PATOGEN TUMBUHAN
Nama : Iqbal Sarwan Alif
NIM : 05071181419015
Asisten :
1. MuthiaAmalia C
2.WikeNurwita D
Di Media Agar
3.RisalLatutoibin
4. Tiara Putri R
5. NurRahma
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah penanaman inokulum di media dan
mengetahuai bagaimana pengembangbiakkan inokulum di media.
BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Hasil
Tabel pengamatan isolasi :
No.
Gambar
Tanggal
Keterangan
Kamis
29-09-2016
yang muncul
disekitar
tanaman yang
diisolasi dan
belum
terkontaminan
Bintik-bintik
yang awalnya
terdapat
disekitar
potongan
tanaman
2
Hari 2
kemudian
Jumat
menyebar pada
30-09-2016
sisi tanaman
dan media
yang diisolasi
dan sedikit
terkontaminan
pinggir
cawannya.
No.
Gambar
Tanggal
Keterangan
Bintik-bintik
yang awalnya
terdapat
disekitar
potongan
tanaman
Hari 5
3
Senin
02-10-2016
kemudian
menyebar lebih
luas lagi pada
media dan
tanaman yang
diisolasi dan
sedikit
terkontaminan
di pinggir
cawannya.
3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, kita mengambil tanaman yang mengalami gejala dan
tanda penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman tersebut adalah Penyakit ini
disebabkan oleh patogen (Colletotrichum gloeosporioides). Penyakit ini muncul
pada buah yang belum matang (bewarna hijau). Gejala tersebut dalam bentuk
bercak-bercak cokelat sampai hitam pada buah. Gejala-gejala awal adalah
kebasah-basahan dan terdapat cekungan pada buah. Bintik ini kemudian berubah
menjadi hitam dan kemudian merah muda ketika jamur menghasilkan spora
daging di bawah titik menjadi lembut dan berair, yang menyebar ke seluruh buah.
Pada daun juga dapat dilihat. bintik yang akhirnya berubah menjadi cokelat. Pada
buah, gejala muncul hanya pada saat pematangan dan mungkin tidak terlihat di
waktu panen (Semangun, 2000).
Penyakit ini disebabkan oleh (C. gloeosporioides). Cendawan ini mempunyai
aservulus berbentuk bulat, jorong, tidak teratur, berseta atau tidak. Seta
mempunyai panjang yang variabel, tetapi jarang yang lebih dari 200mm, tebal 4-
8mm, bersekat 1-4, bewarna cokelat, pangkal agak membengkak dengan ujung
meruncing yang sering membentuk konidium pada ujungnya.
Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan
kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan
penyebab penyakit tertentu. Kritera ini dikenal dengan Postulat Koch, yang
menjadi garis penunjuk dan sampai kini masih dipakai dalam mencari bukti
bahwa suatu penyakit disebabkan oleh jasad renik tertentu.
Postulat koch, langkah-langkah kerjanya:
1. Patogen harus selalu didapatkan berasosiasi dengan tanaman sakit
2. Patogen dari tanaman sakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada media
biakan murni
3. Patogen yang tumbuh pada biakan murni harus dapat direinokulasikan dan
ditumbuhkan pada tanaman yang sakit terdahulu
4. Patogen pada tanaman sakit akibat reinokulasi harus dapat di reisolasi dan
dapat ditumbuhkan pada biakan murni
Isolasi patogen adalah proses pengambilan patogen dari lingkungan
asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan murni.
Dilihat dari praktikum yang kita lakukan sama halnya yang dijelaskan dalam
definisi isolasi, kita mengambil tanaman yang mempunyai gejala dan tanda
penyakit lalu di isolasi ke media biakan murni kemudian hasil isolasi tersebut
diamati di bawah mikroskop, amati bentuk, warna dan ciri-ciri mikroba tersebut.
Adanyakriteriatersebutmenjadijalanditemukannyaberbagaibakteridancendawanpe
nyebabberbagaipenyakitdalamwaktu
tahun).Postulat
yang
cukupsingkat
(kurangdari
postulattersebutdiatasberlakuuntukpatogen
bukantergolongkedalamparasitobligat.
Untukmelaksanakanpostulut Koch diperlukancarabekerjakhusus :
1. Isolasipenyebabpenyakitdaribagiankochtanaman yang sakitdan
mengadakanpembiakanmurni.
2. Mempelajarisifat-sifatpenyebabpenyakitdalambiakanmurni (Epi, 2009).
Pemahaman ini meliputi:
1.
2.
30
yang
3.
4.
5.
dalam media steril baik pada media padat maupun media cair.
inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama
ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua
alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 2004).
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu :
1. Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,
tetapi memerlukan keterampula-keterampilan yang diperoleh dengan latihan.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokula di
gorekan di permukaan media agar nutrient. Diantara garis-garis goresan akan
terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
Ada beberapa teknik dalam metode gores yaitu (a) goresan T; (b) goresan
kuadran; (c) goresan radian; dan (d) metode tebar
2. Metode sebar
Setetes inokula diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan
petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggir akan muncul koloni-koloni yang
terpisah-pisah.
3. Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat
hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
4. Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose
yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian ke dalam media.
Dalam praktikum inokulasi saat kita akan menginokulasi patogen ke
tanaman cabai yang sehat, kita menggunakan teknik metode tusuk. Dibagi 2
kelompok yaitu kelompok cabai yang dilukai dengan ditusuk dan kelompok yang
tidak dilukai, dari pengamatan cabai yang dilukai sangat cepat perkembangan
patogen untuk tumbuh sedangkan yang tidak dilukai perkembangannya lambat
namun patogen masih bisa berkembang.
Reisolasi
patogen merupakan
suatu
kegiatan
untuk
memisahkan
mikroorganisme dari mikroorganisme lain yang ikut tumbuh saat proses isolasi
sehingga mendapatkan kultur murni. Reisolasi ini biasanya dilakukan pada bakteri
atau jamur yang telah diisolasi namau masih terdapat kontaminan. Tujuannya
adalah untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme termasuk ciri
morfologi, fisiologi dan serologi. Selain itu juga reisolasi bertujuan untuk
mendapatkan stok mikroba agar saat penelitian yang menggunakan mikroba tidak
perlu lagi melakukan isolasi.
Pada praktikum reinokulasi yang kita lakukan tanaman cabai muncul gejala
penyakit, maka akan dilakukan reisolasi kembali ke media biakan murni.
Faktor-faktor yang dapat memnyebabkan kegagalan dalam reisolasi antara lain
1. Sumber inokulasi yang diberikan tidak mengandung mikroorganisme yang
diinginkan
2. Ketidaksterilan alat-alat yang digunakan sehingga terjadi kontaminasi
3. Adanya udara yang masuk ke Laminar Air Flow dan kurang terampilnya
praktikan dalam mengisolasi
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum postulat koch antara lain
1. Metode postulat koch digunakan untuk mengidentifikasikan apakah penyakit
yang menyerang tanaman adalah patogen yang sama
2. Teknik yang digunakan pada metode postulat koch ada empat tahapan, yaitu
asosiasi, isolasi, inokulasi, dan reisolasi
3. Saat tahap inokulasi perkembangan patogen lebih cepat pada tanamn cabai
yang dilukai dibandingkan tidak dilukai
4. Penyebab penyakit sesudah di isolasi sama persis dengan penyebab penyakit
sesudah di reisolasi
5. Penyakit yang menyerang tanaman tersebut adalah Penyakit ini disebabkan oleh
patogen (Colletotrichum gloeosporioides).
4.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini ialah agar lebih berhati hati dalam
laminar air flow karena akan menyebabkan media tersebut tidak steril, dan bahanbahan yang digunakan seperti cawan petri sebaiknya harus steril agar media yang
ditanam di cawan petri tidak terkontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HARI PERTAMA
HARI KEDUA
HARI KELIMA