Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkat kan
taraf hidup seseorang untuk lebih baik. Suatu badan usaha yang kita jalankan dapat menghasilkan
laba, atau pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat
dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam menjalankan usaha harus
mengikuti hukum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan dalam dunia
usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksakan oleh pemerintah.
Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tidak hanya bekerja sendiri,
tetapi juga membuka luas bagi pihak swasta ikut berpartisipasi untuk memenuhi permintaan akan
kebutuhan pokok masyarakat yang semakin meningkat.
Aktivitas perdagangan, merupakan suatu komponen ekonomi dan merupakan sarana
untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, maka saya berinisiatif untuk membuka usaha
rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan, yang berbahan dari tepung kanji.
Tepung kanji banyak sekali ditemukan di daerah yang subur dengan tumbuhan singkong. Tepung
kanji dapat juga dibuat atau di masak menjadi apa saja sesuai keinginnan kita.
Bisnis makanan merupakan bisnis yang senantiasa bertahan dan terus berkembang seiring
dengan meningkatnya kebutuhan kuliner masyarakat. Ada beberapa hal yang membuat bisnis ini
terus tumbuh. Pertama, makanan merupakan suatu kebutuhan masyarakat baik sebagai kebutuhan
kuliner atau jajanan maupun kebutuhan pokok. Bisnis makanan memiliki mangsa pasar tersendiri,
yaitu pemuda seperti remaja, mahasiswa dan masyarakat penggemar kuliner.
Talas merupakan tumbuhan yang 90% bagiannya dapat dimakan. tangkai, daun, pelepah,
umbi induk dan umbi anakan dapat dimakan. Bagian yang tidak dapat dimakan hanyalah akar-
akar serabutnya.
Manfaat utama umbi talas adalah sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.  Di
Kabupaten Sorong Irian Jaya talas dimakan sebagai makanan pokok. Di daerah lain talas
dimakan sebagai makanan tambahan setelah diolah menjadi macam-macam masakan atau
dimakan begitu saja sebagai talas rebus, talas kukus atau talas goreng. Talas juga dapat diambil
tepungnya untuk dipakai sebagai pengganti tepung terigu. Di Filipina dan Columbia talas dibuat
kue-kue, sedangkan di Brazil dijadikan roti.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan Indonesia “keripik
talas”yang mampu menjadi makanan yang berkualitas, menarik dan diterima oleh kalangan
masyarakat sebagai makanan cepat saji atau camilan
3
2. Tujuan Khusus
Selain untuk untuk memperkenalkan kualitas kripik talas di dunia usaha menengah
kebawah, saya berkomitmen untuk membantu tetangga yang sangat membutuhkan peluang usaha
sehingga besar harapan usaha ini dapat mengurangi pengangguran, karena usaha ini nantinya
akan merekrut pekerja lokal serta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menanam
talas dengan alasan ada kepastian dimana mereka harus menjual hasil tani talasnya.
Adapun tujuan yang juga tak dapat dipungkiri dengan manajemen yang baik dana yang
kecil yaitu akan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya sehingga usaha ini dapat bertahan
dalam berkompetisi kualitas dan kuantitas di pasaran.

C. Komoditas Unggulan
Di pasaran banyak ditemui keripik serupa dengan produk yang saya ajukan, kendati hal
tersebut sangat penting untuk membuat terobosan baru mengenai produk yang akan saya
jalankan, terutama dalam hal rasa. Adapun keunggulan dari produk kripik talas saya antara lain:
1. Gurih dan renyah
2. Rasa yang disediakan
a. Original
b. Barbeque
c. Pedas Manis
d. Balado
3. Tahan lama, hal ini diharapkan dapat mengurangi resiko kerugian perusahaan jika produk
tidak cepat terserap di pasaran.
4. Kemasan yang menarik, hal ini juga membedakan dengan produk lain yang mayoritas hanya
dibungkus dengan plastik ala kadarnya.
Penawaran unggulan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang suka
mengonsumsi camilan jenis keripik.
3
BAB 2
ISI USAHA

A. Nama Usaha
Usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi makanan ringan keripik yang
dengan bahan baku talas ini, kami menamakan “ELLYDHA Keripik Talas”

B. Lokasi Usaha
Lokasi usaha pembuatan “ELLYDHA Keripik Talas” telah diproduksi di kediaman Ibu
Sri Wulan, Desa Sudimoroharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa
Timur.

C. Pelanggan
Dalam hal ini konsumen terdiri dari berbagai tingkat kalangan ekonomi baik dari tingkat
bawah, menengah dan atas. Karena makanan ringan merupakan makanan yang banyak diminati
orang dan dalam hal harga dapat dijangkau semua kalangan.

D. Jenis Usaha
Usaha yang akan saya kelola adalah usaha rumah tangga yang memproduksi gorengan
yang berbahan baku tepung kanji.

E. Faktor Penghambat dan Pendukung


Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti
halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung
dalam menjalankan usaha ini.
1. Faktor penghambat
a. Harga bahan baku yang tidak stabil.
b. Pemotongan talas masih menggunakan alat pemotong manual
c. Penggorengan masih menggunakan kompor gas biasa
d. Penirisan keripk masih dengan cara sederhana
e. Belum terdaftar pada Dinas Kesehatan setempat
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor yang pertama, kami
menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada petani setempat agar memperoleh
harga yang lebih murah. Adapun faktor kedua sampai kelima kami masih upayakan
secepatnya dan tidak menutup kemungkinan mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
2. Faktor pendukung
a. Kondisi tempat yang memadai.
b. Higienis dan harga yang relatif terjangkau.
3
c. Merupakan salah satu bagian produk yang paling banyak dicari oleh konsumen.
F. Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
a. Harga keripik talas ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat.
b. Kualitas dari keripik talas ini sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya
diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan.
c. Keripik talas ini mempunyai rasa yang gurih dan enak.
d. Rasa yang bervariasi memancing minat pembeli.
e. Keripik talas dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan
hemat.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Talas masih dipandang sebelah mata dan tidak banyak orang yang mengenal sehingga
diperlukan promosi- promosi.
b. Minimnya modal untuk tenaga kerja sehingga ,sehingga bahan yang di produksi kurang
banyak.
c. Bahan baku keripik talas yang mudah rusak.
d. Keripik talas akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan sembarangan atau
ditumpuk.
e. Penggorengan masih menggunakan kompor gas biasa. Sehingga jumlah produktivitas
terbatas
f. Masih menggunakan pemotong manual
g. Penirisan keripik masih menggunakan alat dan cara yang sederhana
h. Produk belum terdaftar pada Dinas Kesehatan setempat
3. Opportunity (Peluang)
a. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah saya untuk
memasarkan produk.
b. Permintaan pasar yang semakin meningkat.
c. Banyak diminati setiap orang dari mulai anak-anak, dewasa, maupun orang tua.
4. Threats (Ancaman)
a. Jumlah kompetitor yang terus meningkat.
b. Munculnya produk baru yang lebih unggul.
c. Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas.
d. Jenis usaha yang saya jalankan ini termasuk usaha rumahan yang mampu bersaing
dengan usaha snack modern dan telah dimodifikasi dari tampilan maupun rasa.
3
BAB 3
ASPEK PRODUKSI

A. Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri,
yaitu sebagai berikut :
Peralatan Jumlah Harga
Kompor gas 1 Rp. 300.000,-
Wajan Besar 1 Rp. 150.000,-
Ember besar 2 Rp. 80.000,-
Ember kecil 1 Rp. 10.000,-
Pisau 3 Rp. 15.000,-
Pemotong keripik 1 Rp. 100.000,-
Kalo peniris 1 Rp. 30.000,-
Serok penggorengan besar 1 Rp. 20.000,-
Penyaring minyak kecil 1 Rp. 15.000,-
Toples 2 Rp. 20.000,-
Jumlah Rp. 740.000,-

B. Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah:
1. Umbi Talas
2. Minyak Goreng “Bimoli”
3. Kapur Sirih
4. Garam
5. Bumbu pelengkap rasa barbeque, pedas manis, dan balado

C. Cara Pelaksanaan
1. Cara Pembuatan
Langkah-langkah dalam pembuatan keripik talas:
a. Talas yang dipilih usahakan berukuran besar untuk mempermudah proses
pembuatannya dan hasilnya bisa lebih bagus.
b. Kupas talas tersebut dari kulit hingga bersih, dan setelah bersih dari kulit cuci dengan air
bersih.
c. Iris tipis-tipis talas yang telah bersih tersebut menggunakan alat bantu pemotong keripik
agar hasil potongannya lebih bagus dan rapi.
d. Setelah di iris tipis-tipis, jemur dibawah terik matahari kurang lebih 3 jam. Proses ini
bertujuan untuk menghilangkan getah pada umbi talas. Getah pada umbi talas apabila
tidak hilang saat dimakan akan menyebabkan hasil keripik talas terasa gatal di
tenggorokan.
e. Rendam irisan talas yang sudah kering kedalam air yang sudah dicampur kapur sirih serta
3

garam,
f. Siapkan minyak goreng yang sudah dipanaskan, kemudian goreng talas yang telah
direndam air kapur dan garam tersebut hingga kering dan matang.
g. Setelah matang, angkat dan tiriskan serta tunggu sampai dingin.
h. Tambahkan bumbu pelengkap sesuai selera, dengan cara menaburkannya ke hasil
gorengan yang sudah kering.
i. Simpanlah pada tempat yang kering dan tertutup.

2. Cara Pemasaran
Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang saya lakukan:
1. Melakukan penjualan sistem titip di warung, toko atau kios dan pusat oleh-oleh
2. Melakukan penjualan secara langsung melalui event bazar atau sejenisnya.
3. Melalui media sosial dan internet

BAB 4
ANGGARAN KEUANGAN

A. Anggaran
3
1. Modal = Rp.500.0000 ,-per hari
Dalam satu bulan memproduksi 12 kali, jadi modal satu bulan adalah Rp.500.000,00 x 12
=Rp.10.000.000,00
2. Modal investasi
Peralatan produksi = Rp.740.000,-
3. Biaya Produksi
Satu hari produksi
Harga 1 kg Talas Rp.2.500,-
Harga 1 L Minyak Bimoli Rp.14.000,-

Bahan baku Harga

Talas 15 kg Rp. 37.500,-


Minyak goreng “Bimoli” Rp. 42.000,-
Bumbu Rp. 5.000,-
Transport Rp. 20.000,-
Gaji karyawan 2 orang Rp. 50.000,-
Garam Rp. 2.000,-
Kemasan “Standing Pouch” 150 Rp. 33.000,-
gram Rp. 18.000,-
LPG

Jumlah Rp. 207.500,-


 
Hasil keripik matang = 9 kg
4. Penetapan harga

Kripik Jumlah bungkus Harga/bungkus Total

Original 20 Rp.6.000,- Rp.120.000,-

Barbeque 20 Rp.6.000,- Rp.120.000,-

Pedas Manis 10 Rp.6.000,- Rp. 60.000,-

Balado 10 Rp.6.000,- Rp. 60.000,-

Jumlah Rp.360.000,-

5. Perhitungan Modal
Penjualan /bulan = 12 X Rp.360.000,- = Rp.4.320.000,-
Modal = 12X Rp. 207.500,- = Rp.2.490.000,- (-)
Rp.1.830.000,-
Modal investasi = Rp. 740.000,- (-)
Laba bersih =Rp. 1.090.000,-
3
B. Indikator Pencapaian Tujuan
Usaha ini ditargetkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan sebelumnya. Perlu adanya
pemikiran dan kerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jika usaha ini bisa
melakukan perputaran uang dengan baik, maka usaha ini dapat dikatakan sukses. Karena
tantangannya tidak hanya agar produk keripik talas ini terserap oleh konsumen, tetapi bagaimana
kemudian usaha ini dapat memperoleh bahan baku yang baik dan mencukupi.
Untuk menganalisa laba, kemungkinan besar keuntungan yang akan saya peroleh dapat di
lihat sebagai berikut :
Laba /bulan = Rp. 1.090.000,-
Laba /tahun = Rp. 13.080.000,-
Laba /5 tahun = Rp 65.400.000,-
Dari uraian di atas, mencerminkan bahwa usaha kripik talas yang tergolong membutuhkan
dana yang tidak banyak, namun jika dikelola dengan baik maka meberikan sumbangan
perekonomian yang sangat menjanjikan.

3
BAB 5
PENUTUP

A. Antisipasi Masa Depan


Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara
mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat
dan konsumen puas atas produk keripik yang kami buat. Karena apabila kualitas produk kami
tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.

B. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami
sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang-
orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha
ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan
dan mengembangkan usaha ini.

C. Saran
Mari lakukan semua dengan penuh semangat, kerja keras dan keyakinan positif. Mudah-
mudahan nantinya kripik talas ini akan bisa berkembang dengan baik dan dapat diterima
masyarakat luas dengan penuh antusias. Terus lakukan perbaikan dan inovasi yang lebih unik dan
kembangkan.

Anda mungkin juga menyukai