Anda di halaman 1dari 50

KETERANGAN GAMBAR :

Cacing Necator Merupakan bentuk cacing


americanus

dewasa betina (bagian
atas) dan jantan (bawah)
 Bentuk tubuh selindris
kecil
 Jantan panjangnya 5-9
mm, betina 9-11 mm
 Cacing jantan dan betina
lengkung kepala
berlawanan dengan
lengkung tubuh sehingga
menyerupai huruf S
 Pada jantan ekor tumpul
dan terdapat bursa
kopulatriks
 Betina mempunyai ekor
runcing
Mulut Necator
americanus
Larva Rabditiform Necator
americanus
KETERANGAN GAMBAR :
Larva filariform
Merupakan larva filariform
Necator americanus

cacing tambang
 Stadium infektif
 Ukuran 500 mikron
 Rongga mulut tertutup
dan esofagus terletak ¼
panjang tubuh bagian
anterior
 Dapat tahan di dalam
tanah 7-8 minggu
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Ancylostoma
Merupakan bentuk cacing
duodenale Dewasa

dewasa jantan dan betina
 Bentuk tubuh silindris
kecil
 Tubuh berbentuk huruf C
atau seperti koma
 Pada jantan panjang 8-11
mm, betina panjang 10-
13 mm
 Lengkung kepala searah
dengan lengkung tubuh
 Jantan ekornya dilengkapi
dengan bursa kopulatrik
(alat perkawinan) dan
betina ekornya meruncing
Mulut Ancylostoma
duodenale
KETERANGAN GAMBAR :

Telur Cacing  Merupakan bentuk telur

tambang dari spesies Ancylostoma


duodenale dan Necator
americanus
 Ukuran 60 X 40 µ
 Bentuk lonjong, kedua
ujungnya membulat
(tumpul)
 Dinding tipis dan jernih,
terdiri dari 1 lapis
 Isi telur antara 4 – 8 sel
atau kadang berupa
embrio
 Embrio yang keluar dari
telur disebut larva
rabditiform yang
selanjutnya berkembang
menjadi larva filariform
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Cacing  Merupakan telur dari

Tambang Necator americanus /


Ancylostoma duodenale
 Telur berisi embrio
 Ukuran 60 x 40 mikron
 Bentuk lonjong, kedua
ujungnya membulat
(tumpul)
 Dinding telur tipis
 Embrio yang keluar dari
telur disebut Rhabditiform
yang selanjutnya
berkembang menjadi
filariform
Mulut Ancylostoma
braziliense
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Ascaris Bentuk Ascaris
lumbricoides

lumbricoides betina
 Bentuk tubuh bulat
memanjang (silindris)
 Panjang 20-35 cm,
diameter 3-6 mm, ekor
lurus dan runcing
 Mempunyai cincin
kopulasi terletak 1/3
bagian anterior panjang
badan
 Bagian kepala
mempunyai 3 bibir
(triple)
Cacing Ascaris KETERANGAN GAMBAR :

lumbricoides  Merupakan bentuk cacing


dewasa jantan dan betina
Dewasa  Bentuk tubuh bulat
panjang (silindris)
 Ukuran jantan 10-30 cm
diameter 2-4 mm ekor
melingkar kearah ventral
berupa papila yang
mempunyai 2 spikulum
berukuran sangat kecil
 Ukuran betina 20-35 cm,
diameter 3-6 mm, ekor
lurus dan runcing,
mempunyai cincin
kopulasi terletak 1/3
anterior panjang badan
 Bagian kepala mempunyai
3 bibir (triple)
KETERANGAN GAMBAR :
Mulut Cacing A. Merupakan bagian kepala
lumbricoides

Ascaris lumbricoides
dewasa
 Terletak pada ujung
anterior dan berbentuk
lonjong berjumlah 3 buah
bibir
 Terdapat boccoal cavity
diantara ketiga bibir
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Ascaris
Ukuran 60 x 45 u
lumbricoides Dibuahi

 Bentuk lonjong (ovoid)


 Warna kuning kecoklatan
 Dinding tebal, dua lapis :
lapisan luar disebut
albuminoid dan lapisan
dalam bersifat
inpermiabel dan irreguler
 Isi telur berupa embrio
yang belum membelah
Telur Ascaris KETERANGAN GAMBAR :

lumbricoides Tidak  Ukuran 90 x 40 mikron


Bentuk lonjong (ovoid),
Dibuahi

lebih panjang
 Dinding biasanya labih
tipis (lapisan albuminoid)
 Isi telur berupa granula
yang bersifat refraktil
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Oxyuris
Bentuk tubuh seperti
vermicularis Jantan

tanda tanya
 Panjang 2-5 mm
 Ujung posterior dan
anterior lancip dan ujung
posterior melingkar ke
ventral, dilengkapi
dengan papila dan
spikulum
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Oxyuris
Bentuk tubuh seperti keris
vermicularis Betina

 Panjang 8-13 mm
 Bagian kepala mempunyai
alae
 Ekor runcing seperti
jarum
 Vulva terletak pada
bagian 1/3 anterior tubuh
KETERANGAN GAMBAR :

