Anda di halaman 1dari 20

Hymenolepis sp

Ardina Nugrahani
Hymenolepis diminuta
• Telur Hymenolepis diminuta
Ciri-ciri telur Hymenolepis diminuta : Telur
berukuran 70 – 87 μm x 50 – 60 μm,Dinding luar
(outer layer) tebal , Dinding dalam (inner layer)
terdapat / tanpa filamen penebalan (polar)
Taksonomi
• Kingdom : Animalia
• Filum : Platyhelminthes
• Kelas : Cestoda
• Ordo : Cyclophyllidea
• Famili : Hymenolepididae
• Genus : Hymenolepis
• Spesies : Hymenolepis diminuta
Pengertian
• Hymenolepis diminuta merupakan parasit yang termasuk dalam
kelas cestoda yang hidup dalam usus tikus dan manusia,
• Cacing ini dapat menyebabkan penyakit Hymenolepiasis
diminuta.
• Hospes definitif cacing ini adalah tikus dan manusia, sedangkan
hospes intermediernya adalah golongan pinjal (Xenopsylla
cheopis, Pulex irritans), golongan kumbang (Tenebrio sp.),
golongan diplopoda (Fontaria virginensis, Julus sp.), serta
golongan kecoa (Periplaneta sp., Blatta sp., Blatella sp.).
• Nama lain Hymenolepis diminuta adalah cacing pita tikus, the rat
tape worm, dan Taenia diminuta.
Siklus hidup
Keterangan:
• Telur H. diminuta keluar bersama tinja → tertelan
oleh hospes intermedier → onkosfer menetas
dan menembus dinding usus hospes intermedier
kemudian berkembang menjadi larva cysticercoid
→ infeksi H. diminuta diperoleh hospes definitif
setelah menelan yang membawa larva
cysticercoid → larva cysticercoid menempel pada
mukosa usus halus → menjadi cacing dewasa
dalam waktu 20 hari.
Morfologi cacing dewasa:
Ciri-ciri cacing dewasa Hymenolepis diminuta :
• Cacing dewasa mempunyai ukuran panjang 300 –
600 mm, lebar 3 – 5 mm dengan 800 – 1000
proglotid/segmen
• Scolex tanpa rostelum dan kait-kait, mempunyai 4
batil isap
• Proglotid mature berbentuk seperti trapesium,
mempunyai ovarium multilobus, porus genitalis
disebelah lateral dari tiap segmen dan unilateral
Gejala klinis Hymenolepiasis diminuta
• Infeksi parasit Hymenolepis nana dan
Hymenolepis diminuta paling sering tanpa gejala.
• Iritasi kronis pada mukosa usus dapat
mengakibatkan terjadinya lesi.
• Akibat dari absorbsi sisa metabolisme parasit
akan mengakibatkan keracunan dengan gejala-
gejala seperti diare, enteritis, kataralis, dan alergi.
• Infeksi berat dapat menyebabkan lemas, sakit
kepala, anoreksia, sakit perut, dan diare.
Diagnosis:
• Diagnosis ditegakkan dengan menemukan
telur pada sampel feses.
• Teknik konsentrasi dan pemeriksaan berulang
dapat meningkatkan kemungkinan
mendeteksi adanya infeksi ringan.
Pencegahan:
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum makan
• Cuci, kupas atau masak sayuran dan buah-
buahan sebelum dimakan
Hymenolepis nana
Taksonomi :
• Kingdom : Animalia
• Filum : Platyhelminthes
• Kelas : Cestoda
• Ordo : Cyclophyllidea
• Famili : Hymenolepididae
• Genus : Hymenolepis
• Spesies : Hymenolepis nana
Pengertian:
• Hymenolepis nana merupakan parasit yang termasuk
dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia
dan dapat menyebabkan penyakit Hymenolepiasis
nana atau dwarf tape worm infection.
• Cacing ini tidak memiliki hospes intermedier sehingga
disebut dengan non obligatory intermedier, sedangkan
hospes definitifnya adalah manusia.
• Hymenolepis nana menginfeksi anak kecil terutama
pada tingkat higienis yang rendah.
Siklus hidup:
Keterangan:
• Telur parasit yang berembrio keluar bersama tinja → telur tertelan
oleh serangga → berkembang menjadi cysticercoid → manusia dan
hewan pengerat terinfeksi ketika telur berembrio atau cysticercoid
tertelan → telur melepaskan oncospheres (larva hexacanth) →
menembus vili usus dan berkembang menjadi cysticercoid → masuk ke
lumen → melekatkan diri pada mukosa dan berkembang menjadi
cacing dewasa dalam waktu 10 – 12 hari → cacing dewasa berada pada
bagian ileum dari usus halus → telur keluar bersama tinja ketika keluar
dari proglotid gravid atau ketika proglotid gravid hancur dalam usus
halus → autoinfeksi internal dapat terjadi ketika telur melepaskan
embrio hexacanth yang menembus vili usus kemudian melanjutkan
siklus infektif tanpa melalui lingkungan eksternal → cacing dewasa
dapat berumur 4 – 6 minggu tetapi autoinfeksi internal memungkinkan
infeksi bertahan selama bertahun-tahun.
Morfologi Hymenolepis nana
• Cacing dewasa mempunyai panjang 25 – 40 mm, lebar
± 1 mm, terdiri atas ± 200 proglotid
• Pada scolex terdapat rostelum yang bersifat refraktil
(dapat ditarik/ditonjolkan) dan mempunyai 20 – 30
kait-kait, serta mempunyai 4 batil isap
• Porus genitalis terletak unilateral dan pada tepi
anterior dari tiap-tiap segmen
• Proglotid mature berbentuk seperti trapesium,
terdapat 3 testis dan 1 ovarium yang bilobus
• Proglotid gravid terdapat 80 – 100 telur tiap segmen
Telur Hymenolepis nana
Ciri-ciri telur
• Berbentuk oval atau globuler
• Ukuran 30 – 50 μm
• Dinding 2 lapis : outer layer (lapisan luar) lebih
tipis, dan inner layer (lapisan dalam) terdapat
penebalan pada kedua ujungnya, masing-
masing mempunyai 4 – 8 filamen
• Di dalam telur terdapat hexacanth embrio
Gejala klinis:
• Infeksi parasit Hymenolepis nana dan
Hymenolepis diminuta paling sering tanpa gejala.
• Iritasi kronis pada mukosa usus dapat
mengakibatkan terjadinya lesi.
• Akibat dari absorbsi sisa metabolisme parasit
akan mengakibatkan keracunan dengan gejala-
gejala seperti diare, enteritis, kataralis, dan alergi.
• Infeksi berat dapat menyebabkan lemas, sakit
kepala, anoreksia, sakit perut, dan diare.
Diagnosis:
• Diagnosis ditegakkan dengan menemukan
telur pada sampel feses.
• Teknik konsentrasi dan pemeriksaan berulang
dapat meningkatkan kemungkinan
mendeteksi adanya infeksi ringan.
Pencegahan:
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum makan
• Cuci, kupas atau masak sayuran dan buah-
buahan sebelum dimakan
• Mengajarkan pada anak-anak jangan bermain
ditanah terutama tanah yang kemungkinan
terdapat kotoran manusia

Anda mungkin juga menyukai