeksi dengan fluke ini.

Seperti

yang telah dikatakan diatas, umur cacing ini 6


bulan, dan karena itu berdasarkan diagnosa penderita tidak
pernah didaerah endemis selama 6 bulan atau lebih, maka
diagnosa diragukan.

Pengobatan

Tiga macam obat utama yang sering dipakai adalah Niclosamide,


Tetrachlorethylene dan Hexkylresorcinon.

Angka penyembuhan dengan obat ini sekitar 75%. Obat lain adalah
Raziquantel yang akhir-akhir ini banyak menjadi pilihan karena
angka penyembuhannya mencapai 90%.

Babi merupakan reserpoir host utama. Selain manusia, anjing,


kelinci dan kerbau dapat pula terinfeksi.

Upaya pencegahan sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan


menganjurkan masyarakat untuk selalu memasak sayur atau
tanaman air yang biasa dimakan, minum air yang telah direbus, dan
mencegah penggunaan kotaran manusia sebagai pupuk.

2. Echinostoma
Klasifikasi
Kingdom:

Animalia

Phylum :

Platyhelminthes

Class

Trematoda

Order :

Echinostomida

Family :

Echinostomatidae

Genus :

Echinostoma

Pengantar
Echinostoma

berasal dari kata (echino = duri;


stoma = mulut). Cacing trematoda ini yang
termasuk famili Echinostomatidae ini terciri
dengan adanya duri leher yang melingkar dalam
sebaris atau dua baris yang melingkari batil isap
kepala.

Distribusi
Genus

Echinostoma bersifat kosmopolit.


Parasit ini sangat umum ditemukan di Asia
Tenggara, di negara-negara seperti Korea
Selatan Filipina, Indonesia. Namun, parasit
ini juga ditemukan di beberapa negara Eropa,
dan spesies seperti Echinostoma trivolvis
ditemukan di Amerika Utara

Morfologi

Echinostoma berbentuk pipih seperti


daun memiliki ciri khas berupa duriduri leher dengan jumlah antara 37
buah sampai kira-kira 51 buah,
letaknya dalam dua baris berupa tapal
kuda, melingkari bagian belakang
serta samping batil isap kepala.

Cacing tersebut berbentuk lonjong,


berukuran panjang dari 2,5 mm
hingga 13-15 mm dan lebar 0,4 0,7
mm hingga 2,5 3,5 mm.

Testis
berbentuk
agak
bulat,
berlekuk-lekuk, letaknya bersusun
tandem pada bagian posterior cacing.

Siklus Hidup

Patologi
Biasanya

cacing Echinostoma menyebabkan


kerusakan ringan pada mukosa usus dan tidak
menimbulkan gejala yang berarti. Infeksi berat
menyebabkan timbulnya radang kataral pada
dinding usus, atau ulserasi. Pada anak
menimbulkan gejala diare, sakit perut, anemia dan
edema

Pencegahan
Sebaiknya

jika mengonsumsi hewan seperti ikan, keong


mas dll, dipastikan terlebih dahulu dimasak sampai
matang.

Meminum

tetrakloroetilen atau proziekuantel.

3. Heterophyes heterophyes
Penyakit

: Heterophyiasis

Hospes

: manusia, kucing, anjing, rubah dan


berbagai jenis burung.

Penyebaran

geografis: Mesir, Turki, Jepang, Korea,


RRC, Taiwan, Filipina dan Indonesia.

Morfologi

Habitat cacing dewasa bagian tengah usus halus

Bentuk piriformis, warna keabu-abuan.

Permukaan ditutupi duri-duri seperti sisik

Mempunyai 3 batil isap (mulut, perut & kelamin)

Batil isap perut besar terletak 1/3 anterior.

Mempunyai batil isap genital pada tepi posterior kiri batil isap perut.

Dua testis lonjong tltk di lateral 1/5 posterior badan

Ovarium kecil , uterus berkelok-kelokdiantara dua sekum.

Telur : berwarna coklat muda, mempunyai operkulum, ukuran 26,5-30


x 15-17 , berisi mirasidium.

Siklus Hidup

Telur : berwarna coklat muda, mempunyai operkulum, ukuran 26,530 x 15-17 , berisi mirasidium.

Mirasidium keluar berenang >> Hp. I (Keong air tawar/payau


Pirenella, Cerithidia,Semisulcospira) >>> di dlm Hp. I berubah mjd
sporokista (S) >>> R (R1-R2) >>> Serkaria >>>> Hp. II (ikan
Mugil, Tilapia, Aphanius, Acanthogobius, Clarias, dll).

Di dlm Hp. II serkaria berubah menjd Metaserkaria (bentuk infektif)


(otot-otot ikan)

Infeksi >>> trjd apabila memakan daging ikan mentah/yg dimasak


kurang matang yg mengandung metaserkaria

Pd ikan jenis Plectoglossus >> metaserkaria tdk msk ke dlm otot,


tetapi hinggap di sisik & sirip.

Patologi dan Klinik

Biasanya menyebabkan iritasi ringan pada usus halus.

Pada infeksi berat terjadi diare kronis berlendir disertai nyeri dan rasa
tidak enak pada abdomen dan nyeri tekan.

Kadang-kadang cacing menembus dinding usus, sehingga telurnya


dapat masuk aliran limfe dan menyangkut di katup-katup jantung
payah jantung.

Hal ini dilaporkan pada infeksi cacing Metagonimus dan Haplorchis


yokogawai.

Telur cacing dewasa dpt bersarang di jaringan otak & menyebabkan


kelainan

Infeksi berat tsb dpt menimbulkan mulas-mulas/kolik, diare berlendir &


nyeri tekan pd perut.

Diagnosis dan Epidemiologi


Diagnosis

: menemukan telur dalam tinja

Pengobatan

: Prazikuantel atau tetraklor etilen

Epidemiologi: Yang

merupakan sumber infeksi :

Manusia,

terutama pedagang ikan dan hewan seperti


kucing, anjing bila menderita infeksi.

Ikan

yang diproses kurang sempurna .

4. Metagonimus yokogawai
Cacing

keluarga Heterophyidae adalah cacing


trematoda kerdil, berukuran sangat kecil, hanya
kurang
lebih
beberapa
milimeter.
Cacing ini pertam kali ditemukan oleh Bilharz
(1851) pada autopsi seorang Mesir di Kairo.

Hospes dan Nama Penyakit


Hospes

cacing ini sangat banyak, umumnya makhluk

pemakan ikan seperti manusia, kucing, anjing, rubah, dan


jenis burung-burung tertentu. Nama penyakitnya adalah
heterofialisis.

Distribusi Geografik

Cacing ini ditemukan di Mesir, Turki, Jepang, Korea, RRC, Taiwan,


Filipina, dan Indonesia.Cacing dari keluarga Heterophyidae adalah:
Heterophyes, Metagonimus yokogawai dan Haplorchis yokogawai.
Di Indonesia, Lie Kian Joe (1951) menemukan cacing Haplorchis
yokogawai pada autopsi 3 orang mayat.

Morfologi

Cacing dari keluarga Heterophyidae berukuran panjang antara 1-1,7


mm ddan lebar antara 0,3-0,75 mm, kecuali genus Haplorchis yang
jauh lebih kecil, yaitu panjang 0,41-0,51 mm dan lebar 0,24-0,3 mm.

Di samping batil isap perut, ciri-ciri khas lain adalah, batil isap
kelamin yang terdapat di sebelah kiri belakang.

Cacing ini mempunyai 2 buah testis yang lonjong, ovarium kecil


yang agak bulat dan 14 buah folikel vitelin yang letaknya sebelah
lateral. Bentuk uterus sangat berkelok-kelok, letaknya di antara
kedua sekum.

Telur berwarna agak coklat muda, mempunyai operkulum,


berukuran 26,5-30 x 15-17 mikron, berisi mirasidium.

Siklus Hidup

Mirasidium yang keluar dari telur, menghinggapi keong air


tawar/payau, seperti genus Pirenella, Cerithdia, Semisulcospira,
sebagai hospes perantara I dan ikan dari genus Mugil, Tilapia,
Aphanius, Acanthogobius, Clarias dan lain-lain sebagai hospes
perantara II.

Dalam keong, mirasidium tumbuh menjadi sporokista, kemudian


menjadi banyak redia induk, berlanjut menjadi banyak redia anak
untuk pada gilirannya membentuk banyak serkaria.

Serkaria ini menghinggapi ikan-ikan tersebut dan masuk kedalam


otot-ototnya untuk tumbuh menjadi metaserkaria.

Infeksi

Manusia mendapatkan infeksi karena makan daging ikan mentah,


atau yang dimasak kuarang matang.

Pada ikan genus Plectoglossus dan sejenisnya, metaserkaria tidak


masuk ke dalam otot, akan tetapi hinggap di sisik dan siripnya.

Metaserkaria yang turut dimakan dengan daging mentah, tumbuh


menjadi cacing dewasa dalam 14 hari dan bertelur

Patologi dan Klinis

Pada infeksi cacing keluarga Heterophyidae, biasanya stadium


dewasa menyebabkan iritasi ringan pada usus halus, tetapi ada
beberapa ekor cacing yang mungkin dapat menembus vilus usus.

Telurnya dapat menembus masuk aliran getah bening dan


menyangkut di katup-katup atau otot jantung dan mengakibatkan
payah jantung.

Kelainan ini terutama dilaporkan pada infeksi cacing Metagonimus


dan Haplorchis yokogawai. Telur atau cacing dewasa dapat
bersarang dijaringan otak dan menyebabkan kelainan disertai gejalagejalanya.

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh infeksi berat cacing tersebut


adalah mulas atau kolik dan diare berlendir, serta nyeri tekan pada
perut.

Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis
Diagnosis ditegakan dengan menemukan telur dalam tinja.
Pengobatan
Obat yang tepat untuk penyakit cacing ini, adalah prazikuantel.
Prognosis
Penyakit heterofiasis biasanya ringan dan tidak membahayakan,
dapat diobati sampai sembuh.

Epidemiologi

Menusia, terutama pedagang ikan dan hewan seperti kucing, anjing dapat
merupakan sumber infeksi bila menderita penyakit kucing tersebut.

Telur cacing dalam tinja dapat mencemari air serta ikan yang hidup
didalamnya.

Hospes definitif mendapatkan infeksi karena memakan daging ikan


mentah yang mengandung metaserkaria hidup.

Ikan yang diproses kurang sempurna untuk konsumsi, seperti fessikh,


dapat juga menyebabkan infeksi. Sebagai usaha untuk mencegah
meluasnya infeksi cacing Heterophyidae kebiasaan makan ikan mentah
harus dihindari.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai