Pengenalan Alat
Oleh :
(2030801058)
Dosen Pembimbing :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi tentang pengenalan
alat adalah mengetahui alat – alat yang digunakan pada praktikum
mikroiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengenalan Alat
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya (monokuler) berfungsi untuk melihat objek
dengan bantuan cahaya. Mikroskop ini digunakan dengan satu mata,
sehingga bayangan yang terlihat hanya memiliki panjang dan lebar,
dan memberikan gambaran mengenai tingginya. Prinsip kerja dari
mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang
dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan
akan diteruskan dan menghasilkan bayangan tegak, nyata dan
diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang
dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang pula
mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembesaran
objektif (10x dan 40x) serta pembesaran okuler (10x) (Mored, 2005).
Mikroskop electron (biokuler) berfungsi untuk melihat objek
dengan bantuan electron atau cahaya lampu. Terdiri atas empat lensa
objektif dengan empat pembesaran, 10x, 25x, 40x dan 100x. Saat
penggunaan menggunakan pembesaran 100x, ditambahkan minyak
emersi di atas gelas objek. Tujuannya adalah untuk mengurangi sudut
bias akibat banyaknya cahaya yang dipantulkan. Tanpa minyak emersi,
maka objek yang akan diteliti, tidak akan terlihat. Mikroskop ini
digunakan saat melihat struktur dan melakukan pewarnaan bakteri
(Mored, 2005),
Mikroskop kamera (triokuler) berfungsi sebagai pengambil
gambar (objek). Lensa okuler yang terdapat dalam mikroskop ini
sejumlah tiga lensa okuler. Mikroskop ini dapat mengambil gambar
dari preparat. Maka dari itu, mikroskop ini hanya akan digunakan bila
ingin mengambil gambar objek yang akan diamati. Prinsip kerjanya
sama seperti mikroskop cahaya, hanya ada sedikit perbedaan dalam
mengoperasikannya (Mored, 2005).
2. Autoklaf
Autoklaf berfungsi mensterilisasikan alat – alat berskala
menggunakan uap air panas. Dimana uap air panas akan merusak
protein mikroba hingga mengalami koagulasi, pada saat itu protein
akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada
mikroba. Saat penggunaan autoklaf penutupan harus benar – benar
rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau
bereduksi ke alat (Harjadi, 1990).
3. Inkubator
Incubator secara umum digunakan sebagai perlengkapan dalam
laboratorium mikrobiologi pangan. Incubator memiliki fungsi yang
sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa
mikrobiologi. Incubator adalah alat yang digunakan untuk
menciptakan suhu stabil dan konstan. Suhu incubator dipengaruhi oleh
adanya perubahan suhu pada suhu ruang, oleh karena itu perubahan
suhu ruang perlu diawasi terutama saat terjadi perubahan musim
(Mored, 2005).
4. Hot Plate dan Stirrer Bar
Hot plate dan stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS ®
misalnya, mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan
sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425°C
(Khasani,2003).
5. Colony Counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni
bakteri atau jamur yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan
karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi
dengan skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan
pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan
petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset. Cara
menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan
petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur
alat penghitung pada posisi dan mulai menghitung dengan
menggunakan jarum penunjuk sambal melihat jumlah pada layar
hitung. Prinsip kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis
dengan bantuan pulpen/tombol hitung (Khasani, 2003).
6. Laminar Air Flow (LAF)
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk
berkerja secara aseptis dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman,
penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu botol ke botol yang
lain dalam kultur in-vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini diberi nama Laminar Air
Flow karena meniupkan udara steril secara kontinu melewati tempat
kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora – spora yang
mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran
udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui
filter pertama, yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang
sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air
Filter), dengan menggunakan blower (Mored, 2005).
7. Pipet Mikro (Micropippet) dan Tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur
volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1 µl
sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bias diatur volumenya, hanya
tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip
(Khasani, 2005).
8. Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan petri biasanya berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.
Cawan petri ada yang terbuat dari gelas maupun plastik. Cawan petri
terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium dan again
penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakaian rutin
digunakan cawan petri berdiameter 15 cm (biasa diisi agar nutrisi
sebanyak 15 ml). Pada suhu 40°C medium agar akan mulai memadat,
sehingga harus diingat bahwa pada masa inkubasi cawan tersebut
harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk mencegah kondensasi
uap yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke permukaan agar
(Harjadi, 1990).
9. Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan
mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan
kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya
dan diikat. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme
dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran, dan
untuk pengujian mikrobiologis lainnya (Harjadi, 1990).
10. Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat penyimpanan
medium, memanaskan larutan, dan menampung hasil dari penyaringan.
Alat ini dapat disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian
atas dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan autoklaf
(Mored, 2005).
11. Jarum Inokulum/Ose
Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores koloni suatu
mikroba ke media yang akan digunakan kembali, terdiri dari ose lurus
untuk menanam da nose bulat untuk menggores yang biasanya
berbentuk zig – zag (Harjadi, 1990).
12. Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di
dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media,
menampung aquades maupun tempat untuk memanaskan air (Khasani,
2003).
13. Batang Penyebar
Batang penyebar digunakan untuk menyebarkan biakan bakteri
yang terdapat diatas wadah pembiakan. Bentuknya segitiga kecil.
Biasanya fungsi alat ini sesuai dengan namanya, yaitu sebagai alat
penyebar mikroba – mikroba (Khasani, 2003).
14. Kaca Penyaring/Corong
Alat ini digunakan dalam proses penyaringan dan
memindahkan medium cair dari tempat yang besar ke tempat yang
kecil misalnya pada gelas kimia ke labu Erlenmeyer, prinsip kerjanya
yaitu meletakkan corong pada bagian mulut labu dan dipegang lalu
cairan dipindahkan (Khasani, 2005).
15. Gelas Ukur
Gelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang
dan kaki yang berbentuk heksagonal, memiliki skala dan berfungsi
untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan. Ukuran gelas
ini bermacam – macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan
volume 250 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (pyrex) dan ada
pula yang tidak tahan panas (gelas biasa). Pada saat menggunakan
gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada gelas ukur.
Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan
jumlah besar dan berskala (Mored, 2005).
16. Bunsen
Bunsen adalah alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek
dengan badan yang bundar. Dilengkapi dengan sumbu dan
menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Digunakan untuk
memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat – alat
yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose.
Cara menggunakannya yaitu menyalakan Bunsen lalu memanaskan
alat – alat tersebut di atas api sampai pijar. Alat ini juga digunakan
dalam pengerjaan secara aseptic yaitu dengan mendekatkan di sekitar
tempat pengerjaan mikroba untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan pijaran api kecil (Mored,
2005).
17. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk
mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkan
cakram antibiotic (Harjadi, 1990).
18. pH Indikator Universal
Berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini
sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media
berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Kertas pH indicator
dicelupkan sampai tidak ada lagi perubahan warna kemudian strip
warna dicocokkan dengan skala warna acuan (Khasani, 2005).
19. Pipet Filler/Rubber Bulb
Filler adalah alat untuk menghisap larutan yang dapat dipasang
pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet
yang resisten bahan kimia. Filler memliki 3 saluran yang masing –
masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate)
berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction)
merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan
tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur (Khasani, 2003).
20. Pipet Ukur
Pipet ukur sering digunakan untuk memindahkan kultur secara
steril. Ukuran pipet yang sering digunakan adalah 1 ml, 5 ml, dan 10
ml. pipet dapat terbuat dari plastik atau gelas (Khasani, 2003).
21. Mortar dan Pestle
Mortar dan penumbuk (pestle) digunakan untuk menumbuk
atau menghancurkan materi cuplikan, missal daging, roti, atau tanah
sebelum diproses lebih lanjut (Khasani, 2003).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Hasil
Sumber :
https://salamadian.com/ba
gian-bagian-mikroskop/
2. Autoklaf Autoklaf berfungsi
untuk mensterilkan
berbagai macam alat
dan bahan yang
digunakan dalam
mikrobiologi dengan
Sumber : http://sulaiman-
menggunakan uap air
analis.blogspot.com/2013/
panas bertekanan.
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
3. Incubator Incubator berfungsi
untuk menginkubasi
atau memeram mikroba
pada suhu yang
terkontrol.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
4. Hot plate Hot plate dan stirrer bar
dan stirrer berfungsi untuk
bar menghomogenkan
suatu larutan dengan
pengadukan.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/
09/mengenal-peralatan-
laboratorium_19.html
Sumber :
https://ayosinauonline.blo
gspot.com/2010/05/penge
nalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
14. Kaca Kaca penyaring/corong
Penyaring/ digunakan dalam proses
Corong penyaringan dan
memindahkan medium
cair dari tempat yang
Sumber : besar ke tempat yang
https://ayosinauonline.blo kecil
gspot.com/2010/05/penge
nalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
15. Gelas Gelas ukur berguna
Ukur untuk mengukur
volume suatu cairan.
Sumber :
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
16. Bunsen Bunsen berfungsi untuk
menciptakan kondisi
yang steri adalah
pembakar Bunsen.
Sumber :
https://lordbroken.wordpr
ess.com/2018/06/09/alat-
alat-laboratorium-
mikrobiologi/
17. Pinset Pinset berfungsi untuk
mengambil benda
dengan menjepit
misalnya saat
memindahkan cakram
Sumber :
antibiotic.
http://onelaboratorytechni
q.blogspot.com/2012/09/al
at-alat-lab.html
18. pH pH indicator universal
indicator berguna untuk
universal mengukur/mengetahui
pH suatu larutan.
Sumber :
https://bisakimia.com/tag/i
ndikator-universal/
19. Pipet Pipet filler/rubber bulb
Filler/Rub berguna untuk
ber bulb menyedot larutan yang
dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur.
Sumber :
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
20. Pipet Ukur Pipet ukur berfungsi
untuk memindahkan
larutan dengan volume
yang diketahui.
Sumber :
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
21. Mortar Mortar dan pestle
dan pestle digunakan untuk
menumbuk atau
mengahncurkan materi
cuplikan, missal daging,
roti atau tanah sebelum
Sumber :
diproses lebih lanjut
https://salamadian.com/al
at-alat-laboratorium-kimia-
biologi/
B. Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini
yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya
laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagaialat yang ada
dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung
lagi dilaboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam
alat, berikut akandiuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang
ada di laboratorium berdasarkankemampuan yang dimiliki alat untuk
mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini.
Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus,
pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi,
labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur,
labu erlemeyer, pipet gondok,gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi
terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dancorong. Terdapat dua
kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu:
Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif).
Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.
Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas
ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja
secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran
udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan. Pipet mikro (micopippete) dan Tip adalah alat untuk
memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil biasanya kurang dari
1000 µl. Cawan petri (petri dish) digunakan sebagai wadah untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora atau biji – bijian.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam praktikan Mikrobiologi banyak sekali kita
menggunakan alat – alat laboratorium baik alat – alat gelas maupun
peralatan mekanik dan optic. Alat – alat gelas yang digunakan,
terutama cawan petri, tabung reaksi, gelas objek, gelas penutup, gelas
piala, gelas Erlenmeyer, dan lain – lain. Kebersihan alat – alat gelas
tersebut sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan,
baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan
ketetapan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan
sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.
B. Saran
Safitri, M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi
Kefir Grain. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol 2(2).
Selian, L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most Probable Number
(MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang
dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung :
ISSN 2337-3776.
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
LAMPIRAN
Sumber :
https://salamadian.com/bagian-bagian-
mikroskop/
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/
Sumber : http://sulaiman-
analis.blogspot.com/2013/09/mengenal
-peralatan-laboratorium_19.html
Sumber :
https://lordbroken.wordpress.com/201
8/06/09/alat-alat-laboratorium-
mikrobiologi/
Sumber :
https://ayosinauonline.blogspot.com/2
010/05/pengenalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
Sumber :
http://onelaboratorytechniq.blogspot.c
om/2012/09/alat-alat-lab.html
Sumber :
https://ayosinauonline.blogspot.com/2
010/05/pengenalan-alat-dan-teknik-
sterilisasi.html
Sumber :
https://bisakimia.com/tag/indikator-
universal/
Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/
Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/
Sumber : https://salamadian.com/alat-
alat-laboratorium-kimia-biologi/