Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

NAMA : M GILANG B I
NPM : 2010631270021

DOSEN PEBIMBING :
1. AHSANAL KAISAH
2. KANIA RATNAWATI

ASISTEN PRAKTIKUM :
1. AMELIA RAHMAWATI
2. APRIZA YUSWAN
3. RIVANDIA LISTI
Percobaan 3
PEWARNAAN GRAM

I. LATAR BELAKANG

Dalam mikrobiologi kita mempelajari segala jenis mikroorganisme yang tidak tampak
pada mata telanjang, mikroorganisme itu bisa berupa bakteri, protozoa, virus, dsb. Ilmu
mikrobiologi berawal dari semenjak ditemukannya mikroskop dan terus berkembang hingga
menjadi ilmu multidisipliner. Penerapannya ilmu mikrobiologi pada masa sekarang, tidak bisa
dipisahkan dengan ilmu yang lain dalam pengaplikasiannya (Fibrian dan Amalia, 2016).

Bakteri merupakan mikroorganisme yang mempunyai satu sel atau uniselular,


prokariota atau prokariot, serta tidak memiliki klorofil. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh
seorang ilmuan bernama Anthony Van Leewehoek. Bakteri mempunyai bermacam-macam
spesies, jumlahnya ini mencapai ratusan ribu. Selain itu mereka berkembang dan bertumbuh
sesuai dengan ph, suhu, temperature lingkungan sekitar. (Riskiana et al, 2020)

Sebagai mahasiswa Teknik lingkungan yang juga mempelajari ilmu mikrobiologi,


pasti diharapkan dapat mengidentifikasi bakteri. Salah satu metode untuk mengidentifikasi
bakteri ini adalah dengan melakukan pewarnaan gram, yang dimana bakteri ini dibagi menjadi
dua kelompok besar, bakteri gram positif dan gram negative. Bakteri gran positif ini adalah
bakteri yang dimana dinding selnya itu menyerap warna violet dan juga memiliki lapisan
peptidoglikan tebal. Sementara bakteri gram negatf menyerap warna merab, dan berbeda
dengan gram positif lapisan peptidoglikan pada gram negatif tipis (Malik dan Mustafa, 20q7)

Pewarnaan gram merupakan suatu Teknik empiris, untuk membedakan antara gram
positif dan gram negative. Berdasarkan sifat kimia, dan dinding sel. Prinsip dari pewarnaan
gram ini adalah dinding sel bakteri gram positif yang dimana terdiri atas lapisan tebal
peptidoglikan mengakibatkan tingginya afinitas terhadap kristal violet dan iod membentuk
senyawa yang sulit untuk larut dalam alcohol, sehingga bisa mempertahan zat utama yang
berwarna ungu. Metode dari pewarnaan gram ini pertama bakteri diberi larutan kristal violet
untuk memberikan warna ungu sebagai warna primer, setelah itu larutan safranin untuk
memberikan warna merah sebagai warna sekunder, lalu diberi larutan iodine untuk
memperkuat ikatan warna pada bakteri, setelah itu diberi larutan alcohol untuk membilas
larutan zat pewarna, terakhir diberikan larutan aquades untuk membilas kristal violet (Malik
dan Mustafa, 2017). Untuk memahami lebih dalam bagaimana proses metode pewarnaan gram
dilakukan maka dilaksanakanlah praktikum pewarnaan gram.

II. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Praktikan dapat mengetahui dan melakukan Teknik pewarnaan gram
2. Praktikan dapat mempelajari morfologi, struktur, dan sifat bakteri
3. Praktikan dapat melakukan identifikasi bakteri.
III. DASAR TEORI

a. Bakteri

Pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan, bernama Anthiny Van Leewenhoek,
yang kemudian dipublikasikan dalam bentuk buku, yang isi nya gambar bakteri pada tahun
1684. Bakteri ini merupakan suatu organisme yang hanya memiliki satu sel atau uniseluler,
prokariot, berukuran mikrokospik, serta tidak mempunyai klorofil. Madigan (dalam Riskiana
et al, 2020) mengatakan bahwa bakteri berasal dari kata bacterium yang memiliki arti,
kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil dan kebanyakan bersel
tunggal.

Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), kokus, dan spirillum. Bakteri
yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil
pembagiannya adalah basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil. Sementara pada kokus dibagi
menjadi monokokus, diplokokus, dan staphylococcus. Khusus pada spirul hanya dibagi 2 yaitu
setengah melengkung dan tidak melengkung (Malik dan Mustafa, 2017)

Bakteri yang merupakan prokariotik, mempunyai informasi genetik berupa DNA yang
berbentuk sirkuler, panjang, yang disebut nucleoid. Pada tes pewarnaan gram bakteri terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu, bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Golongan gram
positif akan terlihat berwarna ungu dikarenakan tebal nya lapisan peptidoglikan. Sementara
golongan gram negative memiliki lapisan peptidogilkan yang tipis dengan komposisi utama :
Lipoprotein, membrane luar, dan polisakarida (Holderman et al, 2017)

b. Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram merupakan salah satu teknik pewarnaan yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri. Pewarnaan ini merupakan salah satu Teknik yang bisa digunakan
untuk mengetahui bakteri termasuk kedalam golongan gram positif atau gram negative.
Pewarnaaan gram ini ditentukan dari komposisi dinding sel bakteri, dalam prosesnya larutan
yang dipakai ada 4 jenis yaitu kristal violet, iodine, alcohol, dan safranin. Bakteri yang
termasuk golongan gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal violet,
sementara pada gram negative bakteri tidak akan dapat mempertahankan warna ungu tapi zat
warna dari safranin dapat terserap dinding sel sehingga membuat bakteri bewarna merah (Putri
et al, 2017).

