Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia. Singkong
merupakan Produk Pertanian yang cocok untuk dijadikan unit bisnis karena manfaat yang diperoleh
dari komoditi tersebut cukup banyak, dilihat dari pangsa pasar yang cukup menggiurkan atas bahan
baku singkong. Banyak olahan makanan yang bisa kita buat dari singkong. Saat ini banyak pengusaha
makanan melakukan inovasi pada singkong baik dari segi bentuk maupun rasanya.
Keripik singkong (Cassava Chip) dapat menjadi salah satu alternatif olahan pangan yang
menyehatkan (healthy foods). Selain itu kripik singkong memiliki umur simpan yang relatif lama
sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi yang bagus. Sebenarnya, prospek
pengembangan usaha singkong di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir,
minat masyarakat dalam mengkonsumsi singkong juga semakin meningkat dan terus meningkat dari
tahun ke tahun . Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih
gaya hidup sehat secara vegetarian.
Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari
konsumen, karena rasanya yang renyah serta murahnya harga yang di tawarkan menjadikan keripik
singkong sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan ataupun keluarga.
Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini kripik singkong pun mulai di inovasikan
kedalam berbagai varian rasa, salah satunya seperti keripik singkong pedas yang menawarkan
beberapa tingkatan level kepedasan. Meskipun trend tersebut belum lama di kenal masyarakat luas,
namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai
beralih jalur dengan menambahkan ekstra pedas pada produk keripik yang diciptakannya.
Sejatinya produk keripik singkong pedas bukanlah barang baru bagi masyarakat Indonesia,
namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan level rasa pedas tersebut keripik
singkong mulai banyak di cari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang
menjanjikan keuntung besar bagi pelakunya.
Dalam berwirausaha zaman sekarang ini banyak pilihan yang dapat seorang pebisnis pilih
untuk menjual segala sesuatu baik itu produk atau jasa. Kelompok kami memilih menjual suatu
produk yang juga mayoritas masyarakat gunakan dalam usaha mikro yaitu keripik singkong. Keripik
singkong ini merupakan produk yang banyak kita jumpai. Mulai dari proses pembuatannya terbilang
cukup mudah sehingga banyak masyarakat yang menjualnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik singkong?
2. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan?
3. Bagaimana cara pemasarannya?
4. Apa saja keunggulannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik singkong.
2. Untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pemasarannya.
4. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dari keripik singkong.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


a. Alat
 Wajan
 Pisau
 Wadah
 Talenan
 Plastik
b. Bahan
 Ubi Kayu 10 kg
 Minyak Goreng 2 lt
 Garam 1 bks
 Gula 1 lt
 Cabai Keriting 750 gr
 Asam Jawa 500 gr
 Bawang Merah 1 kg
 Bawang Putih 600 gr

B. Pengeluaran
Adapun harga alat dan bahan dalam pembuatan keripik singkong adalah sebagai berikut.
1. Ubi Kayu : Rp. 16.000
2. Minyak Goreng : Rp. 42.000
3. Garam : Rp. 2.000
4. Gula : Rp. 12.000
5. Cabai Keriting : Rp. 30.000
6. Asam Jawa : Rp. 6.000
7. Bawang Merah : Rp. 95.000
8. Bawang Putih : Rp. 12.000
9. Plastik Bening : Rp. 10.000

Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat kripik singkong adalah Rp. 225.000.

3
C. Pemasaran
Kelompok kami melakukan promosi secara online dengan menggunakan media sosial sebagai
sarana untuk menyebarkan pamflet makaroni dan keripik singkong ini. Adapun media sosial yang
kami gunakan yaitu Whatsapp, Facebook dan Instagram. Kemudian dari segi proses penjualannya,
kami menawarkan keripik singkong ini disekitar area kampus dan asrama. Untuk harga keripik
singkong kami menjualnya dengan harga Rp. 10.000 per bungkusnya.

D. Keuntungan
Hasil penjualan keripik singkong (40 bungkus) : Rp. 400.000
Biaya bahan keripik singkong : Rp. 225.000
Total biaya : Rp. 400.000 – 225.000
Laba Bersih : Rp. 175.000

E. Keunggulan
Setiap bisnis yang dijalani pasti memiliki kelebihan masing-masing, begitu pula Ketika
mwmbuat usaha krtipik singkong. Kelebihan usaha keripik singkong adalah pembuatannya yang
cukup sederhana.
Pembuatan keripik singkong tidak memerlukan mesin-mesin canggih untuk memulai usaha
keripik singkong., sehingga modal kecil bisa menjalankan bisnis tersebut. Kebutuhan membuat
keripik singkong hanyalah alat pemotong dan alat penggorengan.
Bisa menciptakan berbagai varian rasa menjadi kelebihan laindari bisnis keripik singkong
yang harus diketahui. Anda bisa membuat berbagai macam rasa keripik unik dari singkong seperti
balado, bbq, asin dan pedas.
Rasa keripik singkong akan timbul setelah diberikan bumbu-bumbu khusus seperti ciri khas
yang dibuat. Pastikan membuat rasa seenak mungkin supaya banyak mangsa pasar menyukai dan
membeli produk Kembali.
Keunggulan terakhit dari usaha ini, tidak memerlukan toko ataupun ruko untuk menjual
keripik singkong. Semua penjualan akan disalurkan secara online ke distributor baru dijualbelikan
terhadap konsumen.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis usaha keripik singkong dari segi modal itu terbilang murah
sehingga banyak dari usaha-usaha mikro yang menjual kedua produk ini. Kemudian alat dan bahan
yang digunakan itu cukup mudah ditemukan ditengahtengah masyarakat. Untuk menjual produk
tersebut tentunya juga harus ada strategistrategi yang digunakan seperti strategi promosi dan
penjualan. Hal ini penting agar usaha ini mendapatkan keuntungan yang maksimal meskipun dengan
modal yang sedikit. Strategi promosi dan penjualan ini dapat dilakukan secara online dan offline,
produk dapat diiklankan melalui media sosial kemudian menawarkan secara langsung kepada calon
konsumen untuk membeli produk tersebut.

B. Saran
Jadi sebaiknya dalam membuat produk makanan khususnya tentunya yang harus diperhatikan
yaitu kemasan yang betul-betul cocok dengan makanan itu sehingga makanan yang dijual dapat
bertahan lama.

5
DAFTAR PUSTAKA

Himawan, D, F Cherrika, I Putri, S Michael, S Risyad, T Fransiska, W Hartadinata, and A A H


Hidayat. “Pendampingan Usaha Mikro Makaroni Kering Dalam Peningkatan Penjualan Produk.” J.
Pemberdayaan Masyarakat 1, no. 1 (2019): 36–52. https://www.prasetiyamulya.ac.id/office/lppm/wp-
content/uploads/2020/11/PendampinganUsaha-Mikro-Makaroni-Kering-Dalam-Peningkatan-Athalia-
Ariati-Hidayat-Hidayat.pdf.

Rijanto, Achamad, and Suesthi Rahayuningsih. PKM PENINGKATAN PENGETAHUAN


PENGELOLAAN USAHA PADA PENGUSAHA MIKRO KERIPIK SINGKONG, 2018.

Rusdiana. KEWIRAUSAHAAN TEORI DAN PRAKTIK. CV PUSTAKA SETIA, 2014.

Anda mungkin juga menyukai