Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Nama : Nabilla Zahra

Mikrobiologi NIM : J0412221188


Kelas : KIM AP1
Kelompok : 7
Hari/Tanggal : Senin/04 September 2023
Waktu : 07.00-12.40
PJP : Emil Wahdi S.Si., M.Si.

Teknik Aseptik dan Isolasi Bakteri dari Populasi Campuran

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2023
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kata mikroorganisme merupakan istilah yang tidak asing dalam ranah Kesehatan.
Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme hidup yang berukuran sangat
kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) dan hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,
diantaranya terdapat mikroorganisme yang bermanfaat dan yang merugikan.
Mikroorganisme banyak ditemukan dialam dan amat besar peranannya.
Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi campuran dari
berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara, makanan, maupun
yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan (Sabbathini et al. 2017).
Populasi campuran mikroorganisme dapat dimurnikan melalui proses isolasi.
Aseptis adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Teknik
asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme kedalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi
(Apriani 2019).

Isolasi bakteri merupakan proses pengambilan bakteri dari medium atau


lingkungan asalnya dan menumbuhkan pada medium buatan sehingga diperoleh
kultur murni atau biakan murni hasil isolasi (Fitriana et al. 2017). Proses pemisahan
atau pemurnian dari bakteri lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis
memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Teknik tersebut dikenal dengan isolasi bakteri. Terdapat berbagai cara mengisolasi
bakteri, yaitu isolasi pada agar cawan, isolasi pada medium cair, dan isolasi sel tunggal
(Wondal et al. 2019).
Isolasi bakteri sangat bergantung kepada teknik aseptik karena bakteri yang disolasi
terkena kontaminasi maka media akan memiliki dua atau banyak populasi
mikroorganisme sehingga bakteri yang diinginkan akan sulit dibedakan atau bahkan
bakteri tersebut akan terkontaminasi. Dengan teknik aseptik yang benar maka
kemungkinan media akan menjadi lebih steril dan isolasi bakteri pun akan lebih
menjadi baik. Pada Praktikum kali ini teknik aseptik yang dilakukan akan
mempengaruhi hasil dari isolasi bakteri, bakteri yang diisolasi menggunakan metode
cawan gores yang awalnya banyak populasi menjadi koloni yang seragam dengan
tahapan tahapan kuadran.
1.2 Tujuan
Menguasai teknik pemindahan biakan murni dari satu wadah ke wadah yang lain
secara aseptik dan mempelajari cara mengisolasi bakteri dari lingkungan dengan
metode penggoresan kwadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri tumbuh.
2. Metode

2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Alat
- Cawan petri - Rak tabung reaksi
- Hotplate - Tabung
- Lup inokulasi (ose) - Erlenmeyer
- Pipet -Pembakar spirtus

2.1.2 Bahan
- Media NB (Nutrient Broth) - Media PCA (Plate Count Agar)
- Akuades

2.2 Cara Kerja

2.2.1 Teknik Aseptik

Percobaan ini selalu dikerjakan Selanjutnya kedua tabung


didekat api, jarum ose dipanaskan yang berisi media NB dibuka
hingga memijar dari ujung sampai tutupnya, dan mulut tabung
pangkal dan dibiarkan hingga dibakar supaya kontaminan
dingin mati

Kedua tabung kemudian dibakar lagi Jarum ose dimasukkan ke


agar kontaminan dari transfer hilang dalam tabung pertama dan
lalu tutup kedua tabung kemudian dimasukkan ke
dalam tabung kedua

Langkah terakhir yaitu jarum ose


dibakar lagi untuk membunuh
bakteri sisa
2.2.2 Penuangan Media

Disiapkan media PCA yang Media PCA dipanaskan


sudah dibuat pada praktikum terlebih dahulu dan
minggu lalu didinginkan sampai suhu ruang

Setelah dituangkan, media Media PCA dituangkan ke dalam


didinginkan terlebih dahulu cawan petri sekitar 15 mL dengan
hingga memadat. mulut erlenmeyer dan cawan petri
dibakar terlebih dahulu agar tidak
terjadi kontaminan

2.2.3 Isolasi Bakteri

Media yang telah dibuat Bunsen disiapkan, media yang


disiapkan dan dibuat 4 berisi bakteri diambil dengan
kwadran pada bagian bawah jarum ose (pengerjaan selalu
cawan dilakukan didekat bunsen)

Digoreskan secara urut dari Kemudian bakteri dikultur


kwadran I, II, III, dan IV dengan digoreskan secara zig
zag oleh jarum ose ke cawan
petri lain
3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil

Asal Sampel Kelompok Gambar

Nutrient Broth (NB) 7

Tabel 1. Teknik Aseptik

Asal Sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh


banyak
Gambar (sketsa) Ciri-ciri koloni
Bakteri Udara Laboratorium 7 Bakteri
Mikrobiologi 1 berbentuk
bintik bulat
kecil dengan
warna kuning

Bakteri Udara Laboratorium 7 Bakteri


Mikrobiologi 2 berbentuk
bintik bulat
kecil bewarna
putih

Tabel 2. Isolasi bakteri


3.2 Pembahasan
Isolasi bakteri bertujuan untuk mendapatkan biakkan bakteri atau mikroorganisme
yang murni. Mikroorganisme yang ingin ditumbuhkan nantinya akan dimasukkan ke
dalam suatu media buatan. Pertumbuhan mikroorganisme dalam suatu media buatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor fisik dan faktor kimia.
Faktor fisik melputi pH dan temperatur, sedangkan faktor kimia meliputi nutrisi yang
terkandung dalam media pertumbuhannya. Media pertumbuhan yang dapat digunakan
harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba, misalnya dari sumber protein
dan karbohidrat pada biji-bijian. Media pertumbuhan yang digunakan untuk isolasi
bakteri terdiri dari beberapa macam seperti media pertumbuhan universal atau umum
hingga media selektif diferensial. Pada praktikum kali ini digunakan media PCA (Plate
Count Agar) dan NB (Nutrient Broth).
Setelah Bakteri diisolasi, bakteri diidentifikasi berdasarkan jumlah kolono
terbanayk. Identifikasi bakteri merupakan suatu usaha untuk mengetahui jenis serta
nama atau spesie suatu mikroorganisme dalam satu kelompok tertentu berdasarkan
karakteristik persamaan dan perbedaan yang dimiliki. Isolat yang digunakan dalam
identifikasi ini adalah biakkan murni (Putri dan Kusdiyantini 2018). Dari hasil isolasi
bakteri yang telah dilakukan didapatkan bakteri berbentuk bintik bulat kecil dengan
warna kuning pada cawan pertama dan warna putih pada cawan kedua. Hali ini
membuktikan bahwa percobaan isolasi bakteri yang dilakukan telah berhasil.
Praktikum ini juga dilakukan dengan teknik aseptik yang dilakukan dengan teknik
aseptik cair-cair, caranya dengan memindahkan biakkan murni dalam suatu media NB.
Teknik aseptik dapat dikatakan berhasil jika diperoleh hasil media yang digunakan
tidak bewarna keruh. Media NB digunakan karena termasuk kedalam media umum
yang digunakan untuk menumbuhkan biakkan secara general. Komposisi media NB
terdiri dari beef extract sebagai sumber karbon dan pepton sebagai sumber nitrogen
(Wahyuningsih dan Zulaika 2018).

3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil isolasi bakteri yang dilakukan di media buatan (media PCA)
dengan metode cawan gores yang didapatkan suatu jenis koloni dengan ciri-ciri
berbentuk bintik bulat kecil bewarna kuning pada cawan pertama dan bewarna putih
pada cawan kedua. Kemudian pada percobaan teknik aseptik didapatkan hasil akhir
pada kedua tabung media bewarna jernih. Hal ini membuktikan bahwa teknik aseptik
yang dilakukan telah berhasil.
4. Daftar Pustaka

Apriani DGY. 2019. Tingkat Kepatuhan Tim Bedah Terhadap Prinsip Asepsis Di Ruang
OK IGD RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Medika Usada. 2(1):13-17.
Fitriana F, Baharuddin M, Sappewali S. 2016. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Pendegradasi Fenol yang Bersumber dari Danau Tempe Kabupaten Wajo
Sulawesi Selatan. Al-Kimia. 4(2):132-141.
Putri AL, Kusdiyantini E. 2018. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari
Pangan Fermentasi Berbasis Ikan (Inasua) yang Diperjualbelikan di Maluku-
Indonesia. Jurnal Biologi Tropika. 1(2):6-12.
Sabbathini G, Pujiyanto S, Wijanarka, Lisdiyanti P. 2017. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Genus Sphingomonas dari Daun Padi (Oryza sativa) di Area
Persawahan Cibinong. Jurnal Akademika Biologi. 6(1):59-64.
Wahyuningsih N, Zulaika E. 2019. Perbandingan Pertumbuhan Bakteri Selulolitik pada
Media nutrient broth dan carboxy methyl cellulose. Jurnal sains dan Seni ITS.
7(2):36-38.
Wondal B, Ginting EL, Warouw V, Wullur S, Tilaar SO, Tilaar FF. 2019. Isolasi bakteri
laut dari perairan Malalayang Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis.
7(3):183-189.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai