Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

PATOGEN TUMBUHAN
Nama : Iqbal Sarwan Alif

Tanggal : 28 September 2016

NIM : 05071181419015

Asisten :

1. MuthiaAmalia C

Judul : Penanaman Inokulum

2.WikeNurwita D

Di Media Agar

3.RisalLatutoibin
4. Tiara Putri R
5. NurRahma
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gagalnya sel atau jaringan melaksanakan fungsi fisiologisnya akibat
gangguan terus-menerus oleh agen primer dan menimbulkan gejala merupakan
definisi dari penyakit tumbuhan, dalam ilmu penyakit patogen merupakan
penyebab penyakit pada tumbuhan. Tumbuhan yang terserang penyakit akan
terdapat gejala dan tanda yang ditimbulkan, dalam satu lahan jika kita ingin
mengetahui penyakit yang menyerang pada lahan tersebut maka perlu dilakukan
yaitu mengidentifikasi penyakit yang menyerang. Salah satu cara untuk
mengidentifikasi penyakit dengan menggunakan metode postulat koch, metode ini
menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik
merupakan penyebab penyakit tertentu.
Postulat Koch dikemukakan pertama kali oleh Robert Koch (1843-1910).
Koch memberikan rumusan berupa sejumlah kondisi yang harus dipenuhi
sebelum salah satu faktor biotik (organisme) dianggap sebagai penyebab
penyakit. Dalam Postulat-postulat Koch disebutkan untuk menetapkan suatu
organisme sebagai penyebab penyakit, maka organisme tersebut harus memenuhi
sejumlah syarat. Pertama, ditemukan pada semua kasus dari penyakit yang telah
diperiksa.

Kedua, telah diolah dan dipelihara dalam kultur murni (pure

culture). Ketiga, mampu membuat infeksi asli (original infection), meskipun

sudah beberapa generasi berada dalam kultur.Keempat, dapat diperoleh kembali


dari tanaman yang telah diinokulasi dan dapat dikulturkan kembali.
Postulat Koch ini hanya dapat digunakan dalam pembuktian jenis patogen
yang bersifat tidak parasit obligat. Parasit obligat adalah parasit yang tidak dapat
hidup tanpa ada inangnya. Oleh karena inilah, patogen parasit obligat tidak dapat
dibiakan dalam laboratorium.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah penanaman inokulum di media dan
mengetahuai bagaimana pengembangbiakkan inokulum di media.

BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Tempat dan Waktu


Adapun pelaksanaan praktikum dilakukan pada hari selasa tanggal28
September 2016 pada pukul 12.30 wib-selesai di laboratorium patogen tumbuhan
jurusan hama dan penyakit tumbuhan Universitas Sriwijaya Indralaya.
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum postulat koch antara lain : 1) cawan
petri, 2) pinset, 3) bunsen, 4) laminar air flow, 5) tissue,
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain tanaman yang terdapat gejala
penyakit, 1) aquades, 2) alkohol, 3) media PDA, dan 4) tanaman cabai yang
setengah sehat setengah sakit.

2.3 Cara Kerja


Adapun langkah-langkah kerja pada praktikum postulat koch antara lain
1) Siapkan alat dan bahan untuk praktikum penanaman media tersebut
2) Potong tanaman cabai yang setengah sakit setengah sehat sebesar 0,5 cm
3) Masukkan tanaman cabai tadi ke dalam cawan petri yang berisi 80 ml air steril
2ml bayclin.
4) setelah itu pindahkan lagi potongan cabai tadi dan celupkan ke dalam cawan
petri yang berisi alkohol 70% sebayang 10 ml diamkan selama 1 menit
5) Kemudian pindahkan lagi potongan cabai tersebut ke dalam cawan petri yang
berisi aquades 10 ml diamkan selama 3 menit
6) Setelah itu angkat potongan cabai tersebut dengan pinset dan letakkan diatas
tisu yang kering
7) Ambil Cawan petri yang sudah di sterilisasi dan masukkan potongan cabai di
dalam cawan petri tersebut dengan mendekatkan di bunsen
8) Isolasi kan Cawan petri tersebut.
9) Tunggu perkembangbiakkan selama 3 hari dalam pengamatan tersebut.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel pengamatan isolasi :
No.

Gambar

Tanggal

Keterangan

Terdapat bintikbintik putih


Hari 1
1

Kamis
29-09-2016

yang muncul
disekitar
tanaman yang
diisolasi dan
belum
terkontaminan

Bintik-bintik
yang awalnya
terdapat
disekitar
potongan
tanaman
2

Hari 2

kemudian

Jumat

menyebar pada

30-09-2016

sisi tanaman
dan media
yang diisolasi
dan sedikit
terkontaminan
pinggir
cawannya.

No.

Gambar

Tanggal

Keterangan

Bintik-bintik
yang awalnya
terdapat
disekitar
potongan
tanaman
Hari 5
3

Senin
02-10-2016

kemudian
menyebar lebih
luas lagi pada
media dan
tanaman yang
diisolasi dan
sedikit
terkontaminan
di pinggir
cawannya.

3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, kita mengambil tanaman yang mengalami gejala dan
tanda penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman tersebut adalah Penyakit ini
disebabkan oleh patogen (Colletotrichum gloeosporioides). Penyakit ini muncul
pada buah yang belum matang (bewarna hijau). Gejala tersebut dalam bentuk
bercak-bercak cokelat sampai hitam pada buah. Gejala-gejala awal adalah
kebasah-basahan dan terdapat cekungan pada buah. Bintik ini kemudian berubah
menjadi hitam dan kemudian merah muda ketika jamur menghasilkan spora
daging di bawah titik menjadi lembut dan berair, yang menyebar ke seluruh buah.
Pada daun juga dapat dilihat. bintik yang akhirnya berubah menjadi cokelat. Pada
buah, gejala muncul hanya pada saat pematangan dan mungkin tidak terlihat di
waktu panen (Semangun, 2000).
Penyakit ini disebabkan oleh (C. gloeosporioides). Cendawan ini mempunyai
aservulus berbentuk bulat, jorong, tidak teratur, berseta atau tidak. Seta
mempunyai panjang yang variabel, tetapi jarang yang lebih dari 200mm, tebal 4-

8mm, bersekat 1-4, bewarna cokelat, pangkal agak membengkak dengan ujung
meruncing yang sering membentuk konidium pada ujungnya.
Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan
kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan
penyebab penyakit tertentu. Kritera ini dikenal dengan Postulat Koch, yang
menjadi garis penunjuk dan sampai kini masih dipakai dalam mencari bukti
bahwa suatu penyakit disebabkan oleh jasad renik tertentu.
Postulat koch, langkah-langkah kerjanya:
1. Patogen harus selalu didapatkan berasosiasi dengan tanaman sakit
2. Patogen dari tanaman sakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada media
biakan murni
3. Patogen yang tumbuh pada biakan murni harus dapat direinokulasikan dan
ditumbuhkan pada tanaman yang sakit terdahulu
4. Patogen pada tanaman sakit akibat reinokulasi harus dapat di reisolasi dan
dapat ditumbuhkan pada biakan murni
Isolasi patogen adalah proses pengambilan patogen dari lingkungan
asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan murni.
Dilihat dari praktikum yang kita lakukan sama halnya yang dijelaskan dalam
definisi isolasi, kita mengambil tanaman yang mempunyai gejala dan tanda
penyakit lalu di isolasi ke media biakan murni kemudian hasil isolasi tersebut
diamati di bawah mikroskop, amati bentuk, warna dan ciri-ciri mikroba tersebut.
Adanyakriteriatersebutmenjadijalanditemukannyaberbagaibakteridancendawanpe
nyebabberbagaipenyakitdalamwaktu
tahun).Postulat

yang

cukupsingkat

(kurangdari

postulattersebutdiatasberlakuuntukpatogen

bukantergolongkedalamparasitobligat.
Untukmelaksanakanpostulut Koch diperlukancarabekerjakhusus :
1. Isolasipenyebabpenyakitdaribagiankochtanaman yang sakitdan
mengadakanpembiakanmurni.
2. Mempelajarisifat-sifatpenyebabpenyakitdalambiakanmurni (Epi, 2009).
Pemahaman ini meliputi:
1.

Sifat dan jenis mikrobia yang akan diisolasi

2.

Tempat hidup/atau asal mikrobia tersebut

30
yang

3.

Medium yang sesuai untuk pertumbuhan

4.

Cara inkubasi mikrobia

5.

Cara menanam mikrobia (Soetarto, 2010)


Inokulasi patogen adalah salah satu cara peremajaan secara aseptik ke

dalam media steril baik pada media padat maupun media cair.
inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama
ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua
alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 2004).
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu :
1. Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,
tetapi memerlukan keterampula-keterampilan yang diperoleh dengan latihan.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokula di
gorekan di permukaan media agar nutrient. Diantara garis-garis goresan akan
terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
Ada beberapa teknik dalam metode gores yaitu (a) goresan T; (b) goresan
kuadran; (c) goresan radian; dan (d) metode tebar
2. Metode sebar
Setetes inokula diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan
petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggir akan muncul koloni-koloni yang
terpisah-pisah.
3. Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat
hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
4. Metode tusuk

Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose
yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian ke dalam media.
Dalam praktikum inokulasi saat kita akan menginokulasi patogen ke
tanaman cabai yang sehat, kita menggunakan teknik metode tusuk. Dibagi 2
kelompok yaitu kelompok cabai yang dilukai dengan ditusuk dan kelompok yang
tidak dilukai, dari pengamatan cabai yang dilukai sangat cepat perkembangan
patogen untuk tumbuh sedangkan yang tidak dilukai perkembangannya lambat
namun patogen masih bisa berkembang.
Reisolasi

patogen merupakan

suatu

kegiatan

untuk

memisahkan

mikroorganisme dari mikroorganisme lain yang ikut tumbuh saat proses isolasi
sehingga mendapatkan kultur murni. Reisolasi ini biasanya dilakukan pada bakteri
atau jamur yang telah diisolasi namau masih terdapat kontaminan. Tujuannya
adalah untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme termasuk ciri
morfologi, fisiologi dan serologi. Selain itu juga reisolasi bertujuan untuk
mendapatkan stok mikroba agar saat penelitian yang menggunakan mikroba tidak
perlu lagi melakukan isolasi.
Pada praktikum reinokulasi yang kita lakukan tanaman cabai muncul gejala
penyakit, maka akan dilakukan reisolasi kembali ke media biakan murni.
Faktor-faktor yang dapat memnyebabkan kegagalan dalam reisolasi antara lain
1. Sumber inokulasi yang diberikan tidak mengandung mikroorganisme yang
diinginkan
2. Ketidaksterilan alat-alat yang digunakan sehingga terjadi kontaminasi
3. Adanya udara yang masuk ke Laminar Air Flow dan kurang terampilnya
praktikan dalam mengisolasi

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum postulat koch antara lain
1. Metode postulat koch digunakan untuk mengidentifikasikan apakah penyakit
yang menyerang tanaman adalah patogen yang sama
2. Teknik yang digunakan pada metode postulat koch ada empat tahapan, yaitu
asosiasi, isolasi, inokulasi, dan reisolasi
3. Saat tahap inokulasi perkembangan patogen lebih cepat pada tanamn cabai
yang dilukai dibandingkan tidak dilukai
4. Penyebab penyakit sesudah di isolasi sama persis dengan penyebab penyakit
sesudah di reisolasi
5. Penyakit yang menyerang tanaman tersebut adalah Penyakit ini disebabkan oleh
patogen (Colletotrichum gloeosporioides).

4.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini ialah agar lebih berhati hati dalam
laminar air flow karena akan menyebabkan media tersebut tidak steril, dan bahanbahan yang digunakan seperti cawan petri sebaiknya harus steril agar media yang
ditanam di cawan petri tidak terkontaminasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ardian. 2009. GejalaPenyakitTanaman. http://ardian88. blogspot.com/.


Diakses pada tanggal 06 November 2012.
Dwidjoseputro, D. 2004. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Epi. 2009. Teknik Isolasi. http://www.scribd.com/. Diakses pada tanggal 06
November 2012.
Semangun H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah
Mada Univ Pr
Talaro K.P. 2009. Foundation Mikrobiologithird edition. MC Graw Hill
Company:Boston

LAMPIRAN

HARI PERTAMA

HARI KEDUA

HARI KELIMA

Anda mungkin juga menyukai