NAMA : M GILANG B I
NPM : 2010631270021
DOSEN PEBIMBING :
1. AHSANAL KAISAH
2. KANIA RATNAWATI
ASISTEN PRAKTIKUM :
1. AMELIA RAHMAWATI
2. APRIZA YUSWAN
3. RIVANDIA LISTI
PERCOBAAN 1
I. Latar Belakang
Dalam ilmu mikrobiologi ketika akan melakukan percobaan tidak akan jauh
dari yang namanya laboratorium, dan di laboratorium ada yang namanya alat
laboratorium. Beberapa alat yang sering ada di laboratorium adalah mikroskop,
gelas ukur, tabung reaksi, dll. Dan di dalam laboratorium biologi ada alat khusus
yang belum tentu ada di laboratorium biasa, salah satu contohnya adalah Biological
Safety Cabinet (BSC).
Oleh karena itu, maka diadakan lah praktikum ini agar praktikan dapat
mengenal alat alat yang berada di laboratium beserta cara penggunaan nya,
sehingga dapat meminimalisir resiko terjadi nya bahaya.
II. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :
- Praktikan dapat mengenal bermacam alat yang digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi
- Praktikan mengetahui cara yang benar dan aman menggunakan alat-alat yang
ada di dalam laboratorium
III. Dasar Teori
a. Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu utama ketika melakukan pengamatan dan
penelitan hal-hal yang sangat kecil, yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berasal dari Bahasa Yunani yaitu micros yang berarti
kecil dan scopein yang berarti melihat (Ramadhani, 2020).
Mikroskop pertama kali dibuat pada tahun 1590 oleh Zaccharis Jansen
dan Hans seorang tukang kacamata belanda. Dan pada tahun 1610, galileo
seorang fisikawan menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala alam. Dan
beberapa tahun setelahnya Antony Van Leeuwenhoek dengan mikroskop
cipataannya yang dapat membesar sampai 300 kali menemukan adanya
mikroorgansime. Lalu pada tahun 1663 Robert Hooke, menggunakan
mikroskop untuk menilite serangga dan tumbuhan, ia menemukan sel gabus
(Suparti, 2010).
Secara garis besar mikroskop terbagi menjadi dua jenis yaitu mikroskop
optik/cahaya dan electron, walaupun sebenarnya banyak jenis-jenis mikroskop
lain. Tetapi yang sering digunakan untuk penelitan dan pembelajaran adalah
mikroskop optik dan cahaya. Walau jenis mikroskop banyak, pada dasarnya inti
dari prinsip kerja mereka serupa. Dengan begitu kita bisa membagi bagian-
bagian mikroskop menjadi 3, yaitu bagian optik, penerangan, dan mekanis.
Bagian optik berhubungan dengan lensa, penerangan berhubungan dengan
pencahayaan, dan mekanis berhubungan untuk mengatur focus (Suparti, 2010).
Untuk lebih detail nya lagi mikroskop terdiri dari (Ramadhani, 2020) :
1. Kaki mikroskop
2. Lengan mikroskop
3. Sumber cahaya/ cermin
4. Makrometer
5. Mikrometer
6. Diafragma
7. Meja preparat
8. Penjepit meja preparat
9. Skala preparat
10. Lensa objektik
11. Revolver
12. Lensa okuler
Untuk menggunakan mikroskop cahaya adat tahapan-tahapan yang bisa
kita ikuti:
- Pertama mikroskop diletakkan pada meja yang datar dan stabil,
- Kedua jika mikroskop menggunakan listrik pastikan kabel dari mikroskop dapat
menjangkau sumber listrik, lalu hubungkan,
- Ketikga persiapkan objek/sampel yang akan diamati, pada kaca preparate, lalu
letakkan dekat dengan mikroskop,
- Setelah itu longgarkan makrometer agar penempatan objek/sampel dapat
dilakukan dengan mudah,
- Letakkan objek/sampel yang telah dipersiapkan pada meja preparat jepit,
- Sesuaikan lensa obyektik dengan pembesaran yang akan dipakai, dengan
memutar revolver,
- Nyalakan lampu pada mikroskop agar dapat mengamati objek/sampel. Jika
menggunakan cermin pastikan mikroskop dapat pencahayaan yang cukup, dan
atur cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek,
- Mulai amati obyek/sampel yang ada pada mikroskop,
- Jika obyek/sampel masih belom terlihat jelas, gunakan makrometer atau
mikrometer baik itu horizontal atau vertical untuk memfokuskan dan
menempatkan obyek/sampel,
- Mikroskop yang bagus memiliki fitur untuk mengatur tingkat kecerahannya,
- Untuk mengganti perbesaran lensa obyektif, gunakan revolver untuk memilih
perbesaran yang diinginkan, dan ketika mengganti perbesaran pastikan masih
ada jarak antara meja preparate dengan lensa obyektif.