Ditinjau dari komponen penyusul dinding sel bakteri, golongan gram positif
mempunyai struktur yang lebih sederhana, dibanding golongan gram negative. Hal ini
dikarenakan dinding sel gram negative itu lebih kompleks, dan tersusun dari peptidoglikon,
lipoprotein, dan lipopolisakarida. Sementara dinding gram positif hanya terdiri dari dua sampai
tiga lapis membrane sitoplasma yang tersusun dari asam teikhik dan asam teikhouronik, dan
peptidoglikan. Pewarnaan gram dilakukan dengan mewarnai preparate dengan larutan kristal
violet dan yodium secara bergantian, lalu dicuci dengan aquadest, dan setelah itu dengan
alcohol, baru ditetesi dengan safranin. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop.
Bakteri yang termasuk gram positif akan berwarna ungu, dan gram negarif akan berwarna
orange. (Putri et al, 2017).
IV. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Preparat
2. Mikroskop
3. Biakan Bakteri
4. Aquades
5. Kirstal violet
6. Alcohol
7. Iodin
8. Decolourizer
9. Jarum ose
B. Prosedur Percobaan
1. Pertama kaca objek disterilisasi, lalu diflambir sebanyak tiga kali dengan
melalui api Bunsen, setelah selesai diflambil teteskan aqudes ke kaca objek.
2. Kedua pengambilan bakteri, pada saat pengambilan bakteri pastikan tabung
reaksi yang berisi bakteri selalu dekat dengan api. Selanjutnya flambir jarum
ose sampai merah. Setelah diflambir sampai merah, baru bakteri diambil
menggunakan jarum ose. Setelah diambil, tutup tabung reaksi.
3. Ketiga sampel yang telah diambil dengan jarum ose, diletakkan pada kaca
objek yang telah ditetesi aquades, dengan gerakan melingkar agar tersebar
setipis mungkin. Setelah selesai flambir ose sampai merah baru simpan dan
kasih tanda nama bakteri dibawah preparate.
4. Ke-empat preparat dikeringkan dengan cara menghangatkannya di atas
spirtus,
5. Kelima preparat ditetesi dengan kristal violet, lalu dibiarkan selama 1 menit
30 detik. Setelah itu dibilas dengan air.
6. Ke-enam preparat ditetesi iodine, lalu dibiarkan selama 3 menit. Setelah itu
dibilas dengan air.
7. Ketujuh preparat ditetesi decolourizer, dan dibiarkan selama 30 detik,
setelah itu dibilas dengan air.
8. Kedelapan preparate ditetesi safranin, dan dibia.rkan selama 1 menit dan
setelah itu dibilas dengan air
9. Setelah itu preparat ditetesi minyak imersi, baru diamati menggunakan
mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100 X 10
10. Setelah itu dicatat warna, susunan, dan bentuk bakteri yang telah diamati.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Warna bakteri : Ungu

Bentuk Bakteri : Memanjang, seperti batang

Jenis Bakteri : bacillus subtilis

Warna bakteri : Oranye

Bentuk Bakteri : Kecil-kecil, seperti silinder

Jenis Bakteri : ecoli

B. Pembahasan

Hasil yang didapatkan bisa diihat pada gambar, hasil yang pertama bakteri
bacillus subtilis mempunyai warna ungu, dan berbentuk seperti batang dan
memanjang. Bakteri ini termasuk bakteri gram positif karena berwana ungu,
yang berarti dinding sel nya terdiri dari peptidoglikan yang tebal.

Lalu pada hasil yang kedua bakteri ecolli mempunyai warna oranye dan
berbentuk seperti silinder tetapi kecil-kecil. Bakteri ini termasuk bakteri gram
negativ karena warnanya yang oranye, mengindikasikan bahwa dinding sel ini
tidak memiliki peptidoglikan yang tebal tidak seperti bakteri pertama.

VI. PENUTUP
A. kesimpulan
1. setelah melakukan praktikum, praktikan dapat melakukan tektik perwarnaan
gram yang sesuai dengan prosedurnya
2. dengan melakukan Teknik pewarnaan ini kita bisa mengetahui morfolofi,
dan struktur dari bakteri.
3. Dan dari Teknik pewarnaan ini kita pun bisa membedakan bakteri mana
yang termasuk dalam gram positif dan negative
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Fibriana F, Amalia A V. POTENSI KITCHEN MICROBIOLOGY UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN TEKNIK HANDS-ON DALAM
PEMBELAJARAN MIKROBIOLOGI. USEJ. 2016; 2 : 1210-16
2. Riskiana N A, Nasution N F, Dona R A. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN
LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
PADA MATERI BAKTERI DI KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG
ONANG. Jurnal Edugenesis-Institut Pendidikan Tapanuli Selatan. 2020
Desember; 2(2): 8-14
3. Malik C P, Mustafa M I. Identifikasi Mikroba Metode Pewarnaan Gram. 2017.
4. Holderman M V, Queljoe E D, Rondonuwu S B. IDENTIFIKASI BAKTERI
PADA PEGANGAN ESKALATOR DI SALAH SATU PUSAT
PERBELANJAAN DI KOTA MANADO. Jurnal Ilmiah Sains. 2017 April;
7(1); 13-8
5. Putri M H, Sukini, Yodong. Mikrobiologi. ed 2017. Kementerian Kesehatan
Republik Inonesia . 2017. 307 p.

Anda mungkin juga menyukai