Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Pengenalan Alat

Oleh :

Nico Nata Anggara

(2030801058)

Dosen Pembimbing :

Riri Novita Sunarti, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum


Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau
praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di
laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan
terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat
sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan
yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang
tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan
praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang
akan digunakan (Harjadi, 1990).
Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda
atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil
larutan dalam jumlah sedikt kita harus menggunakan gelas ukur bukan
beaker glass ataupun Erlenmeyer karea ketelitian gelas ukur yang tinggi
dan memang untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan, sedangkan
beaker glass hanya sebagai wadah untuk tempat larutan atau sampel,
meskipun terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak akurat
dan tidak boleh digunakan untuk mengukur sampel yang sangat senstitif.
Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, kita harus bias
menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk praktikum tersebut
(Mored, 2005).
Oleh karena itu, praktikan harus mengetahui bagaimana cara
menggunakan alat – alat tersebut dengan tepat sehingga tidak akan
mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari
kesalahan praktikan. Selain itu, pengenalan alat ini sangat penting demi
kelancaran praktikum selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja
praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat – alat yang akan
digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang cukup untuk menggunakannya (Mored, 2005).
Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur
penggunaan laboratorium, maka praktikum pengenalan alat laboratorium
Mikrobiologi dirasa sangat penting agar setiap praktikum yang akan
dilaksanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa terjadi hal – hal
yang tidak di inginkan.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi tentang pengenalan
alat adalah mengetahui alat – alat yang digunakan pada praktikum
mikroiologi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengenalan Alat

Antony Van Leeuwenhoek (1632-1732) ialah orang yang pertama


kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop
ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk – makhluk kecil yang
sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Dwidjoseputro,
2005).

Alat – alat laboratorium mikrobiologi seperti incubator, autoklaf,


rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan
petri, ose (Selian, dkk., 2013).

Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode


cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan
antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri,
pipet, incubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan


kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdarkan namanya.
Penamaan alat – alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll.
Alat – alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya
diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph, dan lain – lain
(Harjadi, 1990).

Dari urain tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat


menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan
prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat
– alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Harjadi, 1990).

B. Alat yang Umum Digunakan dan Cara Penggunaannya

Pada laboratorium Mikrobiologi ada beberapa alat yang umum


digunakan dan harus dikenal serta diketahui cara penggunaannya, yang
antara lain :

1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya (monokuler) berfungsi untuk melihat objek
dengan bantuan cahaya. Mikroskop ini digunakan dengan satu mata,
sehingga bayangan yang terlihat hanya memiliki panjang dan lebar,
dan memberikan gambaran mengenai tingginya. Prinsip kerja dari
mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang
dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan
akan diteruskan dan menghasilkan bayangan tegak, nyata dan
diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang
dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang pula
mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembesaran
objektif (10x dan 40x) serta pembesaran okuler (10x) (Mored, 2005).
Mikroskop electron (biokuler) berfungsi untuk melihat objek
dengan bantuan electron atau cahaya lampu. Terdiri atas empat lensa
objektif dengan empat pembesaran, 10x, 25x, 40x dan 100x. Saat
penggunaan menggunakan pembesaran 100x, ditambahkan minyak
emersi di atas gelas objek. Tujuannya adalah untuk mengurangi sudut
bias akibat banyaknya cahaya yang dipantulkan. Tanpa minyak emersi,
maka objek yang akan diteliti, tidak akan terlihat. Mikroskop ini
digunakan saat melihat struktur dan melakukan pewarnaan bakteri
(Mored, 2005),
Mikroskop kamera (triokuler) berfungsi sebagai pengambil
gambar (objek). Lensa okuler yang terdapat dalam mikroskop ini
sejumlah tiga lensa okuler. Mikroskop ini dapat mengambil gambar
dari preparat. Maka dari itu, mikroskop ini hanya akan digunakan bila
ingin mengambil gambar objek yang akan diamati. Prinsip kerjanya
sama seperti mikroskop cahaya, hanya ada sedikit perbedaan dalam
mengoperasikannya (Mored, 2005).
2. Autoklaf
Autoklaf berfungsi mensterilisasikan alat – alat berskala
menggunakan uap air panas. Dimana uap air panas akan merusak
protein mikroba hingga mengalami koagulasi, pada saat itu protein
akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada
mikroba. Saat penggunaan autoklaf penutupan harus benar – benar
rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau
bereduksi ke alat (Harjadi, 1990).
3. Inkubator
Incubator secara umum digunakan sebagai perlengkapan dalam
laboratorium mikrobiologi pangan. Incubator memiliki fungsi yang
sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa
mikrobiologi. Incubator adalah alat yang digunakan untuk
menciptakan suhu stabil dan konstan. Suhu incubator dipengaruhi oleh
adanya perubahan suhu pada suhu ruang, oleh karena itu perubahan
suhu ruang perlu diawasi terutama saat terjadi perubahan musim
(Mored, 2005).
4. Hot Plate dan Stirrer Bar
Hot plate dan stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS ®
misalnya, mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan
sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425°C
(Khasani,2003).
5. Colony Counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni
bakteri atau jamur yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan
karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi
dengan skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan
pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan
petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset. Cara
menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan
petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur
alat penghitung pada posisi dan mulai menghitung dengan
menggunakan jarum penunjuk sambal melihat jumlah pada layar
hitung. Prinsip kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis
dengan bantuan pulpen/tombol hitung (Khasani, 2003).
6. Laminar Air Flow (LAF)
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk
berkerja secara aseptis dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman,
penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu botol ke botol yang
lain dalam kultur in-vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini diberi nama Laminar Air
Flow karena meniupkan udara steril secara kontinu melewati tempat
kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora – spora yang
mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran
udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui
filter pertama, yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang
sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air
Filter), dengan menggunakan blower (Mored, 2005).
7. Pipet Mikro (Micropippet) dan Tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur
volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1 µl
sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bias diatur volumenya, hanya
tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip
(Khasani, 2005).
8. Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan petri biasanya berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.
Cawan petri ada yang terbuat dari gelas maupun plastik. Cawan petri
terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium dan again
penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakaian rutin
digunakan cawan petri berdiameter 15 cm (biasa diisi agar nutrisi
sebanyak 15 ml). Pada suhu 40°C medium agar akan mulai memadat,
sehingga harus diingat bahwa pada masa inkubasi cawan tersebut
harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk mencegah kondensasi
uap yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke permukaan agar
(Harjadi, 1990).
9. Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan
mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan
kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya
dan diikat. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme
dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran, dan
untuk pengujian mikrobiologis lainnya (Harjadi, 1990).
10. Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat penyimpanan
medium, memanaskan larutan, dan menampung hasil dari penyaringan.
Alat ini dapat disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian
atas dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan autoklaf
(Mored, 2005).
11. Jarum Inokulum/Ose
Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores koloni suatu
mikroba ke media yang akan digunakan kembali, terdiri dari ose lurus
untuk menanam da nose bulat untuk menggores yang biasanya
berbentuk zig – zag (Harjadi, 1990).
12. Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di
dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media,
menampung aquades maupun tempat untuk memanaskan air (Khasani,
2003).
13. Batang Penyebar
Batang penyebar digunakan untuk menyebarkan biakan bakteri
yang terdapat diatas wadah pembiakan. Bentuknya segitiga kecil.
Biasanya fungsi alat ini sesuai dengan namanya, yaitu sebagai alat
penyebar mikroba – mikroba (Khasani, 2003).
14. Kaca Penyaring/Corong
Alat ini digunakan dalam proses penyaringan dan
memindahkan medium cair dari tempat yang besar ke tempat yang
kecil misalnya pada gelas kimia ke labu Erlenmeyer, prinsip kerjanya
yaitu meletakkan corong pada bagian mulut labu dan dipegang lalu
cairan dipindahkan (Khasani, 2005).
15. Gelas Ukur
Gelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang
dan kaki yang berbentuk heksagonal, memiliki skala dan berfungsi
untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan. Ukuran gelas
ini bermacam – macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan
volume 250 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (pyrex) dan ada
pula yang tidak tahan panas (gelas biasa). Pada saat menggunakan
gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada gelas ukur.
Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan
jumlah besar dan berskala (Mored, 2005).
16. Bunsen
Bunsen adalah alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek
dengan badan yang bundar. Dilengkapi dengan sumbu dan
menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Digunakan untuk
memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat – alat
yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose.
Cara menggunakannya yaitu menyalakan Bunsen lalu memanaskan
alat – alat tersebut di atas api sampai pijar. Alat ini juga digunakan
dalam pengerjaan secara aseptic yaitu dengan mendekatkan di sekitar
tempat pengerjaan mikroba untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan pijaran api kecil (Mored,
2005).
17. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk
mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkan
cakram antibiotic (Harjadi, 1990).
18. pH Indikator Universal
Berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini
sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media
berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Kertas pH indicator
dicelupkan sampai tidak ada lagi perubahan warna kemudian strip
warna dicocokkan dengan skala warna acuan (Khasani, 2005).
19. Pipet Filler/Rubber Bulb
Filler adalah alat untuk menghisap larutan yang dapat dipasang
pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet
yang resisten bahan kimia. Filler memliki 3 saluran yang masing –
masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate)
berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction)
merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan
tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur (Khasani, 2003).
20. Pipet Ukur
Pipet ukur sering digunakan untuk memindahkan kultur secara
steril. Ukuran pipet yang sering digunakan adalah 1 ml, 5 ml, dan 10
ml. pipet dapat terbuat dari plastik atau gelas (Khasani, 2003).
21. Mortar dan Pestle
Mortar dan penumbuk (pestle) digunakan untuk menumbuk
atau menghancurkan materi cuplikan, missal daging, roti, atau tanah
sebelum diproses lebih lanjut (Khasani, 2003).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu pelaksanaan praktikum Mikrobiologi mengenai
Pengenalan Alat, dilaksanakan pukul 13.00 – 18.00 WIB di Laboratorium
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum
pengenalan alat adalah mikroskop cahaya, autoklaf, incubator, hot plate
dan stirrer bar, colony counter, laminar air flow (LAF), pipet mikro
(micropippet) dan tip, cawan petri (petri dish), tabung reaksi, jarum
inoculum/ose, beaker glass, batang penyebar, kaca penyaring/corong, gelas
ukur, Bunsen, pinset, pH indicator universal, pipet filler/rubber bulb, pipet
ukur, mortar dan pestle.
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum tentang pengenalan alat, yaitu :
1. Seluruh alat yang diperlukan diletakkan diatas meja praktikum dengan
hati – hati, untuk beberapa alat yang berukuran besar dan memang
memerlukan tempat khusus untuk meletakkannya, dibiarkan tetap
ditempatnya.
2. Masing – masing dari alat tersebut akan dijelaskan oleh asisten dosen.
3. Praktikan mulai mengidentifikasi alat – alat laboratorium yang
tersedia, baik dari segi bentuk, serta kegunaan dari masing – masing
alat tersebut.
4. Setelah selesai, praktikan mulai menuliskan dan menggambarkan
tentang alat – alat tersebut menjadi sebuah laporan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No Nama Gambar Fungsi


.
1. Mikroskop Mikroskop berfungsi
untuk mengamati objek
yang sangat kecil
(mikroskopis) yang
tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang.

Sumber :
https://salamadian.com/ba
gian-bagian-mikroskop/
2. Autoklaf Autoklaf berfungsi
untuk mensterilkan
berbagai macam alat
dan bahan yang
digunakan dalam
mikrobiologi dengan
Sumber : http://sulaiman-
menggunakan uap air
analis.blogspot.com/2013/
panas bertekanan.
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
3. Incubator Incubator berfungsi
untuk menginkubasi
atau memeram mikroba
pada suhu yang
terkontrol.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
4. Hot plate Hot plate dan stirrer bar
dan stirrer berfungsi untuk
bar menghomogenkan
suatu larutan dengan
pengadukan.

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html

5. Colony Colony counter


Counter berfungsi sebagai
penghitung jumlah
mikroba pada cawan
petri menggunakan
Sumber : http://sulaiman- sinar dan luv.
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
6. Laminar Laminar air flow
Air Flow berguna untuk bekerja
(LAF) secara aseptis karena
mempunyai pola
pengaturan dan
penyaring aliran udara
sehingga menjadi steril
Sumber : http://sulaiman-
dan aplikasi sinar UV
analis.blogspot.com/2013/
beberapa jam sebelum
09/mengenal-peralatan-
digunakan.
laboratorium_19.html
7. Pipet Pipet mikro
Mikro (micopippete) dan tip
(Micopipp berfungsi untuk
ete) dan memindahkan cairan
tip yang bervolume cukup
kecil biasanya kurang
Sumber : http://sulaiman- dari 1000 µl.
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
8. Cawan Cawan petri (petri dish)
Petri digunakan sebagai
( Petri wadah untuk
Dish) mengkultur bakteri,
khamir, spora atau biji
– bijian.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
9. Tabung Tabung reaksi berfungsi
Reaksi sebagai tempat media
pertumbuhan mikroba
dalam bentuk media
tegak atau miring yang
disumbat dengan kapas,
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
dibulatkan lalu

09/mengenal-peralatan- disterilkan dengan

laboratorium_19.html kapas berada tetap di


atasnya dan diikat.
10. Erlenmeye Erlenmeyer berfungsi
r untuk menampung
larutan, bahan atau
cairan. Labu
Erlenmeyer dapat
Sumber : http://sulaiman-
digunakan untuk
analis.blogspot.com/2013/
meracik dan
09/mengenal-peralatan-
menghomogenkan
laboratorium_19.html
bahan – bahan
komposisi media,
menampung aquades,
kultivasi mikroba dalam
kultur cair.
11. Jarum Jarum inoculum/ose
Inokulum/ berfungsi untuk
Ose memindahkan atau
mengambil koloni suatu
mikrobia ke media yang
Sumber : http://sulaiman- akan digunakan
analis.blogspot.com/2013/ kembali.
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
12. Beaker Beaker glass berfungsi
glass untuk preparasi media –
media, menampung
aquades maupun tempat
untuk memanaskan air.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
13. Batang Batang penyebar
Penyebar digunakan untuk
menyebarkan biakan
bakteri yang terdapat di
atas wadah pembiakan.

Sumber :
https://ayosinauonline.blo
gspot.com/2010/05/penge
nalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
14. Kaca Kaca penyaring/corong
Penyaring/ digunakan dalam proses
Corong penyaringan dan
memindahkan medium
cair dari tempat yang
Sumber : besar ke tempat yang
https://ayosinauonline.blo kecil
gspot.com/2010/05/penge
nalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
15. Gelas Gelas ukur berguna
Ukur untuk mengukur
volume suatu cairan.

Sumber :
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
16. Bunsen Bunsen berfungsi untuk
menciptakan kondisi
yang steri adalah
pembakar Bunsen.

Sumber :
https://lordbroken.wordpr
ess.com/2018/06/09/alat-
alat-laboratorium-
mikrobiologi/
17. Pinset Pinset berfungsi untuk
mengambil benda
dengan menjepit
misalnya saat
memindahkan cakram
Sumber :
antibiotic.
http://onelaboratorytechni
q.blogspot.com/2012/09/al
at-alat-lab.html
18. pH pH indicator universal
indicator berguna untuk
universal mengukur/mengetahui
pH suatu larutan.

Sumber :
https://bisakimia.com/tag/i
ndikator-universal/
19. Pipet Pipet filler/rubber bulb
Filler/Rub berguna untuk
ber bulb menyedot larutan yang
dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur.

Sumber :
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
20. Pipet Ukur Pipet ukur berfungsi
untuk memindahkan
larutan dengan volume
yang diketahui.

Sumber :
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
21. Mortar Mortar dan pestle
dan pestle digunakan untuk
menumbuk atau
mengahncurkan materi
cuplikan, missal daging,
roti atau tanah sebelum
Sumber :
diproses lebih lanjut
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/

B. Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini
yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya
laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagaialat yang ada
dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung
lagi dilaboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam
alat, berikut akandiuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang
ada di laboratorium berdasarkankemampuan yang dimiliki alat untuk
mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini.
Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus,
pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi,
labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur,
labu erlemeyer, pipet gondok,gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi
terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dancorong. Terdapat dua
kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:
Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif).
Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.
Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas
ukur, erlenmeyer, dan lainnya.

Mikroskop cahaya adalah salah satu alat yang digunakan untuk


melihat sel mikroorganisme, dengan mikroskop kita dapat mengamati sel
bakteri yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang (Khasani, 2003).

Bagian – bagian mikroskop, yaitu : (Mored, 2005)

1. Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk membentuk bayangan maya,


tegak dan diperbesar.
2. Lensa objektif, untuk membentuk bayangan nyata.
3. Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaikan dan
menurunkan mikroskop secara cepat.
4. Micrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikan dan
menurunkan mikroskop secara lambat.
5. Revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
6. Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
7. Meja mikroskop, tempat objek yang akan diamati.
8. Penjepit kaca, untuk menjepit kaca yang terbuat dari plastik.
9. Lengan mikroskop, sebagai pegangan pada mikroskop.
10. Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau pengatur
tegaknya mikroskop.
11. Tabung mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan antara lensa –
lensa objektif dan lensa okuler.
12. Pemutar :
a. Pemutar kasar, berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan
penggeser berat dan mengatur jarak objek dengan lensa sehingga
diperoleh bayangan yang jelas.
b. Pemutar halus, berfungsi untuk mengatur tabung dengan
penggeseran kecil, sehingga fokus lebih tepat dan sampel yang kita
amati nampak lebih jelas.
Autoklaf yaitu alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi dengan menggunakan uap air
panas bertekanan. Incubator adalah alat untuk menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Hot plate dan stirrer bar
berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Colony counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah
mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv.

Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja
secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran
udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan. Pipet mikro (micopippete) dan Tip adalah alat untuk
memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil biasanya kurang dari
1000 µl. Cawan petri (petri dish) digunakan sebagai wadah untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora atau biji – bijian.

Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan


mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan
kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya dan
diikat. Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan
– bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam
kultur cair.

Jarum inoculum/Ose berfungsi untuk memindahkan atau


mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
Beker glass dapat digunakan untuk preparasi media – media, menampung
aquades maupun tempat untuk memanaskan air. Batang penyebar
digunakan untuk menyebarkan biakan bakteri yang terdapat di atas wadah
pembiakan. Kaca penyaring/Corong digunakan untuk dalam proses
penyaringan dan memindahkan medium cair dari tempat yang besar ke
tempat yang lebih kecil misalnya pada gelas kimia ke labu Erlenmeyer.

Gelas ukur berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti


labu Erlenmeyer , gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya.

Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah


pembakar Bunsen. Pinset berfungsi untuk mengambil benda dengan
menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotic. pH indicator
universal berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Pipet
filler/rubber bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang
pada pangkal pipet ukur. Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan
larutan dengan volume yang diketahui. Mortar dan Pestle digunakan untuk
menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, missal daging, roti atau
tanah sebelum diproses lebih lanjut.

Dalam praktikum ini yaitu pengenalan alat – alat laboratorium hal


yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita dapat mengenal dan
mengetahui fungsi dari alat – alat laboratorium. Dalam praktikum
Mikrobiologi banyak sekali kita menggunakan alat – alat laboratorium
baik alat – alat gelas maupun peralatan mekanik dan optic. Alat – alat
gelas yang digunakan, terutama cawan petri, tabung reaksi, gelas objek,
gelas Erlenmeyer, dan lain – lain. Kebersihan alat – alat gelas tersebut
sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk
menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketetapan
pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan sebagai jernih,
kering, serta bebas dari debu dan lemak (Khasani, 2003).

Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan


praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat –
alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan
bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya
dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat
gelas juga harus dibersihkan dulu dari segala bentuk kotoran, seperti
medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain – lain. Marker
permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah
dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan (Khasani, 2003).
Pentingnya dilakukan pengenalan alat – alat laboratorium adalah
agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang
diperoleh akan benar pula. Data – data yang tepat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan yang
digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril (Khasani, 2003).

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam praktikan Mikrobiologi banyak sekali kita
menggunakan alat – alat laboratorium baik alat – alat gelas maupun
peralatan mekanik dan optic. Alat – alat gelas yang digunakan,
terutama cawan petri, tabung reaksi, gelas objek, gelas penutup, gelas
piala, gelas Erlenmeyer, dan lain – lain. Kebersihan alat – alat gelas
tersebut sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan,
baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan
ketetapan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan
sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.

B. Saran

Diharapkan alat yang digunakan untuk praktikum pengenalan


alat bisa lebih banyak lagi agar para praktikan tidak berdesakan hanya
untuk melihat alat yang sedikit. Sebaiknya alat – alat yang ada di
laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar praktikum bisa
dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Ririn. 2016. Pengenalan Alat – Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi. Vol. 1 No. 1. ISSN : 01A114084

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar – dasar Mikrobiologi. Jakarta.

Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Grammedia: Jakarta.

Khasani. 2003. Prosedur alat – alat Kimia. Liberty: Yogyakarta.

Khasani, Imam. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press: Jakarta.

Mored. 2005. Biokimia 2000. Erlangga: Jakarta.

Safitri, M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi
Kefir Grain. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol 2(2).

Selian, L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most Probable Number
(MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang
dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung :
ISSN 2337-3776.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
LAMPIRAN

Sumber :
https://salamadian.com/bagian-bagian-
mikroskop/
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/

Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html

Sumber :
https://lordbroken.wordpress.com/201
8/06/09/alat-alat-laboratorium-
mikrobiologi/

Sumber :
https://ayosinauonline.blogspot.com/2
010/05/pengenalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html

Sumber :
http://onelaboratorytechniq.blogspot.c
om/2012/09/alat-alat-lab.html

Sumber :
https://ayosinauonline.blogspot.com/2
010/05/pengenalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
Sumber :
https://bisakimia.com/tag/indikator-
universal/
Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/

Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/

Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/

Anda mungkin juga menyukai