ACARA X
Disusun oleh:
NIM: 2104020022
2022
ACARA X
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara uji daya antimikroba
2. Untuk mengatahui cara uji daya oligodinamik
3. Untuk mengetahui cara uji sensitivitas antibiotic menurut Kirby-Bauer
B. DASAR TEORI
Antimikroba merupakan suatu zat atau bahan yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba patogen. akan tetapi beberapa mikroba
patogen memiliki resistensi terhadap penisilin (carlile dan watkinson,
1995).
Antimikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau
membunuh mikroorganisme hidup dengan bermacam-macam cara.
Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut
bakteriostatik dan yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida
(Gobel, 2008). Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok
berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan
antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya
dapat berupa desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya
(Lutfi 2004).
Mekanisme aktifitas antimikroba adalah antagonisme kompetitif,
tetapi nyatanya organisme kompetitif jarang terjadi. Kebanyakan zat
antimikroba yang efektif kerjanya mengganggu sintesis penyusunan atau
komponen – komponen makromolekul sel (Irianto, 2006).
Antibiotik adalah zat atau bahan yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dalam jumlah kecil mampu menekan, menghambat,
atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki spektrum
aktivitas antibiosis yang beragam. Antibiotik yang efektif bagi banyak
spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril, dikatakan mempunyai
spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk
spesies tertentu, disebut antibiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin
hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu
penisilin dikatakan mempunyai spectrum yang sempit. Tetrasiclin efektif
bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin
dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).
Menurut Waksman, antibiotic adalah zat – zat yang dihasilkan oleh
mikroorganisme, dan zat – zat itu dalam jumlah yang sedikit pun
mempunyai daya penghambat kegiatan mikroorganisme yang lain.
Antibiotik yang pertama dikenal adalah penisilin, suatu zat yang
dihasilkan oleh jamur penicilium. Sp. Penisilin ditemukan oleh flerning
pada tahun 1929, namun baru sejak tahun 1943 antibiotik ini banyak
digunakan sebagai pembunuh bakteri. Antibiotik yang efektif bagi banyak
spesies bakteri dikatakan mempunyai spectrum luas, sebaliknya antibiotic
yang hanya efektif untuk spesies tertentu mempunyai spectrum yang
sempit. Sebelum suatu antibiotic digunakan untuk keperluan pengobatan,
maka perlulah terlebih dahulu antibiotic diuji efeknya terhadap spesies
bakteri tertentu. Sesuai dengan keperluan, maka suatu antibiotic dapat
diberikan kepada seorang pasien dengan jalan penyuntikan dapat
dilakukan dengan intra moskular (Dwidjoseputro, 2005).
Zat antibakteri merupakan zat yang mampu mengganggu
pertumbuhan dan mematikan bakteri (Madigan, 2005). Antibakteri selain
dapat diperoleh dari bahan sintetik dapat juga diperoleh secara alami, yaitu
dari bahan tradisional.
Antibakteri adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan
atau mematikan bakteri. Antibakteri dalam definisi yang luas adalah suatu
zat yang mencegah terjadinya pertumbuhan dan reproduksi bakteri.
Antibiotik maupun antibakteri sama-sama menyerang bakteri, kedua
istilah ini telah mengalami pergeseran makna selama bertahun-tahun
sehingga memiliki arti yang berbeda. Antibakteri biasanya dijabarkan
sebagai suatu zat yang digunakan untuk membersihkan permukaan dan
menghilangkan bakteri yang berpotensi membahayakan (Volk, dkk, 2010).
Mekanisme penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri oleh senyawa
antibakteri dapat berupa perusakan dinding sel dengan cara menghambat
pembentukannya atau mengubahnya setelah selesai terbentuk, perubahan
permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabkan keluarnya bahan
makanan dari dalam sel, perubahan molekul protein dan asam nukleat,
penghambatan kerja enzim, dan penghambatan sintesis asam nukleat dan protein.
Di bidang farmasi, bahan antibakteri dikenal dengan nama antibiotik, yaitu suatu
substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroba dan dapat menghambat
pertumbuhan mikroba lain. Senyawa antibakteri dapat bekerja sebagai
bakteristatik, bakterisidal, dan bakterilitik (Sari, dkk, 2010).
Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk
menguji aktivitas antimikroba, metode difusi dapat dilakukan 3 cara yaitu metode
silinder, lubang dan cakram kertas. Metode cakram yaitu meletakkan beberapa
cakram kertas yang telah diinokulasi dengan bakteri. Tiap cakram
direndam pada larutan yang dianggap memiliki zat antibakteri yang akan diuji
dan diinkubasi. Setelah diinkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat
ada tidaknya daerah hambatan di sekeliling cakram kertas. (Sari, dkk, 2010).
Desinfektan adalah bahan kimia yang dapat digunakan untuk
menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Faktor utama yang
menentukan bagaimana desinfektan bekerja adalah kadar dan suhu
desinfektan, waktu yang diberikan kepada desinfektan untuk bekerja,
jumlah dan tipe mikroorganisme yang ada, dan keadaan bahan yang
didesinfeksi. Jadi terlihat sejumlah faktor harus diperhatikan untuk
melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam perangkat suasana yang ada.
Mekanisme kerja desinfektan mungkin beraneka dari satu desinfektan ke
yang lain. Akibatnya mungkin disebabkan oleh kerusakan pada membran
sel atau oleh tindakan pada protein sel atau pada gen yang khas yang
berakibat kematian atau mutasi (Volk dan Wheeler, 1993)
Oligodinamik adalah saat sebagian kecil dari logam berdifusi,
substansitersebut menghambat pertumbuhan mikroorganisme di sekitar
logam. Efekini dikeluarkan oleh logam berat pada mikroba yang
akhirnyamenghasilkan denaturasi. Tembaga (Cu) dalam bentuk tembaga
sulfat ataubentuk murni lain, mengandung zataditif yang biasanya
digunakan untukmenghilangkan alga hijau yang biasanya tumbuh di
recervoir, kolam ikan,kolam renang, dan akuarium (Tortora, 2010).
1. E. Coli - -
Sari, Novita; Wulandari, Dian Ratri; dkk. 2010. Uji Keefektifan Antimikroba
Air Perasan Blimbing Wuluh (Averhoa bilimbi) terhadap Staphylococ
cus aureus. Malang: Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang.
Volk, A.W dan Wheeler, M.F. Mikrobiologi Dasar jilid 1. Jakarta:
Erlangga, 1993.
LAMPIRAN