Telur Enterobius Ukuran 55 X 25 µ


vermicularis

 Bentuk lonjong,
asimetrik satu sisi
dindingnya mendatar
 Dinding jernih (sedikit
labih tebal dari dinding
telur cacing tambang)
 Isi telur berupa larva
atau embrio dalam
stadium lanjut
 Telur cacing ini paling
banyak ditemukan
didaerah perianal pada
manusia
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Trichuris
 Merupakan bentuk
trichiura Dewasa 
dewasa jantan dan betina
Bagian anterior (kepala)
halus seperti cambuk
yang panjangnya 3/5 dari
seluruh panjang badan
 Pada jantan bagian
posterior (ekor) gemuk
dan melingkar kearah
ventral dan mempunyai
spikulum yang
terbungkus oleh sarung
 Pada betina bagian
posterior gemuk dan
tidak melingkar dan
ukurannya lebih besar
dari pada jantan
Telur Trichuris KETERANGAN GAMBAR :

trichiura
 Ukuran 50 x 22 µ
 Bentuk seperti
tempayan, pada kedua
ujungnya tertutup oleh
tonjolan yang transparan
karena mengandung
bahan mukoid
 Warna kulit bagian luar
kuning tangguli
 Isi telur berupa sel telur
(atau kadang berisi
larva)
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Schistosoma
Bentuk cacing dewasa
mansoni

seperti S. haematobium,
tetapi ukurannya lebih
kacil
 Ukuran cacing betina
panjang 1,7-7,2 mm, dan
jantan panjangnya 6,4-12
mm
 Pada betina kelenjar
vitelaria meluas ke pinggir
pertengahan tubuh,
ovarium di anterior
pertengahan tubuh,
uterus pendek berisi 1-4
butir telur
 Pada jantan bagian
ventralnya terdapat
ginaekoforalis, testis 6-9
buah dan kulit terdiri dari
duri-duri kasar
KETERANGAN GAMBAR :

Telur Schistosoma  Telur berbentuk lonjong

mansoni berwarna kekuning-


kuningan dinding hialin
 Ukuran 114-175 x 45-
64 mikron
 Pada satu sisi dekat
ujung terdapat duri
agak panjang
 Isi telur berupa
mirasidium selanjutnya
berkembang menjadi
serkaria
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Schistosoma
haematobium Dewasa 


Ukuran 10-20 mm
Tubuh memiliki tonjolan
duri-duri halus
 Memiliki batil isap kecil
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Schistosoma Bentuk lonjong, berwarna
haematobium

kuning kecoklatan
 Ukuran 112-170 x 40-70
mikron
 Dinding tampak hialin
pada salah satu ujungnya
terdapat duri terminal
yang panjang dan lancip
 Isi telur berupa
mirasidium
 Telur keluar bersam tinja
atau urin
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Schistosoma
Cacing dewasa kulit
japonicum Dewasa

tubuhnya halus, tidak
mempunyai tuberkel dan
bersifat gonokoristik
 Cacing betina berukuran
26 x 0,3 mm, langsing
dan memanjang, ovarium
di posterior, uterus
memanjang dan berisi 50-
100 telur
 Cacing jantan gemuk
seperti daun melipat,
berukuran 12-20 x 0,50-
0,55 mm
 Kulit ditutupi duri-duri
halus dan lancip, memiliki
batil isap kepala dan
perut
 Testesnya berjumlah 6-9
buah
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Schistosoma Telur berbentuk bulat
japonicum

agak lonjong, berwarna
kuning, dinding tampak
hialin
 Ukuran 70-100 x 50-65
mikron
 Pada sisi dekat kutup
terdapat duri menyerupai
kait
 Isi telur berupa
mirasidium
Serkaria Schistosoma
japonicum
KETERANGAN GAMBAR :
Mikrofilaria
Panjang tubuh
Wuchereria bancrofti

250 – 300 µ
 Ukuran ruang kepala,
panjang sama dengan
lebar
 Ujung ekor tidak terdapat
inti
 Di dalam tubuh terdapat
susunan inti yang teratur
(reguler)
 Lekuk badan halus
 Sarung bagian anterior
dan posterior tidak
berwarna (pucat)
KETERANGAN GAMBAR :
Mikrofilaria
Panjang tubuh
Brugia malayi

200 – 260 µ
 Ukuran ruang kepala,
panjang 2x lebar
 Pada ujung ekor terdapat
dua inti tambahan
 Di dalam tubuh terdapat
susunan inti yang tidak
teratur
 Lekuk tubuh kaku
 Sarung bagian anterior
dan posterior berwarna
merah jambu (terwarnai
oleh Giemsa)
Larva Stadium 1 WB
Larva Stadium II WB
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Strongyloides
Merupakan cacing dewasa
stercoralis

betina
 Bentuk cacing halus tidak
berwarna
 Ukuran kira-kira 50-75
mikron
 Hospos utama cacing ini
adalah manusia dan tidak
mempunyai hospes
perantara
 Hidup pada membran
mukosa usus halus
terutama doudenum dan
jejunum
KETERANGAN GAMBAR :
Larva rabditiform Ukuran 225 x 16 mikron
S. Stercoralis

 Hidup dalam rongga usus


dan keluar bersama-sama
dengan tinja
 Setelah 2-3 hari di tanah
akan berubah menjadi
larva filariform
KETERANGAN GAMBAR :
Larva filariform Bentuk ramping dan
S.Stercoralis

ukurannya 630 x 16
mikron
 Hidup di tanah dan dapat
menembus kulit manusia
 Merupakan bentuk infektif
Strobila KETERANGAN GAMBAR :

Diphyllobothrium  Cacing dewasa berwarna


kuning keabu-abuan
latum  Panjang antara 3-10 m
 Jumlah proglotid antara
3.000-4.000 buah
 Setiap proglotid memiliki
alat kelamin jantan dan
betina (hermafrodit)
 Proglotid dewasa ukuran
lebarnya lebih besar dari
pada panjangnya dan
penuh alat reproduksi
 Testes berjumlah banyak
 Ovarium terletak 1/3
posteroir proglotid,
berada dibagian ventral, 2
lobus dan letaknya
simetris
Proglotid (Gravid) D.
latum
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Diphyllobotrium
 Telur berbentuk lonjong
latum  Ukuran 55-76 x 41-56
mikron
 Dinding tipis satu lapis
 Operkulum tidak tampak
nyata pada salah satu
ujungnya
 Pada ujung lainnya terjadi
penebalan seperti
benjolan kecil
 Telur berkembang
membentuk embrio
heksakan di dalam air
selama 9-12 hari
Skoleks Taenia saginata
Proglotid Gravid T.
saginata
Skoleks Taenia solium
Proglotid Gravid T. solium
KETERANGAN GAMBAR :

Telur Taenia sp  Merupakan bentuk telur


dari spesies Taenia
solium dan Taenia
saginata
 Ukuran 35 – 40 µ
 Bentuk telur bulat
 Dinding tabal dengan
struktur radier
 Warna kuning
kacoklatan
 Isi telur barupa embrio
heksakan atau onkosper
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Dewasa Bentuk seperti benang,
Hymenolepis nana

panjangnya 24-40 mm
dan lebarnya 0,1-0,5 mm
 Jumlah proglotid kurang
lebih 200 buah
 Skolek kecil berbentuk
bulat (sferik) dengan 4
buah batil isap berbentuk
seperti mangkuk dan kat-
kaitnya tersusun seperti
cincin tunggal (satu baris)
Skoleks Hymenolepis
nana
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Hymenolepis Telur berbentuk bulat
diminuta

(Sferik)
 Ukuran kurang lebih 56-
58 mikron
 Dinding luar tebal,
dinding dalam trasparan
dan pada kadua kutupnya
menebal
 Dindidng dalam
mengelilingi embrio
heksakan (onkosfer) yang
mempunyai 6 kait angka
Skoleks Hymenolepis
diminuta
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Fasciola Bentuk pipih seperti
hepatica Dewasa

daun, sebagian besar
kutikel tertutup spina
halus
 Ukuran 30 x 13 mm
 Bagian kepala seperti
kerucut (cephalic cone)
dengan bahu yang khas
 Batil isap kepala
ukurannya hampir sama
dengan batil isap perut
 Sekum bercabang dua
membentuk huruf Y
terbalik
 Ovarium bercabang-
cabang seperti kipas
 Uterus pendek seperti
roset, berkelok-kelok
Serkaria Fasciola sp.
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Fasciola Bentuk pipih seperti daun,
hepatica Dewasa

sebagian besar kutikel
tertutup spina halus
 Ukuran 30 x 13 mm
 Bagian kepala seperti
kerucut (cephalic cone)
dengan bahu yang khas
 Batil isap kepala
ukurannya hampir sama
dengan batil isap perut
 Sekum bercabang dua
membentuk huruf Y
terbalik
 Ovarium bercabang-
cabang seperti kipas
 Uterus pendek seperti
roset, berkelok-kelok
KETERANGAN GAMBAR :
Cacing Fasciolopsis Cacing dewasa berukuran
buski Dewasa

2,0-7,5 x 0,8-2,0 cm,
berwarna seperti daging,
tebal dan berotot
 Bentuk bulat panjang
seperti daun
 Integumen diliputi oleh
duri-duri kecil, tidak
mempunyai konis
(cepholiccone)
 Batil isap kepala besarnya
¼ batil isap perut dan
letaknya berdekatan
KETERANGAN GAMBAR :
Telur Fasciolopsis  Ukuran 130-140 x 80-85

buski 
mikron
Berwarna kekuning-
kuningan
 Berbentuk elips, dinding
tipis dan jernih
 Operkulum kecil dan
terletak disalah satu
ujung
 Pada saat ditemukan di
dalam tinja telur berisi
morula (belum
berkembang)
 Telur cacing ini sulit
dibedakan dengan telur F.
hepatica

Anda mungkin juga menyukai