Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

Makanan Khas Daerah

Disusun Oleh:

1. Audia Azzahra Selsilia (05)


2. Lamanda Putri (15)
3. Rafa Aulia Tsuraya (24)
4. Theodora Andrea Lydia (33)

XII MIPA F

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 78)


Jalan Bhakti IV/I Komp Pajak Kemanggisan
Jakarta

2021
BAB I
PROFIL USAHA

I. Latar Belakang Pendirian Usaha


Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran karena
kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis, dan
kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga
menyebabkan semakin meningkatnya krisis ekonomi di masyarakat, serta kurangnya
pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, diharapkan dapat
membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.

Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan
jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam
berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah ataupun barang setengah jadi
menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat
dinikmati oleh para konsumen. Dengan adanya cafe “Ngeunah Pisan” ini akan
membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian.

Aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan
tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia
di pasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut
bukanlah makanan khas daerah Indonesia. Harga yang ditawarkan biasanya terlalu
mahal, dan juga kualitas serta dan kurang terjamin kebersihannya.

Salah satu makanan khas daerah yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok untuk
camilan bersama keluarga, sahabat, dan orang tersayang, dan sekaligus merupakan
makanan yang juga cukup mengenyangkan tersedia di cafe “Ngeunah Pisan”. Cafe ini
merupakan cafe yang bernuansa khas daerah Jawa Barat. Makanan dan minuman
yang tersedia pun merupakan makanan dan minuman khas Jawa Barat. Makanan khas
Jawa Barat ini merupakan salah satu makanan yang cara pembuatannya tidak begitu
rumit, tetap higienis, tahan lama dan dijual dengan harga yang terjangkau, maka
tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.

II. Identitas Perusahaan


Nama Perusahaan: Ngeunah Pisan
Alamat: Gallery West, Tower AKR, Jl. Perjuangan No.40A, RW.10, Kb. Jeruk, Kec.
Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530
Narahubung: 08588

III. Visi dan Misi Usaha


A. Visi
Memperkenalkan dan melestarikan makanan khas Jawa Barat

B. Misi
1. Selalu berinovasi dengan produk khas Jawa Barat
2. Meningkatkan kualitas makanan khas Jawa Barat
3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas

IV. Alasan Pemilihan Produk


Kami memilih produk ini karena makanan khas Jawa Barat memiliki beragam variasi
makanan yang menarik dan banyak disukai orang. Selain itu, makanan tersebut lebih
banyak ditemui dan digemari oleh calon konsumen. Makanan khas Jawa Barat juga
lebih mudah untuk dimodifikasi sehingga tidak membuat konsumen bosan.

V. Analisis SWOT Produk


A. Analisa Kekuatan (Strength)
1. Rasa yang disukai dan memiliki ciri khas.
2. Harga jual bersaing.
3. Bebas bahan kimia dan pengawet.

Hal yang perlu dilakukan setelah melakukan analisa, yaitu:


1. Terus mempertahankan kualitas rasa, dan jangan sampai berubah.
2. Usahakan untuk terus mempertahankan persaingan harga.
3. Makin menonjolkan keunggulan produk yang akan dipasarkan seperti tidak
menggunakan pengawet dan dijamin sehat.

B. Analisis Kelemahan (Weakness)


1. Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli.
2. Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis, yaitu


1. Tonjolkan pada bentuk yang indah dan unik sehingga meskipun tidak
begitu besar, namun memiliki keunikan tersendiri yang dapat menjadi daya
tarik.
2. Memperhitungkan jumlah produksi yang dapat dijual untuk satu hari
sehingga tidak ada sisa dan tetap tidak menggunakan pengawet.

C. Analisis Kesempatan (Opportunity)


1. Dapat melayani pesanan besar atau katering.
2. Dapat membuka toko.

Hal yang diperhatikan setelah analisis, yaitu


1. Mempersiapkan dan mulai menawarkan produk pada katering yang
membutuhkan.
2. Mulai membuat rencana untuk membuka usaha yang memiliki pangkalan.

D. Analisis Ancaman
1. Makin banyak pesaing yang bermunculan.
2. Kemungkinan penurunan harga jual.

Hal yang dapat dilakukan setelah analisis, yaitu:


1. Mencari pelanggang sebanyak-banyaknya.
2. Mempertahankan kualitas produk dan jangan sembarangan menaikkan
harga dengan adanya persaingan yang ketat.
BAB II
STRATEGI PASAR

I. Segmenting
A. Demografis
Kami mengkategorikan pasar dengan beberapa kategori, yaitu:
1. Berdasarkan tingkat ekonomi:
a) Masyarakat menengah
b) Masyarakat menengah kebawah
c) Masyarakat menengah keatas
2. Berdasarkan usia:
a) Usia muda
b) Usia dewasa
c) Usia tua
3. Berdasarkan pekerjaan:
a) Pekerja kantoran
b) Pelajar

B. Psikografis
Sifat-sifat masyarakat Indonesia yang relevan terhadap usaha kami antara lain:
1. Kebanyakan masyarakat Indonesia suka jajanan yang murah meriah.
2. Banyaknya variasi topping dan pernak-pernik akan menarik perhatian
orang.

II. Targetting
Kami menargetkan masyarakat menengah dan menengah kebawah, pekerja kantoran
dan juga pelajar/mahasiswa, dan penduduk usia muda dan dewasa.
A. Ukuran
Indonesia adalah negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah
masyarakat menengah dan menengah kebawah.

B. Profitabilitas
Pelajar dan orang kantoran memiliki kecenderungan untuk jajan atau
konsumerisme yang tinggi, terutama apabila harga jajanannya murah.

C. Aksesibilitas
Masyarakat usia muda dan dewasa paham dengan teknologi sehingga
memudahkan penjualan dan promosi yang akan lebih banyak dilakukan melalui
media sosial.

III. Positioning
Kami memposisikan produk kami sebagai jajanan yang tradisional namun tetap up-to-
date alias tidak ketinggalan zaman. Produk-produk kami juga murah meriah dan tidak
berat di kantong. Jajanan kami bisa dibeli tanpa harus merasa boros, dan bisa jadi
jajanan hemat yang tidak kalah enak dan mengenyangkan dibanding jajanan-jajanan
lain, misalnya seperti yang di mall atau café yang relatif mahal.
BAB III
PROSES PRODUKSI

Jajanan yang kami tawarkan beragam, seperti combro, misro, bandros, dan seblak. Untuk bisa
mendapatkan jajanan tersebut, tentunya harus melalui proses produksi yang terbilang cukup
mudah. Berikut adalah proses produksi dari produk kami:

I. Proses Produksi Misro


A. Alat dan Bahan
No Bahan Alat
1 Singkong (500 gram) Parutan singkong
2 Kelapa parut (150 gram) Wadah
3 Garam (1/2 sdt) Spatula
4 Minyak goreng (secukupnya) Wajan
5 Gula merah (150 gram) Saringan minyak
6 Almond
7 Dark chocolate compound
8 Mozarella
9 Gula halus

B. Biaya
No Bahan Jumlah Harga
1 Singkong 500 g Rp 4.500,00
2 Gula merah 500 g Rp 11.000,00
3 Almond 250 g Rp 41.000,00
4 Dark chocolate compound 250 g Rp 23.000,00
5 Mozarella 250 g Rp 27.000,00
6 Gula halus 1 kg Rp 18.000,00
7 Kelapa parut 150 g Rp 8.500,00
8 Garam 1 bungkus Rp 2.000,00
9 Minyak goreng 1 liter Rp 12.000,00
Total Rp 147.000,00

C. Proses Pembuatan
1. Dalam wadah, campur singkong parut, kelapa parut, dan garam. Aduk
hingga rata.
2. Dalam wajan, panaskan banyak minyak goreng. Sisihkan.
3. Ambil sedikit adonan lalu pipihkan di telapak tangan. Beri isian gula merah
di tengahnya. Tutup, padatkan, dan bulatkan. Lakukan hingga semua
adonan habis.
4. Goreng misro ke dalam minyak panas hingga berubah warna jadi
kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
5. Berikan topping dan misro siap disajikan.

D. Modifikasi yang Dilakukan


Pemberian topping, dengan pilihan: almond, coklat, mozarella, dan gula halus.

E. Design Kemasan
Menggunakan wadah food pail karton foodgrade biodegradable.
II. Proses Produksi Combro
A. Alat dan Bahan
No Bahan Alat
1 Singkong (3 buah) Parutan
2 Kelapa Baskom
3 Daun bawang Piring
4 Garam Wajan
5 Oncom Cobek dan ulekan/ blender
6 Bawang putih (3 siung) Sendok
7 Bawang merah (2 siung)
8 Merica bubuk
9 Gula pasir
10 Kunyit (1/2 ruas)
11 Cabai (6 buah)
12 Minyak goreng
13 Keju
14 Abon sapi
15 Sosis
16 Daging ayam

B. Biaya
No Bahan Jumlah Harga
1 Singkong 3 buah Rp 7.000,00
2 Kelapa 1 buah Rp 5.000,00
3 Daun bawang 1 ikat Rp 3.000,00
4 Garam 1 bungkus Rp 2.000,00
5 Oncom 3 buah Rp 5.000,00
6 Bawang putih 1 ons Rp 3.000,00
7 Bawang merah 1 ons Rp 3.000,00
8 Merica bubuk 1 bungkus Rp 1.000,00
9 Gula pasir ¼ kg Rp 7.000,00
10 Kunyit 1 ons Rp 2.000,00
11 Cabai 1 ons Rp 5.000,00
12 Minyak goreng 1 liter RP 12.000,00
13 Keju 175 g Rp 22.000,00
14 Abon sapi 250 g Rp 30.000,00
15 Sosis 500 g Rp 28.000,00
16 Daging ayam fillet 1 ekor Rp 40.000,00
Total Rp 175.000,00

C. Proses Pembuatan
1. Siapkan 3 buah singkong dan kelapa kemudian kupas dan basuh, lalu parut
keduanya sampai halus.
2. Buang air di dalamnya kemudian campurkan kedua bahan tersebut.
3. Tambahkan garam secukupnya lalu aduk sampai merata.
4. Cuci bawang merah, bawang putih, cabai, dan daun bawang.
5. Haluskan bahan tersebut dan tambahkan garam, merica bubuk, serta gula
pasir secukupnya.
6. Lalu remas oncom menjadi bagian yang kecil-kecil, dan campurkan dengan
bahan bumbu sampai merata.
7. Siapkan bahan tambahan seperti keju, sosis, abon sapi, daging ayam lalu
potong secukupnya.
8. Ambillah bahan singkong kemudian kepal dengan tangan dan buat
cekungan  serta tambahkan bahan isian, bahan tambahan keju, sosis, abon,
dan daging ayam dengan masing – masing pilihan itu lalu tutup dan buatlah
sampai membentuk oval.
9. Panaskan wajan, kemudian tuangkan minyak dengan secukupnya.
10. Goreng adonan combro tersebut dan tunggu sampai matang kecoklatan.

D. Modifikasi yang Dilakukan


Modifikasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengganti isian combro dengan
keju, sosis, abon sapi, atau daging ayam. Hal ini dilakukan untuk menambahkan
selera konsumen dan membuat combro dapat dinikmati oleh setiap kalangan.
Dan juga agar combro dapat semakin dikenal oleh masyarakat karena isinya
yang beragam.

E. Design Kemasan
Design kemasan yang dipilih untuk dijual adalah dengan box dari kardus yang
telah dimodifikasi sehigga kardus tersebut terlihat lebih modern. Selain itu,
kardus menjadi lebih mudah dibawa oleh konsumen, dan juga dengan
menggunakan kardus lebih ramah lingkungan.

III. Proses Produksi Bandros


A. Alat dan Bahan
No Bahan Alat
1 Santan (500 ml) Wadah
2 Kelapa parut (170 gram) Panci
3 Tepung beras (170 gram) Cetakan penggorengan
4 Tepung tapioka (1 sdm) Spatula
5 Garam (1 sdt) Garpu
6 Gula (secukupnya) Kemasan paper lunch box
7 Minyak goreng (secukupnya)
8 Gula merah
9 Kacang tanah
10 Keju
11 Meses coklat
12 Selai coklat

B. Biaya
No Bahan Jumlah Harga
1 Santan (500 ml) 600 ml Rp 2.000,00
2 Kelapa parut (170 gram) 500 g Rp 8.000,00
3 Tepung beras (170 gram) 250 g Rp 10.000,00
4 Tepung tapioka (1 sdm) 250 g Rp 15.000,00
5 Garam (1 sdt) 250 g Rp 3.500,00
6 Gula (secukupnya) 1 kg Rp 15.000,00
7 Minyak goreng (secukupnya) 1 liter Rp 11.000,00
8 Gula merah 1 kg Rp 15.000,00
9 Kacang tanah 1 ons Rp 5.000,00
10 Keju 175 g Rp 22.000,00
11 Meses coklat 100 g Rp 5.000,00
12 Selai coklat 200 g Rp 17.000,00
Total Rp 128.500,00

C. Proses Pembuatan
1. Rebus santan. Setelah mendidih, angkat dan biarkan hingga hangat kuku.
2. Kemudian campur semua bahan dalam wadah.
3. Tambahkan santan sedikit demi sedikit ke dalam wadah hingga adonan pas
kekentalanya. Lalu diamkan selama 15 menit.
4. Panaskan cetakannya. Olesi dengan minyak goreng dan tunggu hingga
benar-benar panas merata.
5. Tuangkan adonan kedalam cetakan dan kemudian ditutup, turunkan api
menjadi setengahnya.
6. Saat sudah setengah matang, taburkan potongan gula merah diatasnya.
Tunggu hingga matang.
7. Sebelum diangkat dari cetakan, balik bandros, tunggu selama 1 menit tanpa
ditutup kembali.
8. Kemudian sajikan bandros di kemasan yang sudah disediakan.
9. Tambahkan topping kacang diatasnya atau yang lainnya seperti keju, meses,
selai coklat, dan lain-lain.

D. Modifikasi yang Dilakukan


Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan pilihan topping seperti
gula merah dan kacang, selai coklat, keju, meses, dan lain-lain. Bentuk dari
bandros sendiri pun mengalami modifikasi dari yang semula berbentuk setengah
lingkaran menjadi lingkaran penuh.

E. Design Kemasan
Kemasan yang digunakan untuk bandros ini adalah dengan menggunakan paper
lunch box. Pemilihan kemasan ini bertujuan agar lebih ramah lingkungan.
Selain itu, bagian luar kemasan juga akan didesain sedemikian rupa sehingga
menjadi lebih menarik.

IV. Proses Produksi Seblak


A. Alat dan Bahan
No Bahan Alat
1 Paha ayam (1 potong) Pisau
2 Makaroni (50 gram) Wajan
3 Kerupuk putih (150 gram) Sodet/ spatula
4 Sosis (3 buah) Mangkuk
5 Bakso (3 buah) Kemasan paper bowl (650 ml)
6 Telur (1 butir)
7 Caisim (2 batang)
8 Merica bubuk (1/4 sdt)
9 Daun bawang (1 batang)
10 Garam (2 sdt)
11 Gula pasir (1/4 sdt)
12 Air rebusan kaldu ayam (700 ml)
13 Minyak (2 sdm)
14 Kencur (2 cm)
15 Bawang putih (2 siung)
16 Bawang merah (3 siung)
17 Cabai merah keriting (4 buah)
18 Mozarella (100 gram)
19 Dumplings keju (6 buah)

B. Biaya
No Bahan Jumlah Harga
1 Paha ayam 500 g Rp 5.000,00
2 Makaroni 50 g Rp 2.500,00
3 Kerupuk putih 150 g Rp 5.500,00
4 Sosis 3 buah Rp 3.000,00
5 Bakso 3 buah Rp 3.000,00
6 Telur 1 butir Rp 2.000,00
7 Caisim 1 ikat Rp 3.000,00
8 Merica bubuk 4 gram Rp 1.000,00
9 Daun bawang 1 ikat Rp 2.500,00
10 Garam 500 g Rp 4.000,00
11 Gula pasir 250 g Rp 3.500,00
12 Air rebusan kaldu ayam 700 ml Rp 0
13 Minyak 180 ml Rp 3.000,00
14 Kencur 1 buah Rp 1.000,00
15 Bawang putih 2 siung Rp 1.000,00
16 Bawang merah 3 siung Rp 1.000,00
17 Cabai merah keriting 4 buah Rp 2.000,00
18 Mozarella 50 g Rp 10.000,00
19 Dumplings keju 6 buah Rp 4.500,00
Total Rp 57.500,00

C. Proses Pembuatan
1. Rendam makaroni dan kerupuk putih dalam sebuah wadah.
2. Rebus paha ayam sampai matang dan taburi dengan garam. Kemudian
suwir-suwir menjadi kecil.
3. Panaskan minyak. Tunggu hingga minyak panas secara merata.
4. Setelah itu, masukkan bumbu tumisan dan aduk-aduk sampai merata hingga
tercium bau harum. Sisihkan.
5. Lalu masukkan telur kedalamnya dan aduk-aduk.
6. Kemudian masukkan suwiran ayam, potongan bakso, sosis, dumplings keju,
dan caisim. Aduk kembali dengan merata.
7. Tuangkan makaroni dan kerupuk yang sudah direndam. Aduk kembali
semua bahan.
8. Bumbui dengan garam dan berikan merica bubuk secukupnya.
9. Tuangkan air bersama dengan gula pasir dan tambahkan daun bawang.
Aduk-aduk merata.
10. Setelah matang, sajikan seblak didalam kemasan kemudian tambahkan keju
mozzarella diatasnya sebagai topping.
D. Modifikasi yang Dilakukan
Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan topping mozzarella
diatas seblak dan menambah isian dumplings keju. Hal ini dilakukan agar
konsumen tidak bosan dengan menu seblak pada umumnya.

E. Design Kemasan
Untuk seblak menggunakan kemasan berupa paper bowl 650ml
BAB IV
PENUTUP

I. Rencana Promosi Produk


Promosi direncanakan akan dilakukan melalui beberapa metode antara lain
A. Brosur dan poster
Brosur akan disebarkan di beberapa titik di lingkungan yang sesuai
karakteristiknya dengan target konsumen. Di desain untuk menarik perhatian
calon konsumen. Poster di tempelkan di tempat-tempat umum dengan perizinan.
B. Media sosial
Media sosial menggunakan aplikasi whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan
lain sebagainya.

II. Perkiraan Harga Jual


Rancangan harga yang ditawarkan di cafe kami adalah sebagai berikut:
A. Seblak
1. Seblak komplit (non topping): Rp 12.000,00
2. Seblak komplit + topping mozza dan dumpligs: Rp 20.000,00
B. Misro
Misro 1 kotak (5 pcs) + 1 topping: Rp 12.000,00
C. Combro
Combro 1 kotak (5 pcs): Rp 10.000,00
D. Bandros
Bandros 1 kotak (4 pcs): Rp 10.000,00
DAFTAR PUSTAKA

https://selerasa.com/resep-seblak-bandung
https://uprint.id/blog/alasan-menggunakan-paper-bowl-untuk-bisnis-makanan/
https://deeramanabila.wordpress.com/2017/06/08/cara-buat-combro-pelangi/
https://id.pinterest.com/percetakantinta/desain-kemasan/
https://resepkoki.id/resep/resep-misro/
https://cookpad.com/id/resep/14158539-27-kue-pancong-aka-gandosbandros

Anda mungkin juga menyukai