Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PRODUK KREATIF DAN WIRAUSAHAAN

KERIPIK KENTANG

DI SUSUN OLEH:

NISAU CHANIFA DINA

SMK TUNAS HARAPAN PATI

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki kesuburan tanah yang sangat tinggi. Hal ini nampak pada
hasil tanaman umbi-umbian, salah satunya yaitu kentang. Tanaman ini mempunyai kadar karbohidrat
yang tinggi dan pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi.

Kentang (Solanum tuberosum) tergolong bahan makanan yang kaya nutrisi dan semakin meningkat
kebutuhannya. Beberapa manfaat tanaman kentang antara lain: sebagai bahan diversifikasi pangan non
beras yang bernilai gizi tinggi, tanaman cepat menghasilkan (cash crop) bagi petani, komoditas ekspor
non-migas, bahan dasar industri pangan dan tekstil, serta bahan makanan fast-food yang menjamur di
kota-kota besar.

Saat ini potensi di sekitar pertanian menjadi salah satu aspek yang harus diprioritaskan dan menjadi
peluang usaha yang bagus bagi pembangunan nasional. Misalnya dengan mengolah umbi-umbian
menjadi berbagai macam makanan ringan maupun berat yang mempunyai rasa khas dan tahan lama
untuk disimpan. Bentuk olahan tersebut bisa berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainnya.

Makanan ringan atau snack telah berkembang dengan pesat baik jenisnya, cita rasa maupun
kemasannya. Salah satu jenis makanan ringan yang cukup berhasil di pasaran adalah keripik. Produk
makanan ringan dalam perkembangannya dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku
diantaranya makanan ringan berbahan baku kentang.

Keripik merupakan salah satu makanan ringan favorit yang pastinya disukai oleh banyak orang. Selain
enak, pembuatan keripik ini tergolong mudah, sehingga banyak orang yang menyukainya bahkan
menjadikannya peluang bisnis yang memiliki omset penjualan cukup tinggi. Pembuatan keripik saat ini
masih terbatas pada usaha kecil atau industri rumah tangga dengan ditujukan untuk pasaran lokal. Pada
umumnya dipasarkan melalui pedagang perantara, warung, toko-toko kecil, penjajah jalanan serta pasar
swalayan dengan pengemasan dan cara pengemasan bervariasi tergantung pada sasaran yang dituju.
Dengan makin baiknya pengolahan dan pengemasan sehingga diperoleh keripik singkong yang bermutu
dan terjaga kebersihan, diharapkan pemasaran produk ini dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.

BAB II
RENCANA BISNIS

2.1 Deskripsi Usaha

Usaha ini saya dirikan karena melihat adanya sebuah peluang usaha yang sangat besar. Selain itu
keripik kentang ini sangat diminati oleh berbagai kalangan dari mulai anak – anak sampai orang dewasa
karena digunakan sebagai makanan cemilan. Pengelolaan terhadap usaha ini sudah terbilang mudah dan
cepat diterima masyarakat.

Saya berharap dari usaha saya ini nantinya dapat berkembang dan bisa mencukupi kebutuhan
hidup serta memberikan laba yang cukup besar. Keripik kentang ini saya buat bebas dari bahan
pengawet dan rasanya gurih, enak, pedas.

2.1.1. Produk

Produk yang dihasilkan berbentuk keripik yang memiliki ukuran seragam terbuat dari olahan kentang
yang diberi bumbu-bumbu serta berbagai macam penunjangnya.

Bahan – bahan pembuatan keripik kentang pedas manis :

1) Kentang

2) Minyak goreng

3) Garam

4) Gula

5) Sambal ABC

Alat – alat :

1) Penggorengan (wajan)

2) Kompor atau tungku

3) Baskom

4) Pisau

5) Sendok

2.1.2. Tempat
Tempat produksi dilaksanakan di rumah, karena lokasinya dekat dengan sarana transportasi, area
pemasaran dan pasar sebagai tempat pembelian bahan baku.

2.1.3. Proses Produksi

Cara membuat keripik kentang ini yaitu :

1. Kentang dikupas terlebih dahulu lalu dicuci hingga bersih

2. Kentang diiris dengan menggunakan slicer (pengiris kentang) lalu direndam dalam air kapur sirih
agar kentang keras dan hasilnya lebih renyah. Dapat ditambahkan garam juga pada air rendaman agar
lebih gurih.

3. Goreng kentang hingga matang dan kering, lalu tiriskan. Minyak yang digunakan dalam menggoreng
harus merupakan minyak yang baru agar keripik kentang lebih renyah.

4. Tumis sambal masak ABC sampai harum dengan dicampur sedikit garam dan bawang putih. Lalu
masukkan gula, masak hingga gula meleleh dan merata.

5. Masukkan kentang, campurkan hingga merata dan angkat

6. Simpan dalam wadah kedap udara.

2.2 Aspek Pemasaran

Kegiatan pemasaran mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran suatu usaha. Lancar
tidaknya usaha ini selain dilihat dari kualitas produk, juga tergantung dari bagaimana cara kita sebagai
produsen memasarkannya dengan strategi yang baik. Dalam usaha ini kami melakukan dua cara
pemasaran, yaitu pemasaran langsung dan pemasaran tidak langsung.

Kegiatan pemasaran langsung, yaitu memasarkan produk secara langsung kepada konsumen
tanpa perantara lain. Cara ini dilakukan pada usaha dengan kapasitas yang kecil atau secara skala rumah
tangga. Keuntungan memperoleh laba dalam menggunakan jalur pemasaran ini lebih besar daripada
pemasaran tidak langsung karena tidak memberikan jasa kepada pengecer atau distributor.

Kegiatan pemasaran tidak langsung, yaitu memasarkan produk melalui pengecer. Cara ini
dilakukan dengan dua strategi pemasaran, pertama memasarankan di tempat-tempat yang stategis,
seperti: di tempat-tempat wisata. Kedua, memasarkan dengan cara menitipkan produk ke tempat mini
market.Harga di pasaran sebesar Rp 30.000 per 250 gram.

2.3. Strategi Pengembangan Usaha

Ada beberapa strategi untuk pengembangan usaha yang akan dilaksanakan, yaitu:
a. Promosi yang menarik dan berkesinambungan.

b. Menciptakan keripik kentang dengan bentuk yang menarik tidak sekedar bulat, seperti bentuk
segitiga, persegi dll.

c. Menjual di beberapa tempat yang ramai, seperti tempat wisata, wilayah sekolah, dan supermarket.

BAB III

ANALISIS SWOT
3.1. Kekuatan (Strength)

a.Harga Terjangkau

b.Kualitas Terjamin

c. Bahan baku yang mudah didapat

d. Tidak menggunakan bahan pengawet

e. Proses produksinya mudah sehingga tidak mebutuhkan banyak waktu dan tenaga

3.2. Kelemahan (Weakness)

a. Rasa dan bentuk keripik yang seragam

b. Management tradisional

c. Sarana dan prasarana sederhana

3.3. Peluang (Opportunity)

a. Pasar yang masih luas

b. Bahan baku yang mudah didapat

3.4. Ancaman (Threath)

a. Munculnya variasi makanan jajanan

b. Munculnya pesaing baru

c. Sumberdaya manusia yang masih rendah pendidikan

BAB IV

ANALISIS BIAYA

Rincian biaya-biaya yang di keluarkan dalam pengolahan keripik kentang pedas manis untuk 1 (satu)
bulan adalah :
A.Biaya Bahan Baku

Kentang 15 kg @10.000 Rp 150.000,00

Minyak Goreng 15 ltr Rp 195.000,00

Garam halus 10 bks @1.000 Rp 10.000,00

Gula 3 kg @14.000 Rp 50.000,00

Sambal ABC 15 botol@ Rp 30.000 Rp 450.000,00

Minyak tanah30 liter@Rp 1500/liter Rp 60.000,00

Jumlah biaya bahan baku                    Rp   915.000,00

B. Biaya Peralatan

Baskom 3 @ 10.000                                              Rp     30.000,00

Pisau 3 @ 10.000                                                   Rp     30.000,00

Alat Pengiris Kentang 3@ 500.000                     Rp 1.500.000,00

Wajan 2 @150.000                                                 Rp    300.000,00

Kompor 2 @ 300.000                                             Rp    600.000,00

Sutel (sendok penggoreng) 2 @ 25.000              Rp      50.000,00

Sendok Peniris Minyak 2@Rp 20.000                  Rp       40.000,00

Timbangan                                                             Rp    150.000,00

Jumlah biaya peralatan                             Rp  2.700.000,00  

C. Biaya Penyusutan Peralatan

BPP = Jumlah Biaya Peralatan / Umur Ekonomis

=  Rp  2.700.000 : 12 bulan

= Rp 225.000,00 (dalam 1 tahun)


  Biaya penyusutan peralatan perbulannya :

Rp 225.000 : 12 = Rp 18.750

D. Biaya Pengeluaran per Bulan

Biaya transportasi dan pemasaran                  Rp    150.000,00

Biaya tenaga kerja 2 org @1.000.000            Rp  2.000.000,00 

Jumlah pengeluaran per bulan                  Rp  2.150.000,00

E. Perhitungan PenerimaanProduksi

Keripik kentang yang diproduksi adalah 200 bungkus dalam 1 (satu) bulan dengan berat keripik per
bungkus ialah 250 gram. Harga per unit produksi ialah Rp 30.000.

Penerimaan

Penerimaan  = Produksi x Harga per unit produksi

=    200   x  Rp 30.000

= Rp 6.000.000

F. Biaya Produksi

Berikut jumlah rincian biaya produksi keripik kentang untuk menghasilkan 200bungkus:

Biaya bahan baku                                                  Rp     915.000,00

Biaya peralatan                                                   Rp  2.700.000,00

Biaya gaji                                                               Rp  2.000.000,00

Biaya transportasi dan pemasaran                        Rp     150.000,00

Biaya Penyusutan Peralatan per bulan                  Rp      18.750,00

 Jumlah                                                           Rp  4.868.750,00

G. Keuntungan ( Pendapatan )
  Keuntungan  = Penerimaan – Biaya Produksi

=  Rp 6.000.000 – Rp 4.868.750

=  Rp 1.131.250,00

Dari hasil analisis biaya diatas maka keuntungan yang didapatkan untuk memproduksi keripik kentang
dlaam periode produksi 1 bulan adalah Rp 1.131.250,00.

BAB V

PENUTUP
Keyakinan dan harapan saya sebagai pengusaha keripik kentang adalah ingin usaha ini dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan apa yang saya harapkan dan juga dapat memberikan keuntungan bagi
masyarakat luas. Selain itu juga saya berharap agar usaha saya ini mendapatkan perhatian dari
pemerintah agar setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga kedepannya
usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan inndustri – industri
terkemuka yang ada.

Anda mungkin juga menyukai