Home Industri Enam Putri didirikan oleh Ibu Emmy Muhammad yang sekaligus
menjabat sebagai direktur utama. Lokasi usaha ini berada di Jl Masjid I no.41 RT 009
RW 04 Karet Tengsin Jakarta Pusat. Ibu Emmy Muhammad mendirikan usaha ini
karena hobi dan kegigihan beliau melakukan inovasi-inovasi terhadap jenis usahanya.
Home Industri Enam Putri berdiri pada tanggal 4 September 1986, dengan jenis usaha
yang dilakukan, awalnya sebagai distributor minuman ringan dan usaha catering. Pada
tahun 1992, Home Industri Enam Putri mencoba produk baru, yaitu aneka olahan
rumput laut berupa : manisan, cendol, puding, asinan, soup, dodol, dan produk
kosmetik. Pada tahun 2000, Home Industri Enam Putri mengeluarkan produk bawang
goreng yang siap pakai, dengan mensuplai ke berbagai restaurant dan distributor serta
individual. Sedangkan pada tahun 2003, barulah Home Industri Enam Putri
memperkenalkan jenis produk aneka herbal.
4. Temulawak Instan/bubuk
7. Kunyit Asem
8. Kencur Wangi
9. Bir Pletok
12. Mengkudu
23. Mimba
Selain itu, pada tahun ini, Home Industri Enam Putri juga memproduksi aneka
kue-kue tradisional, seperti kue semprong dan kue bangkit jahe. Pada penelitian ini,
hanya akan dibahas mengenai usaha jahe merah instant. Karena produk tersebut
merupakan produk unggulan dari Home Industri Enam Putri, serta kuantitas produksi
dan penjualannya relatif banyak dari produk lain.
Secara umum usaha ini memiliki tujuan untuk membentuk opini masyarakat
tentang pentingnya dan sangat bermanfaat tanaman obat Indonesia. Usaha ini juga
memiliki visi dan misi, visi usaha : agar masyarakat Indonesia dapat beralih ke
pengobatan tradisional. Misi : membuat produk kesehatan tradisional yang berasal
dari bahan-bahan alami.
Lingkup pemasaran Home Industri Enam Putri cukup luas yaitu mencakup
JaBoDeTaBek, Bandung, dan Cirebon. Selain itu Home Industri Enam Putri juga
mengenalkan produksinya kepada masyarakat luas dengan mengikuti berbagai jenis
pameran dan memiliki beberapa distributor serta pelanggan tetap.
Fasilitas yang terdapat pada usaha ini meliputi ruangan memasak, ruangan
pengemasan dan penyimpanan, ruangan pameran atau display untuk para pembeli yang
datang langsung, toilet, serta tempat pembuangan sampah.
Peralatan yang ada pada usaha ini yaitu kompor, wajan, panci, ayakan,
timbangan tepung, saringan, sodet, dan chyler listrik.
Pada Home Industri Enam Putri, kegiatan pemasaran Jahe Merah Instant yang
dilakukan Home Industri Enam Putri dilaksanakan mulai dari menyediakan produk
yang berkualitas, menawarkan harga yang kompetitif, mengetahui saluran distribusi dan
melakukan promosi.
1.Produk
Dalam penelitian ini produk yang digunakan adalah herbal jahe merah instan.
2.Harga
Harga merupakan nilai yang harus dibayar oleh konsumen terhadap produk yang
akan dibelinya, nilai suatu produk tidak hanya dilihat dari besarnya nominal harga suatu
produk, tetapi dapat di lihat dari segi kepuasan konsumen dan kegunaan suatu produk
(Kotler, 2004:18). Penetapan harga yang digunakan bagi setiap produk yang dijual di
Home Industri Enam Putri, antara lain :
a. Untuk jahe merah instant kemasan toples plastik dengan netto 250 gram
ditawarkan dengan harga Rp. 18.000,-.
b. Untuk jahe merah instant kemasan plastik (refill) dengan netto 250 gram
ditawarkan dengan harga Rp 15.000,-.
3. Distribusi
4. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh Home Industri Enam Putri, adalah sebagai berikut :
i. Departemen Pertanian
iv. UKM
e. Menjalin kerjasama dengan berbagai Apotik dan Toko Obat di Area Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
Aspek teknis pada Home Industri Enam Putri ini, terdiri atas : lokasi produksi,
bahan baku sampai proses pengolahan bahan baku herbal jahe merah instan.