- Catat hasil pengamatan
b. Biological Safety Cabinet (BSC)
BSC ini merupakan tempat kerja asertis dan alat pelindung primer di
laboratorium, yang melindungi pegawai, lingkungan laboratorium, dan
spesimen atau mikroorgansime dari kontaminasi udara luar. Biasanya alat ini
digunakan ketika bekerja dengan mikroorganisme yang patogen atau
menggunakan bahan kimia dengan volume yang kecil (Susanti et.al, 2019)
Ketika ingin menggunakan BSC ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Pastikan kabinet yang digunakan itu tersertifikasi.
2. Buat rencana kerja terlebih dahulu.
3. Perhatikan aktifitas yang berada di dalam ruang.
4. Gunakan POB bekerja dalam BSC.
5. Gunakan APD sesuai penilaian risiko.
6. Posisi BSC pada ruangan perlu diperhatikan, terkait dengan aliran
udara BSC.
7. Lakukan dekontaminasi BSC pada saat sebelum dan setelah bekerja.
BSC ini memiliki banyak tipe, yang dimana tiap tipe memiliki
spesifikasi tertentu untuk pekerjaan tertentu. Tetapi secara umum BSC harus
memiliki :
1. Bukaan depan.
2. Aliran udara masuk untuk melindungi pekerja.
3. Aliran udara turun yang sudah difilter oleh HEPA untuk melindungi
obyek/sampel.
4. Aliran udara keluar.
Ketika menggunakan BSC ada beberapa hal yang harus kita lakukan :
1. Pertama pastikan BSC sudah tersambung dengan sumber listrik.
2. Ke-dua nyalakan blower selama 5 menit
3. Lalu nyalakan lampu UV selama 15-30 menit, setelah itu nyalakan
lampu kerja
4. Ke-empat buka jendela secukupnya dan masukkan alat kerja, ketika
semua alat sudah siap, lakukan pekerjaan yang akan dilakukan.
5. Ke-lima ketika sudah selesai keluarkan semua alat kerja, pisahkan
dan dekontaminasi alat kerja. Tutup jendela BSC.
6. Ke-enam nyalakan blower selama sepuluh menit.
7. Ke-tujuh nyalakan lampu UV selama 15-30 menit.
c. Autoklaf
Merupakan alat sterilisasi yang menggunakan suhu dan tekanan tinggi.
Faktor risiko dari autoklaf ini tinggi, dikarenakan pengunaannya tidak hanya
untuk sterilisasi peralatan lab tetapi digunakan juga untuk sterilisasi limbah
infeksius laboratorium. Kemungkinan risiko yang terjadi adalah (susanti et.al,
2019) :
1. Terciprat hawa atau air panas.
2. Terjadi ledakan akibat overpressure.
3. Terinfeksi agen penyakit dari laboratorium.
d. Inkubator
Inkubator merupakan alat untuk menginkubasi mikroba pada
lingkungan yang terkontrol, alat ini biasanya dilengkapi dengan pengatur suhu
dan waktu. Prinsip kerja dari incubator itu adalah memasukan atau menyimpan
biakan murni mikroorganisme, kemudian diatur suhu nya sesuai dengan
kebutuhan mikroorganisme.
Ketika akan mengikunbasi pastikan cawan petri itu dibalik untuk
mencegah kontaminasi dari uap air.
2. Pembahasan
A. Mikroskop
Merupakan alat bantu lihat, yang dimana dapat melakukan
perbesaran pada mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang, sehingga kita bisa melihatnya. Prinsip kerja dari mikroskop ini
sendiri adalah ketika ada cahaya yang diteruskan terhadap lensa objektif,
di lensa objektif akan muncul bayang yang maya, terbalik dan diperbesar.
Lalu bayang tersebut akan diteruskan sehingga menghasilkan bayang
yang tegak, nyata dan diperbesar.
B. BSC
Merupakan tempat kerja aseptis, yang dimana prinsip kerjanya
adalah udara yang masuk ke bsc akan terlebih dahulu difilter barulah
masuk kedalam bsc dan keluar bsc.
C. Autoklaf
Merupakan alat sterilisasi yang mempunyai prinsip kerja, dengan
menggunakan uap air panas bertekanan tinggi untuk membunuh mikroba,
dan menghilangkan kotoran pada alat dan bahan yang akan digunakan
pada saat percobaan
D. Inkubator
Alat untuk menginkubasi mikroba, prinsip kerjanya adalah
biakkan murni mikroorgansime dimasukkan kedalam incubator dan suhu
nya diatur sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme tersebut.
VI. Penutup
- Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan mengetahui apa saja alat-alat yang
berada di laboratorium mikrobiologi, dan cara kerjanya bagaimana.
VII. Daftar Pustaka
Setianingsih, T. Mikroskop Elektron Transmisi. 2017. Malang: Universitas
Brawijaya Press.