BAB III
HELMINTOLOGI
Helmin sifatnya tidak sama dengan tropozoit karena helmin multi sellulair,
Cestoda
Trematoda
3 Bagian kepala Tak punya hook dan Punya hook dan Punya sucker, tak
sucker, punya kapsula sucker. punya hook.
buccalis.
4 Saluran Sempurna (mulut, Tak punya. Punya, tapi tak
pencernaan oesophagus, dan sempurna.
seterusnya)
Ada. Tak ada Tak ada
5 Rongga tubuh
Keterangan :
KELAS NEMATODA
- Sptrogyloides stercorales.
Pencernaan.
Ekskresi.
Syaraf (nervorum).
a. Vivivar (beranak) :
Contoh :
Wuchereriar bancrofti.
Tricinella spiralis.
Brugia malayi.
b. Ovivar (bertelur) :
Contoh :
Ascaris Lumbricoiges.
Trichiuris Trichiura.
B. Cara infeksi :
Contoh :
T. trichiura.
A. lumbricoides.
E. Vermicularis.
2. Lewat kulit.
Contoh :
Cacing tambang.
S. stercurales.
B. Malayi.
B. Bancrofti
1. Nematoda usus.
Contoh :
T. Spiralis.
Cacing tambang.
E. Vermicularis.
A. Lumbricoides.
T. Trichiura.
Contoh :
B. Bancrofti.
B. Malayi
B. Timori.
TRICHINELLA SPIRALIS
makan daging babi mentah (tidak di masak atau di masak tetapi tidak
sempurna).
Morfologi :
Mempunyai 2 stadium :
Stadium Dewasa.
Stadium Larva.
Jantan ukuran : 1,4 – 1,6 mm, lebar : 0,04 mm, segera mati setelah
terjadi perkawinan.
Betina ukuran lebih besar 3 – 4 mm, lebar 0,06 mm, bersifat vivivar.
Larva :
diafragma.
sebagian besar menuju ke otot gerak (karena otot gerak lebih banyak
Dewasa :
– 10 tahun.
Habitat :
Pada babi.
Pada tikus.
Pada manusia.
Lingkaran Hidup :
Bila daging babi yang mengandung larva di makan oleh hospes baru,
menghasilkan larva. Larva menembus dinding usus dan ikut aliran darah
Gejala Klinik :
Gejalanya :
dewasa).
Kelainan pada otot berupa mialgia / sakit pada otot (disebabkan oleh
larva).
Diagnosa :
Pengobatan :
Dengan Thiobendazole.
Dengan Costicosteroid.
Pencegahan :
Mengobati babi.
ENTEROBIUS VERMICULARIS
( Cacing Kremi / Spin Worm )
Nematoda ini hampir terdapat di seluruh nagara di dunia, baik yang masih
Disamping itu juga terdapat di usus buntu. Nematoda ini menempel pada
Morfologi :
Stadium dewasa
Stadium larva
Stadium. telur
Keterangan :
A. Stadium dewasa :
a. Jantan :
Jarang di temukan , karena bila telah kawin jantan ini akan mati
b. Betina :
Bersifat ovipar .
B. Stadium telur :
Lingkaran Hidup :
Cacing dewasa setelah kawin, jenis betina keluar menuju daerah sekitar
anus untuk bertelur. Geraknya cacing ini menimbulkan gatal pada hospes
/ anak, sehingga anak tersebut sukar tidur terutama malam hari. Karena
Jenis jantan segera mati dan betina grafit / hamil, lalu bertelur.
Cara penularan :
1. Autoinfection
Gejala :
Pada infeksi yang sangat berat, Nematoda ini pada waktu di sekitar
disebut Salphingitis.
Diagnosa :
usapan anus ).
Pengobatan :
Pencegahan :
TRICIURIS TRICIURA
( Cacing Cambuk / Whip Worm )
tanah.
Morfologi :
Stadium Dewasa
Stadium Larva
Stadium Telur
Keterangan :
A. Stadium dewasa :
Sifatnya ovivar.
B. Stadium Telur :
Telur yang baru saja keluar dari hospes belum bersifat infektif. Baru
larva. Dan telur yang telah mengandung larva ini bersifat infektif.
Lingkaran Hidup :
mukosa. Setelah kawin, yang jantan mati dan betina grafit lalu bertelur.
larva).
Bila telur ini tertelan oleh hospes baru, maka dalam saluran pencernaan
Gejala Klinik :
timbul pendarahan.
Bila infeksi terlalu berat maka akan timbul anemia, sehingga orang
Diagnosa :
Pengobatan :
Dengan Mebendazolie.
Pencegahan :
Mengobati penderita.
