MIKROBIOLOGI
PEWARNAAN PADA SEL BAKTERI
Disusun Oleh:
NIM : K4320015
Kelas :C
SURAKARTA
2021
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Pewarnaan
sederhana
(Bacillus sp)
Pewarnaan Gram
(Bacillus sp)
Pewarnaan Gram
(Pseudomonas sp)
Hasil dari pewarnaan bakteri dengan metode sederhana dan gram pada kedua bakteri
Bacillus sp dan Pseudomonas sp sebagai berikut :
Perwanaan sederhana bakteri Bacillus sp
bakteri bacillus sp ini merupakan bakteri gram positif yang memiliki karakteristik
mempunyai banyak koloni dan biasanya membentuk soliter. dalam pengamatan
tersebut di lihat terdapat seperti gumpalan atau titk – titik yang tersebar di object glass
dengan menunjukan warna ungu pada sekiyarnya. bakteri garam positif bila diwarnani
maka akan menghasil warna ungu, hal ini di sebabkan di karenakan pada dinding
bakteri ini terdapat kandungan peptidoglikan yang banyak sehingga Kristal violet
yang masuk ke dalam dinding atau sel bakteri tidak dapat di bilas dengan aquades.
pewarnaan gram bakteri Bacillus sp
bakteri bacillus sp ini merupakan bakteri gram positif yang memiliki karakteristik
mempunyai banyak koloni dan biasanya membentuk soliter. dalam pengamatan
tersebut di lihat terdapat seperti gumpalan atau titk – titik yang tersebar di object glass
dengan menunjukan warna ungu pada sekiyarnya. bakteri garam positif bila diwarnani
maka akan menghasil warna ungu, hal ini di sebabkan di karenakan pada dinding
bakteri ini terdapat kandungan peptidoglikan yang banyak sehingga Kristal violet
yang masuk ke dalam dinding atau sel bakteri tidak dapat di bilas dengan aquades.
ketika di laurtkan dengan alcohol akan menyeybakan sel terhidrolisis dengan baik
yang menyebabkan pori – pori menciut dan daya serap pada dinding ini menurun. dari
hasil pengamatan melalui mikroskop ini pada bakteri ini menghasilkan warna ungu
dengan agak kehitam hitaman berbentuk seperti titik – titik.
perwarnaan gram bakteri Pseudomonas sp
dari pewarnaan bakteri pseudomonas sp ini menggunakan metode pewarnaan gra ini
merupakan bakteri gram negative yang di tunujukan dengan adanya susunan sel yang
tersebar dan sel berbentuk batang. pada pewarnaan ini dilarutkan larutan iodine, di
karenakan pada bakteri gram negative ini tidak mampu menaham zat warna iodin dan
menjadi translucent. dari hasil pengawamatan mikroskop terdapat warna merah pada
pewarnaan bakteri pseudomonas sp namun terlalu pekat warnanya mungkin
dalampemberian safranin terlalu berlebihan.
d. Faktor penyebab kegagalan (jika gagal)
Pada kelompok 12 pada saat uji praktikum ini tidak menglami kegalalan namun pada
pewarnaan bakteri Pseudomonas sp ini memiliki warna yang terlalu pekat sehingga susah
untuk di identifikasi atau di cermatai bagian per bagiannya. mungkin dalam pemberian warna
safarin terlalu banyak sehingga warna merah menjadi pekat dan susah untuk di bedakan.
dalam faktor kegagalan dalam pewarnaan bakteri ini berupa fiksasi, penggunaan zat penutup,
ataupun dalam pewarnaanya. dalam fiksasi yang kurang atau waktu terlalu lama akan
mengubah susunan bakteri atau dapat menghilang pada oubejct glassnya. faktor laiinya
adalah saat pengambilan bakteri yang terlalu sedikit, menjadikan bakteri pada object glass ini
tidak terlalu jelas bahkan tidak di ketahui struktur nya pada object glass.
VII. Kesimpulan
Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan dengan cara menggunakan satu macam zat
wara alami dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk dari sel bakterinya saha dan
mengetahui morfologi dari susunan selnya. Perwanaanya sederhana merupakan tekknik
perwarna paling banyak di gunakan. Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu
teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi
bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut
: zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat
pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram. pada pearnaan bakteri
baciluus dengan sederhana menghasilkan warna ungu, dengan metode gram menghasilkan
warna ungu kehitaman.
Daftar Pustaka
Ariyani, F., Inggriani, M., & Ilsan, N. A. (2018). Perbedaan hasil deteksi pewarnaan bakteri
tahan asam dan rapid antigen pada pasien diagnosa tuberkulosis paru. Jurnal Mitra
Kesehatan, 1(2), 111-116.
Bulele, T., Rares, F. E., & Porotu'o, J. (2019). Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram
pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota
Manado. eBiomedik, 7(1).
Devista Belo, P., Hasan, F. E., & Yuniarty, T. (2019). PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH
STRAWBERRY (Fragaria vesca) PADA PEWARNAAN GRAM (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Kendari).
DIANTIKA, D. F. (2018). PEMANFAATAN AIR PERASAN KULIT MANGGIS (Garcinia
mangostana L) SEBAGAI ZAT WARNA PENGGANTI KRISTAL VIOLET PADA
TEKNIK PEWARNAAN GRAM (Doctoral dissertation, STIKes BTH Tasikmalaya).
Haslianti, P., Hasan, F. E., & Darmayani, S. (2019). POTENSI FILTRAT KULIT BUAH
NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA
PEWARNAAN GRAM (Doctoral dissertation, Analis Kesehatan).
Karlina, P., & Rosanty, A. (2020). PEMANFAATAN SARI BUAH PINANG (Areca catechu L)
SEBAGAI ALTERNATIVE PEWARNAAN GRAM PENGGANTI SAFRANIN (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
Khariri, K., & Sariadji, K. (2018, October). PENERAPAN TEKNIK LABRATORIUM
SEDERHANA DENGAN PEWARNAAN GRAM UNTUK DETEKSI CEPAT
INFEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE PADA WANITA PENJAJA SEKS
(WPS). In PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN (pp. 411-416).
KURNIAJI, A. LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI.
Ramadhan, A. (2015). Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur
etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan
gram positif.
TUGAS, I., & ARRACHMAN, K. MIKROBIOLOGI PEWARNAAN.
TUGAS, I., & ARRACHMAN, K. MIKROBIOLOGI PEWARNAAN.
Virgianti, D. P. (2017). Penggunaan ekstrak kombinasi angkak dan daun jati sebagai pewarna
penutup pada pewarnaan gram. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-
ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 17(1), 66-72.
Waluyo,lud, 2010. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum, UMM. Malang
Lampiran
VIII. Lembar Pengesahan