Home Industri Enam Putri memiliki lokasi produksi di Jalan Karet Pasar Baru
Barat V No. 41, Jakarta Pusat, lokasi ini merupakan daerah yang cukup strategis yaitu
berada dekat dengan perumahan warga, rumah sakit, dan perkantoran. Hal ini
memudahkan perusahaan dalam melakukan pemasarannya, dan jalur distribusi yang
tidak terlalu panjang. Serta tersedianya prasarana seperti akses jalan raya dan saluran
listrik.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat herbal jahe merah instant terdiri
dari jahe merah, gula pasir, garam, dan rempah-rempah. Bahan-bahan yang digunakan
diperoleh dari Pasar Induk Kramatjati dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok
tani yang berada di Lampung. Bahan-bahan yang dipilih adalah bahan yang segar, tidak
busuk, berkualitas tinggi dan berukuran seragam. Rata-rata bahan yang dibutuhkan
untuk produksi setiap harinya adalah kurang lebih 50 kg rimpang jahe merah, 50 kg
gula pasir, dan 50 kg rempah-rempah.
Tahapan-tahapan dalam proses produksi jahe merah instan, adalah sebagai berikut :
a. Pencucian
Tahap pencucian ini merupakan tahap awal dari pengolahan jahe merah menjadi bentuk
serbuk. Semua bahan baku pada awalnya direndam terlebih dahulu dalam air bersih
selama kurang lebih 30 menit. Hal ini dimaksudkan agar jahe merah yang akan diolah
menjadi bersih dari tanah dan kotoran yang melekat. Apabila masih terdapat tanah dan
kotoran, maka selama proses pencucian, umbi jahe merah tersebut digosok dengan
menggunakan sikat. Pencucian ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan menggunakan
air bersih. Dalam tahap ini, juga dilakukan pemisahan antara umbi yang berukuran besar
dengan umbi yang berukuran kecil. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam proses
selanjutnya.
b. Pemarutan ( Penggilingan )
Pada tahap ini, umbi jahe merah berukuran kecil yang telah dicuci bersih dapat langsung
dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam mesin penggilingan hingga hancur merata.
Sedangkan untuk umbi jahe merah berukuran besar harus dipotong dengan pisau
terlebih dahulu agar ukurannya menjadi kecil sebelum di masukkan ke dalam mesin.
Setelah itu, umbi jahe yang telah digiling, dapat dimasukkan ke dalam wadah yang
bersih. Penggunaan mesin penggiling dapat menghemat waktu produksi dan hasil
parutannya lebih optimal.
c. Pemerasan
Umbi jahe merah yang telah diparut, kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan
pemerasan dengan menggunakan kain sebagai alat bantu. Pemerasan ini dilakukan
untuk menghasilkan cairan ( sari ) yang berasal dari umbi jahe merah murni tanpa
tambahan air. Kemudian cairan tersebut dibiarkan mengendap selama 30 menit. Setelah
itu, cairan tersebut di saring agar tidak ada endapan dan di masukkan ke dalam panci
aluminium. Teknik pemerasan yang dilakukan oleh perusahaan masih sangat sederhana.
Hal ini di sebabkan karena perusahaan belum memiliki mesin pemeras.
d. Pemasakan
Cairan hasil perasan jahe merah yang telah dituang ke dalam panci aluminium,
Kemudian dimasak dengan api sedang, dan dicampurkan gula pasir dengan
perbandingan 1:1 ( artinya jika dalam produksi menggunakan bahan baku 50 kg jahe
merah segar, maka gula pasir yang digunakan sebanyak 50 kg ). Selain itu, cairan
tersebut ditambahkan air rebusan rempah-rempah yang telah direbus terlebih dahulu.
Kemudian diaduk agar sari jahe merah, gula dan air rebusan rempah-rempah tercampur
merata. Pemasakan dalam panci dilakukan selama satu jam sampai cairan, gula dan air
rempah-rempah larut dan menyatu.
e. Pengentalan
Sari jahe merah yang telah tercampur dengan gula dan rempah rempah, dan telah
direbus, dituang kedalam wajan berukuran besar hingga wajan terisi setengah. Setelah
itu, dimasak kembali hingga cairan mengental.
f. Pengkristalan
Sari jahe merah yang mengental, tidak langsung diangkat, tetapi harus di kristalkan
terlebih dahulu. Dalam proses pengkristalan ini, cairan harus sering diaduk agar tidak
terlalu banyak cairan yang menempel di wajan.dan cairan tidak hangus. Cairan yang
terlalu banyak menempel pada wajan akan mengakibatkan berkurangnya hasil produk
jahe instant. Sedangkan cairan yang hangus akan mengakibatkan rasa yang di peroleh
menjadi pahit.
g. Penyaringan ( Penghalusan )
Tahap penyaringan merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan jahe merah instant.
Dalam tahap ini, jahe merah yang telah mengkristal, di angkat dan disaring dengan
menggunakan saringan berlubang kecil. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
butiran butiran serbuk jahe merah yang sesuai dengan keinginan.
h. Pengemasan
Kemasan mempunyai peranan penting dalam menarik konsumen untuk melihat suatu
yang akan dibelinya. Oleh karena itu, suatu produk harus di kemas dengan baik dan
semenarik mungkin. Kemasan yang baik dapat tercipta dari cara pengemasan yang baik
pula. Oleh karena itu, dalam tahap pengemasan ini, Enam
Pengemasan yang dilakukan oleh Enam Putri, sudah tergolong modern, karena telah
menggunakan mesin pengemas ( chyler ) dan untuk kemasan berupa botol plastik
dilengkapi dengan plastik segel untuk menjamin ketahanan dan kebersihan produk.
i. Pelabelan
Pelabelan produk dapat berupa tempelan sederhana atau gambar yang dirancang dengan
rumit oleh suatu perusahaan. Enam Putri melakukan kegiatan pelabelan produk setelah
produk dikemas secara rapi. Label yang dipakai masih tempelan sederhana. Tulisan
yang tertera pada label adalah nama perusahaan, nama produk, label halal, label nomor
produksi dari badan BPOM, khasiat yang terkandung dan cara pemakaian produk.
Penempatan label untuk produk jahe merah instant, yaitu berada di depan dan di
belakang kemasan. Untuk label yang bertuliskan identitas perusahaan dan produk
ditempelkan di depan kemasan, sedangkan untuk label yang bertuliskan khasiat dan cara
pemakaian yang sudah diberi tanggal kadarluarsa ditempelkan di belakang kemasan.
Adapun proses pengolahan jahe merah terdapat pada
Gambar 4.
Rimpang Jahe
Merah
Perendaman
(30 menit)
Pencucian
Penggilingan
Pengendapan
(30 menit)
Penyaringan
Gula pasir
Pemasakan
(1 jam)
Air rebusan rempah-
rempah
Pengentalan
Pengkristalan
Pengemasan
Jahe Merah
Insta n
Aspek manajemen di Home Industri Enam Putri sudah efektif dan efisien, hal ini
terlihat dari cara mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan proyek, struktur
organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan dengan sebaikbaiknya.
Adapun teknis dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Jumlah karyawan di
Home Industri Enam Putri sebanyak 15 orang. Rata-rata tingkat pendidikan karyawan
adalah lulusan SD, SMP, dan SMU. Perusahaan tersebut beroperasi setiap hari mulai
pukul 07.00-17.00. Untuk pameran yang diselenggarakan di Departemen Pertanian,
dimulai pukul 09.00-14.00 setiap hari Jumat. Karyawan ini berasal dari daerah sekitar
lokasi penelitian. Tenaga kerja yang digunakan pada penelitian ini hanya terdiri dari 5
orang, karena tenaga kerja tersebut yang hanya bertugas memproduksi produk jahe
merah instan.
Home Industri Enam Putri ini sudah memiliki legalitas hukum yang lengkap.
Perusahaan pengolahan herbal ini berbentuk perseroan yang telah memiliki izin usaha
atas nama Ibu Emmy. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen
Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) dengan nomor 5513/09-01/PK/86 pada
tanggal 4 September 1986, Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan nomor
09.05.5.60.5099 yang dikeluarkan pada tanggal 2 Februari 1992, dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan pada tanggal 11 oktober 1988 dengan nomor
5.333.028.3-27. Usaha tersebut juga memiliki sertifikat halal dari MUI dengan nomor
031300281206 dan nomor registrasi dari Departemen Kesehatan.