Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UJI AKTIVITAS ANTI

MIKROBA

Asteria,Godwin Pargaulan Siahaan,Indah Puspita Sari,Wiwik Hendarini


Jurusan Fakultas Farmasi - Sains Teknologi Nasional

Juli 2020

ABSTRAK
Pengendalian pertumbuhan dan kontaminasi dari mikroorganisme sangat di
perlukan untuk mengahambat , membasmi, dan menyingkirkan dari suatu bahan
atau inang . karena mikroorganisme memiliki potensi untuk menyerang makhluk
hidup lain hingga terjadinya infeksi.Mikroorganisme yang ada dapat di kendalikan
menggunakan senyawa anti mikroba seperti penggunaan antiseptic,antibiotic dan
disinfektan

Keywords uji aktivitas mikroba


Tanggal Praktikum juli 2020

PENDAHULUAN yang mempunyai kemampuan


Antimikroba adalah bahan atau zat menghambat pertumbuhan bakteri atau
yang dapat membunuh atau menghambat bahkan membunuh bakteri walaupun
aktivitas mikroorganisme dengan dalam konsentrasi yang rendah.
bermacam-macam cara. Senyawa Antibiotik digunakan untuk
antimikroba terdiri atas beberapa menghentikan aktivitas mikroba pada
kelompok berdasarkan mekanisme daya jaringan tubuh makhluk hidup
kerjanya dan tujuan penggunaannya. sedangkan desinfektan bekerja dengan
Bahan antimikroba dapat berupa menghambat atau menghentikan
desinfektan, antiseptic, sterilizer, pertumbuhan mikroba pada benda tak
sanitizer, dan sebagainya. hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain
Mekanisme daya kerja antimikroba sebagainya .
terhadap sel dapat dibedakan atas Metode difusi merupakan salah satu
beberapa kelompok, diantaranya metode yang sering digunakan untuk
merusak dinding sel, mengganggu menguji aktivitas antimikroba, metode
permeabilitas sel, merusak molekul difusi dapat dilakukan dengan 3 cara
protein dan asam nukleat, menghambat yaitu metode silinder, lubang dan
aktivitas enzim, menghambat sintesa cakram kertas.
asam nukleat. Metode silinder yaitu meletakan
Oleh karena itu, antimikroba dibagi beberapa silinder yang terbuat dari gelas
menjadi dua macam yaitu antibiotik dan atau besi tahan karat diatas media agar
desinfektan yang telah diinokulasi dengan bakteri.
Antibiotik adalah senyawa yang Tiap
dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu silinder ditempatkan sedemikian rupa
FAKULTAS PARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL Page 1
hingga berdiri diatas media agar, diisi  tibiotic-antiseptik dan
dengan larutan yang akan diuji dan desinfektan, PCA (Plate Count
diinkubasi. Setelah diinkubasi, Agar)
pertumbuhan bakteri diamati untuk
melihat ada tidaknya daerah hambatan  alcohol 70%, aquadest, bakteri
disekeliling silinder. E.coli, Bacillus, dan
Metode lubang atau sumuran adalah Staphylococcus
badan atau lempeng yang telah di
inokulasi denga bakteri uji di buat suatu METODE
lubang yang selanjutnya di isi dengan zat Prosedur kerja uji aktivitas antimikroba
uji.setlah di inkubasi pada suhu dan dengan metode DIFUSICAKRAM
waktu yang sesuai dengan mikroba uji, Media : media cawan NA( uji
di lakukan pengamatan dengan melihat disinfektan dan antiseptic ) dan MHA (
ada tidaknya zona hambatan di sekeliling uji antibiotic ) bahan antimikroba
lubang .metode cakram yaitu
merupakan cara yang paling sering di Pembuatan control positif uji
gunakan untuk menentukan kepekaan antimikroba
kuman terhadap berbagai obat obatan Kontrol positif dibuat dari sediaan obat
.cara di gunakan kertas saring kemudian tablet Ciprofloxacin 500 mg.Satu tablet
di letakan pada lempeng agar yang telah Ciprofloxacin digerus,lalu ditimbang dan
di inokulasi mikroba uji, kemudian di disetarakan dengan 500 mg. Kemudian
inkubasi pada waktu tertentu dan suhu serbuk Ciprofloxacin dilarutkan dalam
terten larutan CMC untuk memperoleh larutan
kelebihan dan kekurangan metode Ciprofloxacin 50μg/50 μl
cakram, kelebihannya adalah mudah di .hal tersebut dilakukan pula pada
lakukan , tidak memerlukan peralatan antibiotic lainnya
khusus dan relatif murah Uji aktivitas antibakteri dengan sabun
kekurangannya ukuran zona bening yang cair
terbentuk tergantung kondisi, inokulum, Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan
, predifusi,dan preinkubasi serta ke dalam cawan petri steril,lalu dituang
kekebalan medium . apabila keempat media Nutrient agar (NA) sebanyak 15
faktor tersebut tidak sesuai maka hasil ml dengan suhu 40-45oC, selanjutnya
metode cakram dihomogenkan perlahan di atas
maka sulit untuk di interpretasikan. permukaan Laminar Air Flow (LAF)
selain itu metode cakram tidak dapat di sehingga media dan bakteri tercampur
aplikasikan pada mikroorganisme yang merata dan dibiarkan memadat.
pertumbuhannya lambat dan Pencadang kertas yang telah direndam
mikrooraganisme yang obligat . dalam larutan uji sabun mandi cair
Bahan Penelitian Dettol, Biore dan Lifebuoy dalam
Alat dan yang di gunakan berbagai konsentrasi selama 15 menit,
 pipet 1ml diletakkan pada media yang telah
 cawan petri memadat dan diinkubasi dalam
 kertas cakram/saring steril, inkubator pada suhu 35±2°C selama 24
jam. Masing-masing cawan petri diukur
 spreader drigalsky diameter zona hambatnya di sekitar
 pinset, pencadang menggunakan jangka sorong
 dan spirtus
Bahan-bahan yang digunakanan

FAKULTAS PARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL Page 2


Pembuatan media Pembuatan Media Pengujian
Media Agar Miring Lapisan dasar dibuat dengan
Media Agar Miring Nutrient Agar(NA) menuangkan masing-masing 10 ml NA
sebanyak 0,46 gram dilarutkan dalam 20 dari media dasar kedalam 9 cawan
ml aquades (23 g/1000ml) menggunakan petri,lalu dibiarkan sampai
erlenmeyer.Setelah itu dihomogenkan memadat.Setelah memadat,pada
dengan stirer diatas penangas air sampai permukaan lapisan dasar diletakkan 7
mendidih.Sebanyak 5ml dituangkan pencadang baja yang diatur sedemikian
masing-masing pada 3 tabung reaksi rupa jaraknya agar daerah pengamatan
steril dan ditutup dengan aluminium foil. tidak saling
Media tersebut disterilkan dalam bertumpuh.Kemudian,suspensi bakteri
outoklaf pada suhu 121oC selama dicampurkan kedalam media
15menit, kemudian dibiarkan pada suhu pembenihan NA.Setelah itu,dituangkan
ruangan selama ± 30 menit sampai 25 ml campuran suspensi danmedia
media memadat pada kemiringan 30o. pembenihan tersebut ke dalam tiap
Media Agar miring digunakan untuk cawan petri yang diletakkan pencadang
inokulasi bakteri. sebagai lapisan kedua.Selanjutnya,
pencadang diangkat secara aseptik dari
Media Dasar dan Media Pembenihan cawan petri,sehingga akhirnya
Media dasar dibuat dengan cara terbentuklah sumur-sumur yang akan
ditimbang Nutrient Agar(NA) sebanyak digunakan dalam uji antibakteri.
2,3 gram,lalu dilarutkan dalam 100 ml Uji aktivitas enzim
aquades (23g/1000ml) menggunakan Uji aktivitas enzim penisilin G asilase
erlenmeyer.Sedangkan media yang dilakukan pada bakteri E.coli yang
pembenihan dibuatdengan cara diisolasi menghasilkan enzim penisilin G
ditimbang 5,75 gram NA,lalu dilarutkan asilase.Hal ini ditunjukkan dengan
dalam 250 ml aquades (23g/1000ml) terbentuknya zona bening di sekitar
menggunakan erlenmeyer.Setelah kertas cakram pada medium. Zona
itu,masing-masing media dihomogenkan bening terbentuk karena bakteri sensitiv
dengan stirer diatas penangas air sampai terhadap 6-APA sehingga pertumbuhan
mendidih. Media-media yang sudah dan aktivitasnya akan terhambat.
homogen ini disterilkan dalam outoklaf
pada suhu 121oC selama 15menit, Hasil pengamatan
kemudian didinginkan sampai suhu± 45-
50oC. Media dasar dan media
pembenihan digunakan dalam
pembuatan media pengujian sebagai
lapisan dasar dan lapisan kedua.

Inokulasi Bakteri pada Media Agar


Miring
Bakteri uji diambil dengan jarum ose
steril,lalu ditanamkan pada media agar
miring dengan cara menggores.
Selanjutnya diinkubasi dalam inkubator
pada suhu 37oC selama 24
jam.Perlakuan yang sama dilakukan
pada setiap jenis bakteri uji.

FAKULTAS PARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL Page 3


2. TABLE DIAMETER ZONA lainnya yaitu dengan ukuran 20,6
HAMBAT ANTI SEPTIK ( MM ) mm,20,4mm,20mm,20,2mm
Menurut Davis and Stout (1971), kriteria
kekuatan daya antibakteri sebagai
berikut :diameter zona hambat 5 mm
atau kurang dikategorikan lemah, zona
hambat 5-10 mm dikategorikan sedang,
zona hambat 10-20 mm dikategorikan
kuat dan zona hambat 20 mm atau lebih
dikategorikan sangat kuat.Berdasarkan
kriteria tersebut, maka daya termasuk
kuat. Jenis penisilin berspektrum-luas ini
mampu menghambat pertumbuhan
3. TABEL DIAMETER ZONA bakteri dengan mengganggu reaksi
HAMBAT ANTIBIOTIKA transpeptidase dalam sintesis dinding sel
bakteri sama seperti antibiotik beta-
laktam lainnya yang bekerja
melemahkan dinding sel bakteri ketika
membelah.
Sedangkan pada bakteri staphylococcus
kepekaan terhadap bakteri ditunjukan
kepada ciprofloxacin dengan diameter
zona hambat paling besar 16,8 mm
diikuti dengan 16,6 mm,16,2 mm, 16,4
mm.
Secara umum kepekaan bakteri Gram
positif lebih tinggi dari bakteri Gram
negatif. Perbedaan kepekaan bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif
karena adanya perbedaan struktur dari
dinding selnya dimana bakteri Gram
negatif memiliki struktur dinding sel
Pembahasan relatif lebih komplek, sedangkan bakteri
Ciprofloxacin memiliki efek antibakteri Gram positif mempunyai struktur
yang besar(spectrum luas).Hasil dinding sel yang lebih sederhana
penelitian menunjukkan bahwa diameter sehingga senyawa uji yang bersifat aktif
zona hambat yang dibentuk oleh sebagai antibakteri lebih mudah masuk
Ciprofloxacin lebih besar pada bakteri kedalam sel. Kemampuan suatu bahan
Gram negatif Escherichia coli anti mikroba dalam meniadakan
dibandingkan bakteri Gram positif kemampuan hidup mikroorganisme
Staphylococcus aureus Mekanisme tergantung pada konsentrasi bahan
kerjanya dengan menghambat mikroba itu.
topoisomerase II (= DNA girase) dan Sementara itu pada uji aktivitas sabun
topoisomerase VI pada bakteri. cair Sabun mandi cair Dettol
Pada uji bakteri e coli Perbedaan memberikan aktivitas antibakteri
kepekaan bakteri sangat terlihat pada terhadap bakteri Staphylococcus aureus
bakteri penisilin dalam uji ini penisilin dan Escherichia coli yang ditandai
mampu memberikan zona hambat yang dengan adanya zona hambat. Dari data
besar dibanding dengan antibiotic diatas, dapat dilihat bahwa sabun mandi
cair Dettol memberikan batas daerah

FAKULTAS PARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL Page 4


hambat yang efektif pada yang berbeda, dinding sel bakteri gram
Staphylococcus aureus (Gram Positif) positif terdiri atas peptidoglikan sangat
dengan diameter 16,8mm dan yang tebal yang memberikan kekakuan untuk
terendah 16,4mm ,Escherichia coli mempertahankan keutuhan sel.
(Gram Negatif) dengan diameter Dalam menghambat aktivitas
16,8mm dan yang terendah 15,9mm. antimikroba alcohol 50-70% berperan
uji aktivitas antibakteri sabun mandi cair sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi
Lifebuoy dilakukan dengan metode protein.denaturasi dan koagulasi protein
difusi agar (uji Kirby Bauer) dengan cara akan merusak enzim sehingga mikroba
menghitung diameter zona hambat tidak dapat memenuhi kebutuhan
terhadap bakteri Staphylococcus aureus hidupnya dan akhirnya aktivitasnya
dan Escherichia coli Diameter zona terhenti.senyawa fenol kerap digunakan
hambat dari sabun mandi Lifebuoy dalam pembersih porselen karena
terhadap bakteri Staphylococcus aureus memiliki aktivitas dalam menghambat
dan Escherichia coli secara berturut-turut pertumbuhan mikroba.
12,8mm dan paling rendah 12,0mm. Dalam uji aktivitas antimikroba dengan
Aktivitas antibakteri yang dihasilkan desinfektan dapat disimpulkan bahwa
hampir sama antara bakteri fenol memiliki aktivitas yang lebih besar
Staphylococcus aureus dan Escherichia dibandingkan dengan porstek dan wipol ,
coli,tetapi pada bakteri e coli Selain itu Faktor-faktor yang
menunjukkan zona hambat yang lebih mempengaruhi aktivitas desinfektan
besar dibandingkan dengan yang digunakan untuk membunuh jasad
staphylococcus . renik adalah ukuran dan komposisi
Pada sabun mandi cair Dettol zat aktif populasi jasad renik, konsentrasi zat
yang terkandung didalamnya adalah antimikroba, lama paparan, temperatur,
Chloroxylenol yaitu suatu zat yang dapat dan lingkungan sekitar.
menyebabkan kerusakan pada dinding
sel bakteri dan menyebabkan inaktivasi KESIMPULAN
dari kerja enzim pada bakteri serta Berdasarkan pengamatan dan
bersifat membunuh bakteri(bakterida) pembahasan dalam penelitian dapat
Lifebuoy zat yang bersifat antibakteri disimpulkan bahwa sabun mandi cair
yaitu Triclosan dapat memasuki dinding Dettol, antis dan Lifebuoy memberikan
sel bakteri dan mengganggu sintesis aktivitas antibakteri terhadap bakteri
RNA dan protein bakteri namun lebih Staphylococcus aureus dan Escherichia
sering bersifat bakteriostatik karna coli.
konsentrasi yang digunakan rendah. Pada uji aktivitas mikroba dengan
Hasil penelitian juga menunjukkan desinfektan fenol memiliki daya hambat
bahwa rata-rata zona hambat yang yang lebih besar dibanding wipol dan
terbentuk pada E.coli(gram negatif)lebih porstek.
kecil dibandingkan dengan S. aureus. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Hal ini menunjukkan bawa E. coli lebih aktivitas desinfektan,antiseptic dan
tahan terhadap suspensi sabun antiseptik antibiotic adalah konsentrasi zat
dibandingkan S.aureus. Hal ini mikroba,dan keadaan sekitar.
disebabkan bakteri gram negatif
mempunyai ketahanan yang lebih baik
terhadap senyawa antimikroba DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan bakteri gram positif.
Perbedaan zona hambat yang terjadi Pelczar, Michael W ., 1994, Dasar Dasar
antara ke dua bakteri tersebut di duga mikrobiologi 1, UI-press, Jakarta.
terjadi karena kandungan dinding sel Volk, 1998, Mikrobiologi Dasar,

FAKULTAS PARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL Page 5


Erlangga, Jakarta
Dwyana 2011, Mikrobiologi Dasar,
Universitas Hasanudin, Makassar.
Buku penuntun Mikrobiologi Fakultas
farmasi ISTN Jakarta
Nasution,Nadya Vicky,2018,Universitas
Sumatera Utara
Deby A.Mpila,Fatimawati,Weny
L.Wiyono,jurnal of Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Mayana terhadap Staphylococcus
aureus EColi dan Pseudomonas
aeruginosa secara in-vitro
Muharni,Fitrya,Milanti Oktaruliza,jurnal
of Antibakterial dan Antioksidant
Activity Testing of Pyranon
Derivated Compound From
Endophytic Fungi Penicillium sp
of Kunyit Putih,Universitas
Sriwijaya,2014
Eko Prayoga,Jurnal of Perbandingan
Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau
dengan Metode Difusi dan
Sumuran terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus
aureus,2013,Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah

FAKULTAS PARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL Page 6

Anda mungkin juga menyukai