Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA

MAKANAN RINGAN

Nama : Maman Hermansyah


NIM : 201223001

"KERIPIK TEMPE” Prodi : PTIK 7A


Proposal Usaha Keripik Tempe

1. Latar Belakang
Keripik tempe adalah jenis makanan ringan hasil olahan tempe yang diiris tipis dan dicampur
dengan bahan tambahan lain kemudian digoreng hingga kering. Kadar protein keripik tempe
cukup tinggi yaitu berkisar antara 23% - 25% (Margono et al, 2000). Menurut SNI 01-2602-
1992, keripik tempe adalah makanan yang dibuat dari tempe kedelai berbentuk
lempengan/irisan tipis yang digoreng dengan atau tanpa penambahan tepung dan bumbu.

Keripik tempe merupakan makanan khas tradisional yang memiliki nilai strategis karena
menjadi makanan ringan bergizi, dimana industri keripik tempe menyerap tenaga kerja di
sektor informal dan menjadi sumber penghasilan masyarakat daerah penghasil tempe dan
keripik tempe (Masrukhi dan Arsil, 2008). Menurut Yuyun (2010), pasar keripik tempe
terbuka lebar karena disukai sebagian besar masyarakat. Faktor lain yang mendukung adalah
kemudahan memperoleh bahan baku, peralatan yang dibutuhkan sederhana, proses
pengolahan yang mudah, serta populer di masyarakat.

2. Ide Usaha
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan kebutuhan gizi manusia
yang semakin meningkat dan juga tingkat persaingan khususnya dibidang perdagangan
yang semakin ketat maka dari itu saya memiliki ide untuk membuat suatu usaha kecil
yang berupa makanan yaitu dengan membuat suatu usaha makanan keripik tempe yang
nantinya dapat disukai dan mendapat respon positif dari para konsumen.

3. Identitas Usaha
Nama usaha/perusahaan : Keripik Tempe
Nama Pemilik : Maman Hermansyah
Lokasi : Desa Cengal, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan
Produk yang di usahakan : Makanan ringan "Keripik Tempe"
No. Kontak : 085797217352
Karyawan : Wardiyanto dan Enda Suhenda
4. Visi dan Misi
a. Visi
Menciptakan usaha sampingan, membentuk jiwa kemandirian, membangun
semangat enterprenuer.
b. Misi
Memberikan kemudahan dalam melayani, mengedepankan pelayanan,
kenikmatan dan keberkahan kebutuhan keripik tempe. Menciptakan lapangan
pekerjaan.

5. Analisis SWOT
a. Strength (kekuatan)
Kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh usaha keripik tempe yaitu:
 Perolehan bahan pokok atau bahan utamanya yaitu kedelai mudah di
dapat dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki tanah yang
subur.
 Merupakan variasi atau ide daripada masakan tradisional yang tebuat
dari tempe.
 Nutrisi tidak hilang karena digoreng pada suhu rendah (80-850C).
 Keripik renyah dan nikmat.
 Menjadi oleh-oleh khas.
 Menjadi camilan sehari-hari.
b. Weakness (kelemahan)
Bentuk produk cenderung tetap atau sulit dibuat tipe atau varian baru.
c. Opportunity (peluang usaha)
Peluang usaha ataupun peluang berkembangnya usaha penjualan keripik tempe
dipastikan sangat dapat terjadi karena dalam hal ini tempe yang biasanya hanya
diolah menjadi tempe goreng dengan usaha ini dapat diolah menjadi keripik
tempe yang dapat menjadi makanan camilan, oleh-oleh khas, dapat di
distribusikan ke tempat atau daerah lain dan dapat bersaing dengan produk
makanan lain meskipun keripik tempe tergolong suatu produk makanan
sederhana.
d. Threat (ancaman)
Ancaman yang mungkin terjadi, yaitu:
 Adanya produk lain yang lebih menarik.
 Varian rasa produk makanan lain yang lebih berwarna
 Persaingan harga antar produsen dalam pemberian harga.
6. Pemasaran
a. Konsumen yang akan dituju:
 Pendistribusian ke warung atau toko
 Pendistribusian ke pasar-pasar.
 Warga pedesaan dan perkotaan.
 Wisatawan asing maupun domestik sebagai oleh-oleh khas di toko
penjualan makanan khas sebagai oleh-oleh.
b. Pasar yang akan dituju:
 Warung dan toko penjualan makanan ringan dan makanan khas oleh-oleh.
 Tempat warungr makan sepertis warung bakso dan lain sebagainya.
c. Promosi:
Strategi pemasaran dari keripik tempe ini akan dilakukan promosi melalui
media sosial Instagram, Facebook, dan Tiktok dengan mengunggah konten-
konten seputar keripik tempe.
d. Partner kerjasama
 Petani kedelai.
 Pembuat tempe.
 Warung dan toko tempat pendistribusian produk.

7. Produksi
a. Bahan baku:
 Kedelai
 Sagu
 Tepung
 Penyedap rasa
b. Proses produksi:
 Potong tempe dengan alat pemotong
 Masukan potongan tempe kedalam penyedap rasa yang telah disediakan
 Goreng tempe
 Pengemasan tempe
c. Peralatan:
 Kompor gas
 Alat pemotong tempe
 Penjepit plastik
8. Rincian Biaya
a. Modal awal:
No. Rincian Harga
1. Mui Rp.150.000
2. Pembuatan merk Rp.100.000
3. Kompor gas Rp.500.000
4. Alat pemotong tempe Rp.1.500.000
5. Penjepit plastik Rp.500.000
Total modal awal Rp.2.750.000

b. Modal perminggu
No. Rincian Harga
1. Kedelai 20 kg Rp.140.000
2. Sagu 7 kg Rp.56.000
3. Tepung Penyedap rasa Rp.10.000
4. Minyak goreng 5 liter Rp.75.000
5. Packing Rp.30.000
6. Transportasi Rp.100.000
7. Tenaga kerja Rp.100.000
Total modal Perminggu Rp. 511.000

c. Pengeluaran perbulan
Jadi pengeluaran perbulan = 4 x 511.000 = Rp.2.044.000/Bulan
(Pengeluaran perbulan + Modal awal)
(Rp.2.044.000+Rp.2.750.000) = Rp.4. 794.000
Jadi pengeluaran modal awal produksi adalah Rp.4.794.000

d. Pemasukan:
 Keripik tempe jadi 100 bungkus
 Minimal 100 bungkus perminggu
 Harga perbungkus Rp.10.000(1/4kg)
Jadi jumlah pemasukan = jumlah keripik x harga
(100 bungkus x Rp.10.000) = Rp.1.000.000/minggu
Jadi pendapatan perbulan = 4 x Rp.1.000.000 = Rp.4.000.000

e. Keuntungan
Keuntungan perbulan = (pemasukan/bulan - pengeluaran/bulan)
= (Rp.4.000.000 - Rp.2.044.000)
= Rp.1.956.000/Bulan
9. Kesimpulan
Usaha keripik tempe menjadi sebuah jenis usaha makanan yang akan terus
berkembang jika para pengusaha berani untuk berinovasi dalam segi produk maupun
strategi pemasaran. Keripik tempe ini adalah salah satu upaya pengembangan makanan
tradisional yang dikemas dengan lebih modern dengan tetap memperhatikan nilai
gizinya sehingga dapat dikonsumsi oleh seluruh usia. Selain itu harga jualnya yang
terjangkau membuat keripik tempe dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat
dan menjadi peluang bisnis tersendiri bagi para dropshipper yang bergabung dalam
kemitraannya.
PPT Bussines Plan

Anda mungkin juga menyukai