ASCARIS LUMBRICOIDES
( Cacing Perut / Cacing Gelang )
( Round Worm )
Tidak menempel pada mukosa usus tetapi terdapat dalam lumen usus dan
Cirinya :
Morfologi A. lumbricoides :
Mempunyai 3 stadium :
Std. Dewasa.
Std. Larva.
Std. Telur.
Keterangan :
A. Stadium dewasa :
Ujung pada bagian anterior lebih kecil dari pada bagian posterior.
a. Jantan :
b. Betina :
200.000 buah.
B. Stadium telur :
Ada 2 macam :
Keterangan :
bergelombang.
Ukuran : 80 x 55 mikron.
Lingkaran Hidup :
Dalam usus halus, setelah terjadi perkawinan yang jantan mati dan betina
grafit lalu bertelur. Telur keluar dari hospes bersama faeces kemudian
dalam telur.
Bila telur yang mengandung larva ini tertelan oleh manusia maka dalam
sluran pencernaan telur tadi akan pecah karena pengaruh enzim - enzim
paru - paru.
Dalam paru - paru ini : larva menembus dinding kapiler darah dan menuju
di yeyenum.
bersifat alergis.
Gejala :
alergis.
Diagnosa :
tidak langsung.
Pengobatan :
Piperasin ( upaxon ).
Titramisol.
Tiobendazole.
Mebendazole.
Pencegahan :
Mengobati penderita.
Penyuluhan kesehatan.
STRONGYLOIDES STERCORALES
( Merupakan Nematoda Kecil )
Morfologi :
Mempunyai 3 stadium :
1. Stadium dewasa :
2. Telur.
3. Stadium larva :
Larva Rhabditiform.
Larva Filariform.
Keterangan :
Bentuk silindris.
partenogenesis.
Pada bentuk ini di temukan jenis jantan dan betina sehingga dapat
C. Stadium telur :
larva Rhabditiform.
grafit.
D. Larva Rhabditiform :
Lingkaran Hidup :
Stadium dewasa yang tinggal dalam mukosa yeyenum bertelur. Telur ini
usus.
lagi ke kulit di sekitar perianal dan ikut sirkulasi darah menuju mukosa
kemudian paru - paru. Dalam paru - paru larva ini keluar dari kapiler
Gejala Klinik :
(dermatitis).
Waktu di paru - paru larva ini menimbulkan kelainan yaitu “radang paru
Panas.
Diagnosa :
Pengobatan :
Dengan Thiobendazole.
Pencegahan :
Sanitasi.
Ancylostoma Duodenale :
Habitat : di Yeyenum.
Morfologi :
Ada 3 stadium :
Std. Dewasa.
Std. Larva :
Larva Rhabditiform.
Larva Filariform
Std. Telur.
Keterangan :
Stadium dewasa :
menghisap darah.
Pada bagian mulut terdapat Capsula Bucalis yang terdiri dari gigi-
pembekuan darah.
melakukan Kopulasi.
Stadium telur
Larva Filariform :
Ukuran :
- Intestinum lurus.
Intestinum.
oeshopagus.
Lingkaran Hidup :
Telur keluar dari hospes belum bersifat infektif. Setelah di tanah lembab
waktu 8 – 10 hari.
Larva Filariform ini kemudian menembus kulit, terutama kulit antara Ibu jari
paru-paru larva ini keluar dari pembuluh darah masuk ke alveoli, terus ke
Gejala Klinik :
sekunder.
Berkunang-kunang.
Anemia ini dapat di perberat dengan adanya makanan kurang gizi terutama
zat besi.
Pengobatan :
Diagnosa :
Pencegahan :
Keterangan :
NECATOR AMERICANUS
a. Stadium dewasa :
b. Stadium larva
melebar.
PARASITOLOGI ( Buku Pegangan Mahasiswa Prodi Kesling Kampus Magetan 2011 )
65
jelas sekali.
Gejala Klinik :
WUCHERERIA BANCROFTI
bagian uguinal
Std dewasa
Std mikrofilaria
Bentuk / morfologi :
A. Stadium dewasa
Betina : 8-10 cm
Berwarna putih
B. Stadium mikrofilaria
Ciri-ciri khusus :
Mempunyai selubung
lebarnya
saat tertentu yaitu pada waktu malam hari, sehingga mikrofilaria tadi
waktu malam hari oleh karena pada waktu siang hari mikrofilaia ini
Lingkaran Hidup :
nyamuk Culex.
mikrofilaria dan bergerak ke limfa dan menuju perifer pada malam hari.
kemudian Std II, kemudian III larva III ini merupakan larva stadium infektif.
