Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

I. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
2. Mengetahui pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme
3. Mengetahui pengaruh pemberian antbiotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
4. Membandingkan pertumbuhan koloni pada lingkungan yang berbeda

II. DASAR TEORI


Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Berdasarkan suhu optimum untuk pertumbuhan maka dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: 1.
psikrofilik(0-200C),
2. mesofilik Mesofilik (20-300C),
3. termofilik (50-1000C).
Suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan kehidupan mikroorganisme,
pengaruh suhu berhubungan dengan aktivitas enzim.Suhu rendah menyebabkan aktiivtas
enzim menurun dan jika suhu terlalu tinggi dapat mendenaturasi protein enzim.
Cara Kerja :
8x2 tabung yang berisi Nutrient Broth untuk
suhu inkubasi 5 C, 25 C, 37 C, dan 50 C dan
0 0 0 0

mikroorganisma yang berbeda (E.coli dan


Bacillus sp.)diberi label . Setelah diinokulasi
dengan bekteri yang berbeda, diinkubasi sesuai
suhu yang tertera
setelah ditumbuhkan selama 48 jam,
bandingkan derajat kekeruhannya.

Pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorgansime


pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme, pada umumnya bakteri
tumbuh dengan baik pada pH netral (7,0). Berdasarkan nilai pH yang dibutuhkan untuk
kehidupannya dikenal 3 kelompok mikroorganisme yaitu :
1. Acidofilik,
2. Mesofilik/Neutrofilik dan
3. Basofilik
Cara Kerja :
Buatlah tabung reaksi berisi NB dan atur pH-nya (pH 3, 7 dan 9) masing-masing 2 tabung
untuk tiap nilai pH
Labeli dengan nama bakteri yang akan diinokulasikan
Inokulasi tiap tabung dengan Bacillus sp dan E.coli lalu diinkubasi pada suhu 370C selama
48 jam
Amati perbedaan kekeruhan pada tiap nilai pH

Pengaruh Antiobiotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme.

Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic).Disinfektan yaitu suatu senyawa
kimia yang dapat menekan pertumbuhanmikroorganisme pada permukaan benda mati seperti
meja, lantai dan pisau bedah.Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk
menekanpertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit. Efisiensi
danefektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

Konsentrasi
Waktu terpapar
Jenis mikroba
Kondisi lingkungan: temperatur, pH dan jenis tempat mikroba hidup

Pengertian dan Jenis Antibiotik


Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam
jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme
lainnya.Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.
Antibiotik dikelompokkan berdasarkan gugus aktifnya, misal antibiotic macrolide,
antimikroba peptida. Adapun penamaannya biasanya berdasarkan gugus kimiawinya ataupun
mikroorganisma produsernya, misalnya:
Ragam antibakteria:
Penicillin dan cephalosporin Erythromycine
Sulfa drugs Trimethoprim dan sulfamethoxazole
Polymyxin B Quinolone
Tetracycline
Antifungi :
NystatinAzoles

Mekanisme kerja antibiotik antara lain :

 Menghambat sintesis dinding sel


 Menghambat sintesis RNA (proses transkripsi)
 Merusak permeabilitas membran sel.
 Menghambat sintesis protein (proses translasi).
 Menghambat replikasi DNA.

Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan (metode Kirby-Bauer)


merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu
bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk.Semakin
besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar
acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik.
Faktor yang mempengaruhi metode Kirby-Bauer :
- Konsentrasi mikroba uji
- Konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam cakram
- Jenis antibiotik.
- pH medium

Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-Bauer :


 Celupkan cotton bud (cotton swab) dalam biakan bakteri kemudian tekan kapas ke sisi
tabung agar air tiris
 Ulaskan pada seluruh permukaan cawan Mueller-Hinton Agar secara merata
 Biarkan cawan selama 5 menit
 Kertas cakram dicelupkan dalam larutan antibiotik dengan konsentrasitertentu.
 Angkat, biarkan sejenak agar tiris, selanjutnya letakkan kertas cakram pada permukaan
agar.
 Kertas cakram ditekan menggunakan pinset supaya menempel sempurna dipermukaan
agar.
 Inkubasi pada suhu 37 0C selama 24-48 jam.
 Ukur diameter zona hambat (mm) kemudian bandingkan dengan table sensitivitas
antibiotik.
Cara menginterpretasikan :
Ukur diameter zona hambat (zona jernih). Misal didapatkan zona hambat suatu bakteri
berdiameter 26 mm untuk Eryhtromycin.
Maka interpretasinya adalah bakteri tersebut peka terhadap antibiotic Eryhtromycin.

Resistent : tahan
Intermediate : medium
Susceptible : peka

III. ALAT DAN BAHAN

Alat ; Bahan ;
Nama Jumlah

Cawan petri 7

Jarum ose 1

Bunsen 1
Incubator 1

Kulkas 1

Nama Jumlah
Medium NA kondisi asam, Secukupnya
basa dan netral
Bakteri Bacillus sp Secukupnya
Bakteri E.Coli Secukupnya
Kertas buram Secukupnya
Kertas label Secukupnya
Korek api Secukupnya
Antibiotic Secukupnya
Alcohol 70% Secukupnya

IV. CARA KERJA


A. Pengaruh Suhu
1. Menyiapkan 3 cawan petri yang berisi medium NA dengan PH netral
2. Menginokulasi bakteri Bacillus sp pada masing-masing media
3. Membungkus media dengan kertas buram
4. Melabeli masing-masing cawan petri sesuai dengan suhu
5. Menempatkan masing-masing cawan petri tsb pada suhu yang berbeda yaitu suhu
panas, dingin dan kamar
6. Mengamati pertumbuhan bakteri setiap hari selama 3 hari
7. Mencatat dan menggambarkan hasil pada laporan sementara
B. Pengaruh PH
1. Menyiapkan 3 cawan petri yang berisi medium NA dengan pH netral (7), pH asam
(4) dan pH basa (9)
2. Menginokulasi bakteri Bacillus sp pada masing-masing media
3. Membungkus media dengan kertas buram
4. Melabeli masing-masing cawan petri sesuai dengan pH
5. Menempatkan masing-masing cawan petri tsb pada suhu kamar
6. Mengamati pertumbuhan bakteri setiap hari selama 3 hari
7. Mencatat dan menggambarkan hasil pada laporan sementara

C. Pengaruh antibiotic
1. Menyiapkan 1 cawan petri yang berisi medium NA dengan PH netral
2. Menginokulasi bakteri Bacillus sp pada masing-masing media
3. Menempatkan antibiotic pada goresan bakteri
4. Membungkus media dengan kertas buram
5. Melabeli masing-masing cawan petri sesuai dengan suhu
6. Menempatkan masing-masing cawan petri tsb pada suhu yang berbeda yaitu suhu
panas, dingin dan kamar
7. Mengamati pertumbuhan bakteri setiap hari selama 3 hari
8. Mencatat dan menggambarkan hasil pada laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai