Anda di halaman 1dari 17

BAB I

LATAR BELAKANG

NAMA PERUSAHAAN :  OPAQUE

BIDANG USAHA :  MAKANAN

JENIS PRODUK :  OP’S LONTONG

ALAMAT :  Jl. DIRGANTARA

NOMOR TELP : 

1. Identifikasi Peluang Bisnis


Salah satu jenis usaha yang tidak pernah surut adalah usaha makanan. Usaha
makanan ini memberikan peluang yang sangat besar untuk diusahakan. Apalagi
makanan yang cocok dengan lidah konsumen dan khas didaerah tersebut.

Opak adalah jenis makanan ringan yang berbentuk menyerupai kerupuk yang
memiliki tekstur yang sangat renyah, hanya saja opak terbuat dari beras ketan
sedangkan kerupuk terbuat dari bahan dasar tepung tapioka. Opak ketan
merupakan makanan khas dari daerah Sukabumi Jawa Barat yang memiliki rasa
yang enak dan gurih. Opak ketan terdiri dari dua macam rasa yaitu rasa asin dan
rasa manis. Dari segi pengadaan bahan baku, proses pengolahan, sampai menjadi
produk akhir pun tidak terlalu sulit tetapi tidak semua orang yang bisa membuat
makanan khas sunda ini, biasanya opak ini sering dibuat di daerah-daerah panas
karena dalam pengolahannya membutuhkan proses penjemuran. Opak ini sering
kita temukan untuk para tamu biasanya untuk cemilan sehari-hari.

1
Berangkat dari keadaan ini maka kami melihat bahwa opak merupakan salah
satu produk yang sangat potensial untuk diusahakan. Beras ketan dikenal sebagai
makan pokok penghasil karbohidrat kompleks, yang dicernanya lebih lambat
sehingga dapat membuat kenyang lebih lama. Kuliner yang khas dengan
kebudayaan sekarang sudah jarang sekali kita temukan, karena berkembangnya
makanan yang lebih modern. Untuk itu saya akan mencoba melestarikan kuliner
unik ini, makanan opak dan kolontong semakin enak karena di modifikasi dengan
varian rasa seperti opak dengan rasa coklat, keju, dll. Yang dapat menarik
pelanggan, karena sebagian masyarakat menyukai rasa-rasa yang bervariatif.
Adapun kami bisa membuat sesuai dengan request pelanggan untuk membuat
sesuai dengan selera.

2. Penjelasan Produk
Cara membuat produk kami bisa dibilang gampang. Karena sebenarnya hanya
membutuhkan bahan pokok yang sedikit tidak terlalu banyak. Untuk membuat
opak ini, kami cukup menyediakan beras ketan, gula, coklat, keju, dan bumbu-
bumbu lainnya. Akan tetapi walaupun prosesnya begitu gampang, saya tidak
sembarangan dalam proses pembuatan karena kami mempunyai keunggulan yaitu
bahan baku berkualitas, meskipun menggunakan peralatan yang masih
tradisioinal, ukuran opak yang cukup kecil, tanpa pengawet atau bahan kimia
berbahaya.

3. Latar Belakang Bisnis


Alasan kami menawarkan inovasi makanan seperti Opaque adalah saat ini
masyarakat begitu konsumtif dengan makanan luar sehingga melupakan makanan
tradisional. Di sini kami membantu semua kalangan khusus para ibu rumah tangga
untuk lebih bisa mengenal makanan tradisional yang telah dilupakan. Dan dengan
adanya produk ini para ibu rumah tangga bisa mengenalkan makan tradisional ke
anak-anaknya.

2
4. Visi dan Misi
Visi
Menjadikan OP’S LONTONG menjadi makanan ringan yang digemari orang
dewasa dan anak-anak dengan cita rasa tradisional yang masih melekat
didalamnya.
Misi
 Menciptkan cita rasa yang beraneka ragam dari makanan tradisional di
Indonesia
 Melestarikan makanan ringan tradisional di Indonesia
 Mengusahakan segmentasi pasar yang efektif dan efisien sehingga
harga yang di pasarkan cukup terjangkau.
5. Tujuan
a. Tujuan Umum
 Mendapatkan keuntungan dari produk ini
 Membudayakan makanan tradisional khas Indonesia
 Menciptakan lapangan pekerjaan untuk daerah sekitar
b. Tujuan Khusus
 Membantu masyarakat mengenalkan makanan khas kepada generasi
selanjutnya
 Menjaga kelestarian budaya dalam bidang kuliner

6. Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena setiap
orang pasti butuh akan santapan ringan dan butuh dengan makanan ringan untuk
bersantai maupun berkumpul dengan teman-teman atau oleh-oleh untuk dibawa
pulang setelah liburan. Dan produk ini cocok dengan kebutuhan.

3
BAB  II

ANALISIS SWOT

1. Faktor Internal
a. Strength (Kekuatan)
 Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai kebudayaan
dan dipadukan dengan unsur kekreatifan. Yaitu produk opak dan
kolontong yang jarang dijual dipasaran akan tetapi dikenal dikalangan
para ibu rumah tangga. Kami juga menyelipkan harga yang terjangkau,
tanpa bahan pengawet dan menyajikan cita rasa yang berbeda.

 Keterampilan dan keahlian


Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi rasa opak
dan kolontong.

 Bahan baku mudah di dapat


Bahan baku pembuatan opak kolontong ini tersedia karena udah ada
pemasok langganan.

 Fungsi Pemasaran
Dengan majunya teknologi maka maju pula promosi. Sehingga
promosi gampang sekali dilakukan di media sosial seperti  Facebook,
Twitter, Situs Web dan lain sebagainya. Dan telah ada beberapa
distributor atau toko-toko makanan oleh-oleh yang menjual produk
berdasarkan target pasar bahkan distributor perkotaan.

4
b. Weakness (Kelemahan)
 Belum memiliki cukup pengalaman. Pengalaman untuk memulai
usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang
harus diatasi.
 Produksi ini volume penjualannya belum terbilang tinggi.
 Dan desain yang bisa dikatakan belum menarik.

2. Faktor Eksternal
a. Opportunities ( Peluang )
 Banyaknya konsumen
Banyaknya para tamu wisatawan yang menginginkan makanan khas
oleh-oleh daerah tersebut. Dan dengan produk ini akan menambah minat
wisatawan maupun setempat.

 Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena didaerah kami banyak
toko-toko makanan ringan untuk menjadi pemasok/ distributor produk
ini.

b. Threats ( Ancaman )

 Keacuhan konsumen, terkadang masyarakat kurang memperhatikan


makanan yang dibelinya.
 Ancaman dari pesaing yaitu maraknya yang menjual opak kolontong dari
berbagai daerah. Sehingga permintaan pasar berkurang akibat adanya
para pesaing dari produk yang lain dan perilaku pasar tidak ramah lagi.
 Megenai ketersediaan bahan baku yang berkualitas bisa berkurang karena
adanya faktor tertentu.
 

5
BAB III

PERENCANAAN BISNIS

1. Sasaran dan Target Pasar


Sasaran kami adalah seluruh kalangan dari segala usia. Untuk itu kami
memulai promosi dari daerah yang sering dilewati kalangan wisatawan. Dan
biasanya itu di toko-toko makanan khas oleh-oleh. Karena kami menganggap
promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu tempat yang strategis.

Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang siap didatangi siapa
saja dan siap melayani jasa konsultasi serta pemesanan. Untuk itu, kami
menggalakkan promosi di berbagai media baik cetak maupun elektronik. Hal
ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan
pembelian produk kami.

6
2. Pembiayaan

(PEMBIAYAAN)

a. Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun


No. Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah
Harga
1. Pisau 3 Rp. 15.000 Rp. 45.000
2. Ayakan/ tempat 5 Rp. 15.000 Rp. 75.000
penjemuran
3. Kompor gas 1 Rp. 250.000 Rp.250.000
4. Penumbuk/ 2 Rp. 100.000 Rp. 200.000
tempat
penggilingan
5. Oven 2 Rp. 100.000 Rp.200.000
6. Cukil 6 Rp. 5.000 Rp. 30.000
7. Tabung Gas 1 Rp. 150.000 Rp.150.000
8. Parut Kelapa 5 Rp. 10.000 Rp. 50.000
9. Gunting 3 Rp. 25.000 Rp. 75.000
10. Magicom/ 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Pemanas
TOTAL Rp. 1.450.000
Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:

b. Biaya Variabel (Variable cost) – Per Bulan

No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


Barang
1. Beras Ketan 3 Kg Rp. 16.000 Rp. 48.000
2. Kelapa Parut 2 Butir Rp. 5.000 Rp. 10.000
3. Coklat putih 2 pack Rp 16.000 Rp. 32.000
4. Ceres 5 bks Rp. 5.000 Rp. 25.000
5. Garam 2 bks Rp.1.000 Rp. 2.000
6. Kemasan/ plastik 0.5 kg Rp. 30.000 Rp. 15.000
7. Gula 1 kg Rp. 18.000 Rp. 18.000
 TOTAL Rp. 150.000

7
c. Biaya total
Biaya total             = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 1.450.000+ Rp. 150.000
= Rp. 1.600.000

d. Biaya dan Harga Per Unit


 Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah
Rp 1.450.000: 12 bulan = Rp. 120.833,33
 Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan:
RP. 120.833,33 + Rp. 150.000= Rp. 270.833,33

e. Analisis Titik Impas (Break Even Point)


BEP harga             = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= Rp. 270.833,33 : 40 bungkus
= Rp. 6.770.833
Harga jual per bungkus Rp 10.000

BEP produksi        = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
=  Rp. 270.833,33 : Rp. 10.000
=  26 Bungkus

Jadi, untuk mencapai titik impas maka opak yang harus terjual adalah 26
bungkus dengan harga per produk adalah Rp 10.000

f. Analisis Keuntungan
Pendapatan : Opak yang terjual x harga jual
40 x Rp 10.000 = Rp. 400.000

Total Biaya produksi dalam 1 bulan : Rp. 270.833,33

Keuntungan          = Pendapatan –Total biaya produksi


= Rp. 400.000 – Rp. 270.833,33
= Rp. 129.166,667

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 40 bungkusopak dengan


harga Rp. 10.000 per bungkus dalam 1 bulan adalah Rp. 129.166,667

g. Pengembalian Modal     

8
Total biaya Produksi: Laba usaha  = Rp. 270.833,33: Rp. 129.166,667

                                                       =  2,09 bulan ( 60 hari )

Catatan :  Dalam 1 bulan diproduksi  40 bungkus opak

Opak yang harus dijual per bulan = 40 : 30 hari = 2 bungkus

Maka, Pay Back Periode    = BEP Produksi : Penjualan per hari


=  26 : 2 = 13 hari

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 13 hari dengan penjualan 2
bungkus opak tiap harinya.

BAB IV

9
STUDI KELAYAKAN

1. Lokasi
Pembuatan opak ini dilakukan di Jl. Diragnatara III B3/33 Malang ,Jawa Timur
. Disini kami memakai rumah sendiri yang diperuntukkan khusus membuat
produk kami. Meskipun lokasi kami tidak strategis tetapi mudah untuk mencari
tenaga kerja dan dekat dengan distributor. Selain itu, pembeli bisa datang
langsung melihat-lihat proses produksi maupun konsultasi langsung dengan kami
tentang cara membuat opak ini.

2. Sarana dan Prasarana


Selain menggunakan rumah produksikami juga memanfaatkan berbagi media
baik media elektronik maupun media cetak seperti brosur, pamflet, majalah dan
online shop, blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Semua sarana ini
dilengkapi dengan prosedur atau tata cara memesan produk serta kami juga
menyediakan suatu wadah konsultasi baik melalui sms, telepon, chatting,
blackberry messenger, email maupun bertemu secara langsung.

3. Sumber Daya Manusia


Tingkat Pengalaman Keterampilan
JABATAN Pendidikan (tahun) Khusus

Kepala Produksi Mahasiswa/SMA 1 tahun Mengolah Proses


Produksi

Kepala Pemasaran Mahasiswa/SMA 1 tahun Merekrut distributor

Accounting Mahasiswa/SMA 1 tahun Pembukuan keuangan

10
JABATAN Jumlah Tenaga yang Tenaga yang Harus
Kebutuhan Tersedia Direkrut

Produksi 4 1 3

Pemasaran 4 1 3

Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun jumlahnya belum
memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa bagi usaha kami.

11
BAB V

REAL BUSINESS PLAN

1. Rencana Manajemen
a. Strategi Pemasaran
Menawarkan langsung kepada konsumen, Menjual/menyimpan produk di
toko-toko khusus oleh-oleh, PAUD yang biasanya banyak para ibu, membuat
akun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.

 Pengembangan Produk
Membuat variasi rasa yang berbeda  dan bisa request rasa. Tujuan yang ingin
dicapai, agar konsumen tidak merasa bosan dengan rasa yang cenderung
homogen.

 Pengembangan Wilayah Pemasaran


Area pemasaran utama adalah di toko yang banyak dilalui oleh wisatawan,
sperti tarogong.

 Kegiatan Promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan
promosi produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di
radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media
elektronik dilakukan dengan membuka semacam online shop di berbagai
jaringan sosial yang kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak
kami lakukan dengan membuat pamflet, Mencari distributor-distributor di
seluruh nusantara.

12
 Penjualan kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih dari satu
produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya.
Pembelian dengan harga yang miring ini minimal 10 bungkus.

b. Strategi Produksi
Pemilihan beras ketan yang berkualitas, Perendaman dalam baskom
besar/ember beberapa jam, pematangan beras ketan dengan di nanak seperti nasi
kemudian ditumbuk agar ketan yang telah matang itu lembut, dicetak
menggunakan cara tradisional guna melibatkan banyak tenaga kerja, setelah
dicetak dan disimpan pada ayakan kemudian dijemur sampe kering, setelah itu
opak dipotong sesuai ukuran yang biasanya kemudian di oven. Tambahan untuk
memakai varian rasa setelah opak jadi kemudian dicelupkan ke coklat yang
telah dipanaskan.

c. Strategi organisasi dan SDM


Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu perusahaan
sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun
semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain:

 Seleksi karyawan
Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan bidangnya.
Contohnya di bidang produksi harus yang berpengalaman dari cara segi
menumbuk misalnya.

 Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi motivasi
tentang apa tujuan kami membuat opak. Sehingga mereka memiliki
kesamaan persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan kualitas dan ciri khas yang membedakan produk kami
dengan yang lain.

13
 Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan pada
saat seleksi. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan memberikan
bonus pada karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi dan
sungguh-sungguh dalam bekerja.

d. Strategi Keuangan
Mencatat semua pemasukan harian, bulanan, dan tahunan, mencatat
pengeluaran harian, bulanan dan tahunan dan mencatat keuntungan harian,
bulanan dan tahunan. Sehingga dapat mengetahui laba dan rugi atau mencatat
sesuai dengan sistem akuntansi. Memperkejakan tenaga kerja yang ahli dalam
akuntansi.

e. Strategi penetapan harga


Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting dalam
dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan
tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Kami
hanya akan mengutamakan kualitas barang. Bukan mengambil keuntungan,
karena kami mempunyai tujuan yaitu membantu semua kalangan untuk
melestarikan makanan khas Indonesia yang sudah dilupakan.

f. Analisis resiko usaha dan antisipasinya


1. Resiko Usaha
Setiap tindakan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk kami
akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut:
 Produk kurang menarik minat masyarakat.
Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula
dalam hal masalah makanan. Semua kalangan, khususnya ibu kurang
memperhatikan makanan yang diberikan oleh anaknya, sehingga
kebanyakan anak lebih suka berdiam lama di KFC, MCd dan lain-lain
yang banyak menjual minuman bersoda .

14
 Opak yang Kurang diminati.
Adakalanya barang tidak mudah terjual dan memenuhi stand, toko atau
bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan monoton dan menurunkan
kualitas produk. Karena orang menganggap opak suatu makanan yang
tidak modern.

 Modal usaha
Opak isi ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi
juga tidak bisa dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai
usaha membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu
produksi yang maksimal sangat dapat mendukung keberlangsungan
usaha.

2. Antisipasi terhadap resiko

 Produk kurang menarik minat masyarakat


Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat.
Cara kami mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan
melakukan promosi secara mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan
hanya kami bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi kami juga
bertujuan untuk selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Dan
tidak lupa yang mencintai produk tanah air sendiri, apalagi itu dalam hal
melestarikan makanan khas Indonesia. Maka dengan ini menarik
pelanggan mencoba produk kami.

 Opak yang kurang laris.


Kami melakukan antisipasi dengan membuat membuat kreasi yaitu bisa
request isi sesuai dengan selera dan masukan dari para pelanggan.
Sehingga masyarakat tidak memberikan kesan bahwa opak makanan
yang tidak modern.

15
 Modal usaha
Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu biesnis.
Untuk memenuhi modal usaha kami memilih untuk melakukan
peminjaman kepada bank yang memiliki bunga peminjaman terkecil.

3. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan usaha ini kami telah menyusun struktur organisasi,
yaitu :

1. Pemilik                              : Wahyu Kurnia Ningtris


2. Bagian Keuangan             : Kiki Dwi Santika
3. Bagian Personalia              : Wahyu Lailatul Fitri
4. Bagian Pemasaran             : Erina Wijayanti
5. Bagian Produksi                : Adinda Mayang Sari

Pemilik

Bag. Bag. Bag. Bag.


Keuangan Personalia Pemasaran Produksi

16
BAB VI

PENUTUP

1. Simpulan
Demikianlah proposal ini kami ajukan, semoga mendapatkan sambutan
yang positif.  Dan dapat menjadi bahan pertimbangan serta dapat menjalin
kerjasama yang baik dengan pihak- pihak yang bersangkutan. Tiada lain harapan
kami adalah bersama-sama  membangkitkan dunia usaha nasional
Indonesia menjadi industri yang mandiri dan dapat memberi kontribusi  baik
kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Usaha yang kami dirikan merupakan Perusahaan Perseorangan yang


didirikan oleh keluarga dengan harapan akan memperoleh keuntungan dan akan
diperluas lagi pendiriannya.

2. Rekomendasi
Dari hasil proposal diatas maka kami harap anda bersedia untuk bekerja
sama atau menanamkan modal bagi perusahaan kami dengan memperhatikan
aspek-aspek diatas. Terimakasih atas perhatian Anda dan kami ucapkan
terimakasih.

17

Anda mungkin juga menyukai