Anda di halaman 1dari 8

MANAGEMEN KULTUR

IN VITRO TANAMAN
JAHE
KELOMPOK 12
Novia Amarr Miswa Paramesthi (1810401062)

Rizki Khusnul Khotim Ambarsari (1810401086)

Titik Rahayu (1810401087)


KLASIFIKASI
MANAGEMEN TANAMAN JAHE
• Rancangan Model Usaha
• Pencatatan
• Kegiatan produksi
• Pemasaran
• Evaluasi kegiatan
Rancangan model usaha

Rancangan model usaha produksi kultur in vitro tanaman jahe yaitu melakukan perbanyakan jahe (pembibitan)
melalui kultur in vitro untuk menghasilkan bibit jahe yang berkualitas, memiliki sifat unggul, bebas penyakit,
dan didapatkan secara cepat. Perbanyakan tanaman jahe melalui kultur in vitro ini dilakukan di dalam
laboratorium kultur in vitro yang menggunakan peralatan dan bahan sesuai standar lab. Hasil produksi bibit jahe
melalui kultur in Vitro ini akan dipasarkan pada pabrik atau tempat yang melakukan budidaya tanaman jahe
bahkan rumah tangga. Bibit ini akan di kemas dalam polybang kecil dan dikirim dengan box berlubang.
Pencatatan dan Dokumentasi
a. Ruang kultur jaringan

b. Alat dan bahan yang digunakan

c. Kegiatan produksi (kultur jaringan)

d. Pemasaran

e. Evaluasi
Kegiatan Produksi
• Sterilisasi alat dan bahan
 Penanaman
 Pembuatan media kultur
 Pemeliharaan
 Sterilisasi dan penyimpanan  Multiplikasi
media
 Aklimatisasi
 Pemilihan eksplan  Pengemasan Produk

 Sterilisasi eksplan
Pemasaran

Saat ini peluang usaha budidaya jahe merah memiliki prospek yang cerah karena manfaatnya juga mulai
dikembangkan kearah dunia farmasi. Dalam dunia farmasi atau kesehatan, jahe merah dimanfaatkan sebagai
antioksidan, antiinflamasi, analgenik, jahe juga bisa dijadikan suplemen untuk penguat jantung dan anti
kanker. Selain itu, jahe merah dimanfaatkan untuk pencegah obesitas, anti diare dan mual serta untuk
melancarkan aliran darah. Karena banyaknya manfaat inilah, jahe merah memiliki permintaan yang cukup
tinggi.

Jahe merah hasil kultur jaringan tentunya memiliki kualitas yang unggul dan mutu terjamin, sehingga
pemasaran dapat dilakukan dengan cara menggaet pabrik-pabrik pembuat jamu, obat, dan juga pabrik
minuman yang menggunakan jahe merah.
Evaluasi setiap kali produksi dan pemasaran

Evaluasi dilakukan setiap kali melakukan produksi dan pemasaran dari hasil produk kultur jaringan jahe.
Evaluasi berupa melihat kegiatan produksi jahe melalui kultur jaringan apakah semua alat dan bahan sudah
sesuai, kemudian hasilnya apakah sesuai dengan yang diharapkan. Lalu untuk evaluasi pemasaran yaitu melihat
seberapa besar minat konsumen terhadap produk kultur jaringan jahe dan melihat seberapa besar hasil produk
yang terjual. Evaluasi berguna melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada kegiatan sebelumnya sehingga
dapat diterapkan dan diperbaiki untuk kegiatan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai