Anda di halaman 1dari 39

BRUGIA MALAYI & BRUGIA

TIMORI

Oleh :
KELOMPOK A

Nama Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Arnolda Neng Yosepha (P27834113001)


Rahel Rahayu Pratiwi
(P27834113002)
Dhiar Janna Ayu Sekti P (P27834113003)
Intan Rosita Maharani (P27834113004)
Pratikah Verdianti (P27834113005)
Tamya Dhita Habiba (P27834113006)
Rizqo Qonita
(P27834113007)
Cholifah Cholil
(P27834113008)
Rahma Dian Sari (P27834113009)
Fajar Afifah (P27834113010)
Wahyu Maeka Ratri BF (P27834113011)

KLASIFIKASI BRUGIA
MALAYI & brugia timori
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Keluarga: Onchocercidae
Genus : Brugia
Spesies : Brugia malayi
Brugia timori

PENGERTIAN
Brugia

malayi & Brugia timori


merupakan dua spesies nematoda
jaringan yang merupakan parasit
penyebab filariasis limfatik.
Filariasis
limfatik, juga dikenal
sebagai kaki gajah, adalah kondisi yang
ditandai oleh pembengkakan pada
tungkai bawah.

HOSPES
Brugia malayi dibagi dalam 2 varian:
hidup pada manusia
hidup pada manusia dan hewan

Contoh : Manusia, anjing, kucing, kera, lutung


Brugia timori hanya terdapat pada manusia
Hospes perantara/vektorBrugia malayi :
Pada manusia : Nyamuk Anopheles barbirostris
Pada manusia dan hewan: nyamuk Mansonia
Hospes perantara/vektor Brugia timori :
Nyamuk Anopheles barbirostris

HOSPES DEFINITIF

GAMBAR HOSPES PERANTARA

Anopheles barbirostris

Mansonia

Nama Penyakit
Nama Penyakit Brugia malayi: Brugiasis

malayi, filariasis malayi, kaki gajah tipe


malayi
Nama Penyakit Brugia timori: Filariasis
timori
Secara umum kedua penyakit ini disebut
filariasis brugia

Gambar penyakit

Distribusi Geografik
Brugia malayi
Distribusi geografik : Asia (India-jepang)
termasuk Indonesia. Penyebarannya
terutama di pedesaan.
Brugia timori
Distribusi geografik : Indonesia timur
(Pulau Timor, Rote, Flores, Allor, Timor
Leste, dan NTT)

Habitat Brugia Malayi dan


Timori
Cacing dewasa :Saluran dan kelenjar limfe
Mikrofilaria : Darah dan Limfe

Morfologi Brugia Malayi dan


Timori
Morfologi cacing dewasa Brugia
Malayi :
Betina berukuran 43,5 55 x 0,13
0,17 mm
Jantan berukuran 13,5 23,3 x 0,07
0,08 mm. Ekornya melengkung ke arah
ventral (perut).

Morfologi cacing dewasa Brugia


Timori :
Betina berukuran 21 39 x 0,1 mm
Jantan berukuran 13 23 x 0,08
mm

Morfologi mikrofilaria Brugia Malayi:


Panjang 177 230 mikron. Panjang
kepala sama dengan dua kali lebar kepala.
Inti berkelompok, susunannya tidak
teratur
Pada ekornya terdapat dua buah inti
tambahan
Sarung mikrofilaria berwarna merah
jambu (pewarnaan Giemsa)
Lekuk tubuhnya biasanya tajam dan
patah-patah

Gambar Cacing Dewasa

Cacing Jantan

Cacing Betina

Morfologi mikrofilaria Brugia Timori :


Ukurannya 280 - 310 mikron. Panjang
kepala sama dengan tiga kali lebar kepala
Ekornya mempunyai dua inti tambahan
yang letaknya lebih berjauhan bila
dibandingkan mikrofilaria brugia malayi
Sarung tidak menyerap zat warna
Giemsa sehingga berwarna pink pucat

Mikrofilaria Brugia
Malayi

Mikrofilaria Brugia
Timori

Periodisitas Mikrofilaria Brugia


Malayi
1. Periodik Nocturnal
Tersebar di daerah rawa-rawa

yang terbuka atau didaerah


persawahan
2. Sub periodik Nocturnal
Di daerah rawa rawa yang
penuh dengan hutan

Periodisitas Mikrofilaria Brugia


Timori

Periodik Nocturnal
Tersebar di daerah rawa-rawa
yang terbuka atau didaerah
persawahan

Siklus Hidup Brugia Malayi dan Timori

Siklus hidup dalam tubuh


manusia
Daur hidup kedua parasit ini hampir sama.
Yaitu :
Nyamuk
mengambil darah manusia sebagai
makanan sambil menyuntikkan larva (mikrofilaria)
Mikrofilaria masuk ke dalam tubuh manusia
melalui kulit. (berada di jaringan limfatik selama 6
bulan )
Melakukan penetrasi sehingga masuk ke jaringan
limfatik
Menjadi dewasa di jaringan limfatik (dapat
bertahan selama 5-15 tahun di jaringan limfatik)

Di jaringan limfatik berkembang biak. Dan

menghasilkan telur dengan jumlah ratarata 10.000 telur perhari.


Telur berubah menjadi mikrofilaria (larva)
di jaringan limfatik
Mikrofilaria masuk ke aliran pembuluh
darah. Yang dimana mempunyai periode
sub nokturnal dan nokturnal (pada Brugia
Timori
hanya
tejadi
pada
periode
nokturnal)
Nyamuk menghisap makanan di tubuh
manusia
yang
terinfeksi
mikrofilaria
sekaligus menghisap mikrofilaria

Daur hidup dalam tubuh


nyamuk
Ketika nyamuk menggigit manusia yang telah

terinfeksi,
mikrofilaria
dapat
terhisap
bersamaan dengan darah kedalam perut
nyamuk.
Setelah
masuk kedalam tubuh nyamuk,
mikrofilaria menanggalkan selubungnya.
Mikrofilaria kemudian berenang melalui
dinding proventikulusdanporsi kardiak(bagian
dalam perut nyamuk), hingga mencapaiotot
toraksis(otot dada).

Di dalam otot toraksi, larva filaria berkembang

menjadi larva tahap akhir.Larva tahap akhir


berenang
melaluihomocoel(rongga
tubuh)
hingga sampai padaprosbosis(sungut) nyamuk.
Ketika tiba di dalam probosis nyamuk, larva
tersebut siap menginfeksi inang manusia yang
selanjutnya

Gejala Klinis Brugia Malayi & Timori


Gejala klinis Brugia Malayi dan Timori
memiliki banyak persamaan yaitu :
Stadium akut ditandai dengan serangan
demam dan gejala peradangan saluran
dan kelenjar limfe, yang hilang timbul
berulang kali.
Limfadenitis biasanya mengenai kelenjar
limfe inguinal di satu sisi dan peradangan
ini sering timbul setelah penderita bekerja
berat di ladang atau di sawah. Limfadenitis
biasanya berlangsung 2-5 hari dan dapat
sembuh
dengan
sendirinya.
Kadang

Peradangan pada saluran limfe ini dapat

terlihat sebagai garis merah yang


menjalar ke bawah dan peradangan ini
dapat pula menjalar ke jaringan
sekitarnya, menimbulkan infiltrasi pada
seluruh paha atas,
Pada stadium ini tungkai bawah biasanya
ikut membengkak dan menimbulkan
gejala limfedema. Limfadenitis akan
berkembang menjadi bisul dan pecah
menjadi ulkus.

Ulkus pada pangkal paha ini bila sembuh

meninggalkan bekas sebagai jaringan


parut. Dan tanda ini merupakan salah satu
gejala
obyektif
filariasis
limfatik.
Limfadenitis dengan gejala komplikasinya
dapat berlangsung beberapa minggu
sampai tiga bulan lamanya.
Pada filariasis brugia, sistem limfe alat
kelamin tidak pernah terkena, lambat laun
pembengkakan tungkai tidak menghilang
pada saat gejala peradangan sudah
sembuh, akhirnya timbullah elefantiasis.
Kecuali kelenjar limfe inguinal, kelenjar
limfe lain di bagian medial tungkai, di
ketiak dan di bagian medial lengan juga

Pada filariasis brugia, elefantiasis hanya

mengenai tungkai bawah, di bawah lutut,


atau kadang-kadang lengan bawah di
bawah siku. Alat kelamin dan payudara
tidak pernah terkena, kecuali di daerah
filariasis brugia yang bersamaan dengan
filariasis
bankrofti.
Kiluria
bukan
merupakan gejala klinis filariasis brugia.

Diagnosis
Diagnosis Brugia Malayi :
Pemeriksaan
secara
mikroskopis
yakni
dengan membedakan morfologi dari larva
(mikrofilaria) yang telah diwarnai dengan
menggunakan cat giemsa. Dengan bahan
pemeriksaan berupa darah atau cairan
limfatik
Pemeriksaan bedasarkan analisa PCR yang
mempunyai ketelitian yang sangat tinggi
sehingga bisa memonitor infeksi yang berada
di tubuh nyamuk dan tubuh manusia.
Mempunyai kelemahan yakni membutuhkan
waktu
yang
lama,
membutuhkan

Tes

reaksi antigen, tetapi tes ini jarang


digunakan untuk mendeksi adanya infeksi
pada B. Malayi biasanya dilakukan untuk
mendeteksi W. Brancofti. Pada dasarnya
digunakan untuk mendeteksi mendeteksi
kadarIgEyang naik pada tubuh pasien.
Diagnosis serologis tersebut dapat didukung
oleh perhitungan kadareosinofil dalam darah
pasien.

Diagnosis Brugia Timori :


Diagnosis dibuat berdasarkan gejala
klinis dan dibuktikan dengan menemukan
mikrofilaria di dalam darah tepi.
1. Diagnosis parasitologi : sama dengan
pada filariasis bankrofti, kecuali sampel
berasal dari darah saja.
2. Radiodiagnosis umumnya tidak
dilakukan pada filariasis malayi.
3. Diagnosis imunologi belum dapat
dilakukan pada filariasis malayi.

Pengobatan Brugia Malayi &


Timori
Obat-obatan yang digunakan
bermaksud untuk membunuh larva
(mikrofilaria)
yang pada pada
darah pasien.
Pengobatan dengan menggunakan
(albendazole-DEC and albendazoleivermectin
DEC (Diethylcarbomazine) yang
digunakan
untuk
membunuh
cacing
dewasa
dan
larva

Penggunaan albendazole-ivermectin untuk

membunuh
racun
yang
ada
pada
mikrofilaria.
Penggunaan albendazole DEC and
albendazole ivermectin dapat membunuh
99% mikrofilaria selama 1 tahun
pengobatan
Dengan
menjaga kebersihan. Karena
infeksi bakteri kedua yang sering dibarengi
dengan adanya filariasis limfatik.

Epidemiologi
Epidemiologi Brugia Malayi
B. Malayi menginfeksi 13 juta orang di
Asia Selatan dan Asia Tenggara dan
merupakan 10% dari total filariasis
limfatik yang terjadi di seluruh dunia.
Merupakan endemik di 16 negara
seperti India dan Cina. Serta dapat juga
terjadi di Indonesia, Thailand, Malaysia,
Filipina, dan Korea Selatan

Epidemiologi Brugia Timori


Biasanya
terdapat
di
daerah
persawahan, sesuai tempat perindukan
vektornya.
Penyebarannya
hanya terdapat di
Indonesia bagian Timur yaitu NTT dan
timor-timor.
Yang terkena penyakit ini biasanya
nelayan dan petani.
Yang paling sering terkena penyakit ini
adalah dewasa muda.

Perbedaan Brugia Malayi & Timori


Brugia Malayi

Brugia Timori

Pada pewarnaan giemsa, sarung


pada mikrofilaria terlihat
(berwarna pink), mikrofilaria
mempunyai ukuran lebih pendek
220 m

Pada pewarnaan giemsa, sarung


pada mikrofilaria tidak terlihat
(berwarna pink pucat), Mikrofilaria
pada brugia malayi lebih panjang
ukurannya 310 m

Jumlah inti di ekor mikrofilaria


Brugia malayi 2 5 buah

Jumlah inti di ekor mikrofilaria


Brugia timori 5 8 buah

Brugia malayi bersifat periodik


nocturnal dan sub periodik
nocturnal

Brugia Timori bersifat periodik


nocturnal

Vektor penular : Anopheles


Barbirostris, Mansonia spp,
Mansonia Bonneae, Mansonia.
dives

Vektor penular : Anopheles


Barbirostris

Hospes definitif : Manusia, kucing,


kera, dan mamalia

Hospes definitif : Manusia

Distribusi geografis : India dan


Asia Tenggara

Distribusi geografis : Nusa


Tenggara Timur, Timor Leste

Coba Perhatikan !

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai