Anda di halaman 1dari 4

Isolat bakteri pada tanah dengan Pour plate 10- 5 jumlah koloninya ada 10 dan berwarna putih lalu

untuk 10- 6 jumlah koloni 3 dan berwarna putih. Selanjutnya dengan metode spread plate jumlah koloni
bakteri 4 berwarna putih 2 dan kuning 2. Untuk bakteri dari udara di depan laboratorium jumlah koloni
nya ada 4 dengan warna kuning 2 dan Putih 2. Lalu untuk ditempat tangga jumlah koloninya 5 berwarna
putih. Lalu untuk di ruang dosen jumlah koloni nya 9 dengan warna putih 7 dan kuning 2. Sedangkan
isolat bakteri dari daun tidak di dapatkan.

Isolat jamur dari tanah dengan metode Pour plate 10-5 didapatkan jumlah koloni 6 dengan warna hijau
3 dan putih 3. Lalu untuk 10 min 6 jam di dapatkan jumlah koloni 5 dengan warna hijau 4 dan putih 1.
Dengan metode spread plate 10 Min 5 didapatkan jamur dengan jumlah koloni empat berwarna hijau
dan 10 min 6 jamur jumlah koloni 15 dengan warna hijau 14 dan putih 1. Isolat jamur yang didapat dari
udara bertempat di laboratorium jumlah koloni nya 15 dengan warna hitam 1 Hijau 9 dan putih 5. Lalu
bertempat di tangga jamur jumlah koloni nya 9 berwarna hitam 1 hijau 4 dan putih 4. Sedangkan yang
bertempat di ruang dosen jamur jumlah koloni nya 12 tas berwarna hitam 2 Hijau 2 dan Putih 8. Terakhir
jamur dari daun jumlah koloni nya 1 berwarna hitam.

Bakteri adalah kelompok mikroba yang tidak memiliki membran inti sel,termasuk prokariota dan
mikroskopik, serta memiliki peran dalam kehidupan. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai
penyebab penyakit, kelompok lainnya memberikan manfaat di bidang pangan, pengobatan, dan
industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana, tanpa nukleus, kerangka sel, dan organel lainnya seperti
mitokondria dan kloroplas (Madigan, 2009).

Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri yang dapat berdiameter hingga 700 μm,
yaitu Thiomargarita. Bakteri umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi
dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu
bergerak) yang disebabkan oleh flagel (Madigan, 2009).

Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan karena mempunyai dinding sel,
tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, tetapi tidak mempunyai klorofil. Jamur tidak
mempunyai akar, batang, daun dan sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Umumnya
jamur berbentuk benang, bersel banyak, dan semua bagian jamur tersebut memiliki potensi untuk
tumbuh. Setiap lembar benang disebut hifa, dan kumpulan hifa dinamakan miselium. Diameter hifa
berkisar antara 0,5 – 100 mikron atau lebih (Rukmana,2009).

Jamur merupakan golongan organisme yang penting dari golongan-golongan populasi dalam tanah,
tersebar secara luas. Terkadang bentuk jamur tertentu merupakan karaktristik dari suatu tipe tanah
sebagai medium alami. Jamur sangat sensitif terhadap tanah-tanah kering, sehingga pada tanah yang
kering kandungan fungi (jamur) lebih sedikit (Sutejo, 2011).

Perbedaan Antara Bakteri dan Jamur

Definisi
Bakteri: Bakteri adalah mikroorganisme prokariotik uniseluler dengan dinding sel yang terdiri dari
peptidoglikan tetapi, tidak memiliki organel dan inti yang terorganisir.

Jamur: Jamur adalah mikroorganisme uniseluler atau multiseluler, yang membusuk dan menyerap
bahan organik tempat mereka tumbuh.

Jenis

Bakteri: Bakteri adalah prokariotik.

Jamur: Jamur adalah eukariotik.

Uniselular / Multiseluler

Bakteri: Bakteri adalah organisme bersel tunggal.

Jamur: Sebagian besar jamur adalah organisme multiseluler.

Ukuran

Bakteri: Ukuran bakteri adalah 0,5-5,0 μm.

Jamur: Ukuran jamur adalah 2-10 μm.

pH

Bakteri: pH yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri adalah 6.5-7.0.

Jamur: pH yang menguntungkan untuk pertumbuhan jamur adalah 4-6.

Morfologi umum

Bakteri: Spirella, coccus, dan bacillus adalah morfologi bakteri yang umum.

Jamur: Hifa dan ragi adalah morfologi jamur yang umum.

Motilitas

Bakteri: Bakteri tertentu menggunakan flagela untuk bergerak.

Jamur: Jamur adalah organisme tidak bergerak.

Dinding sel

Bakteri: Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan.

Jamur: Dinding sel jamur terdiri dari kitin.

Inti
Bakteri: Bahan genetik bakteri terlokalisasi dalam nukleoid sitoplasma.

Jamur: Bahan genetik jamur terlokalisasi dalam nukleus.

Organel terikat membran

Bakteri: Bakteri tidak mengandung organel yang terikat membran di dalam sel.

Jamur: Jamur mengandung organel yang terikat membran seperti mitokondria, retikulum endoplasma,
dan peralatan Golgi.

Ribosom

Bakteri: Bakteri mengandung 70S ribosom.

Jamur: Jamur mengandung 80S ribosom.

Reproduksi

Bakteri: Pembelahan biner adalah metode reproduksi bakteri aseksual.

Jamur: Jamur berkembang biak melalui spora seksual dan aseksual.

Transmisi

Bakteri: Penularan bakteri terjadi melalui kontak, cairan tubuh, makanan, air, serangga, atau udara.

Jamur: Penularan jamur terjadi melalui spora.

Penyakit

Bakteri: Pneumonia, tetanus, TB, kolera, keracunan makanan, dan sakit tenggorokan dapat disebabkan
oleh bakteri.

Jamur: Kandidiasis, kurap, dan berbagai infeksi dapat disebabkan oleh jamur.

Penggunaan

Bakteri: Bakteri digunakan dalam produksi antibiotik dan bahan kimia bermanfaat lainnya.

Jamur: Jamur digunakan dalam produksi bir, roti, dan antibiotik.

Madigan, M.T., J.M. Martinko, and J. Parker. (2009). Biology of Microorganisms. (edisi kedua belas). New
York: Prentice Hall International.

Rukmana, R.., dan Sugandi, U. 2009. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.

Sutedjo, Mul Mulyati. 2011. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai