MIKROBIOLOGI PERTANIAN
ACARA VII
MORFOLOGI KOLONI DAN SEL MIKROBA ISOLAT DARI
RHIZOSFER
Oleh:
Imam Rajuna
A1D022027
Rombongan 1
A. Latar Belakang
1
adalah tahap penting untuk mempelajari dan memahami suatu jenis bakteri serta
untuk mengidentifikasi bakteri yang ditumbuhkan.
B. Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bakteri
3
membran sel, peptidoglikan atau membran lipid luar yang hanya ditemukan pada
bakteri gram negatif. Sementara itu, struktur eksternal sel bakteri terdiri dari
flagela, fimbriae atau pili, dan glycocalyx atau kapsul.
4
dari membran luar dan peptidoglikan yang tipis. Membran luar tersusun dari
lipopolisakarida, lipoprotein, serta fosfolipid (Oktavia & Pujiyanto, 2018).
Bakteri gram positif dan gram negatif adalah dua jenis bakteri yang dapat
dibedakan melalui pewarnaan gram. Bakteri gram positif tetap berwarna ungu
setelah ditetesi reagen kristal violet, sedangkan bakteri gram negatif berwarna
merah karena efek pencucian dengan alkohol 95%, yang mampu meningkatkan
porositas dinding sel dengan melarutkan lipid bagian luar sehingga dinding sel
lebih mudah dikeluarkan dari lapisan peptidoglikan yang tidak terkait atau tertaut
dengan kuat (Bambang et al., 2014).
5
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara enam adalah isolat bakteri
Pseudomonas sp. dan Bacillus sp., akuades, ethanol 96%, alkohol 70%, crystal
violet, logos’s iodine, serta safranin. Sementara itu, alat yang digunakan meliputi
botol semprot, gelas objek, tisu, tabung reaksi, bunsen, jarum ose, pipet tetes,
mikroskop, media NA, Media PDA, dan sprayer.
B. Prosedur Kerja
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
7
4. Gelas objek disterilkan dengan menggunakan
alkohol 70%, kemudian dikeringkan dengan
tisu. Jarum ose kemudian dimasukkan ke
dalam larutan alkohol.
8
9. Gelas objek dicuci dengan akuades yang
mengalir, kemudian bagian pinggir preparat
dibersihkan dengan tisu.
9
13. Gelas objek dikeringkan dengan angin,
kemudian diberi label dan diamati dengan
menggunakan mikroskop.
Gram Positif
1. Bahan dan alat disiapkan. Bahan yang
digunakan meliputi akuades, alkohol 70%,
Bacillus sp, crystal violet, iodine, ethanol, dan
safranin. Sementara itu, alat yang digunakan
meliputi botol semprot, bunsen, jarum ose,
mikroskop, pipet tetes, sprayer, gelas objek,
tisu, dan tabung reaksi.
2. Tangan disterilkan terlebih dahulu dengan
alkohol 70% untuk menghindari kontaminasi.
10
3. Botol semprot berisi akuades diteteskan
sebanyak satu tetes pada bagian tengah gelas
objek yang telah dikeringkan.
11
8. Logos’s iodine diambil dengan menggunakan
pipet tetes sebanyak 1 tetes di atas gelas
objek, kemudian didiamkan selama 1 menit.
12
13. Gelas objek dikeringkan dengan angin,
kemudian diberi label bakteri gram positif dan
diamati dengan menggunakan mikroskop.
13
2. Streak NA 10-9
- Ukuran: titik
- Pigmentasi: putih kuning
- Karakteristik optik: transculent
- Bentuk: circular
- Elevasi: flat
- Permukaan: halus
- Margin: entore
3. Pour NA 10-8
- Ukuran: titik
- Pigmentasi: putih kuning
- Karakteristik optik: transculent
- Bentuk: circular
- Elevasi: flat
- Permukaan: halus
- Margin: entore
4. Pour NA 10-9
- Ukuran: moderate
- Pigmentasi: putih
- Karakteristik optik: transculent
- Bentuk: circular
- Elevasi: raised
- Permukaan: halus
- Margin: felamentose
14
5. Spread NA 10-8
- Ukuran: titik
- Pigmentasi: kuning
- Karakteristik optik: transculent
- Bentuk: circular
- Elevasi: flat
- Permukaan: halus
- Margin: entore
6. Spread NA 10-9
- Ukuran: titik
- Pigmentasi: putih
- Karakteristik optik: transculent
- Bentuk: circular
- Elevasi: flat
- Permukaan: halus
- Margin: entore
15
8. Streak PDA kuadran
- Ukuran: moderate
- Pigmentasi: ungu
- Karakteristik optik: opaque
- Bentuk: circular
- Elevasi: raised
- Permukaan: kasar
- Margin: felamentose
16
11. Pour PDA 10-3
- Ukuran: moderate
- Pigmentasi: kuning
- Karakteristik optik: opaque
- Bentuk: circular
- Elevasi: raised
- Permukaan: kasar
- Margin: felamentose
B. Pembahasan
17
morfologi seluler. Morfologi koloni meliputi ukuran, pigmentasi, karakteristik
optik, bentuk, elevasi, permukaan, dan margin. Sementara itu, morfologi seluler
terdiri dari bentuk bulat atau kokus, bentuk batang atau basil, dan bentuk spiral
atau spirilium. Karakteristik koloni bakteri dapat digunakan untuk
mengidentifikasi spesies bakteri tertentu, seperti koloni bakteri Staphylococcus
aureus yang umumnya berbentuk bulat, berwarna kuning, dan memiliki tepi
bergerigi.
Pewarnaan bakteri dilakukan untuk membedakan dua jenis bakteri
berdasarkan komposisi penyusun dinding selnya, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif. Tujuan pewarnaan gram adalah untuk memudahkan
pengamatan bakteri secara mikroskopis, memperjelas ukuran dan bentuk sel
bakteri, melihat struktur sel bakteri bagian dalam, serta menghasilkan sifat fisik
dan kimia khas bakteri dengan zat warna. Bakteri gram positif akan berwarna
ungu karena dapat mempertahankan zat pewarna kristal violet, sedangkan bakteri
gram negatif akan berwarna merah karena pemberian zat safranin setelah
kehilangan zat pewarna kristal violet akibat pencucian oleh alkohol (Bulele et al.,
2019).
Putri (2021) menyatakan bahwa karakteristik yang membedakan bakteri
gram negatif dengan bakteri gram positif adalah komponen penyusun dinding
selnya. Bakteri gram positif dinding selnya memiliki beberapa lapisan
peptidoglikan yang terakumulasi sehingga membentuk struktur dinding sel yang
tebal dan kaku. Pada bakteri gram positif, terdapat sekitar 40 lapisan
peptidoglikan atau dikenal sebagai lapisan Mukopeptida yang merupakan 50%
dari bahan penyusun dinding sel. Sementara itu, bakteri gram negatif hanya
memiliki satu atau dua lapisan peptidoglikan yang merupakan 5-10% dari
bahan penyusun dinding sel. Pernyataan ini sesuai dengan Jiwintarum et al.
(2016), yang menyatakan bahwa dinding sel bakteri gram positif tersusun dari
banyak lapisan peptidoglikan dan asam teikoat yang mengandung alkohol serta
fosfat. Sementara itu, bakteri gram negatif mengandung membran luar berupa
lipopolisakarida dan beberapa lapis peptidoglikan yang tertaut pada lipoprotein
membran luar.
18
Secara garis besar, pewarnaan bakteri gram positif dan bakteri gram neatif
memiliki prosedur kerja yang sama. Yang membedakan dalam pewarnaan bakteri
adalah jenis bakteri yang digunakan. Pewarnaan bakteri gram negatif
menggunakan bakteri Pseudomonas sp, sedangkan pewarnaan bakteri gram positif
menggunakan bakteri Bacillus sp. Tindakan pewarnaan gram pada praktikum ini
dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan yang
digunakan meliputi isolat bakteri Pseudomonas sp. dan Bacillus sp., akuades,
ethanol 96%, alkohol 70%, crystal violet, lugol, serta safranin. Sementara itu, alat
yang digunakan meliputi botol semprot, gelas objek, tisu, tabung reaksi, bunsen,
jarum ose, pipet tetes, mikroskop, media NA, Media PDA, dan sprayer. Tangan
disterilkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% untuk menghindari kontaminasi.
Botol semprot berisi akuades kemudian diteteskan sebanyak satu tetes pada
bagian tengah gelas objek yang telah dikeringkan. Setelah itu, gelas objek
disterilkan dengan menggunakan alkohol 70%, kemudian dikeringkan dengan
tisu. Jarum ose kemudian dimasukkan ke dalam larutan alkohol. Jarum ose
selanjutnya disterilkan di atas api bunsen dan didinginkan selama beberapa detik.
Setelah itu, tabung reaksi disterilkan dengan mendekatkan mulut tabung,
kemudian dipanaskan selama beberapa detik.
Bakteri Pseudomonas untuk pewarnaan bakteri gram negatif dan bakteri
Bacillus untuk pewarnaan bakteri gram positif kemudian diambil dengan
menggunakan jarum ose. Setelah itu, kedua jenis bakteri diletakkan di atas gelas
objek dan dipanaskan di atas api bunsen. Crystal violet kemudian diambil dengan
menggunakan pipet. Crystal violet diteteskan sebanyak 1 tetes di atas gelas objek,
kemudian didiamkan selama 1 menit. Gelas objek kemudian dicuci dengan
akuades yang mengalir. Setelah itu, bagian pinggir preparat dibersihkan dengan
tisu. Logos’s iodine diambil dengan menggunakan pipet tetes sebanyak 1 tetes
pada gelas objek, kemudian didiamkan selama 1 menit. Gelas objek dicuci dengan
akuades yang mengalir, kemudian bagian pinggir preparat dibersihkan dengan
tisu. Ethanol 96% diambil dengan menggunakan pipet tetes sampai ethanol yang
jatuh berwarna jernih, kemudian gelas objek dicuci dengan akuades yang mengalir
dan bagian pinggir preparat atau gelas objek dibersihkan dengan tisu. Safranin
19
diambil dengan menggunakan pipet tetes sebanyak 1 tetes, kemudian didiamkan
selama 45 detik. Gelas objek dicuci dengan akuades yang mengalir, kemudian
bagian pinggir gelas objek dibersihkan dengan tisu. Gelas objek dikeringkan
dengan angin, kemudian diberi label dan diamati dengan menggunakan
mikroskop.
Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan mikroskop, bakteri
Pseudomonas termasuk ke dalam jenis bakteri gram negatif karena berwarna
merah. Hal tersebut sesuai dengan Rahmadian et al. (2018) yang menyatakan
bahwa Pseudomonas sp. adalah bakteri gram negatif yang memperlihatkan warna
merah muda saat dilakukan pewarnaan gram dengan sel berbentuk batang atau
basil dan bulat atau kokus. Sementara itu, bakteri Bacillus termasuk ke dalam
jenis bakteri gram positif karena berwarna ungu. Hal tersebut sesuai dengan
Purwaningsih & Wulandari (2021) yang menyatakan bahwa bakteri Bacillus sp.
memiliki sifat gram positif karena sel bakteri berwarna ungu setelah dilakukan
pewarnaan gram dan sel Bacillus berbentuk batang atau basil dengan koloni
seperti rantai.
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi koloni bakteri yang dibiakkan
pada media PDA, koloni bakteri didapati memiliki bentuk circular dan ukuran
moderate pada metode streak, spread, dan pour. Pada metode streak PDA
kuadran dan sinambung, serta spread PDA 10-4 koloni bakteri berwarna ungu.
Sementara itu, pada spread PDA 10-3 dan pour PDA 10-3 koloni bakteri berwarna
kuning. Koloni bakteri pada media PDA dengan metode streak, spread, dan pour
memiliki permukaan yang kasar, dengan margin felamentose dan elevasi berupa
raised, serta karakteristik optik berupa opaque.
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi koloni bakteri yang dibiakkan
pada media NA, koloni bakteri didapati memiliki bentuk circular dan ukuran titik
pada metode streak, spread, dan pour. Namun, pada pour NA 10-9 koloni bakteri
memiliki ukuran moderate. Koloni bakteri pada media NA dengan metode streak,
spread, dan pour memiliki permukaan yang halus, dengan margin entore dan
elevasi berupa flat, serta karakteristik optik berupa transculent. Namun, pada pour
NA 10-9 koloni bakteri memiliki margin felamentose dengan elevasi raised.
20
Sementara itu, warna koloni bakteri pada media NA bervariasi. Pada media NA
dengan metode streak 10-8, streak 10-9, dan pour 10-8 koloni bakteri berwarna putih
kuning, sedangkan metode pour 10-9 dan spread 10-9 menghasilkan koloni bakteri
berwarna kuning. Sementara itu, pada spread 10-8 menghasilkan koloni bakteri
berwarna kuning.
21
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
22
Bambang, A. G., Fatimawali., Kojong, N. S. 2014. Analisis cemaran bakteri
Coliform dan identifikasi Escherichia coli pada air isi ulang dari depot di
Kota Manado. Pharmacon: Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(3): 325-334.
Bulele, T., Rares, F. E. S., & Porotu’o, J. 2019. Identifikasi bakteri dengan
pewarnaan gram pada penderita infeksi mata luar di rumah sakit mata
Kota Manado. Jurnal e-Biomedik, 7(1): 30-36.
Kristianti, D., Siahaan, P., & Tangapo, A. M. 2023. Karakterisasi dan uji produksi
IAA bakteri rhizosfer dari tanaman putri malu (Mimosa pudica L.).
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 14(2): 29-37.
Muthiah, H., Dewi, W., & Sudjarwo, I. 2017. Pemanfaatan ekstrak etil asetat buah
merah sebagai zat warna primer pada teknik pengecatan negatif kapsul
bakteri. Jurnal Kedokteran Gigi Unpad, 29(1): 35-40.
Oktavia, N., & Pujiyanto, S. 2018. Isolasi dan uji antagonisme bakteri endofit
tapak dara (Catharanthus Roseus L.) terhadap bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus. Berkala Bioteknologi, 1(1): 1-7.
Purwaningsih, D., & Wulandari, D. 2021. Uji aktivitas antibakteri hasil fermentasi
bakteri endofit umbi talas (Colocasia esculenta L) terhadap bakteri
Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Sains dan Kesehatan, 3(5): 750-759.
Putra, S. F., Fitri, R., & Fadilah, M. 2021. Pembuatan media tumbuh bakteri
berbasis lokal material. In Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas. pp.
1043-1050.
Rahmadian, C. A., Ismail., Abrar, M., Erina., Rastina., & Fahrimal, Y. 2018.
Isolasi dan identifikasi bakteri Pseudomonas sp pada ikan asin di tempat
pelelangan ikan Labuhanhaji Aceh Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Veteriner, 2(4): 493-502.
23
LAMPIRAN
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Lampiran 7.2 Dokumentasi Praktikum Acara VII
33