Nyamuk yang mengandung larva std. III apabila menggigit hospes baru,
maka larva std . III ini masuk dalam tubuh dan hospes menjadi stadium
Mikrofilaria di dalam tubuh hospes apabila tidak terhisap oleh oleh nyamuk
Gejala - gejala :
Pada stadium awal penderita akan timbul panas karena mikrofilaria yang
kelaminnya
Diagnosa :
Pengobatan :
Dengan Dietilkarbamazin
Pencegahan :
BRUGIA MALAYI
Std dewasa
Std mikrofilaria
Bentuk / morfologi :
Mempunyai selubung
Lingkaran Hidup :
Gejala Klinis :
BRUGIA TIMORI
Std dewasa
Std mikrofilaria
Bentuk / morfologi :
B. timori :
Mempunyai selubung
CESTODA
Tanda-tanda umum :
meter ).
Kepala ( skoleck )
Leher
6. Bersifat Hermaprodit.
a. Strobila IMMATURE.
b. Strobila MATURE.
c. Strobila GRAVID.
Bentuknya bulat.
Bila telur ini menetas maka Oncosfer ini akan berkembang menjadi
TAENIA SAGINATA
Stadium Dewasa
Stadium Telur
Stadium Larva
A. Stadium Dewasa
).
cm.
telur ).
B. Stadium Telur.
Bentuk bulat.
Embryophor)
Ukuran 31 – 43 mikron.
Warna coklat.
C. Stadium Larva.
Lingkaran Hidup :
Di luar tubuh hospes dindingnya akan pecah dan telurnya keluar. Telur
termakan oleh sapi. Dalam saluran pencernakan sapi dinding telur pecah
Gejala :
Gejala-gejalanya :
Malnutrisi.
Diagnosis :
Pengobatan :
Atebrin ( Mepacrin ).
Gomeksan.
Pencegahan :
TAENIA SOLIUM
bentuknya kalau dilihat dari atas seperti matahari yang dalam bahasa latin
disebut Solium.
Habitat : Yeyenum.
Stadium Dewasa
Stadium Telur
Stadium Larva
A. Stadium dewasa
Ukuran, panjang 2 – 3 m.
Mempunyai 4 sucker.
rangkaian.
B. Stadium telur.
Bentuk bulat.
C. Stadium larva.
pada daging.
Cysticercus Selullosa.
Lingkaran Hidup :
Di luar manusia proligtid pecah dan keluarlah telur. Telur di makan oleh
Daging babi berlarva ini bila termakan oleh manusia, maka di dalam
penyakit Cysticercosis.
Gejala - gejala :
lokalisasinya.
misal :
Diagnosis :
larvanya.
Pengobatan :
Gameksan.
Pencegahan :
No T. Saginata T. Solium
1 Panjang : 10 – 25 m 2 –3 m.
2 Scoleck : besar tanpa Kecil berkait.
rostelum dan kait.
3 Proglotid : - 1000 – 2000. - 800 – 900 progloid.
- Dikeluarkan dalam - Dikeluarkan dalam bentuk
bentuk single rangkaian.
(satu-satu)
4 Uterus : mempunyai Percabangan 5 – 10 pada
cabang lateral 15 tiap-tiap sisi.
– 30 pada tiap-
5 tiap sisi. Di sebut Cysticercus sellulosa.
Larva : di sebut
6 Cysticercus
bovis. Babi
7 Hospes Taeniasis dan Cysticercosis.
Perantara : sapi.
Menyebabkan : Taeniasis
TREMATODA
Ciri-Ciri Khusus :
Tidak bersegmen
Bersifat Hermaprodit
Bersifat ovivapar
Fasciola buski
darah
Scistosoma mansoni
Bentuknya silindris
Ada 2 golongan :
Scistosoma. naemotobium
Scistosoma mansoni
FASCIOLA BUSKI
terutama di Kalimantan )
Bentuk / morfologi :
A. Stadium dewasa :
- lebar 8 – 20 cm
- tebal 3 mm
mukosa usus
B. Stadium telur :
Bentuk oval
Lingkaran Hidup :
air ini tertelan oleh hospes baru, maka Metaserkaria di dalam usus
Gejala Klinik :
Diagnosis :
Pengobatan :
Dengan Emetin
Dengan Bithional
Pencegahan :
(sejenis obat)
SCISTOSOMA JAVANICUM
Habitat :
“nglemprek” )
2. Vena Porta
3. Vena Rectalis
Bentuk / morfologis :
A. Stadium dewasa :
1. Jantan
Bentuk silindris
2. Betina :
Bentuk silindris
tuberculair).
Schistosoma
B. Stadium telur :
Bentuk oval.
Schistosoma mansonia
Lingkaran Hidup :
Serkaria keluar dari keong dan bila jatuh ke air akan tetap hidup, tetapi
Serkaria dari air dengan cara menembus kulit hospes baru (terutama kaki)
Keterangan :
Gejala Klinik :
1. Stadium serkaria
skunder).
2. Stadium dewasa :
buncit ).
menjadi malnutrisi.
Diagnosa :
Pengobatan :
Pencegahan :
Mengobati penderita .